APRIL 2019
ZINE #2
G R AT I S S E P E R T I R A S A B O S A N
A
SW
ASI OWA
M AHANIAN G 20
IF RT
/ 20
KUT AN P 019
E
KSE NGUN al 2
A N EPEMBA ileni
BAD KNIK ja M
LIT
E
Ker
PO
inet
Kab
perspektifzine
03
perspektifzine
KALENDER
APRIL 2019
01 APRIL 07 APRIL 11 APRIL
HARI BANK SEDUNIA HARI KESEHATAN SEDUNIA DUA TAHUN KASUS NOVEL
04
DARI REDAKSI
PERSPEKTIF BACA, SIMPAN, ATAU
ZINE #2
EDITOR & LAYOUT :
IMAM FADHLURRAHMAN
BUANG SEKALIAN!
Pembaca yang budiman, syukurlah Perspektif
COVER :
Censure Killed The Meaning of Art
edisi pertama telah terbit kemarin. Walaupun
by Gunsmithcat mungkin banyak kekurangan dan masih jauh
Don’t Burn The Book! by ARaFah
dari harapan, paling tidak kami telah berani
KONTRIBUTOR : THANKS TO
melakukan suatu terobosan baru yang berguna
ASRUL ARAHAF bagi khazanah mahasiswa di kampus ini yang
FEBY ISLAMIA MADANI
MANUSIA sedikit oportunis.
MIFN
ANZAR Meskipun banyak pihak yang mengatakan
CAD
ADNAN bahwa minat membaca di era digitalisasi seperti
GAUZAL
AWAL KURNIA
ini kian menurun, dan berdampak pada
AINUL HAMZAH minimnya literatur (khususnya) yang terbit
MARFEL THOMAS
MHSPH kemudian. Nampaknya hal tersebut tidak bisa
EL-FIRDAUS UNDDEUTSCHER
MUHAMMAD IIR
langsung diamini begitu saja, sebab di luar sana
CNN INDONESIA denyut membaca dan penerbitan literatur
CAKNUN
masih berdetak. Konkretnya pada tanggal 23
MATA NAJWA
PAMFLET GENERASI
HOLOCAUST ENCYCLOPEDIA
dan 29 nanti, bertepatan dengan Hari Buku 05
Sedunia dan Hari Puisi Nasional.
CONTACT :
Kata Roem Topatimasang dalam bukunya
bempolbangtangowa@gmail.com Sekolah Itu Candu, “literasi bukan hanya sekadar
membaca teks, melainkan pula diartikan
sebagai kemampuan membaca keaadan
sekitar”.
Kendatinya, bertepatan pada Hari Buku Sedunia
perlu kita maknai akan sejarah yang nahas
mengenai fenomena pembakaran buku yang
terjadi di Berlin ketika fasis Nazi masih
menguasai Jerman juga dapat kita kunjungi di
www.ecyclopedia.ushmm.org
Perspektif zine kali ini menyuguhkan literasi
yang terasa asing bagi sebagian dari kita yang
berkutat pada itu-itu saja. Bukanlah hal yang
lumrah yang ditemukan dikehidupan asrama.
Demikian semoga berkenan. Tabik!
- Imam Fadhlurrahman
perspektifzine
Hutang Sejarah
[2 Tahun Novel Baswedan]
Novel adalah warganegara, dianiaya oleh warganegara lain yang menentang hukum Negara. Membunuh
hukum Negara adalah menghina kesepakatan demokrasi rakyat. Melecehbkan perjuangan para leluhur untuk
memperoleh kemerdekaan bangsa. Merendahkan martabat Proklamasi dan Proklamatornya sekaligus.
Novel adalah anggota masyarakat, disiksa oleh anggota masyarakat lain yang membunuh hati nurani, energi
batin yang mempersambungkan kasih sayang. Nurani dan akal adalah perangkat rohani yang membuat
manusia lebih tinggi dari hewan.
Juga membunuh silaturahmi: akar aspirasi kemanusiaan, yang bukan hanya Malaikat berkomitmen atasnya,
melainkan juga Iblis—yang cemas anak-cucu Adam akan membunuh saudaranya sendiri dan merusak bumi.
