Abstrak
Tujuan penelitian adalah membandingkan efektivitas adsorben jenis zeolit dan bentonit dalam pengolahan
limbah spent acid dan me-recovery asam sulfat. Pemurnian spent acid dilakukan dengan proses adsorpsi
menggunakan sistem kolom sebanyak 2 tahap secara seri. Analisa hasil dilakukan dengan uji konsentrasi
H2SO4, dilanjutkan dengan uji pH, dan uji persentase penurunan warna untuk melihat perbedaan antar
perlakuan. Adsorben jenis zeolit alam dan bentonit alam berasal dari Provinsi Jambi sedangkan spent acid
diperoleh dari PT. PERTAMINA RU III Palembang. Adsorben dimasukkan setinggi 20cm pada masing-
masing kolom. Spent acid masuk ke dalam kolom adsorber kaca masing-masing sebanyak 600 ml. Hasil
penelitian menunjukkan pengolahan spent acid pada proses adsorpsi tahap 2 dengan adsorben zeolit
didapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 110 ml, konsentrasi asam sulfat mencapai 97,4906
%(b/v), pH 0,21, warna 1150Pt-Co, waktu adsorpsi mencapai 325menit. Sedangkan untuk bentonit
didapat produk dengan spesifikasi yield sebanyak 70ml, konsentrasi asam sulfat 95,5389%(b/v), pH
0,23,warna 1885 Pt-Co, lama waktu adsorpsi hanya 90 menit.
Kata Kunci: adsorpsi, bentonit, spent acid, zeolit
Abstract
The research objectivewas to comparethe effectiveness ofthe adsorbenttypes zeoliteandbentonitein
treatment of spentacidand recoveringsulfuric acid. Purification ofspentacidis done
byadsorptionprocessusing a systemof columns by2 stagesin series. Analysis ofresults
conductedbyH2SO4concentration test, followed bypH test, and the percentage dropof color test tosee the
differencesbetween the treatments. Adsorbent types of natural
zeoliteandnaturalbentonitederivedfromJambi provincewhile thespentacidobtained fromPT.
PertaminaRUIIIPalembang. Adsorbentputas high as20cmon eachcolumn. Spentacidget
intoglassadsorbercolumnseach600ml. The results showedthe treatment ofspentacid
byadsorptionprocessstage2using thezeoliteadsorbentobtainedwith thespecifications ofthe productyieldas
much as110 ml, the concentration ofsulfuric acidreached97.4906% (w/v), pH0.21, color1150Pt-Co,
adsorptiontimereached325minutes. As forbentoniteproductsto the specificationsobtainedyieldas much
as70ml, sulfuric acid concentration95.5389% (w/v), pH0.23, 1885Pt-Co color, adsorption timeonly
90minutes.
Key words: adsorption, bentonite, spent acid, zeolite
1. PENDAHULUAN
Limbah merupakan masalah utama dalam kilangminyak bumi yang terus-menerus, serta
pengendalian dampak lingkungan, salah satunya permintaanasam sulfatyang tinggidi
adalah spent acid. Spent acid merupakan pasaranterusmendorongteknologi
potensial hazard dari kegiatan crude oil yang pengelolaannya agardicapaidengan
temasuk limbah bahan berbahaya dan beracun. caraekonomis, efisien, fleksibel, dan aman. Jika
Spent acid merupakan asam hasil limbah dari dilihat dari sisi efisiensi dan keekonomisan,
unit alkilasi pengolahan crude oil untuk menjadi proses adsorpsi bisa dijadikan pilihan utama
suatu gas yang berguna sebagai adiktif guna dikarenakan tidak banyak memakan biaya untuk
menaikkan angka oktan dari bahan bakar pengadaan alat-alat besardan penggunaan bahan
premium, komposisi nya sebagian besar ialah baku yang murah. Penggunaan zeolit dan
asam sulfat yang berperan sebagai katalis utama bentonit sebagai adsorben pada pengolahan
dalam reaksi antara iso butilen dan iso butana limbah spent acid dilakukan 2 tahap secara seri
yang akan bereaksi untuk membentuk iso agar mencapai hasil yang optimum. Mineral
oktana. Spent aciddianggap sebagai limbah, di alam zeolit menunjukkan sifat penukar ion,
