Gas Turbin - Pertemuan 10

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Kuliah Sistem Utilitas - Semester Genap 2018/2019

TURBIN GAS

Oleh
Dr. David Bahrin, ST., MT

Inderalaya, 21 Maret 2019

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 1
PENGGERAK MULA (PRIME MOVER) DI INDUSTRI KIMIA

Penggerak mula (prime mover) di industri atau pabrik kimia diantaranya adalah (Susanto, 2016):
1. Turbin uap  prinsip Siklus Rankine.
Turbin uap dapat dioperasikan secara flleksibel sesuai variasi kecepatan dan daya. Turbin uap
memerlukan peralatan bantu yang relatif banyak, termasuk sistem pengadaan air umpan boiler.
Tetapi sistem turbin uap dapat memberikan penghematan sumber energi maksimum dalam pabrik
kimia yang juga menggunakan uap untuk pemanas.
2. Turbin gas  prinsip Siklus Bryton.
Turbin gas adalah salah satu jenis mesin panas yang mengubah panas menjadi kerja, atas dasar
siklus Bryton. Turbin gas menggunakan udara sebagai fluida kerja, dan panas dimasukkan
kedalam fluida kerja melalui pembakaran bahan bakar secara internal. Turbin gas banyak dipakai
di industri dan PLTU terutama untuk menghasilkan energi listrik.
3. Motor torak  prinsip Siklus Otto dan siklus Diesel.
Motor torak memiliki banyak bagian yang bergerak (gerak putar dan maju-mundur), sehingga
memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan motor listrik. Motor torak dapat berdiri
sendiri dan tidak terlalu tergantung pada pasokan sumber energi dari luar (kecuali bahan bakar).
Motor torak dapat dioperasikan secara fleksibel sesuai variasi beban dan kecepatan. Dari dua jenis
motor torak, penggunaan motor diesel (compression engine) lebih luas dibandingkan motor otto
(spark ingnition engine).
4. Motor listrik
Motor listrik digunakan hampir pada semua pemakaian, terutama pada penggunaan dengan
kecepatan konstan. Motor listrik tidak bising dan dapat dioperasikan didaerah berbahaya. Motor
listrik mempunyai efisiensi tinggi dan nisbah daya terhadap berat yang baik. Motor listrik sangat
dapat diandalkan, tetapi mempunyai ketergantungan tinggi terhadap listrik.
2
TURBIN GAS/GENERATOR GAS (Sumber: Susanto, 2016)
Bahan Bakar
Pembakaran
(Pemanasan fluida)
2 3
Kerja
Kompresor Turbin
keluar (WT)

1 4

Udara Gas Buang


Komponen utama peralatan
a. Kompresor: untuk mengkompresi udara sebagai fluida kerja.
• Laju alir spesifik udara: 0,005-0,015 kg/kWh (dipengaruhi faktor beban, jenis dan ukuran turbin).
• Jika bahan bakar berwujud gas, maka bahan bakar dapat dimasukan sebagai campuran melalui kompresor.
• Nisbah kompresi = 8, efisiensi internal = 80-90%.
• Daya yang digunakan untuk kompresi gas berkisar 40-60% daya total yang diproduksi turbin.
b. Ruang bakar: Tempat pembakaran bahan bakar untuk meningkatkan temperatur fluida kerja.
• Berdasarkan posisi terhadap poros turbin: (1) Annular combustion chamber anulus disekeliling poros turbin agar pembakaran merata
dan efisiensi tinggi; (2) Can type combustion turbine  satu ruang pembakaran berbentuk tabung kecil dipasang menempel pada bagian
utama turbin membentuk sudut tertentu dengan poros turbin.
• Nisbah udara terhadap bahan bakar: 50-200 kg/kg) atau nisbah stoikiometri = 14 (untuk bahan bakar hidrokarbon).
• Udara terbagi 2 yaitu: (1) udara primer, bercampur dengan bahan bakar yang hampir mendekati stoikiometri. (2) udara sekunder, dialirkan
ke ruang bakar untuk menjaga temperatur gas panas hasil pembakaran sebelum masuk turbin sekitar 950C.
c. Turbin: tempat ekspansi gas panas hasil pembakaran (berupa entalpi) untuk menghasilkan kerja, terbagi atas:
• (1) Turbin penghasil gas (Gas producer turbine)bertujuan mengerakkan kompressor udara untuk menghasilkan gas panas dengan
semburan kuat, sedikit menghasilkan kerja; (2) Turbin daya (Power turbine)  bertujuan mengekspansi gas panas sejauh mungkin dan
menghasilkan daya keluar poros untuk menggerakan beban.
• Efisiensi internal turbin sekitar 80-90%. Menyimpang dari proses isentropik (adiabatik dan reversibel).
Pendinginan fluida kerja setelah keluar turbin dengan cara membuang gas ke udara sehingga sistem turbin gas atau generator gas disebut
siklus terbuka (open cycle).
3
SIKLUS BRYTON STANDAR ATAU SIKLUS BRYTON GAS IDEAL
Bahan Bakar Temperatur (T)
Pembakaran
(Pemanasan fluida)
qin 3
2 3
Kerja
Kompresor Turbin 4’
keluar (WT) 4
2 2’
qout