Membunuh bebrayan, jalinan cinta antar manusia, menggantikannya dengan nafsu dan dendam. Membunuh
mamayu hayuning bawana, keseyogyaan untuk memperindah kehidupan, menggantinya dengan kebrutalan,
kekejaman dan kebusukan.
Novel adalah manusia. Menumpahkan air keras ke wajah Novel Baswedan adalah penghinaan terhadap
wajah seluruh ummat manusia. Melukai wajah manusia adalah tindakan melukai peradaban dan
kebudayaan. Bahkan Iblis dan Setan tidak merusak wajah manusia. Mereka membatasi diri untuk hanya
menguji hati dan pikiran manusia.
perspektifzine
Tetapi tulisan ini bukan tuntutan atau tagihan Dan karena seharusnya Negara dan Pemerintahlah
kepada NKRI, sebab saya bukan debt collector yang berkewajiban menagih hutang itu, maka kalau
yang ditakuti oleh siapapun. Ini adalah “'azizun sampai hari ini tidak dilakukan—berlipat-lipatlah
'alaihi ma 'anittum” kepada Novel Baswedan “bunga”, menurut logika balik dari rasio jariyah.
sebagai sesama manusia, serta laporan 'adzillah
kepada Tuhan. Apalagi kasus Novel Baswedan hanyalah setetes air
dari lautan luas hutang-hutang sejarah dalam
Bagi pelaku penumpahan air keras, posisi kehidupan bangsa Indonesia.
hutangnya wajib dibayar secara fardlu 'ain .
Artinya, hanya dia atau mereka berdua yang Sungguh tidak mudah dipahami kenapa ada
diwajibkan melunasinya. Bisa dengan meminta manusia yang berani, bahkan mengejar dengan
maaf kepada korban, memohon ampun kepada segala cara, untuk menjadi Orang Nomor Satu, yakni
Pemilik korban, atau dengan hukuman dari penanggung jawab lautan hutang kebobrokan
Negara, atau adzab dari Maha Pemilik korban. hukum, kebusukan moral, budaya, politik—yang
Tinggal soal waktu. belum tentu ia sendiri pelakunya.
Bagi para pelaku hukum yang bertugas menagih Apakah capim-capim Negara ini adalah keturunan
hutang kepada pelaku, posisinya juga fardlu 'ain. Nabi Muhammad yang memegang Lisensi Syafaat,
Bagi perangkat hukum lainnya seluruh Negara dan sehingga mendapat jaminan bahwa Allah akan
Dunia, posisinya fardlu kifayah. Kalau petugas bermurah hati, membebaskannya atau
resmi melaksanakan penagihan hutang dan meringankannya dari tanggung jawab atas seluruh
berhasil, semua perangkat hukum lainnya bebas kebusukan di Negeri yang dipimpinnya?
dari kesalahan. Kalau tidak, semua mereka turut
bersalah dan memanggul dosa.
perspektifzine
Penganiayaan terhadap Novel Baswedan mungkin tidak sekaliber pembunuhan atas John F Kennedy,
Mahatma dan Indira Gandhi atau Martin Luther King. Atau pemubunuhan Tunggul Ametung hingga
Anusapati, atau Khalifah Utsman hingga Ali, Hasan dan Husein, yang mengubah bangunan sejarah sampai
hari ini.
Siapapun, juga Indonesia sebaiknya jangan terlalu meremehkan hutang-hutang sejarahnya: hal Novel
maupun ribuan lainnya. Siapapun yang kuat dan berkuasa, sesekali ingat bahwa bukan hanya engkau yang
kuat dan berkuasa. Indonesia tidak perlu menjadi Suriah, Bharata Yudha atau G.30.S. Pengambil keputusan
dalam kehidupan, pembangun sebab-akibat sejarah, bukan hanya manusia. Ada pelaku-pelaku lain yang
menentukan muatan siang dan malam, berapa kali kau kencing hari ini, kapan anakmu sakit dan kapan udara
angin api gempa endemi atau maut menyentuhmu. Banyak macam dan jenis “debt collectors” yang tak
tersangka-sangka menagih hutang dengan cara dan momentum tak terduga-duga.
