Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENGELOLAAN KASUS

3.1. Desain Pengelolaan Kasus

Studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang

dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang

mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan

tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang

baik (Susilo & Gudnanto 2011).

Studi kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi masalah Asuhan

Keperawatan Keluarga Tn.O Pada Ny.R Dengan Diabetes MelitusDi desa

Karamat Rt/Rw 003/004 Kecamatan Gunung Puyuh Wilayah Kerja Puskesmas

Karang Tengah Kota Sukabumi.

3.2. Batasan Istilah

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.O padaNy R dengan Diabetes Mellitus

Di desa Karamat Rt/Rw 003/004 Kecamatan Gunung Puyuh Wilayah Kerja

Puskesmas Karang Tengah Kota Sukabumi, maka penyusun studi kasus harus

menjabarkan konsep keluarga, konsep penyakit Diabetes Mellitus serta konsep

proses Asuhan Keperawatan Keluarga pada Anggota yang Mengalami Diabetes

Mellitus.

92
3.3. Partisipan/ Responden/ Subyek Pengelolaan Kasus

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu klien pada

anggota keluarga yang mengalami Diabetes Melitus.

3.4. Lokasi dan Waktu Pengelolaan Kasus

Pengelolaan kasus ini dilaksanakan di desa Karamat Rt/Rw 003/004 Keal

Kecamatan Gunung Puyuh Wilayah Kerja Puskesmas Karang Tengah Kota

Sukabumi. Pengelolaan kasus ini dilakukan pada bulan Maret 2018. Selanjutnya

pemberian Asuhan Keperawatan dilaksanakan selama 3 hari dengan jumlah

kunjungan 3 kali selama masa perawatan.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan untuk studi kasus ini

adalah:

3.5.1. Wawancara Mendalam (In Depth Interview)

Peneliti melakukan wawancara terstruktur tujuannya yaitu untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Hasil dari wawancara ataupun

anamnesis yaitu berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, data social spiritual

klien dan lain-lain. Sumber data yaitu dari klien, keluarga ataupun dari petugas

kesehatan.

3.5.2. Observasi

93
Sugiyono (2013) dengan observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku

dan makna dari perilaku tersebut.

Jenis observasi yang dilakukan pada peneleitian ini yaitu observasi dan

pemeriksaan fisik dengan pendekatan Inspeksi, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi

(IPPA).

3.5.3. Studi Dokumentasi

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau

dapat dipercaya jika didukung oleh studi dokumentasi (Sugiyono,2013). Dalam

pengelolaan kasus ini dokumen yang digunakan untuk mendukung data hasil

wawancara adalah hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang relevan.

3.6. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat ke

validan suatu instrument. Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan dapat mengukur data dari variabel yang diteliti secara

tepat (Ari kunto, 2006). Metode uji keabsahan data adalah derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2010).

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/ informasi

yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping

integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrument pertama), uji keabsahan

data dilakukan dengan memperpanjang waktu pengamatan/tindakan, sumber

94
informasi dari 3 sumber data utama yaitu klien, tenaga kesehatan dan keluarga

klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.7. Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak pengelolaan kasus di lapangan, sewaktu

pengumpulan data, sampai dengan semua data terkumpul.Teknik analisis

digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang

menghasilkan data untuk selanjutnya di interpretasikan dan dibandingkan dengan

teori yang ada sebagai bahan untuk memberi rekomendasi dalam intervensi

tersebut. Urutan dalam analisis adalah :

3.7.1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil (WOD) wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin

dalam bentuk transkip (catatan terstruktur).

3.7.2. Mereduksi Data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokan menjadi data subyektif

dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic kemudian

dibandingkan nilai normal.

3.7.3. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari

klien.

95
3.7.4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan

terkait dengan data pengkajian, diagnose, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.8. Etika Penelitian

Etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari :

3.8.1. Inform Consent/ Lembar Persetujuan

Inform consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan subjek

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. inform consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi subjek penelitian. Tujuan dari inform consent yaitu agar partisipan

mengetahui maksud dan tujuan penelitian selama pengumpulan data, jika subyek

bersedia untuk menjadi partisipan, maka harus menandatangani lembar

persetujuan untuk partisipan. Jika subyek tidak bersedia menjadi partisipan, maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak hak mereka.

3.8.2. Anonymity/ Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak

mencantumkan nama pada pengolahan data penelitian, tapi hanya memberikan

nomer dan kode tertentu.

96
3.8.3. Confidentiality/ Kerahasiaan

Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya, Semua informasi yang telah dikumpulkan menyangkut

data pribadi, kesehatan dan data lain yang dianggap rahasia dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan

sebagai hasil penelitian.

97

Anda mungkin juga menyukai