Pelaksanaan penyerapan manajemen pengetahuan terjadi menurut fase tertentu dari proses
perolehan pengetahuan hingga penerapan dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Backham (1997) dalam Liebowitz (199:1-8), menyatakan bahwa tahapan manajemen pengetahuan
terdiri dari delapan tahap yaitu :
Expert tinggal
Kelebihan
Kelemahan
Expert Ganda
Kelebihan
1. Masalah dominan Complex mendapatkan keuntungan dari keahlian lebih dari satu ahli
2. Bekerja dengan beberapa ahli merangsang interaksi
3. Biarkan cara-cara alternatif yang mewakili pengetahuan
4. Pertemuan formal sering lingkungan yang lebih baik untuk menghasilkan kontribusi
pemikiran
Kelemahan
1. Kesulitan penjadwalan
2. Perbedaan pendapat sering terjadi diantara para ahli
3. Masalah kerahasiaan
4. Membutuhkan lebih dari satu pengembang pengetahuan
5. Proses mental tumpang dapat menyebabkan kerugian proses
Wawancara Sebagai Alat Memahami Pengetahuan
Parsave (1988), mengutamakan 3 pendekatan utama untuk akuisisi pengetahuan dari individu ke
kelompok :
Ketiga pendekatan tersebut diatas diterapkan pada penangkapan pengetahuan tacit, tetapi tidak ada
pendekatan yang harus digunakan secara total dengan mengesampingkan yang lain. Pada banyak
kasus, kombinasi dari pendekatan ini akan diperlukan untuk menangkap pengetahuan tacit.
Ada berbagai penyebab kesalahan atau perangkap dalam proses wawancara. Kegagalan untuk
mengatasi penyebab-penyebab kesalahan wawancara akan menurunkan efektivitas wawancara.
Berbagai bentuk kesalahan wawancara secara terinci dapat dijelaskan sebagai berikut (Hani
Handoko, 2008) :
1. Hallo Effect. Kesalahan ini terjadi bila pewawancara menggunakan informasi terbatas
tentang pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik-karakteristik lain
pelamar. Contohnya, seorang pelamar yang mempunyai senyuman menarik dan simpatik
diperlukan sebagai calon unggul sebelum wawancara dimulai.
2. Leading Questions. Kesalahan ini akibat pewawancara mengirim Telegram jawaban yang
diinginkan dengan cara memberi arah pertanyaan-pertanyaan wawancara. Contoh apakah
anda setuju bahwa laba adalah penting? ; apakah saudara akan menyenangi pekerjaan ini? .
3. Personal Biases. Kesalahan ini merupakan hasil prasangka pribadi pewancara terhadap
kelompok-kelompok tertentu. Contohnya, saya lebih menyukai personalia penjualan
berbadan tinggi; ada pekerjaan yang pantas untuk pria dan ada pekerjaan yang pantas untuk
wanita.
4. Dominasi Pewancara. Kesalahan ini akibat pewancara menggunakan waktu wawancara
untuk membuat kepada pelamar, menyombongkan keberhasilan, atau melakukan
percakapan sosial. Contoh, penggunaan waktu wawancara untuk menceritakan rencana-
rencana perusahaan, penggunaan waktu wawancara untuk memberitahukan bagaimana
pentingnya pekerjaan wawancara.