08
perspektifzine
#KamiBersamaNovel
Novel Baswedan adalah aparat negara,
matanya adalah mata Indonesia 09
Jika negara gagal melindungi aparatnya,
bagaimana negara bisa mengurusi kawula
- Catatan Najwa
perspektifzine
perspektifzine
Selain itu, tentu saja Hari Buku Sedunia juga diperingati untuk merayakan
hobi membaca. Setiap tahunnya, UNESCO dan organisasi-organisasi yang
merupakan perwakilan dari penerbit, penjual buku dan perpustakaan,
memilih World Book Capital. Tahun 2019 ini Sharjah, Uni Emirat Arab yang
terpilih, dan dilanjutkan dengan Kuala Lumpur, Malaysia pada 2020.
"Buku adalah bentuk ekspresi budaya yang terus hidup dan menjadi bagian
dari bahasa yang dipilih. Setiap edisi buku dibuat dengan bahasa yang
berbeda dan dimaksudkan untuk pembaca yang berbahasa tertentu. Buku
adalah hal yang ditulis, diproduksi, dipertukarkan, digunakan, dan
diapresiasi dalam bahasa dan latar budaya yang diturunkan," paparnya.
Ia melanjutkan, "Tahun ini kami menggarisbawahi dimensi penting ini
karena 2019 menandai Tahun Internasional untuk Bahasa-bahasa Pribumi,
yang dipimpin oleh UNESCO."
PEMBAKARAN BUKU
"Pembakaran buku" mengacu pada pengrusakan ritual dengan cara membakar buku
atau materi tertulis lainnya. Biasanya dilakukan di depan umum, pembakaran buku
merupakan unsur dari penyensoran dan biasanya berangkat dari penentangan yang
bersifat budaya, agama, atau politik terhadap materi yang dipermasalahkan.
perspektifzine
Pembakaran buku memiliki sejarah yang panjang dan kelam; dan barang kali yang
paling terkenal di antara peristiwa ini adalah pembakaran buku di masa pemerintahan
rezim Nazi pada 10 Mei 1933, yang menjadi preseden di Jerman pada abad ke-19. Pada
1817, asosiasi mahasiswa Jerman (Burschenschaften) memilih momentum peringatan
ke-300 atas 95 Tesis Luther untuk pelaksanaan festival di Wartburg, sebuah kastel di
Thuringia di mana Luther mencari perlindungan setelah ia dikucilkan. Para mahasiswa
tersebut, berdemonstrasi untuk sebuah negara kesatuan—Jerman ketika itu terbagi atas
beberapa negara bagian—membakar naskah dan literatur anti-nasional and reaksioner
yang mereka pandang sebagai “non-Jerman.”
Pada 6 April 1933, Kantor Pusat Asosiasi Mahasiswa Jerman Nazi untuk Bidang Pers dan
Propaganda mengumumkan bahwa “Aksi Nasional Memberantas Semangat Non-
Jerman” akan mencapai puncaknya dengan penyucian atau “pembersihan” (Säuberung)
kesastraan melalui pembakaran. Cabang-cabang lokal menyediakan rilis dan artikel
pesanan buat pers, menawarkan daftar hitam penulis “non-Jerman”, sponsor yang
dikenal sebagai tokoh Nazi berbicara di pertemuan umum, dan melakukan negosiasi
untuk waktu penyiaran radio. Pada 8 April, asosiasi mahasiswa tersebut juga mengonsep
dua belas "tesis"-nya—sebuah pembangkitan yang disengaja terhadap 95 Tesis Martin
Luther: deklarasi yang menggambarkan dasar-dasar dari bahasa dan budaya nasional
yang "murni". Plakat-plakat memublikasikan ini semua, yang menyerang
“intelektualisme Yahudi,” menegaskan kebutuhan untuk “memurnikan” bahasa dan
literatur Jerman, dan menuntut agar universitas menjadi pusat nasionalisme Jerman.
