Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh :

Dinar Destiana Ramdani 165221008

Isna Cahyati 165221013

Muhammad Ramdani 1652210

Wiwit Sismardian 165221030

Program Studi D3 - Usaha Perjalanan Wisata

Jurusan Administrasi Niaga

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. makalah ini membahas tentang ”Laporan keuangan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, 24 Mei 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 6


2.1 Pengertian Laporan Keuangan ............................................................................... 6
2.2 Perbedaan Laporan dan Pelaporan Keuangan ........................................................ 6
2.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan ............................................................................... 7
2.3.1 Neraca ........................................................................................................... 7
2.3.2 Laporan Laba Rugi ....................................................................................... 12
2.3.3 Laporan Perubahan Modal ............................................................................ 12
2.3.4 Laporan Arus Kas ......................................................................................... 12
2.3.5 Laporan Atas Laporan Keuangan ................................................................. 13
2.4 Pemakai Laporan Keuangan .................................................................................. 13
2.5 Tujuan Laporan Keuangan ..................................................................................... 15
2.6 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ........................................................... 15
2.7 Pengertian Break Event Point ................................................................................ 16
2.8 Manfaat Break Event Point .................................................................................... 16
2.9 Metode Break Event Point ..................................................................................... 17
2.10 Pengembangan Formula Break Event Point ........................................................ 17
2.11 Keterbatasan Analisis Break Event Point ............................................................ 19

BAB 3 KESIMPULAN ......................................................................................................... 21


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 22

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Masalah keuangan merupakan salah satu masalah vital bagi setiap perusahaan dalam
perkembagan semua bisnis perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikan suatu perusahaan
adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya suatu
perusahaan mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaanya tergantung pada
manajemen keuangan perusahaan tersebut. Perusahaan harus memiliki kinerja manajemen
yang sehat dan efesien untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu kinerja
keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis
untuk mempertahankan perusahaannya.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah kunci perusahaan
untuk dapat dikatakan mempunyai kinerja perusahaan yang baik, karena keuntungan
merupakan komponen keuangan sebagai alat untuk menilai baik atau tidaknya kinerja
perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk maju dan
perusahaan bekerja sama dengan perusahaan lainnya. Salah satu faktor menunjukkan kinerja
perusahaan itu baik atau tidaknya yaitu dengan hasil laporan keuangan.
Perusahaan perlu menganalisi laporan keuangan karena laporan keungan berguna untuk
menilai kinerja suatu perusahaan tersebut, dan membandingkan kondisi perusahaan dari
tahun sebelumnya dengan tahun yang sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau
tidak sehingga perusahaan menimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang
akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang harus dicapai.
Jadi kinerja adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan untuk
memberikan solusi dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dalam suatu periode
tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan ?
2) Perbedaan pelaporan dan laporan keuangan
3) Jenis-jenis laporan keuangan
4) Siapakah pemakai laporan keuangan?
5) Apa tujuan laporan keuangan ?

4
6) Apa yang dimaksud dengan BEP?

1.3 Tujuan
1) Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2) Memberikan wawasan menegnai permasalahan keuangan dalam suatu kegiatan
usaha
3) Memberikan tambahan wawasan untuk melengkapi tugas business plan

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam
berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di
samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi
histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi
ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai
informsi tersebut (M. Sadeli, 2002:2).

2.2 Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan


Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris: financial
reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports). Pelaporan Keuangan
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan
standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas
pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau
Generally Accepted Accounting Principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu
medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara
statemen (bahasa Inggris: statement) dan laporan (bahasa Inggris: report)

