NAMA KELOMPOK 1 :
1. A.A. ISTRI CITRA ADNYANITA (17C10135)
2. PUTU DIAH SRI KRISNAYANTI (17C10136)
3. DESAK PUTU DIAH AMBARAWATI P.D. (17C10137)
4. LUH NITA NOVIANTARI (17C10138)
TINGKAT 3C / SEMESTER 5
SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
c. Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah merupakan kejadian patologis
penyertaan yang terjadi saat kehamilan.)Komplikasi dan penyulit
kehamilan pada Trimester I adalah kejadian yang sering timbul pada
kehamilan trimester I, yaitu:
1) Anemia kehamilan; yaitu keadaan penurunan hemoglobin dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang
darah. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah atau kurang zat besi. Factor yang
menyebabkan anemia defisiensi besi adalah kurangnya asupan
zat besi dan protein dari makanan, gangguan absorbs di usus,
perdarahan akut atau kronis. Anemi defisiensi pada wanita hamil
berkaitan dengan defisiensi besi dan perdarahan akut.
2) Hyperemisis gravidarum; Wiknosastro (2005) dalam Rukiyah
(2010) bahwa Hyperemisis gravidarum adalah mual dan muntah
yang berlebihan pada ibu hamil hingga dapat mempengaruhi
berat badan ibu, turgor kulit dan timbul aseton dalam urine.
Hal ini juga dapat dikatakan berat bial ibu hamil selalu muntah
setiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh sangat lemas,
muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastic,
aktifitas sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menurun.
3) Abortus atau keguguran; yaitu keluarnya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup di luar kandungandengan berat badan kurang dari
1000 g, atau umur kehamilan kurang dari 22 minggu.
4) Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas; yaitu
penyimpangan kehamilan dengan terjadi degenerasi hidrofik
dari jonjot koreon, sehingga berupa buah anggur yang
mengandung banyak cairan dan hormone
5) Kehamilan Ektopik terganggu; adalah kehamilan yang terjadi
bila sel telur dibuahi berimplementasi dan tumbuh di luar
endometrium kavum uteri.
5. Pemeriksaan Dignostik
a. Laboratorium
1) Riwayat kesehatan, ada beberapa pertanyaan untuk mengetahui
adanya kelainan genetic, kondisi kesehatan (adakah penyakit
kronis), riwayat kehamilan sebelumnya dan keadaan
psikososial.
2) Pemeriksaan laboratorium untuk kadar hemoglobin darah,
urinalisis (pemeriksaan urin), golongan darah dan rhesus,
TORCH dan tes hepatitis.
b. Radiologi
1) Penentuan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini bisa dilakukan
dengan USG transvaginal atau transabdominal sekalian
memastikan adanya janin dalam kandungan atau dengan
menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir).
6. Penatalaksanaan kehamilan
a. Farmakologi
1. SAID (Steroid Anti-Inflamasion Drugs) Dua jenis utama SAID
murni:
1) Dupaston
2) Utrogestan
3) Premaston
2. NSAID (Non Steroid Anti-Iflamasion Drugs)
1) Non Farmakologis
2) Penanganan fisik meliputi:
a. Senam hamil
b. Yoga
WOC Kehamilan Trimester 1
GIT Sistem
Integumen Sistem Peningkatan
(Gastrointestinal) reproduksi
Urinaria hormon
progesteron
Esterogen Peningkatan
Esterogen Progesteron Uterus sirkulasi
HCg membesar Penebalan darah
dinding uterus
Penurunan Peningkatan
tonus otot GIT volume darah
Peristaltik Peningkatan Terbentuk Menekan Adanya Hemodelusi
menurun asam lambung striae vesika perkembangan
gravidarum urinaria janin
Anemia
Mual, muntah relatif
Disfungsi
motilitas GI Gangguan Peningkatan
citra tubuh Perubahan
frekuensi BAK postur tubuh
Nausea Hb dan O2
Defisit (lordosis) menurun
Resiko
Nutrisi Hipovolemia
Gangguan
Konstipasi
eliminasi
Urin
Resiko cedera
Keletihan
B. Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil Trimester I
A. Pengkajian umum
b. Keluhan utama:
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam
berulang
c. Riwayat kesehatan:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke
Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di
luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
d. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut
berlangsung.
i. Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan
serta keluahn yang menyertainya.
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK),
istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
2) Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
3) Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul
sempit
4) Berat badan sebelum hamil :Mengetahui
perubahan berat badan sebelum hamil dan saat hamil
adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
5) Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hingga
akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar
9-13,5 kg
6) Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila
kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR
7) Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur.
b. Kepala Dan Leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak
ada stomatitis, gigi tidak berlubang,
gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Payudara
1) Inspeksi : bentuk melingkar, simetris, hiperpig-
mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau
dimpling.
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
d. Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigradan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan.
2) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat
ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting,
sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala
atau bokong dengan satu tangan di fundus dan
tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala
janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya
punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian
kecil.
Variasi menurut poudin : menentukan letak
punggung dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
Leopold IV :
4. PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum
atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya
plasenta harus dicurigai.
b. USG : Untuk menentukan letak placenta.
5. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan
umum pasien lemahserta pucat, kemungkinan
pasien mengalami anemia.
b. Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan
c. KB : kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB,
apakah klien setuju, apakah klien menggunakan
kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.
B. Diagnosa Keperawatan
C:
10. Anjurkan peningkatan 11. Untuk melunakkan
asupan cairan
feses pasien
C:
C:
C: -
-
8. Pola seksual tidak efektif Setelah diberikan asuhan O: O:
berhubungan dengan konflik keperawatan diharapkan pola 1. Identifikasi tingkat
1. Untuk mengetahui
orientasi seksual seksual tidak efektif dapat pengetahuan pasien tentang
seberapa besar
teratasi dengan kriteria hasil: hubungan seksual semasa
hamil. pengetahuan pasien tentang
1. Menunjukkan pendirian
2. Monitor stress, kecemasan
seksual yang jelas hubungan seksual semasa
dan depresi akan hubungan
meningkat. hamil.
seksual.
2. Integrasi orientasi seksual
N: 2. Untuk mengkaji faktor
kedalam kehidupan
3. Fasilitasi komunikasi antara
sehari- hari meningkat. prnyebab gangguan
pasien dan pasangan.
3. Verbalisasi hubungan hubungan seksual.
4. Berikan kesempatan kepada
seksual sehat meningkat.
pasangan untuk menceritakan N:
masalah seksual
5. Berikan pujian terhadap 3. Untuk meningkatkan
prilaku yang benar
keterbukaan pasien.
6. Berikan saran sesuai
4. Untuk melengkapi
kebutuhan pasangan dengan
menggunakan bahasa yang pengkajian.
mudah diterima, dipahami,
5. Memberikan apresiasi
dan tidak mengkahimi
kepada pasangan tentang
E:
7. Jelaskan efek kehamilan prilaku yang sudah dibuat.
terhadap perilaku seksual dan
6. Agar pasangan mampu
sebaliknya.
mengerti dengan baik
8. Informasikan pentingnya
modifikasi pada aktivitas bagaimana hubungan
seksual.
seksual semasa kehamilan.
C :-
E:
semasa kehamilan.
8. Untuk meningkatkan
C :-
C :-
Yuliana. 2015. Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Masa
Persalinan Di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kebidanan dan
Ilmu Kesehatan Volume 2;2. Jawa Tengah