Para mahasiswa menggambarkan “aksi” tersebut sebagai respons terhadap “kampanye
kotor” Yahudi di seluruh dunia terhadap Jerman dan penegasan terhadap nilai-nilai
tradisional Jerman.
Dalam suatu tindakan simbolis yang menyiratkan sesuatu yang buruk, pada 10 Mei
1933, para mahasiswa universitas membakar hingga 25.000 volume buku-buku “non-
Jerman”, yang menandakan suatu era penyensoran dan pengontrolan budaya. Pada
malam 10 Mei, di sebagian besar kota universitas, para mahasiswa sayap kanan
melakukan mars dalam pawai lampu obor “melawan semangat non-Jerman.” Ritual
perspektifzine
yang sudah diskenariokan tersebut menghendaki para pejabat tinggi Nazi, profesor,
rektor universitas, dan pemimpin mahasiswa universitas untuk berpidato di hadapan
para partisipan dan penonton. Di tempat-tempat pertemuan, para mahasiswa
melemparkan buku-buku jarahan dan “yang tidak diinginkan” ke api unggun dengan
upacara besar, pertunjukan band, dan apa yang dinamakan dengan “sumpah api.” Di
Berlin, sejumlah 40.000 orang berkumpul di Opernplatz untuk mendengarkan Joseph
Goebbels memberikan pidato yang berapi-api: “Tolak dekadensi dan kerusakan moral!”
Goebbels menyampaikan seruan-seruannya kepada massa. “Katakan ya untuk
kesusilaan dan moralitas dalam keluarga dan negara! Tulisan-tulisan Heinrich Mann,
Ernst Gläser, Erich Kästner aku buang ke nyala api
Di antara para penulis yang bukunya dibakar pimpinan mahasiswa pada malam itu
termasuk tokoh sosialis terkemuka seperti Bertolt Brecht dan August Bebel; pendiri
konsep komunisme, Karl Marx; penulis “borjuis” kritis seperti dramawan Austria Arthur
Schnitzler, dan “pengaruh asing yang merusak,” di antaranya adalah penulis Amerika
Ernest Hemingway. Api juga melahap beberapa tulisan dari penulis pemenang hadiah
Nobel tahun 1929 Thomas Mann, yang mana dukungannya terhadap Republik Weimar
dan kecamannya terhadap fasisme membangkitkan kemarahan Nazi, dan karya laris di
dunia dari penulis Erich Maria Remarque, di mana deskripsinya yang kuat tentang
perang, All Quiet on the Western Front, dikatakan sebagai "suatu pengkhianatan
kesastraan terhadap serdadu Perang Dunia." Erich Kästner, Heinrich Mann, dan Ernst
Gläser, yang dijelek-jelekkan dalam retorika tajam Goebbels, merupakan para kritikus
sastra Jerman awal terhadap rezim Nazi, kendati Heinrich Mann mendapat ketenaran
sebagai penulis dari Professor Unrat, yang muncul di bioskop Jerman pada 1930 sebagai
“The Blue Angel”; dan Kästner utamanya dikenal karena karya sastranya untuk anak- 16
anak dan remaja. Penulis lainnya yang termasuk dalam daftar hitam adalah penulis
Amerika Jack London, Theodore Dreiser, dan Helen Keller, yang mana keyakinannya
terhadap keadilan sosial mendorongnya untuk memperjuangkan hak orang cacat,
pasifisme dan perbaikan kondisi bagi pekerja industri dan hak memilih bagi perempuan.