6
2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Secara umum, jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas/pos luar biasa, dan laporan atas laporan keuangan
2.3.1 Neraca
Neraca atau dalam istilah akuntansi disebut balance sheet merupakan laporan
yang berfungsi menunjukkan posisi dan kondisi perusahaan dalam periode tertentu.
Posisi dan kondisi perusahaan ini dilihat dari harta atau aset apa saja yang dimiliki
perusahaan, seberapa besar kewajiban atau hutang yang dimiliki perusahaan terhadap
perusahaan lain, dan berapa banyak modal yang terkumpul oleh perusahaan.
Dengan kata lain, neraca terdiri dari laporan aktiva (harta atau aset), liability
(hutang), dan equity (modal) perusahaan selama periode tertentu. Dari laporan aktiva,
liability, dan equity perusahaan tersebutlah dapat dilihat bagaimana posisi dan kondisi
perusahaan.
2.3.1.1 Aktiva
Aktiva adalah manfaat ekonomis yang diharapkan bisa diperoleh/
dinikmati pada masa yang akan datang pada suatu entitas usaha sebagai hasil
dari transaksi pada masa lalu. Adapun 3 sifat pokok aktiva antara lain:
1. Mempunyai kemungkinan manfaat pada masa yang akan datang yang
berbentuk kemampuan untuk memberi kontribusi terhadap aliran kas
masuk pada masa yang akan datang baik secara langsung/secara tidak
langsung.
2. Suatu etitas usaha tertentu bisa mendapatkan manfaatnya dan
mengawasi manfaat tersebut.
3. Transaksi yang menimbulkan hak peruahaan dalam rangka
mendapatkan dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi.
Secara umum aktiva juga memiliki sifat lain misalnya diperoleh
sebesar harga perolehannya, dapat ditukar dengan aktiva lainnya, mempunyai
wujud, memiliki kekuatan hukum. Sifat lainnya ini memiliki sifat yang tidak
mutlak misalnya aktiva dapat didapatkan tanpa adanya harga perolehan, bisa
juga aktiva tidak mempunyai wujud, dan lain sebagainya.
a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau sumber-
sumber yang diharapkan akan dapat realisasikan menjadi uang kas atau
dapat dijual/ dapat dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang
7
normal atau dalam satu tahun, mana yang lebih lama. Permasalahan
yang terjadi adalah menentukan lamanya siklus usaha dari perusahaan,
biasanya siklus ini ditentukan dengan menghitung rata-rata waktu yang
dibutuhkan sejak pengeluaran uang untuk membeli barang/ jasa sampai
dengan barang/ jasa tersebut dapat diubah kembali menjadi uang. Atau
dengan kata lain bahwa waktu rata-rata sejak pengeluara uang,
disimpan sebagai persediaan dijual dan berubah menjadi piutang atau
penerimaan kas dari perlunasan piutang.
Tata cara susunan aktiva lancar di dalam laporan keuangan neraca
adalah disusun berdasarkan urutan likuiditasnya yang mana akun yang
paling likuid dicantumkan pada bagian yang atas disusul dengan yang
kurang likuid dicatat di bawahnya. Yang termasuk dalam Elemen/
Golongan Aktiva Lancar antara lain:
1. Kas dan setara kas (cek, money order, pos wesel, dan lain
sebagainya)
2. Surat berharga
3. Piutang dagang
4. Piutang wesel
5. Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak lain, apabila akan
diterima dalam waktu 1 tahun
6. Piutang angsuran yang akan dilunasi dlam jangka waktu 1 tahun
7. Persediaan barang dagangan, bahan mentah, barang dalam proses,
baran jadi, bahan pembantu, suku cadang yang akaan digunakan
dalam pemeliharaan alat/ mesin
8. Biaya dibaayar di muka, misalnya asuransi, bunga, sewa, pajak,
dan lain-lain.
b. Investasi Jangka Panjang
Yang termasuk dalam Elemen/ Golongan Investasi Jangka Panjang
antara lain:
1. Investasi jangka panjang seperti saham, surat hutang (obligasi), dan
wesel jangka panjang. Tujuan dari investasi ini adalah biasanya
untuk mendapatkan pendapatan yang bersifat tetap, untuk
