DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Anita Suryani (1707612004)
Cintya Purnama Sari (1707612005)
I Gede Suyadnya (1707612006)
1
2) Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan
tertentu.
3) Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
4) Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.
5) Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan.
2
analisis CVP ini memiliki keterkaitan yang karena sifat dasar dari CVP itu sendiri merupakan
alat analisis yang dapat digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan dengan
mengidentifikasi dampak baik dari pengurangan biaya tetap terhadap titik impas maupun
dampak kenaikan harga terhadap laba.
Di dalam penyusunan anggaran variabel, pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya
tetap dan biaya variabel tersebut perlu dilakukan. Hal ini disebabkan oleh karena anggaran
variabel tersebut akan disusun untuk berbagai macam tingkat kapasitas yang dapat
diselenggarakan di dalam perusahaan. Untuk kepentingan ini tentunya harus diketahui
seberapa besarnya porsi biaya tetap dan seberapa besar pula porsi biaya variabel sehingga
pernghitungan jumlah biaya untuk masing-masing tingkat kapasitas akan dapat dibuat dengan
mudah.
Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan
unsur tetap dan variabel:
1. Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan
unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab. Dalam dunia
praktis memang hal ini sering dijumpai dan bahkan lebih sering dipakai oleh para
perencana biaya yang telah berpengalaman dan yang ingin menghindari perhitungan-
perhitungan yang sistematis.
2. Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu
garis. Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat
ditentukan. F merupakan komponen biaya tetap yaitu perpotongan garis jumlah biaya dan
V merupakan biaya variabel per unit yaitu kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut
kemiringan dan perpotongan dapat ditentukan.
3. Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan
data dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data
tersebut digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk
menggambarkan biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan
tingkat kegiatan. Langkah selanjutnya membuat garis lurus sedekat mungkin dengan titik-
3
titik tersebut. Untuk menentukan besarnya komponen biaya tetap dilakukan dengan cara
memperpanjang garis lurus sampai memotong sumbu vertikal. Titik potong di sumbu
vertikal menunjukkan besarnya biaya tetap total (total fixed cost). Untuk biaya variabel
total dihitung dengan cara mengurangi biaya total atau total cost dengan biaya tetap total.
4. Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili
biaya dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.
5. Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili jumlah biaya dan X mewakili volume kegiatan, b mewakili biaya tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.
4
Dengan bantuan CVP ini, Manajemen dapat menentukan volume penjualan dan bauran
produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dengan sumber daya
yang dimiliki.
Dalam melakukan analsis CVP didasarkan pada suatu asumsi bahwa:
1. Semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
2. Jumlah biaya tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data yang dianalisis.
3. Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan dalam volume produk atau kegiatan
dalam kisaran tertentu dari volume yang dianalisis.
BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Dalam perencanaan laba, perusahaan perlu menghitung berapa besarnya unit yang
harus dijual perusahaan untuk mendapatkan suatu keuntungan tertentu dengan rumus sebagai
berikut:
Apabila terdapat tingkat pajak tertentu yang akan dikenakan perusahaan, maka rumus
di atas akan menjadi:
(Total Biaya Tetap + Target Keuntungan sebelum Pajak)
Unit Terjual untuk Mencapai Keuntungan Tertentu =
(Harga Jual per Unit−Biaya Variabel per Unit)
5
Jika perusahaan menginginkan perhitungan target penjualan bukan dalam unit namun
dalam rupiah, maka yang rumus yang akan dipakai adalah:
(Total Biaya Tetap+Target Keuntungan)
Target Rupiah Terjual =
(Rasio Marjin Kontribusi)
6
per unit yang sama atau hamper sama, dapat digabungkan dan dianggap sebagai satu jenis
produk tersendiri, sehingga jumlah kelompok yang dipakai untuk analisa CVP dapat dikurangi.
