Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan,
kepedulian terhadap pelanggan adalah faktor utama yang harus diterapkan, jadi
pelanggan menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pelayanan. Pelanggan
eksternal (pasien) tidak hanya menginginkan kesembuhan dari sakitnya yang
merupakan luaran (outcome) pelayanan, tetapi juga merasakan dan menilai
bagaimana ia diperlakukan dalam proses pelayanan. Untuk dapat menggali
kebutuhan dan harapan pelanggan tersebut. Terpenuhinya kebutuhan, harapan,
dan penilaian pelanggan terhadap kinerja dan manfaat produk atau pelayanan
yang diberikan akan menghasilkan kepuasan. Setiap pelanggan mempunyai
standar pembanding untuk menilai kinerja pelayanan yang diterimanya. Hasil
penilaian tersebut menunjukkan persepsi apakah kebutuhan dan harapan dipenuhi
atau tidak, yang akan menghasilkan kepuasan atau ketidakpuasan yang akan
menentukan apakah konsumen akan membeli kembali produk kita, memberikan
pujian, mengajukan komplain, atau akan menceritakan apa yang dialaminya
kepada orang lain. Semua itu akan berpengaruh terhadap eksistensi organisasi
pemberi pelayanan.
UPTD Puskesmas Ngagel Rejo merupakan salah satu puskesmas di kota
Surabaya dengan wilayah kerja 2 kelurahan dan merupakan puskesmas rawat
jalansehingga sangatlah perlu untuk diadakan survey kebutuhan dan harapan
masyarakat untuk mengetahui apakah pelayanan yang telah diberikan sesuai
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat agar senantiasa mendapatkan
kepercayaan dan kepuasan dari masyarakat dalam memberikan pelayanan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka UPTDPuskesmas Ngagel Rejo akan
melaksanakan survey pelanggan untuk tahun 2019.

1.2 Tujuan
Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sehingga UPTD Puskesmas Ngagel Rejo sebagai pemberi layanan
kesehatan di Kecamatan Wonokromo mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, nyaman dan aman sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.

1
1.3 Manfaat
Jenis layanan dan Perbaikan Kinerja yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngagel Rejo
Kota Surabaya.

2
BAB II
METODE
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

2.1 Metode, sasaran dan waktu


a. Metode
Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat didapatkan dari survei
masyarakat dengan jumlah 100 responden, SMD dengan jumlah responden
sebanyak 120 orang dengan 60 orang di masing-masing Kelurahan Ngagel Rejo
dan Ngagel, serta Survei PHBS dengan jumlah dipantau 3740 KK, Hasil
Rekapitulasi Umpan Balik masyarakat dari setiap Program UKM
b. Sasaran
sasaran terdiri dari kader kesehatan, lintas sektor dan masyarakat yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Ngagel Rejo (Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo) kota
Surabaya.
c. Waktu
- Survei Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat dilaksanakan pada 21
Januari s/d 11 Februari 2019
- SMD (Survei Mawas Diri) dilaksanakan pada 4 April s/d 19 April 2018
- Survei PHBS (dilaksanakan selama januari s/d desember 2018)
- Survei Keluarga Sehat (dilaksanakan selama januari s/d desember 2018)
- Hasil rekapitulasi umpan balik masyarakt dari setiap Program UKM ( Januari s/d
desember 2018 )

2.2 Lokasi
Wilayah Kerja Puskesmas Ngagel Rejo, Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo,
Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.

2.3 Instrumen
- Kuesioner untuk survei
- Form dan Buku Umpan Balik Puskesmas
2.4 Metode Pelaksanaan
Survey kebutuhan dan harapan masyarakat ( Survei Masyarakat ) di Puskesmas
Ngagel Rejo diperoleh dari hasil Survey kepada pasien yang datang ke
Puskesmas Ngagel Rejo dan Masyarakat yang berada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo dengan sampling 100 dari total populasi 54569 dengan

3
menggunakan metode Slovin dengan dipandu pelaksana kegiatan yaitu
promkes.
Rumus Slovin menurut Sugiyono (2011:87) untuk menentukan sampel adalah
sebagai berikut:
𝑁
𝑛 = 1+𝑁 (𝑒)2

Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bias
ditolerir ; e = 0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah antara 10-20% dari
populasi penelitian.

4
Jumlah populasi dalam survey ini adalah 54569, sehingga presentase kelonggaran
yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai
kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel dari survey, dengan perhitungan sebagai
berikut:
54569
𝑛=
1 + 54569 (10)2
54569
𝑛= = 99,99 ; dibulatkan menjadi 100 responden
545,7

Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil
analisis yang lebih baik.
Survei Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat (SMD, Survei PHBS, survei
masyarakat), juga dsertai dengan umpan balik dari masyarakat melalui kegiatan
program UKM Essensial dan Pengembangan yang dilaksanakan oleh kader dengan
kuesioner diberikan kepada lintas sektor dan masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas Ngagel Rejo Kota Surabaya.

5
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN ANALISIS
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

3.1 HASIL DAN ANALISIS SURVEY MASYARAKAT


Hasil survey yang telah dilakukan oleh Puskesmas Ngagel Rejo adalah
sebagai berikut :
3.1.1 Identitas Responden
a. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

23% JENIS KELAMIN


PEREMPUAN
JENIS KELAMIN
77% LAKI-LAKI

Gambar 3.1 Grafik jenis kelamin

Dari hasil survey diketahui bahwa responden yang paling


banyak disurvei yaitu responden berjenis kelamin perempuan dengan
persentase 77%, sedangkan laki-laki 23%.

b. Usia
Usia responden

1%

>15 - 64 TAHUN
> 65
99%

Gambar 3.2 Grafik usia responden

6
Dari hasil survey untuk usia responden diketahui mayoritas berusia
produktif antara 15-64 tahun

c. Pendidikan

Pendidikan responden
48

18 22
8
3 0 1 1

SMK
SD/ SEDERAJAT

Sarjana
SMP/ SEDERAJAT

SMA/ SEDERAJAT

S2
Diploma/D3

tanpa keterangan
PENDIDIKAN
Gambar 3.3 Grafik Pendidikan responden

Dari hasil survey yang didapatkan, diketahui pendidikan


responden yang paling banyak adalah SMA dengan persentase
sebesar 47%, Sarjana dengan persentase 22%, pendidikan SMK
sebesar 18% dan sisanya yaitu berpendidikan SMP (8%), Diploma
(3%), S2 (1%) dan tanpa keterangan (1%).

d. Pekerjaan

pekerjaan responden
43
34
9 6
1 1 1 1 1 1 1
linmas

PNS
wiraswasta

dosen
IRT

KARYAWAN

guru

keterangan
mahasiswa

pemerintah
cleaning
service
SWASTA

pegawai

tanpa

PEKERJAAN
Gambar 3.4 Grafik pekerjaan responden

Dari hasil grafik diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan


responden yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga dengan
persentase 44%, kemudian yang kedua yaitu karyawan swasta dengan
persentase 34%, dan sisanya bekerja sebagai wiraswasta, mahasiswa,

7
pegawai pemerintah, cleaning service, linmas, dosen, tanpa
keterangan dan PNS.
 Pertanyaan Survei Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
3.1.2 Kunjungan ke Puskesmas Ngagel Rejo

Pernah /Tidaknya ke Puskesmas

16%
PERNAH
TIDAK
84%

Gambar 3.5 Grafik Kunjungan ke Puskesmas

Dari grafik diatas diketahui bahwa 84% responden yang disurvei


sebelumnya pernah datang ke Puskesmas dan sisanya sebanyak 16%
baru pertama kali ke Puskesmas Ngagel Rejo.
Dari 100 orang yang disurvei mengenai kunjungan ke
Puskesmas Ngagel Rejo, 84% responden sebelumnya sudah pernah
datang ke Puskesmas Ngagel Rejo dan 16% responden merupakan
pasien baru atau baru pertama kali datang ke Puskesmas Ngagel Rejo.
Ini berarti menandakan bahwa sebagian besar responden masih sering
berobat ke Puskesmas Ngagel Rejo.

