Dosen Pengampu:
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd.
Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 1
Valentine Putri (170210101023)
Meilysa Ajeng Kartika P (170210101027)
Siti Shofiyah (170210101091)
A. PENDAHULUAN
Pada kehidupan saat ini, manusia tidak hanya membutuhkan tiga kebutuhan
(sandang, pangan, dan papan) saja namun hal lain juga ingin dipenuhi seperti halnya
kebutuhan di hari tua maka manusia sudah menyiapkan dana pensiun untuk masa yang
akan datang serta anak-anak yang belum sekolah sudah disiapkan dana mulai tingkat
dasar hingga perguruan tinggi. Hal yang ditakuti manusia adalah kemungkinan kematian
yang terjadi terlalu dini. Kematian ini merupakan hal yang pasti namun masalah waktu
atau kapan kematian itu datang adalah suatu hal yang tidak dapat ditentukan oleh
manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut yaitu dengan mengalihkan
atau melimpahkan resiko tersebut kepada pihak atau badan usaha lain. Pihak atau badan
usaha lain yang dimaksud adalah suatu lembaga yang menjamin sekiranya timbul suatu
peristiwa yang tidak diinginkan, lembaga ini dikenal dengan apa yang disebut asuransi.
Salah satu jenis asuransi yang dikenal sekarang ini adalah asuransi jiwa. Asuransi
jiwa merupakan alat sosial ekonomi, yang merupakan cara dari sekelompok orang untuk
dapat bekerjasama meratakan beban kerugian karena kematian sebelum waktunya dari
anggota-anggota kelompok tersebut. Di dalam asuransi jiwa terdapat suatu perjanjian
tertulis (polis asuransi) antara pihak tertanggung (pemegang polis asuransi atau nasabah)
dan penanggung (perusahaan asuransi). Dari polis asuransi tersebut, terdapat kontrak
yang menyatakan bahwa tertanggung akan melakukan sejumlah pembayaran tertentu
secara teratur kepada pihak perusahaan asuransi sebagai imbalan persetujuan
penanggung untuk membayar benefit atau santunan yang telah disepakati dalam polis
asuransi jika orang yang ditanggung meninggal dunia.
Pada benefit asuransi jiwa berjangka, pertumbuhan benefit baik benefit menaik
ataupun benefit menurun memiliki perumusan tersendiri. Besarnya benefit dipengaruhi
dengan lamanya waktu (jangka waktu) dan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga
biasanya sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi dan tingkat suku bunga yang
digunakan biasanya akan sama tiap tahunnya (konstan). Sehingga dari penjabaran
masalah sebelumnya, penulis bermaksud untuk membuat model pertumbuhan benefit
asuransi jiwa berjangka menggunakan deret matematika.
B. METODE PENELITIAN
Alat bantu yang digunakan dalam penyusunan model adalag deret aritmatika dan
deret geometri. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan besaran dari
kenaikan dan penurunan benefit. Kemudian menentukan pola kenaikan yaitu, pola
bunga sederhana dan bunga majemuk. Hal yang sama juga ditentukan untuk benefit
menurun. Selanjutnya tentukan sukku awal, beda suku, dan rasio suku, tentukan bentuk
umum suku ke-n hingga diperoleh bentuk umum benefit menaik dan benefit menurun.
1+ ( n−1 ) Q
2. Model dan Pola Kenaikan Majemuk
Benefit yang dibayarkan pada nasabah akan meningkat setiap tahunnya sebesar Q
dari benefit semula. Jika benefit di tahun pertama satu unit, maka tahun kedua 1+Q,
tahun ketiga ( 1+Q )2 , dan seterusnya hingga tahun ke-n, dan dapat ditulis sebagai
berikut.
U1 1
U2 1 Q
U3 U2 Q 1 Q 1 Q Q Q2 1 Q
2
U 4 U 3 Q(1 Q ) 2 1 Q Q 2 Q 3 1 Q
2 3
Un 1 Q
n 1
1 Q 1 Q
2 3
4 Q
...
1 Q 1 Q
n 3 n 2
n-1 Q
1 Q 1 Q
n 2 n 1
n Q
Dapat disimpulkan benefit kenaikan sederhana pada akhir tahun ke-n adalah
bn 1 Q
n 1
bn 1 Q
n 1
bk 1 1 Q
k 11
bk 1 1 Q
k
Jika meninggal di tahun pertama, nasabah akan mendapat benefi sebesar 1, di akhir
tahun kedua sebesar 1+Q,..., di akhir tahun ke-n mendapat benefit sebesar ( 1+Q )n−1
.
3. Model dan Pola Benefit Menurun Sederhana
Asuransi jiwa menurun adalah asuransi jiwa yang benefit kematiannya terus
berkurang.
Benefit yang dibayarkan pada nasabah akan menurun setiap tahunnya sebesar dari
benefit semula. Jika benefit di tahun pertama satu unit, maka tahun kedua 1-Q, tahun
ketiga 1-2Q, dan seterusnya hingga tahun ke-n, dan dapat ditulis sebagai berikut.
U1 1
U2 1 Q
U 3 U 2 Q 1 Q Q 1 2Q
U 4 U 3 Q 1 2Q Q 1 3Q
U n 1 n 1 Q
Selanjutnya dapat dituliskan pada tabel sebagai berikut
n Benefit Awal Kenaikan Benefit Akhir
0 0 0 0
1 1 0 1
2 1 Q 1 Q
3 1 Q 1 2Q
4 1 Q 1 3Q
...
n-1 1 Q 1 n 2 Q
n 1 Q 1 n 1 Q
Dapat disimpulkan benefit menurun sederhana pada akhir tahun ke-n adalah
bn 1 n 1 Q
1−( n−1 ) Q .
4. Model dan Pola Penurunan Majemuk
Benefit yang dibayarkan pada nasabah akan menurun setiap tahunnya sebesar Q
dari benefit semula. Jika benefit di tahun pertama satu unit, maka tahun kedua 1-Q,
tahun ketiga ( 1−Q )2 , dan seterusnya hingga tahun ke-n, dan dapat ditulis sebagai
berikut.
U1 1
U2 1 Q
U3 U2 Q 1 Q 1 Q Q Q2 1 Q
2
U 4 U 3 Q(1 Q ) 2 1 Q Q 2 Q 3 1 Q
2 3
Un 1 Q
n 1
bn 1 Q
n 1
bn 1 Q
n 1
bk 1 1 Q
k 11
bk 1 1 Q
k
D. KESIMPULAN
Pertumbuhan benefit, menaik atau menurun, dapat dimodelkan menggunakan deret
aritmatik jika selisih benefit di setiap tahun kontrak sama besar. Kenaikan dan penurunan
benefit juga dapat dimodelkan menggunakan deret geometri jika rasio benefit antar
taahun kontrak sama besar. Pemodelan menggunakan deret aritmatik dan deret geometri
ini hanya berlaku untuk pertumbuhan benefit dengan tahun kontrak berhingga.