penyakit difteri (penyakit infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae, yang menyebabkan peradangan selaput lendir pada hulu kerongkongan, pangkal tenggorok, dan batang tenggorok), pertusis atau batuk rejan (batuk yang keras, menular, dan mematikan, terutama menyerang anak usia 2 – 6 tahun ayng disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertusis), serta tetanus (penyakit akibat infeksi pada luka yang disebabkan bakteri Clostridium tetani dengan gejala berupa kejang). Saat ini sediaan imunisasi DPT tersedia dalam bentuk vaksin DTwP (whole-cell pertusis), vaksin DTaP (acelluler pertusis), serta bentuk kombinasi dengan vaksin lainnya. Kontraindikasi dari pemberian imunisasi DPT adalah: • Riwayat reaksi alergi sistemik pada pemberian vaksin sebelumnya; • Riwayat timbulnya kumpulan gejala disfungsi sistem saraf pusat (encephalopathy) sesudah pemberian vaksin sebelumnya; • Riwayat demam tinggi pada pemberian vaksin sebelumnya; • Riwayat keadaan anak menjadi lemah serta respon yang minimal dalam (hypotonic-hyporesponsive) 48 jam setelah pemberian vaksin sebelumnya; • Riwayat anak menagis terus menerus selama lebih dari 3 jam (inconsolable crying) dan kejang 3 hari sesudah pemberian vaksin sebelumnya.