3.1.3 Jenis Pelayanan dalam gedung yang dikunjungi

JENIS PELAYANAN
69

39 35
20 21
4 3 0

Gambar 3.6 grafik jenis pelayanan dalam gedung

8
Dari grafik diatas diketahui bahwa jenis pelayanan yang paling banyak
dikunjungi yaitu Poli Umum dengan jumlah 69 responden yang berkunjung,
lalu Poli Gigi, KIA, Apotek, Laboratorium, Pelayanan Gizi, dan yang terakhir
Pelayanan Kesehatan Lansia.
Dari 100 orang responden yang disurvei untuk jenis pelayanan yang
dikunjungi, 69 orang menjawab pernah berkunjung ke Poli Umum, 39 orang
ke Poli Gigi, 35 Orang ke KIA, 20 orang ke Laboratorium, 21 orang ke
pelayanan obat (Apotek), dan sisannya Pelayanan Gizi 4 orang dan yang
terakhir Pelayanan Kesehatan lansia 3 orang. Dari 101 orang tidak hanya
mengunjungi 1 jenis pelayanan poli saja, namun bisa lebih dari 1.Oleh karena
itu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dengan optimalisasi Poli-poli
yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo.

3.1.4 Kesesuaian jenis pelayanan

Apakah Jenis pelayanan sudah sesuai


kebutuhan dan harapan?
4%

YA
TIDAK
96%

Gambar 3.7 Grafik kesesuaian jenis pelayanan

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa hampir seluruh responden


yang disurvei (96%) telah mendapatkan jenis-jenis pelayanan yang tersedia
di Puskesmas Ngagel Rejo sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Dari 100 orang responden yang disurvei untuk kesesuaian antara jenis
pelayanan dengan kebutuhan dan harapan, 96% menilai sudah sesuai
dengan kebutuhan dan harapan yang menandakan bahwa responden sudah
percaya dengan Pelayanan yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo. Namun
ada 4% responden yang menilai tidak sesuai dengan kebutuhan dan

9
harapan mereka dengan menginginkan pelayanan dokter jaga malam dan
buka 24 jam, dibuka unit Pelayanan THT, dibuka pelayanan untuk UAP, dan
dibuka poli kesehatan mata.

3.1.5 Kesesuaian Pelayanan yang diberikan

pelayanan yang didapatkan (ramah, cepat, sopan,


tanggap, adil dan tepat waktu?
4%

YA
TIDAK

96%

Gambar 3.8 Grafik kesesuaian pelayanan

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa hampir seluruh responden


telah mendapatkan pelayanan yang sesuai (ramah, cepat, sopan, tanggap,
adil dan tepat waktu) dengan persentase 96%.
Dari 100 orang responden yang disurvei untuk pelayanan yang
diberikan (pelayanan yang ramah, cepat, sopan, tangga, adil dan tepat
waktu. 96% menilai sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan yang
menandakan bahwa responden sudah percaya dengan Pelayanan yang ada
di Puskesmas Ngagel Rejo. Namun ada 4% responden yang menilai tidak
sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka dengan keluhan nomor
antrian online tidak sesuai, pelayanan di loket kurang cepat, ketepatan
waktu dan pelayanan lebih diperbaiki dan kurangnya petugas yang ramah
dan informative.

10
3.1.6 Ketersediaan sarana dan prasarana

ketersediaan sarana dan prasarana sudah


sesuai kebutuhan dan harapan?
5%

YA
TIDAK

95%

Gambar 3.9 Grafik Ketersediaan sarana dan prasarana

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa 95% responden menilai


sarana dan prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan dan
sisanya 5% menilai tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Dari 100 orang responden yang disurvei untuk ketersediaan
sarana dan prasarana (kemudahan, fasilitas,kenyamanan, keamanan,
keselamatan, kesehatan, kebersihan, ketersediaan tenaga yang
kompeten dan alat kesehatan). 95% responden menilai sudah sesuai
dengan kebutuhan dan harapan responden, tetapi ada 5% responden
yang merasa belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka yaitu
diantaranya membutuhkan sarana suntik rabies, kemudahan alat sarana
rujukan yang bisa diambil di sore hari, sarana toilet yang kurang bersih,
sarana pembuatan surat sehat dipisahkan dengan pelayanan lain, dan
fasilitas sabun cuci tangan yang tidak ada

3.1.7 Rujukan Online


Penggunaan Rujukan Online

35% TAHU

65% TIDAK TAHU

Gambar 3.10 Grafik Penggunaan Rujukan Online

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa lebih dari 50%


responden yang disurvei (65%) mengetahui dan menggunakan adanya
rujukan online, dan sisanya sebanyak 35% tidak mengetahui dan tidak
menggunakan rujukan online.

11
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai rujukan
online, 65% persen pernah menggunakan dan mengetahui rujukan online
disertai respon yang positif, sedangkan 35% responden belum pernah
dan tidak tahu dengan adanya rujukan online. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan diperlukan optimalisasi dan sosialisasi oleh
perawat atau dokter di poli umum mengenai rujukan online.

3.1.8 Melahirkan

PERNAH MELAHIRKAN

45% YA
55% TIDAK

Gambar 3.11 Grafik responden yang melahirkan

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang pernah


melahirkan sebanyak 55% dan yang tidak melahirkan sebanyak 45%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai kelahiran,
bahwa 55% responden sudah atau pernah melahirkan dan 45%
responden belum pernah melahirkan, sehingga perlu disosialisasikan
lebih lanjut kegiatan yang dibutuhkan masyarakat yaitu mengenai:
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, pentingnya KB, pemberian
imunisasi, pemberian ASI Eksklusif dan pantau tumbuh kembang anak
melalui optimalisasi kegiatan posyandu balita.

12
3.1.9 Informasi waktu control

Mendapatkan informasi waktu kontrol

9%

YA

TIDAK
91%

Gambar 3.12 Grafik informasi control setelah melahirkan

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa pasangan atau responden


yang disurvei telah mendapatkan informasi control setelah melahirkan
sebesar 91% dan sisanya hanya 9% yang tidak mendapatkan informasi
control setelah melahirkan.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai informasi waktu
control setelah melahirkan, 91% responden pernah mendapatkan informasi
waktu control setelah melahirkan, sedangkan yang tidak sebanyak 9%
responden. Ini berarti hampir keseluruhan responden sudah mendapatkan
informasi waktu control, untuk layanan/kegiatan yang dibutuhkan yaitu
optimalisasi Poli KIA dalam pelayanan untuk kesehatan Ibu dan Anak
terutama untuk Ibu dan anak yang setelah melahirkan atau baru
melahirkan.

3.1.10 Pengetahuan waktu kontrol

Pengetahuan jumlah waktu kontrol sesudah


melahirkan
51
13 15 7 12
0 3

Gambar 3.13 Grafik pengetahuan waktu control

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang telah


melahirkan masih banyak yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak
63 orang, sedangkan yang menjawab 38 orang.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai pengetahuan
waktu control setelah melahirkan yaitu 51 orang tidak menjawab, 12 orang

13
menjawab tidak tahu dan 38 orang yang tahu. Untuk itu layanan/kegiatan
yang dibutuhkan masyarakat terutama yang setelah melahirkan perlu
disosialisasikan lebih lanjut melalui pelayanan dalam gedung di poli KIA
dan penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di
Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.

3.1.11 Penggunaan KB

Penggunaan KB

YA
48%
52% TIDAK

Gambar 3.14 Grafik penggunaan KB

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang


menggunakan KB sebanyak 48%, dan yang tidak menggunakan sebanyak
52%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai penggunaan KB,
52% responden tidak menggunakan KB sedangkan 48% responden tidak
menggunakan KB. Untuk itu layanan/kegiatan yang dibutuhkan masyarakat
perlu disosialisasikan lebih lanjut mengenai pentingnya menggunakan KB
melalui pelayanan dalam gedung di poli KIA dan penyuluhan-penyuluhan
kesehatan di masyarakat yang ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.

14
3.1.12 Tempat Pelayanan KB

Tempat mendapatkan pelayanan KB


60
40
20
0
tidak
Puskesma Rumah Bidan dokter
menjawa
s Sakit swasta praktek
b (tdk…
Series1 33 4 8 3 53

Gambar 3.15 grafik tempat pelayanan KB

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei paling
banyak mendapatkan pelayanan KB di Puskesmas sebanyak 33 orang
kemudian Bidan Swasta 8 orang, lalu di Rumah Sakit 4 orang dan dokter
praktek 3 orang.
Untuk tempat pelayanan KB bergantung dari orang yang
menggunakan dan memasang KB, oleh karena itu jika orang itu
menggunakan KB maka akan datang ke fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktek, Dokter Praktek dan lain-lain. Dari
100 Orang responden yang disurvei 48 responden menggunakan dan
memasang KB, jadi kegiatan yang dibutuhkan yaitu optimalisasi tempat
pelayanan KB utamanya yang di Puskesmas karena sebagian besar
responden yang memasang KB di Puskesmas sebanyak 33 responden dari
48 responden.

