PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sehingga UPTD Puskesmas Ngagel Rejo sebagai pemberi layanan
kesehatan di Kecamatan Wonokromo mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, nyaman dan aman sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
1
1.3 Manfaat
Jenis layanan dan Perbaikan Kinerja yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngagel Rejo
Kota Surabaya.
2
BAB II
METODE
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
2.2 Lokasi
Wilayah Kerja Puskesmas Ngagel Rejo, Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo,
Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
2.3 Instrumen
- Kuesioner untuk survei
- Form dan Buku Umpan Balik Puskesmas
2.4 Metode Pelaksanaan
Survey kebutuhan dan harapan masyarakat ( Survei Masyarakat ) di Puskesmas
Ngagel Rejo diperoleh dari hasil Survey kepada pasien yang datang ke
Puskesmas Ngagel Rejo dan Masyarakat yang berada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo dengan sampling 100 dari total populasi 54569 dengan
3
menggunakan metode Slovin dengan dipandu pelaksana kegiatan yaitu
promkes.
Rumus Slovin menurut Sugiyono (2011:87) untuk menentukan sampel adalah
sebagai berikut:
𝑁
𝑛 = 1+𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bias
ditolerir ; e = 0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara 10-20% dari
populasi penelitian.
4
Jumlah populasi dalam survey ini adalah 54569, sehingga presentase kelonggaran
yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai
kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel dari survey, dengan perhitungan sebagai
berikut:
54569
𝑛=
1 + 54569 (10)2
54569
𝑛= = 99,99 ; dibulatkan menjadi 100 responden
545,7
Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil
analisis yang lebih baik.
Survei Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat (SMD, Survei PHBS, survei
masyarakat), juga dsertai dengan umpan balik dari masyarakat melalui kegiatan
program UKM Essensial dan Pengembangan yang dilaksanakan oleh kader dengan
kuesioner diberikan kepada lintas sektor dan masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas Ngagel Rejo Kota Surabaya.
5
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN ANALISIS
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
Jenis Kelamin
b. Usia
Usia responden
1%
>15 - 64 TAHUN
> 65
99%
6
Dari hasil survey untuk usia responden diketahui mayoritas berusia
produktif antara 15-64 tahun
c. Pendidikan
Pendidikan responden
48
18 22
8
3 0 1 1
SMK
SD/ SEDERAJAT
Sarjana
SMP/ SEDERAJAT
SMA/ SEDERAJAT
S2
Diploma/D3
tanpa keterangan
PENDIDIKAN
Gambar 3.3 Grafik Pendidikan responden
d. Pekerjaan
pekerjaan responden
43
34
9 6
1 1 1 1 1 1 1
linmas
PNS
wiraswasta
dosen
IRT
KARYAWAN
guru
keterangan
mahasiswa
pemerintah
cleaning
service
SWASTA
pegawai
tanpa
PEKERJAAN
Gambar 3.4 Grafik pekerjaan responden
7
pegawai pemerintah, cleaning service, linmas, dosen, tanpa
keterangan dan PNS.
Pertanyaan Survei Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
3.1.2 Kunjungan ke Puskesmas Ngagel Rejo
16%
PERNAH
TIDAK
84%
JENIS PELAYANAN
69
39 35
20 21
4 3 0
8
Dari grafik diatas diketahui bahwa jenis pelayanan yang paling banyak
dikunjungi yaitu Poli Umum dengan jumlah 69 responden yang berkunjung,
lalu Poli Gigi, KIA, Apotek, Laboratorium, Pelayanan Gizi, dan yang terakhir
Pelayanan Kesehatan Lansia.
Dari 100 orang responden yang disurvei untuk jenis pelayanan yang
dikunjungi, 69 orang menjawab pernah berkunjung ke Poli Umum, 39 orang
ke Poli Gigi, 35 Orang ke KIA, 20 orang ke Laboratorium, 21 orang ke
pelayanan obat (Apotek), dan sisannya Pelayanan Gizi 4 orang dan yang
terakhir Pelayanan Kesehatan lansia 3 orang. Dari 101 orang tidak hanya
mengunjungi 1 jenis pelayanan poli saja, namun bisa lebih dari 1.Oleh karena
itu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dengan optimalisasi Poli-poli
yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo.
YA
TIDAK
96%
9
harapan mereka dengan menginginkan pelayanan dokter jaga malam dan
buka 24 jam, dibuka unit Pelayanan THT, dibuka pelayanan untuk UAP, dan
dibuka poli kesehatan mata.
YA
TIDAK
96%
10
3.1.6 Ketersediaan sarana dan prasarana
YA
TIDAK
95%
35% TAHU
11
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai rujukan
online, 65% persen pernah menggunakan dan mengetahui rujukan online
disertai respon yang positif, sedangkan 35% responden belum pernah
dan tidak tahu dengan adanya rujukan online. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan diperlukan optimalisasi dan sosialisasi oleh
perawat atau dokter di poli umum mengenai rujukan online.
3.1.8 Melahirkan
PERNAH MELAHIRKAN
45% YA
55% TIDAK
12
3.1.9 Informasi waktu control
9%
YA
TIDAK
91%
13
menjawab tidak tahu dan 38 orang yang tahu. Untuk itu layanan/kegiatan
yang dibutuhkan masyarakat terutama yang setelah melahirkan perlu
disosialisasikan lebih lanjut melalui pelayanan dalam gedung di poli KIA
dan penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di
Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.