sisi lain merupakan sumber asam adsorpsi, molecular sieving dan katalis sehingga
sulfat.Buangan limbah spent aciddari memungkinkan digunakan dalam pengolahan
Tabel 1. Sifat-Sifat Psikokimia Zeolit Alami Tabel 2. Komposisi Kimia Bentonit Alami
Senyawa kimia % Senyawa Na- Ca-
SiO2 68,26 kimia Bentonit(%) Bentonit(%)
Al2O3 12,99 SiO2 61,3-61,4 62,12
Fe2O3 1,37 Al2O3 19,8 17,33
CaO 2,09 Fe2O3 3,9 5,30
MgO 0,83 CaO 0,6 3,68
K2O 4,11 MgO 1,3 3,30
TiO2 0,23 Na2O 2,2 0,50
Na2O 0,64 K2O 0,4 0,55
MnO 0,06 H2O 7,2 7,22
CEC 120 meq/100 g
Ukuran partikel < 75um (Sumber : Puslitbang Tekmira,2005)
Ukuran saluran molekul 7,9 A X 3,5 A
SBET 16,0 m2/g Penelitian mengenai pengelolaan limbah
Volum pori 0,039 cm2/g spent acid sebelumnya telah dilakukan dengan
pH 7,5 menggunakan beberapa jenis bentonit melalui
proses adsorpsi 1 tahap. Hasil penelitian
(Sumber : MSDS Oxy Chem)
menunjukkan bentonit mampu menyerap
impuritis dalam limbah spent acid dan bentonit
Bentonit merupakan istilah dalam
asal daerah Rengas merupakan bentonit dengan
dunia perdagangan untuk clay yang
kinerja yang baik dalam pemurnian limbah
mengandung monmorillonit. Bentonit berbeda
spent acid. (Prima,RA dkk,2014). Dari hasil
dari clay lainnya karena hampir seluruhnya
penelitian terdahulu maka dilakukan penelitian
(75%) merupakan mineral monmorillonit.
lanjutan pengelolaan limbah spent acid
Kandungan utama bentonit adalah mineral
menggunakan adsorben jenis zeolit dan bentonit
monmorilonit dengan rumus kimia
rengas dengan proses adsorpsi 2 tahap secara
[All.67Mg0.33(Na0.33 )]Si4O10 (OH)2. Warnanya
seri.
bervariasi dari putih ke kuning, sampai hijau
zaitun, coklat kebiruan. Bentonit merupakan
bahan baku untuk pembuatanbleaching earth, 2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium
yang diperoleh dengan aktivasi. (Hymore,
Operasi Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia
1996). Bentonit mempunyai sifatmengadsorpsi,
Universitas Sriwijayapada Agustus 2015sampai
karena ukuran partikel koloidnya sangatkecil
dengan Desember2015.
dan memiliki kapasitas permukaan yang
Alat yang digunakan pada penelitian
tinggi.Bentonit juga mempunyai struktur
antara lain furnace, kolom adsorber kaca,
berlapis dengan kemampuan mengembang
pompa vakum, ayakan 100 mesh dan 120 mesh,
(swelling) dan memiliki kation-kation yang
cawan, gelas beker, labu takar, gelas
dapat ditukarkan. Provinsi Jambi memiliki
erlenmeyer,ph meter,spectrofotometre,kertas
sumber daya alam bentonityang cukup banyak,
saring,hotplate,buret digital,statif, neraca
salah satunya berasal dari daerah Rengas.
analitik, grinder, corong kaca, batang pengaduk,
(Suharto, 1997). Peningkatan efektifitas
alumunium foil, dan gabus.
penyerapan pada bentonit dapat dilakukan
Bahan yang digunakan yaitu Limbah Spent
dengan aktivasi. Proses aktivasi dibedakan
acid PT. Pertamina RU III Palembang, Zeolit
menjadi dua cara, yaitu aktivasi secara fisika
Daerah Jambi, Bentonit Rengas, Natrium
adalah pemakaian panas hampir di semua reaksi
Karbonat (Na2CO3), Asam Klorida (HCl), Asam
yang ada tanpa pemberian zat aditif. Pemanasan
Sulfat ( H2SO4), Asam Fluorida HF 1:1, Amonia
diatas suhu 300-700oC menyebabkan proses
(NH3) 1:1, Amonium Klorida(NH4Cl),
pengeluaran molekul air dari rangkaian kristal
Indikator metil merah, Asam Oksalat, Natrium
sehingga dua gugus OH yang berdekatan saling
Hidroksida (NaOH), Indikator,
melepaskan satu molekul air (Prasetya, 2004)
AquadestPP/phenolphthalein (C20H14O4 ),
Aktivasi secara kimia dilakukan
Larutan Buffer 4,0 dan 7,0 dan Air.
dengan menggunakan asam mineral akan
meningkatkan daya serap karena asam mineral