3.1.13 Pengetahuan waktu KB setelah melahirkan

Pengetahuan waktu memasang KB sesudah melahirkan


57

26

9 7
2

<40-42 hari 40-42 hari >40-42 hari tidak tahu tidak


pasca pasca pasca menjawab
salin/setelah salin/setelah salin/setelah
melahirkan melahirkan melahirkan
Gambar 3.16 grafik pengetahuan waktu memasang KB

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei dan
menjawab waktu untuk memasang KB sebanyak 42 responden, sedangkan
yang tidak tahu dan tidak menjawab sebanyak 59 responden.

15
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai pengetahuan waktu
KB setelah melahirkan yaitu 57 orang tidak menjawab, 2 orang menjawab
tidak tahu dan 42 orang yang tahu. Untuk itu layanan/kegiatan yang
dibutuhkan masyarakat terutama yang setelah melahirkan perlu
disosialisasikan lebih lanjut melalui pelayanan dalam gedung di poli KIA dan
penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di Kelurahan
Ngagel dan Ngagel Rejo.

3.1.14 Pengetahuan tentang TBC


pengetahuan tentang TBC

33% 26% TAHU


TIDAK TAHU
tidak menjawab
41%

Grafik 3.17 grafik pengetahuan tentang TBC

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang mengetahui


tentang TBC sebesar 26%, sedangkan yang tidak tahu apa itu TBC sebesar
33% dan yang tidak menjawab sebesar 41%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai pengetahuan tentang
TBC, 41% tidak tahu tentang TBC, 33% responden tidak menjawab
pertanyaan pengetahuan mengenai TBC, dan 26% tahu tentang TBC. Untuk
itu layanan/kegiatan yang dibutuhkan masyarakat yaitu sosialisasi dan
penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo mengenai Tuberculosis.

16
3.1.15 Pengetahuan cara mengeluarkan dahak

pengetahuan cara mengeluarkan dahak

17%
Tahu
41%
TIDAK TAHU
tidak menjawab
42%

Grafik 3.18 grafik pengetahuan cara mengeluarkan dahak

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang mengetahui


cara mengeluarkan dahak sebesar 17%, sedangkan yang tidak tahu dan tidak
menjawab sebesar 42% dan 41%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai pengetahuan
tentang cara mengeluarkan dahak, 42% tidak tahu tentang TBC, 41%
responden tidak menjawab pertanyaan pengetahuan mengenai cara
mengeluarkan dahak, dan 17% tahu tentang cara mengeluarkan dahak.
Untuk itu layanan/kegiatan yang dibutuhkan masyarakat yaitu sosialisasi dan
penyuluhan kesehatan di masyarakat yang ada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo.

3.1.16 Di lingkungan tempat tinggal responden terdapat ODGJ (Orang


Dengan Gangguan Jiwa)

lingkungan tempat tinggal terdapat orang


jiwa

13% YA
22%
TIDAK
TIDAK TAHU
65%

Gambar 3.19 grafik lingkungan responden yang ada ODGJ

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa lingkungan tempat tinggal


responden yang disurveipaling banyak tidak terdapat OGDJ dengan 65%,

17
sedangkan yang terdapat ODGJ sebesar 13% dan yang tidak tahu adanya
ODGJ atau tidak sebesar 22%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai lingkungan tempat
tinggal responden yang terdapat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),
65% responden tidak terdapat ODGJ di tempat tinggalnya, 22% responden
tidak tahu keberadaan ODGJ atau tidak di tempat tinggalnya dan 17%
responden mengetahui keberadaan ODGJ di tempat tinggalnya. Untuk itu
perlu disosialisasikan kepada masyarakat melalui penyuluahan kesehatan di
kelurahan ngagel dan ngagel rejo tentang adanya pelayanan kesehatan jiwa
yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo untuk mengurangi angka ODGJ.

3.1.17 Di lingkungan tempat tinggal responden terdapat orang yang


dipasung

lingkungan tmpt tinggal terdapat orang yang


dipasung
0%

29%
YA
TIDAK
TIDAK TAHU
71%

Gambar 3.20 grafik lingkungan responden terdapat orang yang dipasung

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa di lingkungan responden,


sebagian besar responden menjawab tidak tahu sebanyak 71%, dan yang
tidak ada 29%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai lingkungan tempat
tinggal responden yang terdapat orang yang dipasung, 71% responden
menjawab tidak ada dan 29% menjawab tidak tahu 29%, hal ini hanya perlu
optimalisasi dan sosialisasi mengenai kesehatan jiwa kepada masyarakat
ngagel dan ngagel rejo jika mengetahui keberadaan orang yang dipasung
untuk segera melaporkan kepada pihak puskesmas.

18
3.1.18 Pengobatan terhadap ODGJ

dilakukan pengobatan terhadap orang jiwa


(13 orang)

31% YA
TIDAK
TIDAK TAHU
0% 69%

Gambar 3.21 grafik dilakukan pengobatan terhadap ODGJ

Dari grafik diatas diketahui bahwa ODGJ yang sudah dilakukan


pengobatan sebesar 69% dan yang belum 31% dari total 13 ODGJ yang
berada di lingkungan tmpat tinggal responden.
13 responden dari 100 responden yang di lingkungan tempat
tinggalnya terdapat ODGJ menjawab 69% sudah dilakukan pengobatan,
sedangkan 31% persen tidak mengetahui apa sudah dilakukan pengobatan
atau belum. Hal ini perlu sosialisasi lebih lanjut untuk layanan/kegiatan
kesehatan jiwa kepada masyarakat yang ada di kelurahan ngagel dan
ngagel rejo.

3.1.19 Pelayanan Konsultasi Jiwa

mengetahui adanya pelayanan konsultasi


jiwa di Puskesmas Ngagel Rejo

24% YA

76% TIDAK

Gambar 3.22 Grafik mengetahui ada poli jiwa di Puskesmas

Dari grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei sebanyak


76% masih belum mengetahui adanya pelayanan dan konsultasi jiwa di
Puskesmas Ngagel Rejo, sedangkan yang mengetahui sebanyak 24%.

19
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai informasi adanya
pelayanan kesehatan jiwa yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo, 76%
responden menjawab tidak tahu dan 24% mengetahui adanya pelayanan
kesehatan jiwa di Puskesmas Ngagel Rejo.Hal ini berarti menandakan
bahwa masih kurang informasi terhadap masyarakat di Kelurahan Ngagel
dan Ngagel Rejo bahwa terdapat layanan kesehatan jiwa di Puskesmas
Ngagel Rejo yang perlu disosialisasikan lebih lanjut ketika penyuluhan di
masyarakat.

3.1.20 Penderita Hipertensi

Menderita hipertensi

45% YA

55% TIDAK

Gambar 3.23 Grafik yang menderita hipertensi

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden atau keluarga


responden yang menderita hipertensi sebanyak 45% dan yang tidak
hipertensi sebanyak 55%.
Dari 100 orang responden yang disurvei mengenai penyakit
Hipertensi, 45% responden menjawab bahwa dirinya atau keluarganya
menderita Hipertensi, sedangkan yang tidak menjawab menderita
hipertensi sebanyak 55% responden. Hal ini perlu sosialisasi ke
masyarakat dan bekerja sama dengan lintas sector dan kader kesehatan
melalui penyuluhan kesehatan dan optimalisasi kegiatan/layanan
pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan terpadu yang ada di Kelurahan
Ngagel dan Ngagel Rejo.

20
3.1.21 Berobat untuk Hipertensi

penderita hipertensi yg berobat secara


teratur

27%
YA
TIDAK
73%

Gambar 3.24 Grafik penderita yang berobat secara teratur

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa penderita hipertensi dari hasil
survey kepada responden yang melakukan pengobatan secara teratur
sebanyak 73%, sedangkan yang tidak sebanyak 27%.
Dari 45 orang responden atau keluarganya yang menderita hipertensi,
73% responden menjawab telah dilakukan pengobatan secara teratur,
sedangkan 27% responden menjawab tidak dilakukan pengobatan secara
teratur. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh responden atau keluarganya
yang menderita hipertensi sadar akan kesehatan untuk pengobatan
hipertensi, namun disertai optimalisasi kegiatan/layanan pemeriksaan
kesehatan di pos pembinaan terpadu yang ada di Kelurahan Ngagel dan
Ngagel Rejo.