1 4 1

Udara Gas Buang


Entropi (S)
Diagram T-S
Tekanan (P) Entalpi (h)
Keterangan gambar (Bryton Ideal)
3 1  2; kompresi isentropik
Diagram alir turbin gas
(adiabatik dan reversibel; kerja
masuk).
2 3
Pb
4’ 2  3; Pemanasan isobarik; Panas
4 diserap oleh fluida kerja (Constant
2 2’
pressure heat addition).
3  4; Ekspansi Isentropik; kerja
1
Pa dihasilkan.
1 4
4  1; Pendinginan isobarik; panas
Volume (V) Entropi (S) dibuang dari fluida kerja (Constant
Diagram P-V Diagram h-S pressure heat removal).
4
Temperatur (T) 3. Efisiensi Internal dari Kompresi dan Ekspansi
qin 3 Proses ekspansi dan kompresi nyata tdk berlangsung secara
isentropik, melainkan politropik. Efisiensi internal kompresor
(c) dan efisiensi internal turbin (T) didefenisikan sbb;
4’
Diagram T-S 2 2’ 4 𝑊𝐶,2 ∆𝐻𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 T2 –T1 𝐶 𝑥 T2 –T1
c = = = atau WC,2’ = 𝑝.
qout 𝑊𝐶,2′ ∆𝐻𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 T2′ –T1 c
𝑊𝑇,4′ ∆𝐻𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 T –T
1 Entropi (S) T = = = 3 4′ atau WT,4’ =𝐶𝑝. 𝑥 T3 –T4 𝑥 T
𝑊𝑇,4 ∆𝐻𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 T3 –T4
1. Nisbah Tekanan (Compression ratio) 4. Efisiensi Siklus Bryton (isentropik atau entropi tetap/ideal)
Tekanan masuk kompresor (P1) dan tekanan keluar Adalah perbandingan antara energi mekanik yang dihasilkan
turbin (P4) = tekanan atmosferik (Pa). (setelah dikurangi dgn energi yang dibutuhkan untuk kompresi
Tekanan keluar kompresor (P2) dan tekanan masuk udara) terhadap energi yang dibutuhkan dari bahan bakar.
turbin (P3) adalah sama, (Pb) Dari hukum termodinamika diperoleh (ideal atau entropi tetap):
𝑃
Rumus nisbah tekanan (Compression ratio): rp = 𝑃𝑏 - Kerja kompresi: Wc = Cp (T2-T1)
𝑎
2. Nisbah Temperatur isentropik (𝜌) - Kerja ekspansi: WT = Cp (T3-T4)
Temperatur pada berbagai tahap dapat dihitung - Pemanasan: qc = Cp (T3-T2)
berdasarkan nisbah tekanan. Efisiensi siklus (cy)
CATATAN: Dari contoh diatas:
𝑇2 𝑇3 Pb 𝑚 𝑊𝑇−𝑊𝑐 𝐶𝑝 𝑥 T3 –T4 −𝐶𝑝 𝑥 T2 –T1 T –T1
𝜌 =a) Kerja
= = pompa relatif sangat kecil dibandingkan cy = ekspansi
kerja = = turbin
.
(w <<.
w ), = 1 - 4wp sering
sehingga
𝑇1 𝑇4 Pa qc 𝐶𝑝𝑥 (T3−T2)
p T (T3−T2)
diabaikan sehingga kenaikan entalpi
Faktor eksponensial (m) didefenisikan sebagai: air setelah keluar dari pompa dianggap sama dengan
Persamaan diatas menunjukkan pengaruh firing temperatureentalpi
𝛾−1
air masuk
a. Ekspansi pompa.
isentropik: m= dengan 𝛾 = Cp/Cv terhadap efisiensi siklus (T3>> maka cy >>)
𝛾
b) Secara praktek, fraksi 𝑘−1 Efisiensi
air didalam uap keluar turbin siklusboleh
tidak dapatterlalu
dinyatakan dalam
besar nisbah
untuk tekanan dan
menggurangi
b. Ekspansi politropik: m = = dengan 𝑘 > 𝛾 nisbah temperaturspesifikasi
isentropik.turbin masing-masing.
water hammer; fraksi air 𝑘 dalam uap keluar turbin tergantung
Jika udara diasumsikan sebagai gas ideal 2 atom, maka 1 1
cy =1 - 𝑚 =1– ; nisbah tekanan>> memberikan cy >>
k = Cp/Cv = 1,4 dengan Cp = (7/2)R dan Cv = (5/2)R 𝑟𝑝 𝜌𝑃