3.1.11 Penggunaan KB
Penggunaan KB
YA
48%
52% TIDAK
14
3.1.12 Tempat Pelayanan KB
Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei paling
banyak mendapatkan pelayanan KB di Puskesmas sebanyak 33 orang
kemudian Bidan Swasta 8 orang, lalu di Rumah Sakit 4 orang dan dokter
praktek 3 orang.
Untuk tempat pelayanan KB bergantung dari orang yang
menggunakan dan memasang KB, oleh karena itu jika orang itu
menggunakan KB maka akan datang ke fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktek, Dokter Praktek dan lain-lain. Dari
100 Orang responden yang disurvei 48 responden menggunakan dan
memasang KB, jadi kegiatan yang dibutuhkan yaitu optimalisasi tempat
pelayanan KB utamanya yang di Puskesmas karena sebagian besar
responden yang memasang KB di Puskesmas sebanyak 33 responden dari
48 responden.
26
9 7
2
Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei dan
menjawab waktu untuk memasang KB sebanyak 42 responden, sedangkan
yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak 59 responden.
15
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai pengetahuan waktu
KB setelah melahirkan yaitu 57 orang tidak menjawab, 2 orang menjawab
tidak tahu dan 42 orang yang tahu. Untuk itu layanan/kegiatan yang
dibutuhkan masyarakat terutama yang setelah melahirkan perlu
disosialisasikan lebih lanjut melalui pelayanan dalam gedung di poli KIA dan
penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di Kelurahan
Ngagel dan Ngagel Rejo.
16
3.1.15 Pengetahuan cara mengeluarkan dahak
17%
Tahu
41%
TIDAK TAHU
tidak menjawab
42%
13% YA
22%
TIDAK
TIDAK TAHU
65%
17
sedangkan yang terdapat ODGJ sebesar 13% dan yang tidak tahu adanya
ODGJ atau tidak sebesar 22%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai lingkungan tempat
tinggal responden yang terdapat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),
65% responden tidak terdapat ODGJ di tempat tinggalnya, 22% responden
tidak tahu keberadaan ODGJ atau tidak di tempat tinggalnya dan 17%
responden mengetahui keberadaan ODGJ di tempat tinggalnya. Untuk itu
perlu disosialisasikan kepada masyarakat melalui penyuluahan kesehatan di
kelurahan ngagel dan ngagel rejo tentang adanya pelayanan kesehatan jiwa
yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo untuk mengurangi angka ODGJ.
29%
YA
TIDAK
TIDAK TAHU
71%
18
3.1.18 Pengobatan terhadap ODGJ
31% YA
TIDAK
TIDAK TAHU
0% 69%
24% YA
76% TIDAK
19
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai informasi adanya
pelayanan kesehatan jiwa yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo, 76%
responden menjawab tidak tahu dan 24% mengetahui adanya pelayanan
kesehatan jiwa di Puskesmas Ngagel Rejo.Hal ini berarti menandakan
bahwa masih kurang informasi terhadap masyarakat di Kelurahan Ngagel
dan Ngagel Rejo bahwa terdapat layanan kesehatan jiwa di Puskesmas
Ngagel Rejo yang perlu disosialisasikan lebih lanjut ketika penyuluhan di
masyarakat.
Menderita hipertensi
45% YA
55% TIDAK
20
3.1.21 Berobat untuk Hipertensi
27%
YA
TIDAK
73%
Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa penderita hipertensi dari hasil
survey kepada responden yang melakukan pengobatan secara teratur
sebanyak 73%, sedangkan yang tidak sebanyak 27%.
Dari 45 orang responden atau keluarganya yang menderita hipertensi,
73% responden menjawab telah dilakukan pengobatan secara teratur,
sedangkan 27% responden menjawab tidak dilakukan pengobatan secara
teratur. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh responden atau keluarganya
yang menderita hipertensi sadar akan kesehatan untuk pengobatan
hipertensi, namun disertai optimalisasi kegiatan/layanan pemeriksaan
kesehatan di pos pembinaan terpadu yang ada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo.
9%
7% RUMAH SAKIT
31%
PUSKESMAS
KLINIK
DOKTER PRAKTEK
53%
21
dengan persentase 53%, kemudian terbanyak kedua berobat di rumah
sakit (31%), lalu dokter praktek (9%) dan yang terakhir di klinik (7%).
Untuk melakukan pengobatan Hipertensi, maka orang akan datang
ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktek,
Dokter Praktek dan lain-lain. 45 orang dari 100 Orang responden yang
disurvei 53% responden berobat di Puskesmas, sisanya 31% persen
dirumah sakit, dokter praktek 9% dan klinik 7%. Sehingga kebutuhan
layanan/kegiatan pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan terpadu yang
ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo dan Optimalisasi Poli Umum
untuk pelayanan Penyakit Tidak Menular khususnya hipertensi.