3.1.22 Tempat untuk berobat Hipertensi

tempat berobat hipertensi

9%
7% RUMAH SAKIT
31%
PUSKESMAS
KLINIK
DOKTER PRAKTEK
53%

Gambar 3.25 Grafik tempat berobat hipertensi

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden atau keluarga


responden yang menderita hipertensi paling banyak berobat di puskesmas

21
dengan persentase 53%, kemudian terbanyak kedua berobat di rumah
sakit (31%), lalu dokter praktek (9%) dan yang terakhir di klinik (7%).
Untuk melakukan pengobatan Hipertensi, maka orang akan datang
ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Bidan Praktek,
Dokter Praktek dan lain-lain. 45 orang dari 100 Orang responden yang
disurvei 53% responden berobat di Puskesmas, sisanya 31% persen
dirumah sakit, dokter praktek 9% dan klinik 7%. Sehingga kebutuhan
layanan/kegiatan pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan terpadu yang
ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo dan Optimalisasi Poli Umum
untuk pelayanan Penyakit Tidak Menular khususnya hipertensi.

3.1.23 Kebutuhan Poli/unit tumbuh kembang anak

kebutuhan poli/unit tumbuh kembang anak

39%
YA
TIDAK
61%

Gambar 3. 26 Grafik kebutuhan poli tumbuh kembang anak

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa respoden yang disurvei


membutuhkan adanya poli/unit tumbuh kembang anak sebanyak 61% dan
yang tidak membutuhkan adanya poli/unit tumbuh kembang anak sebanyak
39%.
Dari 100 orang responden yang disurvei, 61% responden menjawab
bahwa poli/unit tumbuh kembang anak dibutuhkan di puskesmas Ngagel
Rejo, sedangkan 39% tidak membutuhkan adanya poli/unit tumbuh
kembang anak. Oleh karena itu perlu rencana tidak lanjut dan tindak lanjut
untuk dimusyawarahkan dan dibicarakan dengan pegawai puskesmas jika
memang memungkinkan untuk dibentuk Poli/unit tumbuh kembang anak
sesuai dengan kebutuhan.

22
3.1.24 Kunjungan UKBM (Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat)

kunjungan ukbm
42

17
11
2 4

POSYANDU POSYANDU POS POS UNIT POSYANDU


BALITA LANSIA PEMBINAAN KESEHATAN REMAJA
TERPADU KERJA

Gambar 3.27 Grafik Kunjungan UKBM

Dari hasil grafik diatas diketahui bahwa responden yang disurvei untuk
UKBM yang paling banyak dikunjungi yaitu Posyandu Balita dengan 42
responden, kemudian posyandu lansia 17 responden, lalu posbindu dengan
11 responden dan sisanya untuk posyandu remaja 4 responden dan pos unit
kesehatan kerja 2 responden.
Dari 100 responden yang disurvei, 42 responden pernah mengunjungi
Posyandu Balita, 17 responden mengunjungi posyandu lansia, posbindu 11
responden, posyandu remaja 4 responden dan pos ukk 2 responden. 26
responden sisanya tidak tahu atau belum pernah mengunjungi UKBM yang
ada di Puskesmas Ngagel Rejo.Dari jumlah responden yang ada tidak
mengunjungi satu ukbm saja, namun ada yang mengunjungi beberapa ukbm
(lebih dari 1 ukbm).Layanan/ kegiatan yang dibutuhkan masyarakat yaitu
perlunya sosialisasi ke masyarakat dan kolaborasi dengan kader kesehatan
bahwa UKBM merupakan pelayanan luar gedung bagi masyarakat
khususnya di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.

23
3.1.25 Jenis Pelayanan di Puskesmas Ngagel Rejo

harapan jenis pelayanan di pkm ngagel rejo

14%

SESUAI
TIDAK SESUAI
86%

Gambar 3.28 Grafik jenis pelayanan di Puskesmas Ngagel Rejo

Dari hasil grafik diatas diketahui, responden yang disurvei menilai


bahwa jenis pelayanan yang berada di puskesmas Ngagel Rejo sudah sesuai
harapan sebanyak 86%, sedangkan yang tidak sesuai sebanyak 14%.
Dari 100 responden yang disurvei mengenai Jenis Pelayanan yang
ada di Puskesmas Ngagel Rejo, 86% menjawab sudah sesuai dengan
harapan dan 14% menjawab tidak sesuai harapan.Hal ini berarti masyarakat
yang datang untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas Ngagel rejo baik
luar dan dalam gedung sudah merasa sesuai harapan mereka.
Layanan/kegiatan yang dibutuhkan masyarakat untuk jenis-jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas Ngagel Rejo perlu dioptimalisasi lagi dan sosialisasi
ditingkatkan kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel
Rejo agar mudah dan mengerti jenis-jenis layanan apa saja yang ada di
Puskesmas Ngagel Rejo baik luar gedung maupun luar gedung.

24
3.2 ANALISA HASIL SURVEI MASYARAKAT BERDASARKAN PRIORITAS
1. Penggunaan KB dan Pengetahuan Waktu KB
Masih adanya responden yang tidak menggunakan KB sebanyak 52%
sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan layanan/kegiatan pengetahuan
tentang KB melalui penyuluhan-penyuluhan kesehatan di masyarakat dan
kunjungan rumah yang ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.

2. Pengetahuan TBC dan cara mengeluarkan dahak


Masih adanya 41% responden yang disurvei tidak tahu tentang TBC,
sehingga perlu diberikan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan di masyarakat
yang ada di Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo tentang Tuberculosis serta
etika batuk maupun cara mengeluarkan dahak.

3. Penyakit Hipertensi
Masih ada 45% responden yang menderita Hipertensi dan masih ada
27% responden yang tidak melakukan pengobatan secara teratur, oleh
karena itu perlu dilakukan sosialiasi maupun penyuluhan kesehatan dan
optimalisasi kegiatan/layanan pemeriksaan kesehatan di pos pembinaan
terpadu Penyakit Tidak Menular melalui kerjasama dengan lintas sektor serta
kader

3.3 HASIL SURVEI KELUARGA SEHAT, SMD, DAN PHBS,DAN REKAPITULASI


UMPAN BALIK PROGRAM UKM TAHUN 2018
Selain itu dilakukan juga SMD dan survey keluarga sehat di wilayah kerja
Puskesmas Ngagel Rejo, Berdasarkan hasil survey Keluarga Sehat yang telah
dilakukan oleh puskesmas ngagel rejo adalah sebagai berikut :

3.3.1 HASIL SURVEI KELUARGA SEHAT TAHUN 2018


a. Kelurahan Ngagel Rejo
1. 52,4masyarakat sudah mengikuti program namun demikian edukasi ke
masyarakat tentang pentingnya KB dan masalah kesehatan reproduksi
harus terus ditingkatkan.%
2. 90,3% Masyarakat sudah melakukan persalinan di fasilitas kesehatan hal
ini dikarenakan pengetahuan masyarakat akan kesehatan ibu dan bayi
25
sudah sangat baik selain itu fasilitas kesehatan sangat mudah dijangkau
oleh masyarakat.
3. 98,4% bayi sudah mendapat imunisasi lengkap hal ini dikarenakan
kesadaran masyarakat akan paentingnya pemberian imunisasi pada bayi
sudah baik selain itu juga penyuluhan serta edukasi ke masyarakat
tentang pentingnya imunisasi juga tersu ditingkatkan.
4. 85,9% bayi mendapat asi eksklusif hal ini dikarenakan masyarakat sudah
semakin sadar akan pentingnya manfaat asi eksklusif untuk bayi namun
demikian masih banyak masyarakat yang belum memberikan asi untuk
bayinya dengan berbagai alasan misalnya bekerja, asi tidak keluar, bayi
tidak mau menyusu dan sebagainya oleh karena itu edukasi ke
masyarakat juga harus terus ditingkatkan.
5. 96,80% balita sudah di pantau tumbuh kembangnya hal ini dikarenakan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memantau
tumbuh kembang anaknya sudah semakin baik, serta adanya posyandu
hampir di setiap RW sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh
masyarakat. walaupun demikian edukasi ke masyarakat harus terus
ditingkatkan agar masyarakat semakin paham akan pentingnya
memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya.
6. 13,6% penderita TBC sudah mendapat pengobatan sesuai standar hal ini
dikarenakan banyak penderita yang putus berobat karena apabila
mereka sudah merasa sembuh padahal pengobatan baru berjalan dua
atau tiga bulan mereka tidak kembali untuk berobat, selain itu sebagian
penderita ada yang pindah ke luar kota tanpa konfirmasi dengan petugas
dehingga pengobatannya terputus.
7. 33,3% masyarakat melakukan pengobatan hipertensi secara teratur,
jumlah ini masih sangat rendah hal ini dikarenakan sebagian masyarakat
lebih memilih membeli obat sendiri ke apotek tanpa resep dokter dengan
alasan lebih praktis, selain itu juga mereka merasa malas untuk
melakukan cek kesehatan secara rutin oleh karena itu edukasi ke
masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan dan pengobatan
secara rutin harus terus ditingkatkan.