Tidak semua pembakaran buku terjadi pada 10 Mei sebagaimana yang direncanakan
Asosiasi Mahasiswa Jerman. Beberapa di antaranya ditunda beberapa hari karena
hujan. Yang lainnya, sesuai tanggal yang dipilih cabang lokal, terjadi pada 21 Juni, pada
saat titik balik matahari pada musim panas (summer solstice), sebuah tanggal untuk
perayaan tradisional api unggun di Jerman. Namun begitu, di 34 kota universitas di
seluruh Jerman, “Aksi Memberantas Semangat Non-Jerman” pada tanggal 10 Mei
berjalan sukses, dengan peliputan surat kabar secara luas. Di beberapa kota besar,
terutama Berlin, radio menyiarkan pidato, lagu, dan puji-pujian seremonial secara
“langsung” ke pendengar Jerman yang tak terhitung banyaknya. Pengusungan budaya
"Arya" dan penindasan terhadap bentuk hasil seni lainnya merupakan cara Nazi lainnya
untuk "memurnikan" Jerman. Tak pelak lagi, para penulis Yahudi termasuk di antara
penulis yang karyanya dibakar, beberapa di antaranya adalah penulis kontemporer
paling terkenal pada saat itu, seperti Franz Werfel, Max Brod, dan Stefan Zweig.
Di antara karya yang dibakar tersebut adalah tulisan pujangga Yahudi Jerman abad ke-
19 yang sangat dicintai, Heinrich Heine, yang menulis peringatan yang terkenal dalam
dramanya tahun 1820-1821 Almansor, "Dort, wo man Bücher verbrennt, verbrennt man
am Ende auch Menschen": "Ketika mereka membakar buku, pada akhirnya mereka juga
akan membakar orang."
perspektifzine
Cadangan minyak bumi yang terus menipis “Selamat hari bumi sedunia”. Selain itu,
sementara permintaan pasar yang tiada henti, untuk menghargai dan membawa perubahan
tanpa sadar dari tahun ke tahun harga minyak baik pada bumi ini, kita tidak harus
cenderung naik. Tak sedikit orang sekarang menunggu tanggal 22 April datang setiap
berlalu lalang di jalan dengan memakai tahunnya. Setiap hari kita bisa merayakan
masker, menunjukkan betapa buruknya hari bumi dengan melakukan hal-hal yang
kualitas udara di sekitar kita. kecil.
Selain itu, warna air sungai yang kotor dan Mulai dari kegiatan gerakan menanam
berbau seringkali kita temui akibat pohon. Bayangkan, jika setiap orang di dunia
pembuangan limbah rumah dan industri yang
tidak bertanggungjawab. Sampah terutama
menanam satu pohon, dan pohon itu hidup
sampai bertahun-tahun. Tentu banyak sekali
18
plastik berton-ton bejibun di tempat pohon yang bisa menghijaukan lagi bumi
pembuangan sampah tanpa tahu akan kita.
dikemanakan semua sampah itu, belum lagi
yang tercecer di sungai, danau, bahkan laut. Selain itu, kita bisa melakukan hal-hal kecil
dengan dampak besar tanpa disadari (andai
Pernah nggak kita merasa bahwa sekarang ini dipraktikan setiap orang) seperti
musim hujan maupun kemarau semakin tidak mematikan lampu jika tak digunakan, lebih
menentu? Seharusnya musim panas, eh tapi banyak berjalan kaki atau bersepeda,
tiba-tiba hujan lebat mengguyur. Hal ini terjadi memakai transportasi umum jika bepergian
akibat dari pemanasan global selain membuat jauh, menggunakan tas daur ulang, sangat
cuaca yang kian panas. meminimalisir penggunaan plastik dan lain
sebagainya.
Pembakaran dan penebangan hutan begitu
marak terjadi. Hal ini semakin memperparah Upaya menjaga lingkungan juga sudah
kondisi bumi yang kita tempati saat ini. Itu menjadi fokus ilmu pengetahuan sekarang.
hanya beberapa contoh kecil saja tentang Beberapa ide kreatif coba direalisasikan para
betapa menderitanya bumi dewasa ini. Tahun ilmuwan, seperti membuat kendaraan umum
1970, orang-orang saat itu mulai menyadari hibrida atau listrik, membuat plastik
krisis lingkungan. Namun, sekarang berbahan baku yang ramah lingkungan,
permasalahannya menjadi lebih luas dan memanfaatkan energi angin, panas matahari
kompleks. Selama bertahun-tahun, bumi sudah sebagai pengganti minyak bumi, dan hal-hal
banyak berubah. Bukannya menjadi lebih baik, hebat lainnya.
justru semakin buruk. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang
sebetulnya punya kesempatan memberi andil
Lantas, apa yang bisa kita lakukan? dalam menjaga bumi.