7
Metode dan Penerapan Analisis Hubungan CVP
Beberapa penerapan dari Konsep Biaya-Volume-Laba (CVP) adalah:
1. Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan
2. Perubahan dalam biaya variabel dan volume penjualan
3. Perubahan dalam biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan
4. Perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap, dan volume penjualan
5. Perubahan dalam harga jual reguler
1. Safety margin merupakan selisih antara unit yang diperkirakan dapat dijual perusahaan pada
periode analisis dengan unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas. Semakin besar
safety margin yang dimiliki perusahaan, maka posisi perusahaan akan semakin aman,
karena jika terdapat asumsi yang sedikit meleset, perkiraan posisi perusahaan masih jauh
dari titik impas.
2. Operating leverage mengukur besarnya proporsi biaya tetap dibandingkan dengan total
biaya yang dikeluarkan perusahaan. Semakin tinggi operating leverage berarti semakin
tinggi proporsi biaya tetap dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung operating leverage
adalah total marjin kontribusi dibagi dengan total laba operasi.
3. Analisis sensitivitas (what-if analysis) merupakan analisis yang dilakukan untuk mencari
unsur yang paling sensitif dalam analisis CVP. Yang dimaksud dengan faktor yang paling
sensitif adalah faktor yang jika meleset paling mempengaruhi perolehan laba perusahaan.
Faktor yang paling sensitif inilah yang harus dijaga perusahaan agar dalam masa
pelaksanaannya tidak meleset dari rencana.
8
CVP Dengan Model Activity Based Costing
Dalam hal ini definisi biaya tetap dan biaya variabel akan dikaitkan bukan hanya
terhadap produk, namun juga terhadap aktivitas. Dengan Activity Based Costing ini biaya
variabel hanyalah merupakan biaya variabel dari aktivitas tingkat unit, sedangkan biaya tetap
untuk aktivitas tingkat unit, dan juga biaya – biaya dari tingkatan aktivitas lainnya
dikelompokkan sebagai biaya tetap.
9
Ibu Kecheck dibayar $20 per hari untuk mengawasi pelayan dan membantu pelayanan
check-in Selama musim ini, dia bekerja tujuh hari seminggu. Petugas fron-office dan setiap
pembantu dibayar setiap hari dengan tarif $24 dan $15 masing-masing. pajak gaji dan
tunjangan lainnya sekitar 20% dari gaji. Meskipun depresiasi dan pajak properti tidak akan
mempengaruhi keputusan untuk menjaga sayap barat beroperasi, asuransi akan meningkat
sebesar $500 untuk tahun ini. Selama musim, diperkirakan Mr dan Mrs Kecheck bisa
menangani meja depan tanpa orang tambahan. Ibu kecheck, harus dibayar selama lima hari
seminggu.
Sisi lain dari biaya lain-lain tetap dan tidak akan berubah dengan operasi 12-bulan.
Linen telah disewa dari supply house dan biaya juga tergantung pada jumlah atau kamar yang
ditempati, tetapi dua kali lebih banyak, rata-rata, untuk hunian ganda daripada untuk hunian
tunggal. Utilitas meliputi dua item : telepon dan listrik. Dengan operasi hotel, beban listrik
adalah fungsi dari jumlah kamar yang tersedia kamar harus menggunakan pemanas ruangan
atau AC tagihan telepon untuk masing-masing empat bulan musiman adalah sebagai berikut :
80 telepon @ $3.00 /bulan $240
Layanan dasar biaya $ 50
$290
Selama off-season, hanya biaya pelayanan dasar yang dibayar. Biaya bulanan sebesar
$3 adalah hanya berlaku untuk telepon yang aktif. Aspek tambahan yang di usulkan Mr.
Kachack adalah menambahkan kolam renang air panas indoor di hotel. Pak kachack percaya
bahwa ini akan meningkatkan kemungkinan tingkat hunian musim hingga berada di atas 30%
namun perkiraan tidak mungkin dipastikan tepat. Diketahui bahwa meskipun tingkat hunian
musim dingin tidak akan sangat terpengaruh dengan menambahkan kolam renang dalam
ruangan, kolam renang harus dibangun untuk bertahan dalam persaingan. Biaya kolam tersebut
diperkirakan sebesar $40.000 jumlah ini dapat disusutkan selama lima tahun tanpa nilai sisa
($15,000 dari $40,000 untuk plastic bubble dan pemanas, yang akan digunakan sembilan bulan
dalam setahun) Satu-satunya biaya lain yang terkait dengan kolam renang adalah $400 per
bulan untuk lifeguard yang diwajibkan oleh hukum, asuransi dan pajak tambahan, diperkirakan
$1,200, untuk biaya pemanas $1,000 dan biaya pemeliharaan tahunan $1.800 pula penjaga
diperlukan selama 12 bulan. Jika tidak ditutup, penjaga yang diperlukan hanya untuk tiga bulan
musim panas (dari 15 Juni-15 September), dan tidak akan ada biaya pemanasan.