mengawasai perusahaan lain atau untuk menjaga kontinuitas suplay
bahan baku, dan lain sebagainya.
8
2. Investasi dalam anak perusahaan, termasuk juga uang muka jangka
panjang.
3. Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud, misalnya dalam
bentuk tanah, mesin, dll.
4. Penyisihan dana untuk jangka panjang misalnya dana perlunasan
obligasi, dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana
pensiun, dana penggantian gedung, dsb.
c. Aktiva Tetap Berwujud
Tata cara mencantumkan aktiva tetap berwujud dalam laporan
keuangan neraca adalah yang paling atas dimulai dari yang paling tetap
(paling panjang umurnya) dan dilanjutan dengan aktiva tetap yang
pendek umurnya. Bagi aktiva tetap yang disusutkan maka di neraca
ditunjukkan harga perolehannya (cost) dan akumulasi penyusutannya.
Yang termasuk dalam elemen/ golongan aktiva tetap berwujud antara
lain : tanah, gedung, kendaraan, dan lain sebagainya.
d. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Pada kelompok ini merupakan aktiva tetap jangka panjang yang tidak
mempunyai wujud yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh akun yang
termasuk dalam aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak
cipta, merk dagang, hak paten, dan lain sebagainya. Termasuk juga
dalam kelompok ini adalah biaya pendirian perusahaan (organization
cost).
e. Aktiva Lain-lain
Yang termasuk dalam kelompok aktiva lain-lain adalah titipan kepada
penjual untuk menjamin ontrak, konstruksi dalam pengerjaan, dll.
2.3.1.2 Liability (Hutang)
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di
masa yang akan datag yang dikarenakan kewajiban-kewajiban pada waktu
sekarang pada suatu entitas usaha yang akan dapat dipenuhi dengan mentransfer
aktiva atau memberikan jasa kepada entitas usaha lainnya pada waktu yang akan
datang sebagai akibat dari transaksi yang sudah lalu.
a. Hutang Lancar
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang yang
perlunasannya memerlukan pemakaian sumber-sumber yang
9
dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang
yang baru.
b. Pendapatan Diterima Di Muka
Merupakan angan pendapatan-pendapatan yang bukan merupakan
pendapatan pada tahun yang bersangkutan. Penerimaan tersebut akan
di catat dalam laporan keuangan neraca sebagai pendapatan yang
diterima di muka sampai dengan dimana penerimaan tersebut bisa
diakui sebagai pendapatan.
c. Hutang Jangka Panjang
Pada hutang jangka panjang perlunasannya tidak memakai sumber
yang dikelompokkan dalam aktiva lancar. Sebagai contoh adalah
hutang obligasi, hutang wesel jangka panjang, dan lain sebagainya.
d. Hutang Lain-lain
Pada kelompok ini, semua hutang yang tidak dapat masuk di dalam
hutang jangka pendek. pendapatn diterima di muka, dan hutang lain-
lain maka akan dimasukkan dalam kelompok hutang-lain-lain.
Misalnya adalah hutang obligasi yang perlunasannya dari dana
perlunasan obligasi.
2.3.1.3 Equity (Modal)
Modal sendiri adalah perbedaan antara jumlah aktiva dan jumlah
utang. Modal pada perusahaan perseorangan berupa satu rekening yang diberi
nama modal. Pada perusahaan yang berbentuk CV ditunjukkan dalam rekening
modal masin-masing anggota. Sedangkan modal dalam Perseroan terdiri dari
beberapa akun, yaitu: modal disetor dan laba tidak dibagi, modal penilaian
kembali, dan modal sumbangan serta modal lain-lain.
a. Modal Disetor
Modal disetor adalah jumlah uang yng disetorkan oeh pemegang
saham yang pada umumnya dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu
modal saham dan agio/disagio saham.
b. Laba Tidak Dibagi
laba tidak dibagi adalah jumlah dari laba-laba pada tahun sebelum
tahun buku yang tidak dibagi sebagai deviden.
c. Modal Penilaian Kembali