26
8. Masih terdapat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di kelurahan
Ngagel Rejo sejumlah 3 orang (42,9%). Hal ini diketahui setelah adanya
kunjungan rumah.
9. 64,1% masyarakat sudah tidak merokok hal ini dikarenakan kesadaran
masyarakat akan bahaya merokok sudah semakin meningkat, akan
tetapi edukasi ke masyarakat akan bahaya merokok melalui penyuluhan
dan intervensi harus terus ditingkatkan.
10. 75,6% masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan/KIS hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnnya memiliki kartu
jaminan kesehatan sudah semakin baik karena dengan mempunyai
BPJS/KIS mereka akan lebih mudah mendapat pelayanan kesehatan
akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mampu yang belum
menjadi anggota JKN hal ini dikarenakan mereka belum mendapat JKN
PBI dari pemerintah
11. 99,2% masyarakat sudah mempunyai akses air bersih.
12. 99,2% masyarakat sudah mempunya akses jamban sehat.

Dari data survei Keluarga sehat Kelurahan Ngagel Rejo diatas dapat
diketahui bahwa masalah kesehatan yang masih perlu mendapat
perhatian adalah:
1. Baru 13,6% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. baru 33,3% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 42,9% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
52,4% capaian penggunaan KB
5. 64,1% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
6. 75,6% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
7. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 85,9%
8. 90,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
9. 96,80% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya
10. 98,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
27
11. 99,2% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat

b. Kelurahan Ngagel
1. 64,5% masyarakat sudah mengikuti program namun demikian edukasi ke
masyarakat tentang pentingnya KB dan masalah kesehatan reproduksi
harus terus ditingkatkan.
2. 83,3% ibu sudah melakukan persalinan di fasilitas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan masyarakat akan kesehatan ibu dan bayi
sudah sangat baik dan pemantauan ibu hamil oleh petugas juga terus
ditingkatkan agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal.
3. 96,4% bayi sudah mendapat imunisasi lengkap hal ini dikarenakan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi pada bayi
sudah baik selain itu juga penyuluhan serta edukasi ke masyarakat
tentang pentingnya imunisasi juga tersu ditingkatkan.
4. 94,3 % bayi mendapat asi eksklusif hal ini dikarenakan masyarakat
sudah semakin sadar akan pentingnya manfaat asi eksklusif untuk bayi
namun demikian masih banyak masyarakat yang belum memberikan asi
untuk bayinya dengan berbagai alasan misalnya bekerja, asi tidak keluar,
bayi tidak mau menyusu dan sebagainya oleh karena itu edukasi ke
masyarakat juga harus terus ditingkatkan.
5. 98,1% balita sudah di pantau tumbuh kembangnya hal ini dikarenakan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memantau
tumbuh kembang anaknya sudah semakin baik, serta adanya posyandu
hampir di setiap RW sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh
masyarakat. walaupun demikian edukasi ke masyarakat harus terus
ditingkatkan agar masyarakat semakin paham akan pentingnya
memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya.
6. 19,2% penderita TBC sudah mendapat pengobatan sesuai standar hal ini
dikarenakan banyak penderita yang putus berobat karena apabila
mereka sudah merasa sembuh padahal pengobatan baru berjalan dua
atau tiga bulan merka tidak kembali untuk berobat, selain itu sebagian
28
penderita ada yang pindah ke luar kota tanpa konfirmasi dengan petugas
dehingga pengibatannya terputus.
7. 48,4% masyarakat sudah melakukan pengobatan hipertensi secara
teratur hal ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih memilih membeli
obat sendiri ke apotek tanpa resep dokter dengan alasan lebih praktis,
selain itu juga mereka merasa malas untuk melakukan cek kesehatan
secara rutin oleh karena itu edukasi ke masyarakat akan pentingnya
melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin harus terus
ditingkatkan.
8. 50% penderita gangguan jiwa sudah mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan. Hal ini ditemukan dari kunjungan rumah yang dilakukan di
Kelurahan Ngagel.
9. 54,7% masyarakat sudah tidak merokok hal ini dikarenakan kesadaran
masyarakat akan bahaya merokok sudah semakin meningkat, akan
tetapi edukasi dan sosialisasi maupun intervensi ke masyarakat akan
bahaya merokok harus terus ditingkatkan.
10. 63,1% masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan/KIS hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnnya memiliki kartu
jaminan kesehatan sudah semakin baik karena dengan mempunyai
BPJS/KIS mereka akan lebih mudah mendapat pelayanan kesehatan
akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mampu yang belum
menjadi anggota JKN hal ini dikarenakan mereka belum mendapat JKN
PBI dari pemerintah dan mereka tidak mampu apabila harus membayar
iuran setiap bulan untuk JKN.
11. 99,1 % masyarakat sudah mempunyai akses air bersih.
12. 99,2 % masyarakat sudah mempunya akses jamban sehat
Dari data survei Keluarga sehat Kelurahan Ngagel Rejo diatas dapat
diketahui bahwa masalah kesehatan yang masih perlu mendapat
perhatian adalah:
1. Baru 19,2% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. baru 48,4% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 50% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. 54,7% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
29
5. 63,1% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
6. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
64,5% capaian penggunaan KB
7. 83,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
8. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 94,3%
9. 96,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
10. 98,1% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya.
11. 99,1% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat

Sedangkan untuk IKS (Indeks Kesehatan Masyarakat di wilayah Puskesmas


Ngagel Rejo adalah sebagai berikut :
Kelurahan Ngagel Rejo : 0.349 (Tidak Sehat)
Kelurahan Ngagel: 0.40(Tidak Sehat)
Puskesmas : 0.37 (Tidak Sehat)
Hasil diatas adalah dari Data Entry Keluarga Sehat tahun 2018.

3.3.2 HASIL SURVEI MAWAS DIRI TAHUN 2018


 Hasil Kegiatan SMD Kelurahan Ngagel Rejo
Cheklist SMD di berikan ke warga Kelurahan Ngagel Rejo dengan beberapa
pokok bahasan KIA,KB,Gizi,Sanitasi&Promkes,P2,Kesehatan lansia yang wajib diisi
oleh warga Kelurahan Ngagel Rejo untuk mengetahui permasalahan yang ada di
Wilayah kelurahan Ngagel Rejo . Hasil SMD untuk kelurahan Ngagel Rejo adalah
sebagai berikut :

KESEHATAN IBU DAN ANAK


1. Semua ibu hamil (100%) Sudah memeriksakan kesehatannya di fasilitas
kesehatan dan penolongnya adalah tenaga kesehatan, hal tersebut
dikarenakan kesadaran ibu bahwa persalinan yang aman adalah di fasilitas
kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan, selain itu kelas ibu hamil

30
serta edukasi kemasyarakat tentang kesehatan ibu juga terus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Semua ibu (100%) yang melahirkan bersalin di fasiltas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan ibu dan bayi sudah
baik, selain itu juga para ibu sudah memahami resiko yang timbul apabila
persalianan tidak ditolong oleh nakes, selain edukasi ke masyarakat tentang
masalah kesehatan ibu dan anak harus terus dilakukan.
3. Dari hasil survey 1 orang (1,6%) menyatakan bahwa masih ada kematian ibu
hamil di wilayah kelurahan Ngagel Rejo hal ini disebabkan karena perdarahan
dan terlambat pertolongan, oleh karena itu pemantauan ibu hamil perlu
ditingkatkan dengan melakukan kunjungan rumah.
4. Dari hasil survey (100%) semua masyarakat sudah mengetahui program
PITC / Tes HIV untuk ibu hamil hal ini dikarenakan sosialisasi oleh
puskesmas terus dilakukan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemeriksaan PITC pada saat kehamilan sudah tinggi.
5. Dari hasil survey (100%) semua ibu hamil sudah melakukan tes PITC / Tes
HIV di puskesmas hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kunjungan ibu
hamil di puskesmas serta sosialisasi ke masyarakat terus ditingkatkan,
walaupun demikian dari hasil penilaian kinerja puskesmas untuk PITC / Tes
HIV pada hamil hasilnya belum sesuai dengan target.
6. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu hamil hal ini
dikarenakan pada kelas ibu hamil masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan ibu dan bayi selain itu juga pada kelas ibu hamil
ada kegiatan senam ibu hamil sehingga para ibu tertarik untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
7. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu balita hal ini
dikarenakan pada kelas ibu balita masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan balita, mereka bisa bertanya secara langsung
kepada petugas kesehatan tentang masalah kesehatan balitanya. Dan
kegiatan tersebut dilakukan ketika posyandu sehingga banyak ibu yang tertari
untuk mengikutinya.