39%
YA
TIDAK
61%
22
3.1.24 Kunjungan UKBM (Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat)
kunjungan ukbm
42
17
11
2 4
Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei untuk
UKBM yang paling banyak dikunjungi yaitu Posyandu Balita dengan 42
responden, kemudian posyandu lansia 17 responden, lalu posbindu dengan
11 responden dan sisanya untuk posyandu remaja 4 responden dan pos unit
kesehatan kerja 2 responden.
Dari 100 responden yang disurvei, 42 responden pernah mengunjungi
Posyandu Balita, 17 responden mengunjungi posyandu lansia, posbindu 11
responden, posyandu remaja 4 responden dan pos ukk 2 responden. 26
responden sisanya tidak tahu atau belum pernah mengunjungi UKBM yang
ada di Puskesmas Ngagel Rejo.Dari jumlah responden yang ada tidak
mengunjungi satu ukbm saja, namun ada yang mengunjungi beberapa ukbm
(lebih dari 1 ukbm).Layanan/ kegiatan yang dibutuhkan masyarakat yaitu
perlunya sosialisasi ke masyarakat dan kolaborasi dengan kader kesehatan
bahwa UKBM merupakan pelayanan luar gedung bagi masyarakat
khususnya di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.
23
3.1.25 Jenis Pelayanan di Puskesmas Ngagel Rejo
14%
SESUAI
TIDAK SESUAI
86%
24
3.2 ANALISA HASIL SURVEI MASYARAKAT BERDASARKAN PRIORITAS
1. Penggunaan KB dan Pengetahuan Waktu KB
Masih adanya responden yang tidak menggunakan KB sebanyak 52%
sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan layanan/kegiatan pengetahuan
tentang KB melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat dan
kunjungan rumah yang ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.
3. Penyakit Hipertensi
Masih ada 45% responden yang menderita Hipertensi dan masih ada
27% responden yang tidak melakukan pengobatan secara teratur, oleh
karena itu perlu dilakukan sosialiasi maupun penyuluhan kesehatan dan
optimalisasi kegiatan/layanan pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan
terpadu Penyakit Tidak Menular melalui kerjasama dengan lintas sektor serta
kader
26
8. Masih terdapat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di kelurahan
Ngagel Rejo sejumlah 3 orang (42,9%). Hal ini diketahui setelah adanya
kunjungan rumah.
9. 64,1% masyarakat sudah tidak merokok hal ini dikarenakan kesadaran
masyarakat akan bahaya merokok sudah semakin meningkat, akan
tetapi edukasi ke masyarakat akan bahaya merokok melalui penyuluhan
dan intervensi harus terus ditingkatkan.
10. 75,6% masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan/KIS hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnnya memiliki kartu
jaminan kesehatan sudah semakin baik karena dengan mempunyai
BPJS/KIS mereka akan lebih mudah mendapat pelayanan kesehatan
akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mampu yang belum
menjadi anggota JKN hal ini dikarenakan mereka belum mendapat JKN
PBI dari pemerintah
11. 99,2% masyarakat sudah mempunyai akses air bersih.
12. 99,2% masyarakat sudah mempunya akses jamban sehat.
Dari data survei Keluarga sehat Kelurahan Ngagel Rejo diatas dapat
diketahui bahwa masalah kesehatan yang masih perlu mendapat
perhatian adalah:
1. Baru 13,6% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. baru 33,3% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 42,9% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
52,4% capaian penggunaan KB
5. 64,1% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
6. 75,6% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
7. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 85,9%
8. 90,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
9. 96,80% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya
10. 98,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
27
11. 99,2% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat
b. Kelurahan Ngagel
1. 64,5% masyarakat sudah mengikuti program namun demikian edukasi ke
masyarakat tentang pentingnya KB dan masalah kesehatan reproduksi
harus terus ditingkatkan.
2. 83,3% ibu sudah melakukan persalinan di fasilitas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan masyarakat akan kesehatan ibu dan bayi
sudah sangat baik dan pemantauan ibu hamil oleh petugas juga terus
ditingkatkan agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal.
3. 96,4% bayi sudah mendapat imunisasi lengkap hal ini dikarenakan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi pada bayi
sudah baik selain itu juga penyuluhan serta edukasi ke masyarakat
tentang pentingnya imunisasi juga tersu ditingkatkan.
4. 94,3 % bayi mendapat asi eksklusif hal ini dikarenakan masyarakat
sudah semakin sadar akan pentingnya manfaat asi eksklusif untuk bayi
namun demikian masih banyak masyarakat yang belum memberikan asi
untuk bayinya dengan berbagai alasan misalnya bekerja, asi tidak keluar,
bayi tidak mau menyusu dan sebagainya oleh karena itu edukasi ke
masyarakat juga harus terus ditingkatkan.
5. 98,1% balita sudah di pantau tumbuh kembangnya hal ini dikarenakan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memantau
tumbuh kembang anaknya sudah semakin baik, serta adanya posyandu
hampir di setiap RW sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh
masyarakat. walaupun demikian edukasi ke masyarakat harus terus
ditingkatkan agar masyarakat semakin paham akan pentingnya
memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya.
6. 19,2% penderita TBC sudah mendapat pengobatan sesuai standar hal ini
dikarenakan banyak penderita yang putus berobat karena apabila
mereka sudah merasa sembuh padahal pengobatan baru berjalan dua
atau tiga bulan merka tidak kembali untuk berobat, selain itu sebagian
28
penderita ada yang pindah ke luar kota tanpa konfirmasi dengan petugas
dehingga pengibatannya terputus.
