Anda di halaman 1dari 8

Dinah Delima (123011811...

)
Fellycia Azizah (123011811...)
Novira Rosita Anggraeni (123011811040)
Steffi Aprilda Natasya Lim (123011811052)

BAB I
TINJAUAN UMUM PENGAUDITAN INTERNASIONAL

PENTINGNYA PENGAUDITAN
Untuk memberikan perlindungan yang memadai atas laporan keuangan yang disajikan
bagi para investor dan kreditur seorang auditor perlu memberikan opini yang independen dan
sesuai keahliannya atas kewajaran dari laporan keuangan. Fungsi pengauditan untuk memberikan
kredibilitas atas laporan keuangan.
Profesor P. Percy memperkirakan bahwa auditor akan memeprhatikan tidak hanya
informasi terkait keuangan tetapi juga non keuangan. Selain itu informasi yang akan ada dalam
laporan keuangan tidak hanya informasi retrospeksi namun juga informasi prospektif.

KOMPONEN – KOMPONEN DARI DEFINISI AUDIT


1. Auditor dilakukan secara objektif
Auditor bertindak secara adil dan tidak memperbolehkan adanya prasangka atau bias
yang dapat mengganggu objektivitas mereka. Auditor harus mempertahankan sikap tidak
memihak.
2. Auditor memperoleh (obtains) dan mengevaluasi bukti (evaluates evidence)
Auditor menilai keandalan dan kecukupan informasi yang tercantum dalam catatan-
catatan akuntansi dan sumber data lainnya yang menjadi dasar pengauditan dengan:
 Mempelajari dan mengevaluasi system akuntansi dan pengendalian internal
 Melaksanakan pengujian lainnya, menyampaikan sejumlah pertanyaan dan
prosedur verifikasi lainnya atas transaksi akuntansi
3. Bukti yang diperoleh dan dievaluasi oleh auditor menyangkut asersi terkait
kebijakan dan peristiwa ekonomi
Asersi dari manajemen terkait kebijakan ekonomi adalah bahwa seluruh asset yang
dilaporkan di laporan posisi keuangan benar-benar ada pada tanggal laporan tersebut
disajikan disebut asersi keberadaan. Manajemen menegaskan bahwa perusahaan
memiliki seluruh asset tersebut disebut asersi hak dan kewajiban.
4. Auditor menyatakan tingkat kesesuaian
Auditor memeriksa bukti penyajian dan pengungkapan asersi untuk menentukan apakah
akun-akun yang dijelaskan telah sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku
5. Tujuan Audit adalah mengkomunikasikan hasil-hasilnya bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Auditor harus menyatakan bahwa opini auditor terhadap laporan keuangan memberikan
gambaran yang benar dan wajar

PERSYARATAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN


 Kewaspadaan Profesional, mengingat bahwa situasi mungkin dpaat menyebabkan
laporan keuangan menjadi salah saji material
 Kearifan Profesional, dalam perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan.
 Kecukupan Bukti Audit Yang Sesuai, untuk mengurangi resikoaudit ke tingkat
terendah yang dapat diterima dana hal ini memungkinkan auditor untuk menarik
kesimpulan yang memadai yang menjadi dasar bagi opini auditor.

STANDAR AKUNTANSI DAN PENGAUDITAN INTERNASIONAL


Standar Akuntansi keuangan merupakan standar khusus dan terpisah dari standar audit.
Standar yang digunakan auditor internasional untuk membandingkan laporan keuangan pada
umumnya adalah standar yang berlaku di negara tempat pelaporan keuangan tersebut, dan
standar yang idgunakan ke depannya International Financial Reporting Standards (IFRS).
Standar Pengauditan Internasional (International Standards on Auditing –ISA) adalah
standar yang paling banyak menampung kepentingan para auditor karena standar tersebut paling
sering digunakan dalam kerja para auditor yaitu audit laporan keuangan. Standar pengauditan
ini menjadi standar dasar karena mempresentasikan penyajian terbaik dan paling baik secara
internasional atas Standar- Standar Pengaudita yang Berterima Umum (Generally Accepted
Auditing Standards-GAAS).