31
UPAYA KESEHATAN GIZI
1. Dari hasil survey (95%) ibu sudah membawa bayi dan balitanya ke posyandu
hal ini dilakukan karena di posyandu para ibu bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan seperti imunisasi dan penyuluhan. Selain itu para ibu sudah
semakin faham akan pentingnya posyandu bagi bayi dan balitanya karena di
posyandu mereka dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
anaknya serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk semua masalah
kesehatan yang mereka alami. Akan tetapi masih ada (5%) ibu yang belum
membawa bayi dan balitanya ke posyandu hal ini dikarenakan para orang tua
sudah membawa bayi dan balitanya ke dokter spesialis / klinik dan rumah
sakit untuk memantau tumbuh kembang bayi dan balitanya.
2. Dari hasil survey (21,66%) masih ada bayi yang mengalami gizi kurang hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang masalah gizi pada balita
selain itu juga disebabkan karena factor penyakit penyerta yang di derita oleh
balita.
Dan juga dari hasil survey (93,75%) responden menyatakan penyebab dari
kurang gizi adalah karena faktor ekonomi.

IMUNISASI
1. Dari hasil survey (100%) bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat
baik, dan juga kampanye tentang imunisasi oleh pemerintah juga digalakkan,
sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi meningkat.
2. Dari hasil survey (100% ) responden menyatakan semua bayi yang
imunisasinya belum lengkap datang ke posyandu dan fasilitas kesehatan
untuk dilengkapi imunisasinya. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat baik.
Namun demikian edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan karena
masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa imunisasi itu hukumnya
haram.
3. Dari hasil survey (100%) responden sudah mengetahui adanya imunisasi
tambahan vaksin Imunisasi baru untuk Bayi dan Balita untuk Pencegahan

32
HIB,Difteri dan Campak, hal ini dikarenakan sosialisasi oleh petugas terus
dilakukan baik kepada lintas sektor maupun masyarakat.

KB dan REPRODUKSI
1. Dari hasil survey masih ada (36,66 %) ibu yang belum ber KB karena
memang sebagian besar dari mereka sedang program hamil serta karena
suatu sebab tertentu mereka sudah tidak bisa hamil lagi. Selain itu
masyarakat juga masih merasa takut dengan efek samping KB oleh karena
itu edukasi ke msyarakat harus terus dilakukan agar masyarakat memahami
akan masalah reproduksi.
2. Dari hasil survey masih ada (40%) ibu pasca melahirkan yang belum ber KB
hal ini dikarenakan mereka takut akan efek samping KB serta menunggu
masa menstruasi. Oleh karena itu kelas ibu nifas harus terus dilakukan untuk
mmberikan edukasi kepada ibu pasca melahirkan tentang pentingnya
masalah kesehatan reproduksi termasuk KB.
3. Dari hasil survey (50%) masyarakat sudah mengetahui jenis KB Jangka
panjang (MKJP), akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui metode KB yang efektif dan jangka panjang, oleh karena itu
edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan.

KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Dari hasil Survey (99%) warga setiap bulan sudah melakukan kerja bakti
dalam rangka 3M untuk pencegahan penyakit demam berdarah, hal ini
dikarenakan peran bumantik dan lintas sektor baik kelurahan dan kecamatan
yang secara rutin menggerakkan warganya untuk selalu melakukan 3M plus
selain itu kesadaran dna pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit
DBD yang sudah semakin baik.
2. Dari hasil survey (100%) warga menyatakan telah dilakukan pemeriksaan
jentik setiap bulan oleh bumantik, hal ini dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan DBD, dengan adanya kegiatan PSN dan PJB angka kesakitan DBD
menurun diwilayah puskesmas ngagel rejo.
3. Dari hasil survey masih ada (5%) warga yang belum mempunyai jamban hal
ini dikarenakan karena faktor ekonomi selain itu juga ada warga yang enggan
membangun septic tank dengan alasan sudah dari dahulu sudah seperti itu
33
dan tidak ada masalah walaupun tidak punya septic tank. Oleh karena itu
pemicuan e masyarakat terus dilakukan.

SURVEILANS

1. Dari hasil survey (41,66 %) masyarakat mendertia batuk pilek dalam tiga
bulan terakhir dan dari hasil survey hampir semua usia pernah mengalami
batuk pilek, hal ini dikarenakan karena musim yang tidak menentu serta
mudahnya penularan batuk pilek.
2. Dari hasil survey hampir semua warga tidak mengalami diare pada tiga bulan
terakhir hanya 2 orang (3,33%) hal ini dikarenakan prilaku hidup bersih dan
sehat sudah diterapkan oleh sebagian besar masyarakat.
3. Dari hasil survey tidak ada yang terserang demam berdarah, hal ini
dikarenakan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya PSN, serta adanya peran bumantik yang memeriksa serta
memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya PSN serta bahaya
demam berdarah.
4. Dari hasil survey sebanyak 1 orang (2%) pernah terserang penyakit tifus yaitu
umur 15 tahun , hal ini dikarenakan kurang memperhatikan kebersihan
makanan karena yang terserang adalah anak usia sekolah, dimana biasanya
anak sekolah kurang memperhatikan kebersihan makanan yang mereka beli
di sekolah.
5. Dari hasil survey 100% masyarakat tidak pernah mengalami gatal-gatal pada
tiga bulan terakhir hal ini dikarenakan semakin baiknya prilaku hidup bersih
dan sehat yang diterapkan oleh masyarakat.

 Hasil Kegiatan SMD Kelurahan Ngagel


Cheklist SMD di berikan ke warga Kelurahan Ngagel dengan beberapa pokok
bahasan KIA,KB,Gizi,Sanitasi,P2 yang wajib diisi oleh warga Kelurahan Ngagel Rejo
untuk mengetahui permasalahan yang ada di Wilayah kelurahan Ngagel Rejo . Hasil
SMD untuk kelurahan Ngagel adalah sebagai berikut :

34
KESEHATAN IBU DAN ANAK
1. Semua ibu hamil (100%) Sudah memeriksakan kesehatannya di fasilitas
kesehatan dan penolongnya adalah tenaga kesehatan, hal tersebut
dikarenakan kesadaran ibu bahwa persalinan yang aman adalah di fasilitas
kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan, selain itu kelas ibu hamil
serta edukasi kemasyarakat tentang kesehatan ibu juga terus dilakukan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Semua ibu (100%) yang melahirkan bersalin di fasiltas kesehatan hal ini
dikarenakan pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan ibu dan bayi sudah
baik, selain itu juga para ibu sudah memahami resiko yang timbul apabila
persalianan tidak ditolong oleh nakes, selain edukasi ke masyarakat tentang
masalah kesehatan ibu dan anak harus terus dilakukan.
3. Dari hasil survey 1 orang (1,6%) menyatakan bahwa masih ada kematian ibu
hamil di wilayah kelurahan Ngagel hal ini disebabkan karena Ibu hamil
mengalami preeklamsia, oleh karena itu pemantauan ibu hamil perlu
ditingkatkan dengan melakukan kunjungan rumah.
4. Dari hasil survey (86,6%) masyarakat sudah mengetahui program PITC / Tes
HIV untuk ibu hamil hal ini dikarenakan sosialisasi oleh puskesmas terus
dilakukan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan PITC
pada saat kehamilan sudah baik.
5. Dari hasil survey (96.66%) ibu hamil sudah melakukan tes PITC / Tes HIV di
puskesmas hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kunjungan ibu hamil di
puskesmas serta sosialisasi ke masyarakat terus ditingkatkan, walaupun
demikian dari hasil penilaian kinerja puskesmas untuk PITC / Tes HIV pada
hamil hasilnya belum sesuai dengan target.
6. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu hamil hal ini
dikarenakan pada kelas ibu hamil masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan ibu dan bayi selain itu juga pada kelas ibu hamil
ada kegiatan senam ibu hamil sehingga para ibu tertarik untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
7. Dari hasil survey (100%) masyarakat perlu dilakukan kelas ibu balita hal ini
dikarenakan pada kelas ibu balita masyarakat bisa memperoleh banyak
informasi tentang kesehatan balita, mereka bisa bertanya secara langsung
kepada petugas kesehatan tentang masalah kesehatan balitanya. Dan
35
kegiatan tersebut dilakukan ketika posyandu sehingga banyak ibu yang tertari
untuk mengikutinya.

