Anda di halaman 1dari 1

SALPINGITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

440/ /VIII/2015
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur Sukabumi KM.15
Cianjur
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR Kepala Puskesmas
OPERASIONAL 01 Agustus 2015
PROSEDUR dr. CECEP WILLY BUDIMAN
NIP. 19710915 200604 1 017

Tujuan 1. Sebagai pedoman mendiagnosis salpingitis


2. Menentukan terapi yang tepat untuk penderita vaginosis salpingitis
Kebijakan Pelaksanaan terapi dan tindakan terhadap penderita dilakukan sesuai dengan
protap dan apabila ada hal yang sulit perlu konsul dokter spesialis penyakit
dalam
Petunjuk Pelaksanaan
Tata Laksana Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
1. Anamnesis:
- Penderita mengeluh nyeri perut bagian bawah, unilateral atau bilateral.
Nyeri ini bertambah pada gerakan.
- Kadang terdapat perdarahan di luar siklus dan secret vagina berlebihan.
- Pada yang akut terdapat demam yang kadang disertai keluhan menggigil.
- Terdapat nyeri tekan di abdomen bagian bawah disertai nyeri pada
pergerakan serviks. Parametrium nyeri unilateral atau bilateral.
2. Pemeriksaan Fisik:
Nyeri tekan dan kaku daerah tuba pada pemeriksaan dalam ginekologi.

Penatalaksanaan
- Pasien dianjurkan untuk tirah baring pada posisi Fowler.
- Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi:
§ Ampisilin 2 g i.v, kemudian 1 g setiap 6 jam
§ ditambah Gentamisin 5 mg/kgBB i.v dosis tunggal/hari dan
metronidazol 500 mg i.v setiap 8 jam.
§ Lanjutkan antibiotika ini sampai pasien tidak panas selama 24 jam.
- Pilihan lain Ampisilin 3,5 gram per oral, disusul dengan 500 mg 4 x
sehari selama 7 – 10 hari. Probenesid 1 gram sehari diberikan per oral
baik pada alternatif pertama maupun kedua.
- Pilihan lain : Doksisiklin 100 mg 2 x sehari selama 10 hari.
- Jika pasien menggunakan AKDR, maka AKDR tersebut harus dicabut.
- Jika tata laksana ini tidak menolong, pasien sebaiknya dirujuk

Anda mungkin juga menyukai