10
Pertanyaan:
1. Rata-rata, berapa banyak kamar harus disewa setiap malam di setiap musim untuk hotel
pada titik impas?
2. Hotel ini penuh pada akhir pekan di musim ski. Jika semua tarif kamar dibesarkan $ 5
pada malam akhir pekan, tapi hunian turun ke 72 kamar bukannya 80, apa keuntungan
direvisi sebelum pajak untuk tahun ini, per Exhibit 1?
3. Apa margin kontribusi yang diusulkan pada tambahan operasi selama musim-off?
11
Jawaban:
1. Titik Impas
- Identifikasi Biaya Variabel
cleaning supplies $ 1.920,00
linen service $ 13.920,00
misc expenses $ 7.314,00
TOTAL VARIABEL COST $ 23.154,00
- Variabel Cost/room/night
total kamar 80
hari operasi 120
total kamar /malam (capacity available) 9.600
occupancy rate/tingkat hunian 80%
kamar yang dihuni 7.680
VC/kamar yang dihuni = Total VC : Total Kamar yang dihuni
= $ 23.154 : 7680
= $ 3,01
- Margin Kontribusi
Rata-rata pendapatan/kamar = total pendapatan : total kamar yang dihuni
= $ 160.800 : 7680
= $ 20,94
Margin Kontribusi = Pendapatan – total VC
= $ 160.800 - $ 23.154
= $ 137.646
12
- Fixed Cost
= total cost – VC
= $ 138.410 - $ 23.154
=$ 115.256
- Jadi, total kamar yang harus disewa/mala setiap musim Sky untuk mencapai BEP
adalah:
= BEP/unit : 120 hari
= 6.431 : 120
= 54 kamar
X * 17,92 = (80 - X) * 5
17,92 X = 400 - 5X
17,92 X + 5X = 400
22,92 X = 400
X = 17
BEP room = 17 kamar
13
Occupancy for Breakevent = 80 – 17 = 63 kamar
3. Margin Kontribusi
Revenue
single occupancy $ 20,00
double occupancy $ 25,00
weighted average $ 22,50
BE OCCUPANCY RATE
additional expense
iklan $ 4.000,00
perbaikan $ 2.000,00
gaji $ 4.800,00
gaji front office $ 9.360,00
telpon $ 290,00
asuransi $ 500,00
$ 20.950,00
rooms available 30
operating days 240
total room nights availabe 7.200
Extra Profit
Prediksi tambahan laba 20-40 %
Prediksi paling rendah 20% 1.440
kalkulasi BEP Occupancy 1.075
room difference 365
Jadi, 365 ekstra kamar memebrikan profit sebanyak = 19,49 X 365 = $ 7.115.
14
DAFTAR REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant: Akuntansi Manajemen
Lanjutan. Jakarta: Penulis.
https://www.scribd.com/document/366678595/Rmk-6-Penggunaan-Informasi-Untuk-
Perencanaan-Laba (Diakses tanggal 11 September 2018).
https://www.coursehero.com/file/13777927/Pemisahan-Biaya-Fixed/#/quiz (Diakses tanggal
11 September 2018).
https://www.scribd.com/document/270373632/Makalah-Skyview-Manor (Diakses tanggal 11
September 2018).
https://eviramdani.wordpress.com/2010/06/01/cost-volume-profit-anlysis/ (Diakses tanggal
11 September 2018).
https://www.e-akuntansi.com/2015/09/analisis-cost-volume-profit-cvp.html (Diakses tanggal
11 September 2018).
15