TIPE-TIPE AUDIT
 Audit Laporan Keuangan (audits of financial statement)
Memeriksa Laporan keuangan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut
memberikan gambaran yang benar dan wajar atau menyajikan laporan keuangan secara
wajar sesuai kriteria – kriteria tertentu.
 Audit Operasional
Mereview seluruh atau sebagian dari prosedur operasi organisasi untuk mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi operasi. Efektivitas yaitu mengenai ukuran apakah sebuah
organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Efisiensi menunjukkan seberapa baik
organisasi menggunakan sumber dayanya untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut.
 Audit Kepatuhan
Mereview prosedur organisasi untuk menentukan apakah organisasi mengikuti prosedur,
regulasi, atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. Kinerja audit
kepatuhan tergantung pada keberadaan data yang dapat diverifikasi dan kriteria atau
standar yang diakui seperti hokum dan regulasi yang ditetapkan atau kebijakan dan
prosedur organisasi.
BAB 2 Pasar Audit

Teori Permintaan dan Penawaran Jasa Audit

1. Policeman Theory: Pekerjaan auditor adalah fokus pada akurasi aritmatika serta pada
pencegahan dan pendektesian kecurangan.
2. Lending Credibility Theory: Laporan keuangan teraudit yang digunakan oleh manajemen
untuk meningkatkan keyakinan para pemangku kepentingan atas pengelolaan
manajemen.
3. Theory of Inspired Confindence: Permintaan untuk jasa audit adalah konsekuensi
langsung dari partisipasi para pemangku kepentingan luar (pihak ketiga) dalam
perusahaan.
4. Teori Keagenan (Agency Theory): Perusahaan dipandang sebagai hasil dari lebih atau
kurang kontrak-kontrak formal, yang mana beberapa kelompok membuat semacam
kontribusi kepada perusahaan berdasarkan tingkat harga tertentu. Asimetri informasi
menyebabkan perlunya melibatkan auditor agar memperoleh informasi yang dapat
diandalkan.

Regulasi audit: Perspektif Internasional

1. Sarbanes Oxley Act 2002 mewajibkan Securities and Exchange Commission (SEC)
untuk mendirikan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). Dewan
mengawasi dan menginvestigasi pelaksanaan audit dan auditor perusahaan publik, dan
sanksi baik untuk perusahaan maupun personil, atas pelanggaran hukum, regulasi, dan
aturan.
2. Regulasi Uni Eropa menekankan pada kualitas dan kredibilitas pengauditan. Peraturan
mengenai audit tertuang dalam Eight Council Directive 84/253/EEC tertanggal 10 Aprl
1984.

Pengawasan Independen

International Forum of Independent Audit Regulators (IFIAR) merupakan organisasi pengawas


berskala global. Prinsip-pinsip utama IFIAR mencakup:
1. Prinsip-prinsip dan standar-standar akuntansi dan pengauditan yang komprehensif dan
terdefinisi dengan baik dan diterima umum.
2. Persyaratan hukum untuk penyusunan dan publikasi laporan keuangan berdasarkan
prinsip-prinsip dan standar-standar tersebut.
3. Sistem penegakan hukum bagi pembuat laporan keuangan untuk memastikan kepatuhan
dengan standar-standar akuntansi.
4. Pengaturan dan praktik tata kelola perusahaan yang mendukung pelaporan dan praktik
pengauditan perusahaan yang berkualitas tinggi.
5. Pengaturan pendidikan dan pelatihan yang efektif bagi para akuntan dan auditor.

Kantor Akuntan Publik

Umumnya, kantor akuntan publik diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Kantor Akuntan Publik Big Four: Kantor akuntan publik yang terdiri dari Deloitte, Ernst
& Young, KPMG dan PWC. Kantor akuntan publik ini memiliki jaringan global dengan
kantor-kantor yang terafiliasi. Kantor akuntan publik ini saling berbagi metodologi dan
jaringan untuk penugasan audit internasional.
2. Kantor Akuntan Publik selain Big Four: Kantor akuntan publik ini tidak dapat
diperlakukan secara homogen karena adanya perbedaan gap antara tiap kantor akuntan
publik.

Kewajiban Hukum

Kewajiban hukum dari auditor untuk setiap peangku kepentingan bervariasi antarnegara dan
antradistrik. Kewajiban ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Kewajiban berdasarkan hukum umum (Common Law)