7. 48,4% masyarakat sudah melakukan pengobatan hipertensi secara
teratur hal ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih memilih membeli
obat sendiri ke apotek tanpa resep dokter dengan alasan lebih praktis,
selain itu juga mereka merasa malas untuk melakukan cek kesehatan
secara rutin oleh karena itu edukasi ke masyarakat akan pentingnya
melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin harus terus
ditingkatkan.
8. 50% penderita gangguan jiwa sudah mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan. Hal ini ditemukan dari kunjungan rumah yang dilakukan di
Kelurahan Ngagel.
9. 54,7% masyarakat sudah tidak merokok hal ini dikarenakan kesadaran
masyarakat akan bahaya merokok sudah semakin meningkat, akan
tetapi edukasi dan sosialisasi maupun intervensi ke masyarakat akan
bahaya merokok harus terus ditingkatkan.
10. 63,1% masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan/KIS hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnnya memiliki kartu
jaminan kesehatan sudah semakin baik karena dengan mempunyai
BPJS/KIS mereka akan lebih mudah mendapat pelayanan kesehatan
akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mampu yang belum
menjadi anggota JKN hal ini dikarenakan mereka belum mendapat JKN
PBI dari pemerintah dan mereka tidak mampu apabila harus membayar
iuran setiap bulan untuk JKN.
11. 99,1 % masyarakat sudah mempunyai akses air bersih.
12. 99,2 % masyarakat sudah mempunya akses jamban sehat
Dari data survei Keluarga sehat Kelurahan Ngagel Rejo diatas dapat
diketahui bahwa masalah kesehatan yang masih perlu mendapat
perhatian adalah:
1. Baru 19,2% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. baru 48,4% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 50% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. 54,7% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
29
5. 63,1% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
6. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
64,5% capaian penggunaan KB
7. 83,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
8. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 94,3%
9. 96,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
10. 98,1% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya.
11. 99,1% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat
30
serta edukasi kemasyarakat tentang kesehatan ibu juga terus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Semua ibu (100%) yang melahirkan bersalin di fasiltas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan ibu dan bayi sudah
baik, selain itu juga para ibu sudah memahami resiko yang timbul apabila
persalianan tidak ditolong oleh nakes, selain edukasi ke masyarakat tentang
masalah kesehatan ibu dan anak harus terus dilakukan.
3. Dari hasil survey 1 orang (1,6%) menyatakan bahwa masih ada kematian ibu
hamil di wilayah kelurahan Ngagel Rejo hal ini disebabkan karena perdarahan
dan terlambat pertolongan, oleh karena itu pemantauan ibu hamil perlu
ditingkatkan dengan melakukan kunjungan rumah.
4. Dari hasil survey (100%) semua masyarakat sudah mengetahui program
PITC / Tes HIV untuk ibu hamil hal ini dikarenakan sosialisasi oleh
puskesmas terus dilakukan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemeriksaan PITC pada saat kehamilan sudah tinggi.
5. Dari hasil survey (100%) semua ibu hamil sudah melakukan tes PITC / Tes
HIV di puskesmas hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kunjungan ibu
hamil di puskesmas serta sosialisasi ke masyarakat terus ditingkatkan,
walaupun demikian dari hasil penilaian kinerja puskesmas untuk PITC / Tes
HIV pada hamil hasilnya belum sesuai dengan target.
6. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu hamil hal ini
dikarenakan pada kelas ibu hamil masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan ibu dan bayi selain itu juga pada kelas ibu hamil
ada kegiatan senam ibu hamil sehingga para ibu tertarik untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
7. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu balita hal ini
dikarenakan pada kelas ibu balita masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan balita, mereka bisa bertanya secara langsung
kepada petugas kesehatan tentang masalah kesehatan balitanya. Dan
kegiatan tersebut dilakukan ketika posyandu sehingga banyak ibu yang tertari
untuk mengikutinya.
31
UPAYA KESEHATAN GIZI
1. Dari hasil survey (95%) ibu sudah membawa bayi dan balitanya ke posyandu
hal ini dilakukan karena di posyandu para ibu bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan seperti imunisasi dan penyuluhan. Selain itu para ibu sudah
semakin faham akan pentingnya posyandu bagi bayi dan balitanya karena di
posyandu mereka dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
anaknya serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk semua masalah
kesehatan yang mereka alami. Akan tetapi masih ada (5%) ibu yang belum
membawa bayi dan balitanya ke posyandu hal ini dikarenakan para orang tua
sudah membawa bayi dan balitanya ke dokter spesialis / klinik dan rumah
sakit untuk memantau tumbuh kembang bayi dan balitanya.
2. Dari hasil survey (21,66%) masih ada bayi yang mengalami gizi kurang hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang masalah gizi pada balita
selain itu juga disebabkan karena factor penyakit penyerta yang di derita oleh
balita.
Dan juga dari hasil survey (93,75%) responden menyatakan penyebab dari
kurang gizi adalah karena faktor ekonomi.
