DI RSUD BADUNG
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.E
Umur : 60 Th
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Alamat : Denpasar
Nama : NY.H
Umur : 60 Th
Pekerjaan : Petani
Alamat : Denpasar
2. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1. Keluhan utama
Saat MRS :
Pasien mengeluh terdapat tidak bisa kencing
Saat ini
Pasien mengeluh terdapat tidak bisa kencing
2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang ke Poli Urologi RSUD Badung pukul 10.00WIB dengan
keluhan susah pipis sejak 1 minggu yang lalu, tetapi pasien tidak mau
memeriksakan diri karena merasa baikbaik saja, pasien pipis lancar dengan
selang kateter. Pasien sudah membawa hasil pemeriksaan USG dan BNO.
Setelah dipemeriksaan oleh Dokter urologi. Dokter menyarankan untuk
rawat inap untuk persiapan operasi jam 09.00 WIB. Hasil pemeriksaan
vital sign yaitu TD: 120/80 mmHg, N: 85 x/m, RR: 20x/m dan S: 36,5 oC.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Sebelum masuk Rumah Sakit NY. H hanya meminum air hangat dan
istirahat, tidak mengomsumsi obat apapun. Saat masuk Rumah Sakit di
UGD pasien diberikan infus RL:NaCl =20 tpm .Dan saat dirawat di
Ruangan bedah sampai saat pengkajian Tn.E belum mendapatkan terapi
apapun karena sesampainya di Ruangan bedah Tn.E hanya mendapat
terapi infus Intravena. Jadi terapi di Ruangan bedah dapat diberikan jika
terapi Infus IVnya telah habis.
Catarolak 2x4 mg IV -
Ceftriaxone 2x1 gr IV -
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit
Sebelum sakit NY. H mengatakan berat badannya sebelumnya 56 kg
dan tinggi badan 165 cm dengan IMT (indek masa tubuh) 20, 6. Ny. H
mengatakan sebelumya tidak pernah melakukan pemeriksaan laboratorium
terkait dengan status nutrisinya. Keadaanya saat sebelum sakit dapat
melakukan aktifitas sebagaimana mestinya seperti berolahraga dan beerja.
Sebelum sakit Ny. H tidak pernah menjalani atau mengikuti program diet
tertentu. Di lingkungan rumahnya sangat nyaman karena idak begitu dekat
dengan jalan raya dan masih asri karena merupakan wilayah pertanian dan
agro wisata. Biasa mengomsumsi makanan pokok lengkap dengan lauk 2-3x
sehari, yaitu nasi dan lauk pauk (terkadang ayam , tahu, tempe , atau telur) dan
mengomsumsi sayur-sayuran ( baik yang rebus ataupun tumisan). Dan
sebelum sakit NY. H biasa meminum air sekitar 6 gelas sehari, jika cuaca
sedang panas akan diselingi dengan meminum – minuman dingin seperti jus
ataupun es buah.
Saat sakit
Tn. E mengatakan tidak ada masalah dengan makanan dan pasien
biasa mengomsumsi makanan yang disediakan rumah sakit. Pasien
mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan.
c. Pola Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit :
Sebelum sakit Tn. E tidak memiliki ganguan pada pola BABnya,
beliau BAB 1 hari sekali yaitu dengan warna kekuningan , konsistensinya
lembek , tidak adanya lender ataupun darah. Tn. E juga mengatakan tidak
ada rasa nyeri saat BAB ataupun saat mengedan.
Saat sakit :
Saat sakit Tn. E pun tidak mengalami gangguan pada pola BAB
nya , beliau biasa BAB 1x sehari dengan warna kekuningan,
konsistensinya lembek, tidak adanya lender ataupun darah. Tn. E
mengatakan juga tidak ada rasa nyeri baik saat BAB ataupun mengedan.
b) BAK
Sebelum sakit :
Sebelum sakit Tn.E BAK 5x sehari dengan jumlah 750 cc perhari
dengan warna kuning jernih ,tidak adanya lendir atau darah . NY. H juga
mengatakan tidak adanya nyeri saat BAK.