10
Apabila terjadi penilaian kembali terhadap suatu aktiva dalam
perusahaan, maka selisih dari nilai buku aktiva yang lama dan yang
baru dicatat sebagai modal penilaian kembali. Pada laporan neraca
modal penilaian kembali masuk dalam kelompok modal yang
dijumahkan dengan unsur-unsur modal yang lain.
d. Modal Sumbangan
Modal sumbangan adalah modal yang timbul jika sustu entitas usaha
mendpatkan aktiva yang berasal dari sumbangan. Di dalam neraca,
aktiva sumbangan dicatat seperti aktiva biasa dan diimbangi dengan
pencatatan pada modal sumbangan. Untuk modal sumbangan dicatat
dalam kelompok modal dan dijumlahkan dengan unsur-unsur modal
yang lain.
e. Modal Lain-lain
Dalam kelompok modal lain-lain merupakan modal perusahaan yang
tidak bisa masuk dalam elemen modal disetor, laba ditahan, modal
penilaian kembali, modal sumbangan.
2.3.1.4 Bentuk Neraca
Ada 2 macam bentuk neraca yaitu : bentuk rekening T dan bentuk
laporan.
a. Bentuk Rekening T
Pada neraca bentuk T, aktiva dicatat pada sebelah kiri dengan urutan
sebagai berikut:
1. Aktiva lancar,
2. Investasi jangka panjang,
3. Aktiva tetap berwujud,
4. Aktiva tetap tidak berwujud,
5. Aktiva lain-lain.
Sedangkan untuk pasiva dicatat pada bagian kanan dari neraca yang
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu hutang dan modal. Untuk urutan
adalah sebagai berikut:
1. Hutang Lancar : hutang dagang, hutang wesel, hutang muka
layanan/ titipan, hutang biaya, hutang lancar lain-lain.
2. Pendapatan diterima di muka
3. Hutang jangka panjang
11
4. Hutang lain-lain.
Modal disusun pada neraca dengan urutan sebagai berikut:
1. Modal saham beredar
2. Agio/ disagio saham
3. Modal penilaaian kembali
4. Modal sumbangan
5. Modal lain-lain
6. Laba tidak dibagi : belum ada tujuannya, dicadangkan.
2.3.2 Laporan Laba Rugi
Laba atau rugi merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh perusahaan,
untuk melihat apakah kegiatan operasional yang dilakukan selama ini berhasil atau
tidak. Laporan laba rugi atau yang biasa disebut Income Statement adalah laporan yang
berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hasil yang didapat oleh perusahaan
dalam periode tertentu, apakah mendapat laba atau justru merugi.
Posisi laba atau rugi dilihat dari perbandingan jumlah pendapatan yang
diperoleh dengan beban biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika pendapatan yang
diperoleh perusahaan lebih besar dari total beban biaya yang dikeluarkan, maka
perusahaan berada pada posisi laba. Dan sebaliknya, jika yang lebih besar justru beban
biaya yang dikeluarkan perusahaan dibanding pendapatan yang masuk; tentunya
perusahaan berada dalam posisi rugi.
2.3.3 Laporan Perubahaan Modal
Dalam menjalankan operasional perusahaan, tentunya modal awal yang ditanam
akan mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena modal harus digunakan dalam
menjalankan roda perusahaan, juga karena adanya penambahan dari laba yang didapat,
penggunaan modal untuk kepentingan pemilik perusahaan, atau hal lainnya.
Laporan perubahan modal atau yang biasa disebut Capital Statement dalam
istilah akuntansi merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai perubahan
modal atau ekuitas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan perubahan modal ini
berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar perubahan modal yang terjadi dan apa
yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi.
2.3.4 Laporan Arus Kas
Sangat penting untuk mengetahui perputaran arus dana yang berada di
perusahaan, kemana dana atau kas pergi dan dari mana kas masuk. Hal ini supaya
perusahaan dapat mengontrol dana atau kas perusahaan yang dimiliki selama ini.
12
Laporan arus kas atau Cash Flow berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arus
kas masuk dan kas keluar.
Laporan mengenai arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu
hasil dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman.
Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya yang
dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau investasi pada bisnis lain.
2.3.5 Laporan Atas Laporan Keuangan
Laporan atas laporan keuangan ini merupakan laporan yang dibuat untuk
memberikan penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang dibuat.
Laporan ini dibuat untuk merincikan penjelasan mengenai hal-hal yang tertera di
laporan-laporan lainnya dan alasan mengapa hal-hal tersebut dilakukan.
Misalnya pelaksanaan kebijakan keuangan dan akuntansi tertentu yang
digunakan, rincian pos-pos keuangan, kontrak-kontrak hutang yang dimiliki
perusahaan, dan lain sebagainya. Dengan adanya laporan atas laporan keuangan ini
dapat memudahkan pembacanya memahami isi dari laporan keuangan yang sudah
dibuat.
Demikian beberapa jenis laporan keuangan beserta fungsinya yang digunakan
oleh perusahaan. Seperti yang sudah diulas di awal, pembuatan laporan keuangan
perusahaan sangatlah penting bagi kelangsungan perusahaan itu sendiri. Untuk lebih
memahami bagaimana cara pembuatan laporan keuangan,