IMUNISASI
1. Dari hasil survey (100%) bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat
baik, dan juga kampanye tentang imunisasi oleh pemerintah juga digalakkan,
sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi meningkat.
2. Dari hasil survey (100% ) responden menyatakan semua bayi yang
imunisasinya belum lengkap datang ke posyandu dan fasilitas kesehatan
untuk dilengkapi imunisasinya. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat baik.
Namun demikian edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan karena
masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa imunisasi itu hukumnya
haram.
3. Dari hasil survey (100%) responden sudah mengetahui adanya imunisasi
tambahan vaksin Imunisasi baru untuk Bayi dan Balita untuk Pencegahan
32
HIB,Difteri dan Campak, hal ini dikarenakan sosialisasi oleh petugas terus
dilakukan baik kepada lintas sektor maupun masyarakat.
KB dan REPRODUKSI
1. Dari hasil survey masih ada (36,66 %) ibu yang belum ber KB karena
memang sebagian besar dari mereka sedang program hamil serta karena
suatu sebab tertentu mereka sudah tidak bisa hamil lagi. Selain itu
masyarakat juga masih merasa takut dengan efek samping KB oleh karena
itu edukasi ke msyarakat harus terus dilakukan agar masyarakat memahami
akan masalah reproduksi.
2. Dari hasil survey masih ada (40%) ibu pasca melahirkan yang belum ber KB
hal ini dikarenakan mereka takut akan efek samping KB serta menunggu
masa menstruasi. Oleh karena itu kelas ibu nifas harus terus dilakukan untuk
mmberikan edukasi kepada ibu pasca melahirkan tentang pentingnya
masalah kesehatan reproduksi termasuk KB.
3. Dari hasil survey (50%) masyarakat sudah mengetahui jenis KB Jangka
panjang (MKJP), akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui metode KB yang efektif dan jangka panjang, oleh karena itu
edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan.
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Dari hasil Survey (99%) warga setiap bulan sudah melakukan kerja bakti
dalam rangka 3M untuk pencegahan penyakit demam berdarah, hal ini
dikarenakan peran bumantik dan lintas sektor baik kelurahan dan kecamatan
yang secara rutin menggerakkan warganya untuk selalu melakukan 3M plus
selain itu kesadaran dna pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit
DBD yang sudah semakin baik.
2. Dari hasil survey (100%) warga menyatakan telah dilakukan pemeriksaan
jentik setiap bulan oleh bumantik, hal ini dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan DBD, dengan adanya kegiatan PSN dan PJB angka kesakitan DBD
menurun diwilayah puskesmas ngagel rejo.
3. Dari hasil survey masih ada (5%) warga yang belum mempunyai jamban hal
ini dikarenakan karena faktor ekonomi selain itu juga ada warga yang enggan
membangun septic tank dengan alasan sudah dari dahulu sudah seperti itu
33
dan tidak ada masalah walaupun tidak punya septic tank. Oleh karena itu
pemicuan e masyarakat terus dilakukan.
SURVEILANS
1. Dari hasil survey (41,66 %) masyarakat mendertia batuk pilek dalam tiga
bulan terakhir dan dari hasil survey hampir semua usia pernah mengalami
batuk pilek, hal ini dikarenakan karena musim yang tidak menentu serta
mudahnya penularan batuk pilek.
2. Dari hasil survey hampir semua warga tidak mengalami diare pada tiga bulan
terakhir hanya 2 orang (3,33%) hal ini dikarenakan prilaku hidup bersih dan
sehat sudah diterapkan oleh sebagian besar masyarakat.
3. Dari hasil survey tidak ada yang terserang demam berdarah, hal ini
dikarenakan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya PSN, serta adanya peran bumantik yang memeriksa serta
memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya PSN serta bahaya
demam berdarah.
4. Dari hasil survey sebanyak 1 orang (2%) pernah terserang penyakit tifus yaitu
umur 15 tahun , hal ini dikarenakan kurang memperhatikan kebersihan
makanan karena yang terserang adalah anak usia sekolah, dimana biasanya
anak sekolah kurang memperhatikan kebersihan makanan yang mereka beli
di sekolah.
5. Dari hasil survey 100% masyarakat tidak pernah mengalami gatal-gatal pada
tiga bulan terakhir hal ini dikarenakan semakin baiknya prilaku hidup bersih
dan sehat yang diterapkan oleh masyarakat.
34
KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Semua ibu hamil (100%) Sudah memeriksakan kesehatannya di fasilitas
kesehatan dan penolongnya adalah tenaga kesehatan, hal tersebut
dikarenakan kesadaran ibu bahwa persalinan yang aman adalah di fasilitas
kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan, selain itu kelas ibu hamil
serta edukasi kemasyarakat tentang kesehatan ibu juga terus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Semua ibu (100%) yang melahirkan bersalin di fasiltas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan ibu dan bayi sudah
baik, selain itu juga para ibu sudah memahami resiko yang timbul apabila
persalianan tidak ditolong oleh nakes, selain edukasi ke masyarakat tentang
masalah kesehatan ibu dan anak harus terus dilakukan.
3. Dari hasil survey 1 orang (1,6%) menyatakan bahwa masih ada kematian ibu
hamil di wilayah kelurahan Ngagel hal ini disebabkan karena Ibu hamil
mengalami preeklamsia, oleh karena itu pemantauan ibu hamil perlu
ditingkatkan dengan melakukan kunjungan rumah.