Saat sakit :
Saat sakit Tn E BAK 2x sehari dengan jumlah 200 cc perhari dengan
warna kuning jernih, tidak adanya lender atau darah. Tn. E juga
mengatakan nyeri saat BAK dan terpasang selang DC no 16.
Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
diri
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
1) Latihan
Sebelum sakit
Sebelum sakit Tn.E mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam dalam
melakukan aktifitasnya, beliau dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa
secara mandiri tanpa perlu dibantu oleh orang lain ataupun alat. Baik untuk
makan dan minum, mandi , toileting , berpakaian ataupun berpindah.
Bahkan dapat bekerja seperti biasa sebagai pemahat patung sesuai dengan
profesinya secara mandiri dan tanpa perlu dibantu oleh orang lain.
Saat sakit
Saat sakit Tn.E mengatakan bahwa sekarang beliau sulit melakukan
aktifitas , tidak seperti biasanya. Tn.E sekarang hanya bisa berbaring dan
melakukan mobilisasi sebatas di tempat tidur, bahkan ke kamar mandi pun
dibantu oleh keluarganya.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Tn. E mengatakan bahwa beliau sama sekali tidak mengetahui tentang
penyakitnya, baik penyebabnya, tanda gejala ataupun pencegahannya.
Dikarenakan hal ini baru pertama terjadi dikalangan keluarganya. Sebelum
sakit beliau dapat menggunakan seluruh panca indranya dengan baik ,
tidak ada masalah dalam ke 5 panca indranya. Saat sakit NY. H
mengatakan bahwa beliau apapun yang masuk ke dalam mulutnya terasa
hambar dan tubuhnya tampak selalu berkeringat .
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Tn.E mengatakan bahwa beliau baik sebelum sakit maupun saat sakit ,
beliau merupakan bukan pribadi yang terlalu memperhatikan penampilanya ,
beliau hanya menggunakan apa yang menurut beliau nyaman saat dipakai.
Tapi jika saat pergi untuk menghadiri undangan taupun kepura beliau biasa
menggunakan pakaian yang rapi yang dilengkapi dengan mengguakan
parfurm. NY. H mengatakan agar terkesan lebih rapi , berwibawa dan tidak
malu saat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Tn. E mengatakan tidurnya selalu nyenyak lama tidur malam ±7-8 jam, Tn. E
mengatakan susah untuk tidur siang.
Saat sakit :
klien mengatakan saat malam hari tidur kurang nyenyak karena merasa tidak
nyaman dengan terpasang selang cateter.
h. Pola Peran-Hubungan
Sebelum sakit Tn.E mengatakan bahwa beliau tidak pernah memiliki
masalah pada pola peranan hubungannya, baik dengan keluarga maupun
masyarakat dilingkungan sekitarnya.
Saat sakit Tn.E mengatakan bahwa beliau pun tidak memiliki masalah
pola peranan hubungan , baik dengan keluarga , kerabat atau teman yang
menjenguknya , bahkan beliau tampak dengan mudah bersosialisasi dan
beradaptasi dengan lingkungan yang ada disekitarnya tempat kamarnya
dirawat.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Tn.E mengatakan bahwa beliau sudah tidak lagi melakukan hubungan
seksual dengan sang istri sudah sejak 10 tahun lalu, dikarenakan usia dan
sudah memiliki 3 keturanan yang sudah cukup dewasa umurnya. Yaitu anak
pertama perempuan berusia 25 th, sang adik ke dua laki-laki usia 23 th dan
sang bungsu laki-laki usia 20 th.