2.4 Pemakai Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat,
karena ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis yang
dapat menghasilkan keuntungan. Laporan keuangan disajikan kepada banyak pihak yang
berkepentingan termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan pihak-pihak lainnya.

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta
lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Beberapa kebutuhan pemakai laporan keuangan meliputi (Standar Akuntansi Keuangan,
2009):
1. Investor

13
Penanam modal berisiko dan penasihat merekan berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi yang membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberi Pinjaman
Pemberian pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada satu
jatuh tempo.
4. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan
dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau
sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan,
atau tergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah
Pemerintah dengan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan arena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
14
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecendrungan (trend) dan perkembangn terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitas.

2.5 Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa
Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau
pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan
ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau
mengganti manajemen.

2.6 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan
bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
2. Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna;
3. Keandalan

15
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material;
4. Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan
laporan keuangan pada periode sebelumnya.

2.7 Pengertian Break Event Point


Analisa Break Event Point (BEP) adalah titik dimana perusahaan belum memperoleh
keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Atau BEP merupakan suatu teknik analisa
untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume
aktivitas. Masalah BEP baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut
mempunyai Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi
tertentu dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu
menutup biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.
Contribution Margin adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya variabel,
yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan
memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila kontribusi marginnya lebih besar
dari biaya tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari total biaya.
BEP ditinjau dari konsep kontribus margin menyatakan bahwa volume penjualan
dimana kontribusi margin sama besarnya dengan total biaya tetapnya.

2.8 Manfaat Break Event Point


1. Jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian;
2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu;
3. Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu;
4. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi
5. Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan
terhadap keuntungan yang diperoleh.
Asumsi dasar dalam analisa BEP antara lain :
1. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam kompunen biaya variabel dan biaya tetap;
2. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi atau
penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.

16
3. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume
produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap / unit akan berubah karena adanya
perubahan volume kegiatan.
4. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa
5. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan
menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan penjualan
antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan tetap konstan.
6. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan
7. Harga faktor produksi relatif konstan
8. Efisiensi produksi tidak berubah
9. Perubahan padapersediaan awal dan akhir jumlhanya tidak berarti
10. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.