4. Dari hasil survey (86,6%) masyarakat sudah mengetahui program PITC / Tes
HIV untuk ibu hamil hal ini dikarenakan sosialisasi oleh puskesmas terus
dilakukan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan PITC
pada saat kehamilan sudah baik.
5. Dari hasil survey (96.66%) ibu hamil sudah melakukan tes PITC / Tes HIV di
puskesmas hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kunjungan ibu hamil di
puskesmas serta sosialisasi ke masyarakat terus ditingkatkan, walaupun
demikian dari hasil penilaian kinerja puskesmas untuk PITC / Tes HIV pada
hamil hasilnya belum sesuai dengan target.
6. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu hamil hal ini
dikarenakan pada kelas ibu hamil masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan ibu dan bayi selain itu juga pada kelas ibu hamil
ada kegiatan senam ibu hamil sehingga para ibu tertarik untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
7. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu balita hal ini
dikarenakan pada kelas ibu balita masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan balita, mereka bisa bertanya secara langsung
kepada petugas kesehatan tentang masalah kesehatan balitanya. Dan
35
kegiatan tersebut dilakukan ketika posyandu sehingga banyak ibu yang tertari
untuk mengikutinya.
IMUNISASI
1. Dari hasil survey (100%) bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat
baik, dan juga kampanye tentang imunisasi oleh pemerintah juga digalakkan,
sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi meningkat.
2. Dari hasil survey (100% ) responden menyatakan semua bayi yang
imunisasinya belum lengkap datang ke posyandu dan fasilitas kesehatan
untuk dilengkapi imunisasinya. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat baik.
Namun demikian edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan karena
masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa imunisasi itu hukumnya
haram.
3. Dari hasil survey (98,33%)responden sudah mengetahui adanya imunisasi
tambahan vaksin Imunisasi baru untuk Bayi dan Balita untuk Pencegahan
36
HIB,Difteri dan Campak, hal ini dikarenakan sosialisasi oleh petugas terus
dilakukan baik kepada lintas sektor maupun masyarakat.
KB dan REPRODUKSI
1. Dari hasil survey masih ada (95 %) ibu sudah mengikuti KB,Hal ini
dikarenakan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya
kesehatan reproduksi sudah baik selain itu kader pendamping ibu hamil juga
sudah aktif sehingga mereka bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
2. Dari hasil survey masih ada (23.33%) ibu pasca melahirkan yang belum ber
KB hal ini dikarenakan mereka beranggapan apabila KB bias menyebabkan
gemuk, asi tidak keluar, takut tidak cocok . Oleh karena itu edukasi harus
terus dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada ibu pasca melahirkan
tentang pentingnya masalah kesehatan reproduksi termasuk KB.
3. Dari hasil survey (73.33%) masyarakat sudah mengetahui jenis KB Jangka
panjang (MKJP), akan tetapi masih ada masyarakat yang belum mengetahui
metode KB yang efektif dan jangka panjang, oleh karena itu edukasi ke
masyarakat harus terus ditingkatkan.
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Dari hasil Survey (100%) warga setiap bulan sudah melakukan kerja bakti
dalam rangka 3M untuk pencegahan penyakit demam berdarah, hal ini
dikarenakan peran bumantik dan lintas sektor baik kelurahan dan kecamatan
yang secara rutin menggerakkan warganya untuk selalu melakukan 3M plus
selain itu kesadaran dna pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit
DBD yang sudah semakin baik.
2. Dari hasil survey (100%) warga menyatakan telah dilakukan pemeriksaan
jentik setiap bulan oleh bumantik, hal ini dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan DBD, dengan adanya kegiatan PSN dan PJB angka kesakitan DBD
menurun diwilayah puskesmas ngagel rejo.
3. Dari hasil survey (100%) warga sudah memiliki jamban, hal ini dikarenakan
sudah ada bantuan jamban dari dandim selain itu juga sebagian warga sudah
mengikuti program cicilan jamban dari Apsani, walaupun demikian sebagian
wilayah di kelurahan ngagel masih ada warganya yang belum memeliki
jamban oleh kerena itu pemicuan terus dilakukan agar masyarakat menyadari
37
akan pentingnya jamban sehat dan dampak yang ditimbulkan akibat jamban
yang tidak sehat.
SURVEILANS
1. Dari hasil survey (61,66 %) masyarakat menderita batuk pilek dalam tiga
bulan terakhir dan dari hasil survey hampir semua usia pernah mengalami
batuk pilek, hal ini dikarenakan karena musim yang tidak menentu serta
mudahnya penularan batuk pilek.
2. Dari hasil survey hampir semua warga tidak mengalami diare pada tiga bulan
terakhir hanya 5 orang (8,33%) hal ini dikarenakan prilaku hidup bersih dan
sehat sudah diterapkan oleh sebagian besar masyarakat.
3. Dari hasil survey masih ada warga yang terserang demam berdarah 1 orang
(1,66%), hal ini dikarenakan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya PSN, serta adanya peran bumantik yang memeriksa serta
memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya PSN serta bahaya
demam berdarah.