Saat sakit :
Tn.E mengatakan bahwa beliau tidak memungkinkan melakukan
hubungan seksual dikarenakan kondisinya saat ini dan sudah usianya, dan juga
dikarenaka sudah tidak pernah lagi melakukan hubungan seksual sejak 10 th
terakhir. Tn.E juga mengatakan bahwa hal itu merupakan bukan sesuatu yang
harus dilakukan karena usia yang sudah cukup tua, ditambah dengan kondsi
saat ini, sang istri masih setia dan sabar menemani dan membantunya sudah
hal cukup untuknya.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Tn.E mengatakan bahwa sejak beliau dirawat di RSUD Badung ini
dengan keluhan ini , beliau tidak mengalami masalah , meskipun nyeri saat
kencing Tn. E berusaha agar mengendalikannya dan bias berinteraksi denngan
keluarga , kerabat , teman yang menjnguk bahkan dengan lingkungan disekitar
kamarnya dengan baik. NY. H juga mengatakan bahwa beliau memang sedari
dulu buka tipe pribadi yang suka diam tapi tidak pemarah. Jadi meski merasa
tidak nyaman dengan terpasang selang cateter beliau tetap menjaga
komunikasi dan hubungan baik dengan sekitarnya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Tn.E mengatakan bahwa sebelum sakit beliau biasa sembahyang 1x
sehari yaitu pada sore hari , langsung di merajan ( tepat suci agama hindu)
sembari mengahaturkan sesaji. Tetapi dikarenakan saat ini sedang sakit Tn. E
mengatakan bahwa beliau cukup bersembahyang di atas tempat tidur saja tapi
tetap 1x sehari yaitu sore hari. Ini membuktikan bahwa beliau adalah tipe
pribadi yang religius dan berbakti pada keyakinann yang dianutnya.
4. Pengkajian Fisik
Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 4.Psikomotor: 5 Mata : 6
TD: 120/80 mmHg, N: 85 x/m, RR: 20x/m dan S: 36,5 0C.
Pemeriksaan Head To Toe :
a. Kepala :
Bentuk meshocepal, rambut hitam mulai beruban, bergelombang, tekstur
tipis, kering, kulit kepala tampak bersih
b. Mata :
Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik,tidak terdapat gangguan
penglihatan, tidak ada nyeri tekan, pupil isokor
c. Hidung :
Tidak ada polip, lubang hidung tampak agak kotor, fisiologi bernafas
normal, tidak nyeri tekan.
d. Mulut dan Gigi :
Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, dan tidak ada gigi goyang.
e. Dada :
Paru- paru :
I: Pergerakan dada simetris. RR 20x/ menit.
P: Tidak ada nyeri tekan.
P: Bunyi sonor.
A: vesikuler, tidak terdengar ronkhi.
Jantung :
I: Dada simetris
P: Tidak nyeri tekan.
P: Bunyi pekak
A: Bunyi regular S1>S2
f. Abdomen :
I: Perut tampak simetris
A: bising usus 12x/menit
P: tidak ada nyeri tekan di 4 kuadran abdomen
P: tympani
g. Integument :
Tidak terdapat lesi, turgor kulit kering, teraba hangat.
h. Genitalia :
Nyeri saat berkemih
P: nyeri ketika beraktivitas,
Q: seperti ditusuk-tusuk,
R: dibagian genetalia dan kandung kemih,
S: 5 ,
T: hilang timbul.
terpasang DC ukuran 16, warna urin kuning keruh
Pemeriksaan penujang
1. BNO
Hasil urolithiasis
2. USG prostat
Hipertropi prostat
Tidak terlihat batu diprostat mau pun diintra buli
3. EKG
Hasil normal sinus rhythm
Analisa data
DO :
Obstruksi oleh jendolan
- klien terpasang kateter darah post op
- jumlah keluaran urin
saat dikaji :
200 cc dengan
karakteristik kuning Gangguan elemenasi urine
keruh
- distensi kandung kemih
DO : Retensi urine
- Pasien Nampak
meringis
- Tidak ada haluaran
urine
- Adanya sensasi
kandung kemih penuh
DO :
- Terpasang cateter ke
urine bag
- Urine berwarna kuning terputusnya continuitas
keruh jaringan
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (spasme kandung kemih) ditandai
dengan Pasien mengatakan merasa kurang nyaman karena Terpasang selang pipis,
nyeri post operasi