UPAYA KESEHATAN GIZI


1. Dari hasil survey (100%) ibu sudah membawa bayi dan balitanya ke
posyandu hal ini dilakukan karena di posyandu para ibu bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan seperti imunisasi dan penyuluhan. Selain itu para ibu
sudah semakin faham akan pentingnya posyandu bagi bayi dan balitanya
karena di posyandu mereka dapat mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anaknya serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk
semua masalah kesehatan yang mereka alami.
2. Dari hasil survey (25%) masih ada bayi yang mengalami gizi kurang hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang masalah gizi pada balita
selain itu juga disebabkan karena factor penyakit penyerta yang di derita oleh
balita.
Dan juga dari hasil survey (53.33%) responden menyatakan penyebab dari
kurang gizi adalah karena faktor ekonomi.

IMUNISASI
1. Dari hasil survey (100%) bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap hal ini
dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat
baik, dan juga kampanye tentang imunisasi oleh pemerintah juga digalakkan,
sehingga pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
imunisasi meningkat.
2. Dari hasil survey (100% ) responden menyatakan semua bayi yang
imunisasinya belum lengkap datang ke posyandu dan fasilitas kesehatan
untuk dilengkapi imunisasinya. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi sudah sangat baik.
Namun demikian edukasi ke masyarakat harus terus ditingkatkan karena
masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa imunisasi itu hukumnya
haram.
3. Dari hasil survey (98,33%)responden sudah mengetahui adanya imunisasi
tambahan vaksin Imunisasi baru untuk Bayi dan Balita untuk Pencegahan

36
HIB,Difteri dan Campak, hal ini dikarenakan sosialisasi oleh petugas terus
dilakukan baik kepada lintas sektor maupun masyarakat.

KB dan REPRODUKSI
1. Dari hasil survey masih ada (95 %) ibu sudah mengikuti KB,Hal ini
dikarenakan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya
kesehatan reproduksi sudah baik selain itu kader pendamping ibu hamil juga
sudah aktif sehingga mereka bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
2. Dari hasil survey masih ada (23.33%) ibu pasca melahirkan yang belum ber
KB hal ini dikarenakan mereka beranggapan apabila KB bias menyebabkan
gemuk, asi tidak keluar, takut tidak cocok . Oleh karena itu edukasi harus
terus dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada ibu pasca melahirkan
tentang pentingnya masalah kesehatan reproduksi termasuk KB.
3. Dari hasil survey (73.33%) masyarakat sudah mengetahui jenis KB Jangka
panjang (MKJP), akan tetapi masih ada masyarakat yang belum mengetahui
metode KB yang efektif dan jangka panjang, oleh karena itu edukasi ke
masyarakat harus terus ditingkatkan.

KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Dari hasil Survey (100%) warga setiap bulan sudah melakukan kerja bakti
dalam rangka 3M untuk pencegahan penyakit demam berdarah, hal ini
dikarenakan peran bumantik dan lintas sektor baik kelurahan dan kecamatan
yang secara rutin menggerakkan warganya untuk selalu melakukan 3M plus
selain itu kesadaran dna pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit
DBD yang sudah semakin baik.
2. Dari hasil survey (100%) warga menyatakan telah dilakukan pemeriksaan
jentik setiap bulan oleh bumantik, hal ini dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan DBD, dengan adanya kegiatan PSN dan PJB angka kesakitan DBD
menurun diwilayah puskesmas ngagel rejo.
3. Dari hasil survey (100%) warga sudah memiliki jamban, hal ini dikarenakan
sudah ada bantuan jamban dari dandim selain itu juga sebagian warga sudah
mengikuti program cicilan jamban dari Apsani, walaupun demikian sebagian
wilayah di kelurahan ngagel masih ada warganya yang belum memeliki
jamban oleh kerena itu pemicuan terus dilakukan agar masyarakat menyadari
37
akan pentingnya jamban sehat dan dampak yang ditimbulkan akibat jamban
yang tidak sehat.

SURVEILANS

1. Dari hasil survey (61,66 %) masyarakat menderita batuk pilek dalam tiga
bulan terakhir dan dari hasil survey hampir semua usia pernah mengalami
batuk pilek, hal ini dikarenakan karena musim yang tidak menentu serta
mudahnya penularan batuk pilek.
2. Dari hasil survey hampir semua warga tidak mengalami diare pada tiga bulan
terakhir hanya 5 orang (8,33%) hal ini dikarenakan prilaku hidup bersih dan
sehat sudah diterapkan oleh sebagian besar masyarakat.
3. Dari hasil survey masih ada warga yang terserang demam berdarah 1 orang
(1,66%), hal ini dikarenakan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya PSN, serta adanya peran bumantik yang memeriksa serta
memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya PSN serta bahaya
demam berdarah.
4. Dari hasil survey sebanyak 2 orang (3.33%) pernah terserang penyakit hal ini
dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun
makanan, oleh kerena itu edukasi ke masyarakat tentang PHBS harus terus
dilakukan .
5. Dari hasil survey 7 orang (11,66%) masyarakat tpernah mengalami gatal-
gatal pada tiga bulan terakhir hal ini dikarenakan masyarakat kurang menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Oleh kerena itu prilaku hidup bersih dan sehat
harus diterapkan di masyarakat.

3.3.3 SURVEI PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Tahun 2018
Kemudian hasil yang didapatkan dari hasil survey pengkajian PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) selama tahun 2018 dari Bulan Januari hingga Desember
bahwa jumlah total Rumah Tangga yang dipantau untuk Kelurahan Ngagel Rejo
sebanyak 2880 dan untuk Kelurahan Ngagel sebanyak 860, sehingga total
keseluruhan yang disurvei dan dikaji sebanyak 3740 KK.Kemudian untuk Rumah
Tangga yang ber-PHBS dari kelurahan Ngagel Rejo adalah sebanyak 1888 (65%)
38
dari total 2880, sedangkan dari kelurahan Ngagel adalah sebanyak 462 (53,7%) dari
total 860 (dalam bentuk matriks) sebagai berikut:

39
HASIL SURVEI PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Tahun 2018
Hasil laporan identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat juga didapatkan dari hasil survei PHBS pada tahun 2017, sebagai
berikut:

Indikator Kelurahan Kelurahan Jumlah Persen Hasil Analisis Intervensi yang Evaluasi
PHBS Ngagel Rejo Ngagel Total sudah dilakukan
1. Persalinan Seluruh = 202 Seluruh = 262/262 100% Target tercapai karena masyarakat Kegiatan penyuluhan Sudah
Yang 60 sudah sadar dengan persalinan masyarakat untuk terlaksana
Persalinan = Yang ditolong oleh nakes pertolongan persalinan kegiatan dan
202 Persalinan = oleh tenaga kesehatan berlanjut s/d
60 di faskes tahun 2019
2.ASI Seluruh = 38 Seluruh = 5 27/43 62,79% hal ini disebabkan karena ASI yang Penyuluhan Kelompok Kegiatan
Ekslusif Yang ASI Yang ASI tidak keluar dan aktifitas ibu yang dan kunjungan rumah sudah
Ekslusif = 23 Ekslusif = 4 bekerja, dan juga memang mengenai ASI Ekslusif, terlaksana
pengetahuan masyarakat akan Kelas Ibu Hamil dan
pentingnya pemberian asi eksklusif Ibu Balita, Pelayanan
bagi bayi masih kurang hal ini dapat ANC Terpadu
diketahui dari pemahaman
masyarakat yang masih salah akan
pengertian asi eksklusif. Masyarakat
menganggap bahwa apabila hanya
diberikan minum susu formula
walaupun bukan asi selama enam
bulan itu sudah mereka anggap
sebagai pemberian asi eksklusif.
Oleh karena itu edukasi ke
masyarakat tentang masalah asi ini
harus terus ditingkatkan.