4. Dari hasil survey sebanyak 2 orang (3.33%) pernah terserang penyakit hal ini
dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun
makanan, oleh kerena itu edukasi ke masyarakat tentang PHBS harus terus
dilakukan .
5. Dari hasil survey 7 orang (11,66%) masyarakat tpernah mengalami gatal-
gatal pada tiga bulan terakhir hal ini dikarenakan masyarakat kurang menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Oleh kerena itu prilaku hidup bersih dan sehat
harus diterapkan di masyarakat.
3.3.3 SURVEI PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Tahun 2018
Kemudian hasil yang didapatkan dari hasil survey pengkajian PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) selama tahun 2018 dari Bulan Januari hingga Desember
bahwa jumlah total Rumah Tangga yang dipantau untuk Kelurahan Ngagel Rejo
sebanyak 2880 dan untuk Kelurahan Ngagel sebanyak 860, sehingga total
keseluruhan yang disurvei dan dikaji sebanyak 3740 KK.Kemudian untuk Rumah
Tangga yang ber-PHBS dari kelurahan Ngagel Rejo adalah sebanyak 1888 (65%)
38
dari total 2880, sedangkan dari kelurahan Ngagel adalah sebanyak 462 (53,7%) dari
total 860 (dalam bentuk matriks) sebagai berikut:
39
HASIL SURVEI PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Tahun 2018
Hasil laporan identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat juga didapatkan dari hasil survei PHBS pada tahun 2017, sebagai
berikut:
Indikator Kelurahan Kelurahan Jumlah Persen Hasil Analisis Intervensi yang Evaluasi
PHBS Ngagel Rejo Ngagel Total sudah dilakukan
1. Persalinan Seluruh = 202 Seluruh = 262/262 100% Target tercapai karena masyarakat Kegiatan penyuluhan Sudah
Yang 60 sudah sadar dengan persalinan masyarakat untuk terlaksana
Persalinan = Yang ditolong oleh nakes pertolongan persalinan kegiatan dan
202 Persalinan = oleh tenaga kesehatan berlanjut s/d
60 di faskes tahun 2019
2.ASI Seluruh = 38 Seluruh = 5 27/43 62,79% hal ini disebabkan karena ASI yang Penyuluhan Kelompok Kegiatan
Ekslusif Yang ASI Yang ASI tidak keluar dan aktifitas ibu yang dan kunjungan rumah sudah
Ekslusif = 23 Ekslusif = 4 bekerja, dan juga memang mengenai ASI Ekslusif, terlaksana
pengetahuan masyarakat akan Kelas Ibu Hamil dan
pentingnya pemberian asi eksklusif Ibu Balita, Pelayanan
bagi bayi masih kurang hal ini dapat ANC Terpadu
diketahui dari pemahaman
masyarakat yang masih salah akan
pengertian asi eksklusif. Masyarakat
menganggap bahwa apabila hanya
diberikan minum susu formula
walaupun bukan asi selama enam
bulan itu sudah mereka anggap
sebagai pemberian asi eksklusif.
Oleh karena itu edukasi ke
masyarakat tentang masalah asi ini
harus terus ditingkatkan.
40
3.Menimban Seluruh = 202 Seluruh = 262/262 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
g Yang 62 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Menimbang = Yang setiap bulan
202 Menimbang 2x sebulan
= 62
4.Cuci Seluruh = 2880 Seluruh = 3740/3740 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
Tangan Yang Cuci 860 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Tangan = 2880 Yang Cuci
Tangan =
860
Target tercapai karena kesadaran Sudah
akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
41
mereka tidak memiliki lahan untuk
membuat septic tank, akan tetapi
sudah banyak masyarakat yang mau
membangun jamban sehat dengan
menggunakan sistem cicilan.
42
Sudah terlaksana
10. Tidak Seluruh = 2880 Seluruh = 1974/3740 52,78% hal ini dikarenakan kurangnya Penyuluhan Kelompok dan dievaluasi di
Merokok di Yang Merokok 860 kesadaran masyarakat akan bahaya dan kunjungan rumah tahun 2018
dalam rumah di dalam Yang merokok bagi kesehatan, dan mengenai Bahaya
rumah = 1614 Merokok di sulitnya masyarakat menghentikan Merokok disertai
dalam kebisaan merokok. dengan pemberian
rumah = leaflet, pemeriksaan
360 kesehatan kepada
perokok aktif,
pembinaan psikologi di
poli ubm (upaya
berhenti merokok)
Dari hasil survei PHBS Tahun 2018 dapat dianalisis dan diketahui bahwa Prioritas Masalah yang ditemukan Di Kelurahan Ngagel
Rejo dan Ngagel yaitu terdiri dari:
2.Jamban sehat dan Namun dari indikator yang mendapat perhatian tersebut sudah
dilakukan intervensi berupa: Gebyar PSN serentak setiap akhir bulan dan setiap
minggunya, penyuluhan kelompok di RW 1-12 Kelurahan Ngagel Rejo dan RW 1-5
Kelurahan Ngagel. Lalu dilakukan pemicuan BABS melalui kerjasama dengan
APSANI (Asosiasi Pengusaha Sanitasi Mandiri) untuk program cicilan jamban bagi
yang belum mempunyai jamban sehat tidak berseptictank.