Jika T1 = Tlingk, maka T2 dapat dihitung Efisiensi siklus keseluruhan dapat dinyatakan sebagai fungsi
𝑞 efisiensi internal kompresor
T4 dapat dihitung dari T3, dengan T3= T2 + 𝑐 1
𝑚𝑎 𝐶𝑝 1−( )(𝛼−𝜌𝑝)
𝜌𝑝 𝑇3 𝑇
cy = dan 𝛼 =cT ( 3)
.
qc = panas masuk = m x LHV = n x Cp x dT, ; dengan k1=
c 𝑘1−1 −𝜌𝑝+1 𝑇1 𝑇1
ma = laju alir fluida kerja; T 3= Temp. siklus maks/temp. T3/T1= nisbah temp. maksimum (cycle max temp. ratio)
api/firing temp  parameter u evaluasi kinerja turbin P2/P1 = nisbah tekanan (pressure ratio) 5
CONTOH SOAL 1:
Sebuah turbin gas beroperasi dengan kondisi masuk 25C dan 1 bar. Kompresi dilaksanakan dengan
rasio tekanan sebesar 10. Temperatur gas keluar ruang bakar adalah 900C dan diekspansi dalam
ekspander (turbin ekspansi) hingga 1 bar. Turbin dan kompresor bekerja secara isentropik. Basis udara
masuk 100 mol/s. Fluida kerja yang digunakan adalah udara yang dapat dianggap gas ideal dengan
Cp/Cv = 1,41 dan Cp udara = 29 J/mol.K
a) Hitunglah panas yang masuk (dalam kW).
b) Hitunglah kerja netto yang dihasilkan turbin gas (dalam kW).
c) Hitunglah efisiensi turbin gas jika kompresor dan turbin bekerja isentropik (dalam %).
d) Hitunglah kerja spesifik (kerja persatuan massa) turbin gas (dalam kJ/kg).
Penyelesaian
Dik: T1 = 25C = 298,15K; P1 = P4 = 1 bar; rp = 10; T3 = 900C = 1173,15K; nudara = 100 mol/s; Cv/Cp =
1,41; dan Cp udara = 29 J/mol.K
Dit: a) Qin = …(kW)?
b) Wnet = …..(kW)?
c) Cy = …..(%)?
d) Wnet spesifik = ……(kJ/kg)
Jawab
m = (-1)/ = 0,291 dengan =Cp/Cv = 1,41
a) Qin = nudara x Cpudara x (T3-T2) dengan T2 = T1 x rpm = (298,15K)(10/1)0,291 = 582,4K
Qin = (100 mol/s) (29 J/mol.K) (1173,15K-582,15K)
= 1.713.200 J/s = 1.713 kW
b) Wk = nudara x Cpudara x (T2-T1)
Wk = (100 mol/s) (29 J/mol.K) (582,15K-298,15K)
= 824.300 J/s = 824,3 kW