2.9 Metode Break Event Point


BEP dapat ditentukan dengan beberapa cara :
1. Pendekatan grafik
BEP terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan penjualan dan garis total
biaya.
2. Metode Trial Error
3. Pendekatan Matematis
Rumusnya adalah :
a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit).
b. BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya avriabel / total hasil penjualan)
Margin of safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh
volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidk menderita rugi atau
dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang
tidak mengakibatkan kerugian.
MS = (Budget Sales – BEP) / Budget Sales
Budget Sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan

2.10 Pengembangan Formula Break Event Point


BEP >>>>> TR = TC
Dimana :
TR = Total Revenue
17
TC = Total Cost
Pengembangannya dengan membentuk persamaan linier sederhana dibawah ini :
TR = TC
TR – TC = 0
Langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan rumus TR
TR = Harga per unit x Qty
2. Menurunkan Rumus TC
TC = VC + FC
Dimana :
VC = Variabel Cost (Biaya Variabel)
FC = Fixed Cost (biaya Tetap)

TC = VC + TC
TC = (Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost
3. Membuat persamaan Linier
TR – TC = 0
(Harga per unit x Qty) – ((Qty + Unit Variabel cost) + Fix Cost) = 0, ATAU
(Harga per unit x Qty) – (Qty + Unit Variabel cost) - + Fix Cost = 0
Qty x (Harga per unit – Unit Variabel cost) = Fixed Cost
Keterangan :
 Q (Quantity ) adalah jumlah barang yang akan dijual, yang dalam perusahaan
manufaktur tentunya diproduksi terlebih dahulu;
 R (Revenue ) adalah pendapatan, yang dalam perusahaan manufaktur biasanya
didominasi oleh Sales, yang mana Sales (penjualan) adlah jumlah terjual (Qty x Unit
produk yang terjual);
 Unit Price (harga per unit) adalah harga per unit dari barang yang akan dijual;
 VC (Variabel Cost) adalah cost yang timbul akibat diproduksinya suatu barang,
artinya segala yang cost yang terjadi untuk memproduksi suatu barang. Seperti
sebelumnya “Variabel Cost” akan berubah-ubah mengikuti jumlah produk yang akan
diproduksi. Semakin banyak yang diproduksi semakin besar juga biaya variabelnya,
begitu juga sebaliknya.

18
Jika kita lihat pada Laporan Laba Rugi , Variabel Cost akan tergolong ke dalam
kelompok “Cost of Good Sales”, atau Harga pokok penjualan. Yang pada perusahaan
manufaktur umumnya terdiri dari :
 Bahan Baku (Raw Material);
 Bahan penolong ;
 Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) atau Direct Labour Cost
 BOP (Overhead Pabrik) yang biasanya terdiri dari penyusutan Gedung Pabrik,
Penyusutan Mesin yang menggunakan unit production output, Maintenance, Listrik,
pengiriman dll
 Unit Variabel Cost adlah besarnya variabel cost yang ditimbulkan untuk membuat
satu unit produk tertentu, yang besarnya diperoleh dengan cara membagi total variabel
cost (Variabel Cost) dengan jumlah product yang dibuat (Qty).
 Fixed Cost adalah cost yang akan terjadi akibat penggunaan sumber daya tertentu
yang penggunaannya tanpa dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk yang
diproduksi.

2.11 Keterbatasan Analisis Break Event Point


BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat dipertahankan selama periode
tertentu. Keadaan ini dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan,
karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.
Dalam kenyataannya analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu bagi analis
perlu diketahui bahwa analisi BEP mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu :
a. Fixed Cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu;
b. Variabel Cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan;
c. Sales Price per unit tidak berubah dalam periode tertentu;
d. Sales Mix adalah konstan.
Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BEP akan bergeser atau berubah apabila :
1. Perubahan, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana
perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun
perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan
bergeser keats atau sebaliknya;

19
2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan
menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unit akan
menggeser BEP ke atas atau sebaliknya;
3. Perubahan dalam Sales Price per unit
Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya
harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah
tetap, akan menggeser ke bawah atau sebaliknya;
4. Terjadinya perubahan dalam sales mix
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka
komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix)
haruslah tetap. Apabila terjadiperubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada
produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.