Merayakan hari bumi bisa kita lakukan dengan Lantas, apa yang selama ini sudah kita
hal lebih dari sekedar membagikan ucapan lakukan untuk bumi kita tercinta?
perspektifzine
perspektifzine
Tulisan ini saya buat sebagai gambaran sama temen-temen, sekali-kali aktif di
untuk adik-adikku calon mahasiswa kegiatan dan kepanitiaan organisasi dalam
ataupun bagi para mahasiswa baru di dan luar kampus dan saya juga iseng-iseng
awal-awal semester di kampusnya cari lowongan kerja dan beasiswa lanjut
studi s2.
masing-masing yang saya pikir butuh
gambaran mengenai Indeks Prestasi
Setelah cukup banyak membaca lowongan
Kumulatif (baca : IPK) agar tidak sia-sia kerja yang memiliki pendapatan yang
dan capek-capek kuliah 3-4 tahun dan lumayan untuk membiayai kehidupan
bisa membuat rencana masa depan sehari-hari dan bisa dsisihkannya sebagai
studinya. tabungan masa depan. Saya melihat
bahwa selain persyaratan teknis pekerjaan
IPK merupakan alat ukur untuk dan soft skill, saya juga menemukan
menentukan prestasi seorang mahasiswa adanya syarat yang hampir sama pada
selama belajar di kampus, nilai IPK
dipengaruhi berdasarkan dengan nilai
semua lowongan pekerjaan itu yaitu
memiliki standar nilai IPK tertentu. 20
mata kuliah dan jumlah sks tiap-tiap mata
kuliah kemudian hasil studi di tiap Pertimbangan jika kamu berencana
semester digabung sampai akhir melanjutkan studi s2 dan ingin
semester yang biasanya diberi nilai dalam mendapatkan beasiswa kalian harus
indeks berskala 0.00-4,00. berhati-hati karena umumnya beasiswa
seperti itu seleksinya lumayan ketat.
Apasih pentingnya IPK?, Faktor Biasanya diharuskan standar rata-rata IPK
kesuksesan?, Tolak ukur keberhasilan 3.00 bahkan sampai 3.70. Ada juga
mahasiswa? tambahan syarat yang biasanya ada yaitu
TOELF atau IELTS bagi kalian yang mau
Jika kamu bertanya kepada banyak dapat beasiswa belajar ke luar negeri. Jadi,
mahasiswa, mereka akan menjawab "IPK saya sarankan kalian juga harus
itu bukan penentu kesuksesan malahan perhatikan penguasaan bahasa asing
pengalaman organisasi akan jauh lebih kalian dengan baik.
menentukan kesuksesan dan kematangan
kita di dunia kerja", "IPK hanyalah hitam Walaupun IPK bukan satu-satunya penentu
diatas putih", "masa depan kita tidak diterima atau tidaknya kamu dalam seleksi
ditentukan oleh angka" atau berbagai kerja ataupun beasiswa tetapi setidaknya
kalimat yang senada dengan itu. kamu telah memenuhi standar nilai supaya
lolos tahap screening awal seleksi. Dengan
Namun saya memiliki pendapat berbeda, itu, kesempatan memulai karir ataupun
pendapat ini tentunya merupakan melanjutkan studi terbuka lebih luas bagi
pendapat saya pribadi. Perbedaan kalian.
pendapat itu wajar. Sebagai mahasiswa
semester 7 yang sehari-hari masuk ke
kelas, saya mengerjakan tugas, hang-out
perspektifzine
Setiap tanggal 28 April, masyarakat Indonesia merayakan Hari Puisi Nasional. Tanggal
28 April dipilih karena pada tanggal itu dikenang sebagai wafatnya penyair terkemuka
di Indonesia, Chairil Anwar. Tepatnya pada 28 April 1949.