6
Jawab CONTOH SOAL 1 (lanjutan)
WT = nudara x Cpudara x (T3-T4) dengan T4 = T3 x (1/rpm) = (298,15K)(1/10)0,291 = 600,6K
WT = (100 mol/s) (29 J/mol.K) (1173,15K-600,6K)
= 1.660.400 J/s = 1.660 kW
Kerja netto, Wnet = WT-Wc = 1.660 kW-824 kW = 836 kW
c) Efisiensi siklus (Cy) = Wnet/Qin = 836 kW/1.713 kW = 48,8%
d) Kerja persatuan massa = Wnet /mudara; dengan mudara = moludara x Berat molekul udara
= (836 kW/(0,5 kmol/s x 29 kg/kmol)
= 57,7 kJ/kg
CATATAN: Dari contoh diatas:
a) Berbeda dengan siklus Rankine, kerja kompresi pada siklus Bryton signifikan sehingga tidak dapat
diabaikan.
b) Besarnya kerja persatuan massa banyak digunakan sebagai pertimbangan dalam turbin gas untuk
keperluan kendaraan karena menentukan dimensi peralatan.
CONTOH SOAL 2:
Sebuah turbin gas beroperasi dengan kondisi masuk 25C dan 1 bar. Kompresi dilaksanakan dengan rasio
tekanan sebesar 10. Temperatur gas keluar ruang bakar adalah 900C dan diekspansi dalam ekspander
(turbin ekspansi) hingga 1 bar. Basis udara masuk 100 mol/s. Fluida kerja yang digunakan adalah udara
yang dapat dianggap gas ideal dengan Cp/Cv = 1,41 dan Cp udara = 29 J/mol.K
Hitunglah efisiensi turbin gas, pada kasus berikut:
a) Turbin dan gas bekerja isentropik.
b) Turbin bekerja dengan efisiensi isentropik 90% dan kompresor bekerja dengan efisiensi isentropik 85%.
Penyelesaian
a) Turbin dan kompresor bekerja secara isentropik, pertanyaan ini sudah dijawab pada contoh soal 1
diatas, dengan efisiensi siklus (Cy) = 48,8%
7
Jawab CONTOH SOAL 2 (lanjutan)
b) Dik: T = 90% dan c = 85%
Dit: Cy= ……%?
Penyelesaian
1
1−( )(𝛼−𝜌𝑝)
; dengan 𝜌𝑝 =(rpm) = Pb
𝜌𝑝 𝑚 𝑇3 𝑇
Gunakan persamaan: cy = ; k1= dan 𝛼 =cT ( 3)
c 𝑘1−1 −𝜌𝑝+1 Pa 𝑇1 𝑇1
k1 = (1173,15K/273,15K) = 3,93
𝜌𝑝 = (10/1)0,291= 1,95
𝑇
𝛼 =cT ( 3) = (0,9)(0,85)(3,93) = 3,01
𝑇
1 1 1
1−( )(𝛼−𝜌𝑝) 1−( )(3,01−1,95)
𝜌𝑝 1,95
= = = 29,63%
cy c (𝑘1−1)(𝜌𝑝+1) 0,85 3,93−1 −1,95+1