20
BAB 3
KESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan catatan informasi dari sebuah perusahaan yang berisi
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan memiliki berbagai jenis. Seperti laporan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, serta laporan atas
laporan keuangan. Break Event Point merupakan titik dimana perusahaan belum memperoleh
keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi. Dimana Break Event Point ini memiliki
metode dan formula tersendiri agar sebuah perusahaan tidak mengalami kerugian.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/laporan-keuangan.html
http://dosenakuntansi.com/jenis-jenis-laporan-keuangan
https://ekapermatawismiati.wordpress.com/2015/10/20/pengertian-neraca-laporan-laba-rugi-
dan-arus-kas/
http://annisafa-dhilla.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tentang-laporan-keuangan.html
https://edudetik.blogspot.co.id/2014/05/makalah-laporan-keuangan-lengkap.html
http://akuntan-si.blogspot.co.id/2013/07/analisa-break-event-point-bep-titik.html?m=1

22

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • LKPD
    LKPD
    Dokumen3 halaman
    LKPD
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Artikel Fixfix
    Artikel Fixfix
    Dokumen14 halaman
    Artikel Fixfix
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • LKPD
    LKPD
    Dokumen3 halaman
    LKPD
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen1 halaman
    Soal
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI PENGKODEAN
    UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI PENGKODEAN
    Dokumen1 halaman
    UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI PENGKODEAN
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • RPP Umi 5
    RPP Umi 5
    Dokumen29 halaman
    RPP Umi 5
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Uas Ptks
    Uas Ptks
    Dokumen21 halaman
    Uas Ptks
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawaban Metode Campuran
    Kunci Jawaban Metode Campuran
    Dokumen3 halaman
    Kunci Jawaban Metode Campuran
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Analisis Artike 3
    Analisis Artike 3
    Dokumen7 halaman
    Analisis Artike 3
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • PEMBUKA
    PEMBUKA
    Dokumen2 halaman
    PEMBUKA
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Guru - Assalamu-WPS Office
    Guru - Assalamu-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Guru - Assalamu-WPS Office
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • PEMBUKA
    PEMBUKA
    Dokumen2 halaman
    PEMBUKA
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Analisis Artike 3
    Analisis Artike 3
    Dokumen7 halaman
    Analisis Artike 3
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • METODE PENELITIAN
    METODE PENELITIAN
    Dokumen9 halaman
    METODE PENELITIAN
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • METODE PENELITIAN
    METODE PENELITIAN
    Dokumen9 halaman
    METODE PENELITIAN
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • KeterampilanBertanya
    KeterampilanBertanya
    Dokumen4 halaman
    KeterampilanBertanya
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • LKM Os Mhs
    LKM Os Mhs
    Dokumen15 halaman
    LKM Os Mhs
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Affine Cipher
    Affine Cipher
    Dokumen6 halaman
    Affine Cipher
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5 - Kelayakan - SABU
    Kelompok 5 - Kelayakan - SABU
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 5 - Kelayakan - SABU
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Uas Ptks
    Uas Ptks
    Dokumen21 halaman
    Uas Ptks
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Affine Cipher
    Affine Cipher
    Dokumen6 halaman
    Affine Cipher
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Silabus Statmat 2015
    Silabus Statmat 2015
    Dokumen5 halaman
    Silabus Statmat 2015
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Se
    Se
    Dokumen2 halaman
    Se
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • LKM Os Mhs Fix
    LKM Os Mhs Fix
    Dokumen13 halaman
    LKM Os Mhs Fix
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • RPP PDF
    RPP PDF
    Dokumen5 halaman
    RPP PDF
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • PRESENSI PANITIA Semnas 2019
    PRESENSI PANITIA Semnas 2019
    Dokumen4 halaman
    PRESENSI PANITIA Semnas 2019
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • LKM Os MHS FIXX
    LKM Os MHS FIXX
    Dokumen15 halaman
    LKM Os MHS FIXX
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Ss
    Ss
    Dokumen12 halaman
    Ss
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kwu Fix
    Makalah Kwu Fix
    Dokumen22 halaman
    Makalah Kwu Fix
    Valentine Putri
    Belum ada peringkat