43
3.3.4 UMPAN BALIK PROGRAM UKM PENGEMBANGAN DAN ESSENSIAL 2018
44
lain)
4. P2 Posbindu PTM
45
laborat sederhana pemeriksaan oleh punya Puskesmas
.7. Imunisasi Permintaan Grup Guru di Untuk koordinasi terkait jadwal Sudah di undang untuk
(P2) Bulan Imunisasi wilayah Kerja Puskesmas pelaksanaan agar lebih mudah kegiatan sosialisasi, advokasi
Anak Sekolah untuk pengadaan sosialisasi antar guru dengan pihak peduli imunisasi pada guru
(BIAS) di Puskesmas sebelum Puskesmas Bulan
Imunisasi di Sekolah Mei, Agustus, Oktober 2018
46
10 Kesehata Keluhan nama Jemaah tidak
n Matra sesuai dengan identitas dan
Keluhan dipermintaan calon Dilakukan pemeriksaan tahap
Jemaah Haji yang bekerja II setelah dilakukan
Pemeriksaan pemeriksaannya diluar hari Kurangnya koordinasi terkait koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Haji ketigjam kerja dengan identitas Kesehatan Kota Surabaya
47
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN UKM
48
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Kegiatan Identifikasi kebutuhan dan harapan Masyarakat yang dilaksanakan
oleh UPTD Puskesmas Ngagel rejo memperoleh hasil bahwa kegiatan-
kegiatan tersebut diharapkan oleh warga masyarakat Kecamatan Wonokromo
memberikan hasil yang baik bagi peningkatan derajat kesehatan.
A. Berdasarkan Survei masyarakat, masalah yang harus diperhatikan di
wilayah kerja puskesmas ngagel rejo adalah sebagai berikut :
1.Masalah kesehatan Hipertensi
2.Masalah kurangnya pengetahuan masyarakat dengan waktu control pada
Ibu setelah melahirkan
3. Masalah Penggunaan KB yang masih kurang
4.Masalah kurangnya pengetahuan tentang waktu melakukan KB setelah
melahirkan
5.Belum semua responden memahami apa itu TBC dengan baik dan benar
6.Belum semua responden mengetahui cara mengeluarkan dahak yang benar
7.Kurangnya informasi dan sosialisasi adanya pelayanan konsultasi
kesehatan jiwa di Puskesmas Ngagel Rejo
49
C. Berdasarkan hasil SMD 2018 di Kelurahan Ngagel Rejo dan Ngagel
masalah yang masih ditemukan:
Dari hasil SMD telah diketahui masalah yang ada di wilayah kelurahan
ngageladalah sebagai berikut :
1. Dari 60 KK yang di survey ada 1 warga yang menyatakan masih ada
kematian ibu di wilayah kelurahan ngagel.
2. Masih ada bayi yang mengalami gizi kurang (25%) di kelurahan ngagel
3. Masih ada ibu pasca melahirkan yang belum ber Kb (23.3%) untuk kelurahan
ngagel.
Dari hasil SMD telah diketahui masalah yang ada di wilayah kelurahan ngagel
rejo adalah sebagai berikut :
1. Dari 60 KK yang di survey ada 1 warga yang menyatakan masih ada
kematian ibu di wilayah kelurahan ngagel rejo.
2. Masih ada bayi yang mengalami gizi kurang (21,66%) kelurahan ngagel rejo .
3. Masih ada ibu pasca melahirkan yang belum ber Kb (40%) untuk kelurahan
ngagel rejo dan (23.3%).
4. Masih ada warga belum mempunyai jamban sehat ( 5%)
D. Dari hasil Survei Keluarga Sehat 2018 di Kelurahan Ngagel Rejo dan
Ngagel:
Kelurahan Ngagel Rejo
1. 13,6% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. 33,3% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan hipertensi
secara teratur.
3. 42,9% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
52,4% capaian penggunaan KB
5. 64,1% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
6. 75,6% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
7. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 85,9%
50
8. 90,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
9. 96,80% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya
10. 98,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
11. 99,2% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat
Kelurahan Ngagel
1. Baru 19,2% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2.baru 48,4% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 50% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. 54,7% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
5. 63,1% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
6. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
64,5% capaian penggunaan KB
7. 83,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
8. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 94,3%
9. 96,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
10. 98,1% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya.
11. 99,1% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat.
E. Umpan Balik
Umpan balik yang didapatkan untuk program UKM Pengembangan dan UKM
Essensial sudah terlampir di Bab 3 ( Rekapitulasi Umpan Balik UKM )
51
5.2 SARAN
A. Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat dilakukan
secara berkelanjutan setahun sekali sesuai jadwal Puskesmas
B. Sasaran survei tahun selanjutnya lebih banyak dari sekarang supaya
lebih mendapatkan masukan.
C. Hasil Laporan Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
digunakan sebagai salah satu sumber dataRencana Usulan Kegiatan
Puskesmas untuk tahun selanjutnya ke Dinas Kesehatan selain dari
data Kebijakan dan Kinerja Puskesmas bermanfaat untuk Perbaikan
kinerja dan mutu Pelayanan Puskesmas.
52
LAMPIRAN
53
3. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Survei
54