Kini, lebih dari setengah abad atau 70 tahun sudah kepergian sang penyair. Namun,
karya-karya yang diciptakannya masih tetap hidup dan tetap dikenang di tengah
masyarakat.
perspektifzine
Kau Di Bukuku
Perihal penting kucatat di buku kecilku
Bukan tak ingin mengabadikannya di memoriku
Tapi tak jarang ada puluhan daftar yang harus tercatat
Kutuliskannya dengan rapi dan jelas
Kutulis satu demi satu secara berurut
Beraturan pada setiap kata, alamat, dan hal-hal yang paling ingin
kulakukan
Yang tak ingin bahkan sangat takut aku lupakan
Dan tak lupa kutulis jua namamu diantara catatan-catatan itu….
15 Maret 2018
Asrul Arahaf [4D Peternakan]
perspektifzine
Cinta
Apakah kita harus mencari siapa
Salah, siapa benar?
Bukan apa yang salah?
Apakah kalau aku salah, kau harus benar?
Cinta itu solusi
Cinta itu melengkapi
Bukan untuk membenci
Bukan untuk cerai
Jikalau cinta itu salah, maka rindu
Bukan sebuah kebenaran.
Mimpi 1
Memasuki kamar
Terasa lelah
Aku kembali mengenal aku
Mata yang menyalak akan suntuk
Penglihatan terasa samar
25
Berbaring sejenak kan tertidur
Kamu datang dengan senyum
Keluargaku tersenyum
Aku terbaring lemah melihat senyum
Senyummu membangunkanku
Pintaku
Nanti akan ada sebuah pagi
Di mana aroma kopiku
Bersanding dengan teh hangatmu
Kamu tersenyum, tak banyak.
Tapi percayalah….
Kuyakini hari itu akan selalu baik-baik saja
Terima kasih semesta, untuk indah
Yang tak kunjung sudah.
Sabar
Disaat raga ini penuh beban
Disaat kepala ini penuh fikiran
Percayalah semua ada jalan keluarnya
Percayalah semua akan selesai
MHSPH
Tumbuh Merekah
Tumbulah
Menjadi besarlah
Tak usah kau pedulikan tempat yg menjadikanmu tumbuh subur
Karena sang tanah tak pernah peduli siapa yabg memilikimu 26
Dia hanya ikhlas membuatmu menjadi setangkai bunga
Yang harum semerbak dan disukai semua orang
Dia tak pernah ingin menjadi bagian diatas mu
Atau tepat bersanding disampingmu
Dia hanya ingin berada di bawah mu
Menjadi pijakan dan memberi segala yang kau butuhkan
Sebab dia tau, mencintai adalah perihal pengorbanan
Bukan sekedar berapa ciuman dan pelukan
Atau rasa memiliki yang menjadi keinginan
Tak Berani
Saya khawatir hatimu terluka
Menhadirkan goresan kekal terbuka
Yang setiap jiwa tak suka
Menampakkan air matamu seketika
Yang memaksamu lagi tuk menyeka
Tapi tak habis juga mereka 27
Biarlah waktu jua yang kan menerka
Kurelakan diriku terluka
Di palung terdalam kesepian karena duka
8 April 2018
Asrul Arahaf [4D Peternakan]
Tobat
Hari-hari demi hari telah berlalu
Kehidupan dunia semakin tua
Mungkinkah amalku sudah cukup
Untuk Sang Pencipta?
Aku takut di hari kelak
Ada penyesalan
Diriku tak sempurna
Seperti ciptaan makhluk yang lain
Aku memiliki beribu kekurangan
Tetapi aku yakin dibalik kekuranganku
Ada kelebihan yang membuat diriku
Semakin tunduk beribadah kepada
Sang Maha Kuasa untuk menjadi
Hamba dan kekasih-Nya
Jatuh Sendiri
Berulang kali kupikirkan
Nalarku kini mulai hilang arah
Rumit rasanya memiliki hati yang tak tentu
28
Kosong
Melihat indahnya dunia bagai fana
mengira semuanya sirna
Tanpa ada pikiran untuk ke sana
27 Maret 2019
MHSPH
perspektifzine
30
perspektifzine
REKOMENDASI
dari @imamfadhlrrhmn