Anda di halaman 1dari 1

Batubara merupakan batuan sedimen dimana sekitar 70% berat volumenya adalah bahan

organik. Bahan organik itu umumnya berasal dari tumbuhan, bisa berupa jejak kulit pohon,
daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Selanjutnya bahan organik
tersebut mengalami proses pembusukan (dekomposisi) yang menyebabkan perubahan fisik
dan kimia. Dalam pembentukan batubara ada 2 tahapan penting yaitu penggambutan
(peatification) dan pembatubaraan (coalification).

Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang


terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi, umumnya terjadi di daerah rawa yang intensif
tergenang air (kedalaman 0,5 – 10 meter) dimana kondisi tersebut akan menghambat
penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan. Material tumbuhan yang busuk ini
melepaskan zat kimia berbentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 (senyawa pembentuk humus).
Selanjutnya oleh bakteri anaerobik diubah menjadi gambut

Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika
yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen diatasnya. Pada tahap ini prosentase
karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang. Proses
ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya
mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.
Kematangan batubara ini tidak cuma dipengaruhi oleh pembebanan saja tapi juga dipengaruhi
oleh faktor geologi lain yang ada dan bekerja didaerah itu setelah proses pembatubaraan
terjadi. Misalnya saja faktor tektonik dan aktivitas magmatik.

Anda mungkin juga menyukai