Kewajiban auditor berdasarkan hukum umum terbagi menjadi:
- Kewajiban kepada klien: Gugatan perdata yang umumnya diajukan oleh klien
menyertakan klaim bahwa auditor tidak dapat menemukan kecurangan laporan
keuangan atau kecurangan karyawan karena auditor menunjukkan kelalaian dalam
melakukan audit.
- Kewajiban kepada pihak ketiga: Pihak ketiga mencakup seluruh pemangku
kepentingan dalam audit selain klien audit.
2. Kewajiban perdata berdasarkan undang-undang/hukum
Kebanyakan negara memiliki undang-undang yang memengaruhi kewajiban perdata para
auditor. Kewajiban perdata mengakibatkan pihak yang kalah (baik itu auditor maupun
klien) harus membayar sanksi atas kelalaiannya.
3. Kewajiban pidana berdasarkan undang-undang/hukum
Auditor profesional bertanggung jawab secara pidana berdasarkan hukum suatu negara
atau distrik yang menyatakan adanya tindak pidana apabila terjadi penggelapan dana
milik orang lain, yaitu dengan sengaja menggunakan laporan keuangan fiktif.
4. Kewajiban sebagai anggota organisasi akuntan profesional...... (silahkan
dilanjutkan)
Kewajiban Sebagai Anggota Organisasi Akuntansi Profesional
Hampir seliruh profesi audit memiliki beberapa tipe peradilan terkait kedisiplinan. Untuk
sebagian besar Negara, siapapun dapat mengajukan complain terhadap auditor, terlepas dari
keterlibatannya dengan auditor yang dimaksud. Setelah mendengar argument dari penggugat
dan tergugat peradilan membuat keputusan, serta menentukan sanksi, jika ada terhadap auditor
berupa:
- Denda;
- Teguran (baik lisan maupun tulisan);
- Suspense untuk jangk waktu yang terbatas (misalnya enam bulan); atau
- Larangan seumur hidup dari profesi
Dalam upaya untuk memastikan agar auditor bertanggung jawab secara hukum dalam gugatan
perdata, berikut kondisi-kondisi yang harus dipenuhi:
- Kegagalan/kelalaian audit harus dibuktikan (masalah kelalaian). Putusan yang
diambil oleh peradilan terkait kedisiplinan sering kali menjadi dasar untuk memenuhi
kondisi ini.
- Auditor harus melakukan tuga-tugas yang memerlukan kehati-hatian pada penggugat.
- Penggugat harus membuktikan hubungan kausal antara kerugian yang dialami dengan
dugaan kegagalan audit (masalah sebab akibat).
- Penggugat harus menghitung besarnya kerugian yang dialami (masalah besara
kerugian).
Saran Solusi Bagi Kewajiban Auditor
Dalam upaya mengurangi risiko, berikut beberapa ukuran yang perlu dipertimbangkan:
 Batasan (cap) atas klaim (jumlah penye;esaian maksimum) diketahui di awal dan
merupakan batasan penyelesaian. Kewajiban saat ini dibatasi di Austria, Belgia,
Jerman, Yunani dan Slovenia
 Dibeberaoa Negara, system kewajiban proposional sedang dikaji. Dalam sistem
tersebut, kantor akuntan public tidak bertanggung jawab untuk seluruh kerugian yang
ditanggung oleh penggugat (seperti halnya kasus dengan kewajiban bersama dan
kewajiban yang dapat dipisahkan –joint and several liability), tetapi hanya untuk
sejauh mana kerugian yang disebabkan oleh auditor.
 Untuk membuat asuransi atas seluruh resiko kewaiban yang wajib menggunakan
undang-undang baru adalah salah satu rekomendasi dari EU Commision.
 Mengecualikan aktivitas-aktivitas tertentu yang mempunyai profil resiko yang lebih
tinggi dari kewajiban auditor. Mekanisme untuk mencapai hasil ini akan menunjukan
apa yang disebut sebagai safe harbour provision oleh undang-undang.
 Dalam rangka memproteksi kekayaan pribadi para rekan audit, beberapa kantor
akuntan public memiliki struktur sebagai limited liability partnership (misalnya di
Inggris).
Beberapa Perkembangan Pasar Audit

Perkembangan tugas-tugas Auditor terkait dengan beberapa perubahan dipasar audit masih
merupakan objek perdebatan public yang sering kali disebelu kesenjangan ekspetasi audit
(audit expectation gap). Kesenjangan ini dihasilkan dari fakta bahwa para pengguna jasa audit
memiliki ekspetasi mengenai tugas-tugas auditor yang lebih dari praktik profesi saat ini.

Tugas-tugas Auditor dan Ekspetasi Para Pengguna Jasa Audit

 Kewajaran laporan keuangan;


 Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan keberlanjutan usaha;
 Sistem pengendalian internal perusahaan;
 Keterjadian kecurangan;
 Keterjadian tindakan-tindakan illegal.

Opini atas Kewajaran Laporan Keuangan

Opini atas Kemampuan Perusahaa Untuk Mempertahankan Keberlanjutan Usaha

Opini Atas Sistem Pengendalian internal

Anda mungkin juga menyukai