CATATAN: Dari contoh diatas:


Walaupun efisiensi isentropik turbin dan kompresor kelihatan tinggi, efisiensi siklus (turbin gas secara
keseluruhan) dapat turun secara drastis karena efisiensi isentropik turbin dan kompresor buruk)

8
SOAL-SOAL (KERJAKAN PERORANG DAN KUMPULKAN PUKUL 09.00 WIB):
SOAL 3
Sebuah turbin gas beroperasi dengan kondisi masuk T1 = 25C dan P1 = 1 bar. Kompresi dilaksanakan dengan rasio tekanan
(rp). Temperatur gas keluar ruang bakar (T3) (K). Gas keluar ruang bakar kemudian diekspansikan dalam ekspander hingga
1 bar. Basis udara masuk 100 mol/s. Fluida kerja yang digunakan adalah udara yang dapat dianggap gas ideal dengan Cp/Cv
= 1,41 dan Cp udara = 29 J/mol.K
Hitunglah pengaruh rasio tekanan (rp) dan temperatur pembakaran (T3) terhadap efisiensi turbin gas, jika turbin turbin
bekerja dengan efisiensi isentropik 90% dan kompresor bekerja dengan efisiensi isentropik 85%!
(untuk mempermudah perhitungan dan kurva dapat dibuat menggunakan program microsoft excell)
Petunjuk: efisiensi siklus atau turbin gas dihitung seperti contoh soal 2, temperatur pembakaran divariasikan dengan
memvariasikan T3/T1 pada nilai T1 tetap. Rasio tekanan (rp) divariasikan dari 1,5 hingga 32)

SOAL 4
Sebuah turbin gas (daya nominal 5 MW) memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Compression ratio = 12
b. Efisiensi isentropik kompresor = 80%
c. Efisiensi isentropik turbin (ekspander) = 70%
Kondisi operasional:
a. Udara lingkungan = 1 bar dan 30C
b. Bahan bakar gas alam dengan komposisi (fraksi mol): 92% CH4, 3% C2H6 dan 5% CO2
c. Temperatur gas buang keluar turbin (exhaust temperature) = 540C
Asumsi: udara dan gas cerobong bersifat seperti gas ideal dengan Cp = 7/2R, tulislah tambahan asumsi lain yang Anda
gunakan dalam perhitungan.
Pertanyaan:
a) Berapa laju alir udara (dalam kmol/s) masuk kompresor. {Gunakan persamaan 2 = 3 = Pb ; c =
𝑇 𝑇 𝑚

𝑇1 𝑇4 Pa
𝑊𝐶,2 ∆𝐻𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 T2 –T1 𝑊𝑇,4′ ∆𝐻𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 T3 –T4′
= = ; T = = = ; Wnet = WT-Wc }
𝑊𝐶,2′ ∆𝐻𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 T2′ –T1 𝑊𝑇,4 ∆𝐻𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘 T3 –T4
b) Berapakah kebutuhan gas alam (dalam kmol/s) untuk menghasilkan daya 5 MW. (cari LHV gas alam, pakai rumus
𝐿𝐻𝑉 = 𝑦𝑖 . 𝐿𝐻𝑉𝑖 ; neraca energi di combuster; Qudara masuk combuster + Q bahan bakar masuk combuster = Q flue
gas keluar combustor); rumus Q = n Cp T dengan n = mol udara atau mol gas alam)
c) Berapakah heat rate turbin gas (Qin/W). 9
CONTOH COMBINED CYCLE: TURBIN GAS DAN TURBIN UAP

Bahan Bakar
Pembakaran
(Pemanasan fluida)
2 3
Kerja
Kompresor Turbin
keluar (WT)
Gas
Waste Heat
Bahan Bakar
Boiler
1 4

Ruang Bakar
Udara Gas Gas
Buang Buang

Kerja Turbin
keluar (WT) uap

Uap sisa

1010
SOAL-SOAL TURBIN GAS

11

Anda mungkin juga menyukai