40
3.Menimban Seluruh = 202 Seluruh = 262/262 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
g Yang 62 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Menimbang = Yang setiap bulan
202 Menimbang 2x sebulan
= 62
4.Cuci Seluruh = 2880 Seluruh = 3740/3740 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
Tangan Yang Cuci 860 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Tangan = 2880 Yang Cuci
Tangan =
860
Target tercapai karena kesadaran Sudah
akan kesehatan sudah tinggi terlaksana

5. Air Bersih Seluruh = 2880 Seluruh = 3740/3740 100%


Yang 860
Menggunakan Yang
Air Bersih = Menggunak
2880 an Air
Bersih =
860
6.Jamban Seluruh = 2880 Seluruh = 3738/3740 99,95% Pemicuan BABS, Bekerja Kegiatan
Sehat Yang 860 hal ini dikarenakan warga yang sudah
Menggunakan Yang sama dengan APSANI, terlaksana
memiliki jamban tetapi tidak
Jamban Sehat Menggunak dan berlanjut
Dandim, CSR untuk
= 2879 an Jamban memenuhi syarat rata-rata mereka di tahun
Sehat = 859 program cicilan jamban 2019,
tidak memiliki septic tank selain itu
evaluasi
disebabkan rumah mereka lanjutan
dilakukan
dibantaran sungai dan berada di
2020
daerah bantaran rel kerta sehingga

41
mereka tidak memiliki lahan untuk
membuat septic tank, akan tetapi
sudah banyak masyarakat yang mau
membangun jamban sehat dengan
menggunakan sistem cicilan.

Sudah tercapai tetapi masyarakat belum Kegiatan PSN satu Kegiatan


sudah
banyak yang mengetahui tentang PSN,
minggu sekali disertai terlaksana
sehingga mereka tidak memeriksa tempat setiap
dengan kerja bakti dan
penampungan air yang lain selain minggunya di
7. PSN Seluruh = 2880 Seluruh = 3740/3740 100% menguras kamar mandi setiap hari
Yang 860 bak mandi. jumat
Melakukan Yang
PSN = 2880 Melakukan
PSN = 860
8. Diet Sayur Seluruh = 2880 Seluruh = 3740/3740 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
dan Buah Yang 860 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Mengonsumsi Yang
Sayur dan Mengonsum
Buah = 2880 si Sayur dan
Buah = 860
9. Aktifitas Seluruh = Seluruh = 3740/3740 100% Target tercapai karena kesadaran Sudah
Fisik 2880 860 akan kesehatan sudah tinggi terlaksana
Yang Yang
Melakukan Melakukan
Aktifitas Fisik = Aktifitas
2880 Fisik = 860

42
Sudah terlaksana
10. Tidak Seluruh = 2880 Seluruh = 1974/3740 52,78% hal ini dikarenakan kurangnya Penyuluhan Kelompok dan dievaluasi di
Merokok di Yang Merokok 860 kesadaran masyarakat akan bahaya dan kunjungan rumah tahun 2018
dalam rumah di dalam Yang merokok bagi kesehatan, dan mengenai Bahaya
rumah = 1614 Merokok di sulitnya masyarakat menghentikan Merokok disertai
dalam kebisaan merokok. dengan pemberian
rumah = leaflet, pemeriksaan
360 kesehatan kepada
perokok aktif,
pembinaan psikologi di
poli ubm (upaya
berhenti merokok)

Dari hasil survei PHBS Tahun 2018 dapat dianalisis dan diketahui bahwa Prioritas Masalah yang ditemukan Di Kelurahan Ngagel
Rejo dan Ngagel yaitu terdiri dari:

1.indikator ASI eksklusif

2.Jamban sehat dan Namun dari indikator yang mendapat perhatian tersebut sudah
dilakukan intervensi berupa: Gebyar PSN serentak setiap akhir bulan dan setiap
minggunya, penyuluhan kelompok di RW 1-12 Kelurahan Ngagel Rejo dan RW 1-5
Kelurahan Ngagel. Lalu dilakukan pemicuan BABS melalui kerjasama dengan
APSANI (Asosiasi Pengusaha Sanitasi Mandiri) untuk program cicilan jamban bagi
yang belum mempunyai jamban sehat tidak berseptictank.

3.Perilaku anggota keluarga yang tidak merokok di dalam rumah.

43
3.3.4 UMPAN BALIK PROGRAM UKM PENGEMBANGAN DAN ESSENSIAL 2018

No Program Kegiatan Umpan Balik Hasil Analisis Tindak Lanjut


.
1. Gizi Posyandu Balita Keluhan dari kader di Kurangnya koordinasi Menyesuaikan jadwal sesuai
Posyandu Teratai 1,2,4,5
mengenai pemberitahuan yang disepakati/konfirmasi ke
tidak dikunjungi Petugas
Puskesmas Ngagel Rejo jadwal posyandu di Posyandu Puskesmas oleh PJ
Teratai Posyandu bila berubah
2. KIA-KB Permintaan jumlah kegiatan
Pelaksanaan Kelas Bumil
kelas ibu hamil ditambah oleh
Pelaksanaan setiap bulan di setiap RW di Sudah dilakukan disesuaikan
Dinas Kesehatan Kota
Kelas Ibu Hamil Kelurahan Ngagel dan dengan RPK BOK
Surabaya
Ngagel Rejo

3. Kesling KIE tentang persyaratan Dilakukan edukasi dan


Fogging Keluhan dari warga RW 4 fogging tidak sesuai, Karena diintervensi tentang
(Penyemprotan) Kelurahan Ngagel Rejo tidak disertai dengan surat pencegahan DBD, PSN
nyamuk DBD karena tidak dilakukan keterangan laboratorium yang (Pemberantasan Sarang
fogging padahal ada warga menandakan terkena DBD Nyamuk) dan 3M Plus
yang pasca sakit DBD (Demam Berdarah Dengue) (Menutup, Mengubur,
Menguras, Memakai lotion,
Memakai Kelambu, dan lain-

44
lain)

4. P2 Posbindu PTM

Dilakukan koordinasi dengan


Agar tidak perlu antri di
Dinas Kesehatan Kota
Puskesmas dan lebih cepat
Permintaan cek Surabaya tetapi reagen
karena dilakukan dan
laboratorium rutin di setiap belum tersedia Karena untuk
dilaksanakan di setiap RW
kegiatan posbindu alokasi kegiatan PTM
lainnya.

5. Lansia Posyandu Lansia Agar tidak perlu antri di


Puskesmas dan lebih cepat Sudah dilakukan Koordinasi
karena dilakukan dan dengan lintas sector terkait
dilaksanakan di setiap RW dan Dinas Kesehatan Kota
RW 1 Kelurahan Ngagel dalam pelayanan kesehatan Surabaya untuk
dan Ngagel Rejo belum ada lansia pembentukan posyandu
posyandu lansia lansia di 2 RW tersebut
6 UKK Pos UKK Permintaan pemeriksaan Karena tidak pernah dilakukan Sudah dijalankan dengan alat

45
laborat sederhana pemeriksaan oleh punya Puskesmas

.7. Imunisasi Permintaan Grup Guru di Untuk koordinasi terkait jadwal Sudah di undang untuk
(P2) Bulan Imunisasi wilayah Kerja Puskesmas pelaksanaan agar lebih mudah kegiatan sosialisasi, advokasi
Anak Sekolah untuk pengadaan sosialisasi antar guru dengan pihak peduli imunisasi pada guru
(BIAS) di Puskesmas sebelum Puskesmas Bulan
Imunisasi di Sekolah Mei, Agustus, Oktober 2018

8 Kesehata Senam Olahraga,


n Rockport di
Olahraga Sekolah-sekolah Pengusulan ke Dinkes belum
dasar Permintaan olga bersama Karena kegiatan tidak terealisasi untuk
setiap bulan dilakukan secara rutin pendanaannya
9 ARU Sudah dilakukan dan
(Anak dilaksanakan di wilayah
Usia masing-masing sesuai
Remaja) Permintaan lokasi acara Karena sedikit kader posyandu dengan akses didekatkan
didekatkan dengan akses remaja yang hadir jika dengan Kelurahan (Balai RW.
Sosialisasi kader
kelurahan masing-masing dilaksanakan di Puskesmas Sekolah,)
posrem

46
10 Kesehata Keluhan nama Jemaah tidak
n Matra sesuai dengan identitas dan
Keluhan dipermintaan calon Dilakukan pemeriksaan tahap
Jemaah Haji yang bekerja II setelah dilakukan
Pemeriksaan pemeriksaannya diluar hari Kurangnya koordinasi terkait koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Haji ketigjam kerja dengan identitas Kesehatan Kota Surabaya

47
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN UKM

Sesuai Laporan Identifikasi Kebutuhan dan harapan Masyarakat tahun 2019


terlampir Usulan kegiatan UKM dari tiap –tiap program baik Essensial maupun
Pengembangan pada Lampiran Laporan

48
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN
Kegiatan Identifikasi kebutuhan dan harapan Masyarakat yang dilaksanakan
oleh UPTD Puskesmas Ngagel rejo memperoleh hasil bahwa kegiatan-
kegiatan tersebut diharapkan oleh warga masyarakat Kecamatan Wonokromo
memberikan hasil yang baik bagi peningkatan derajat kesehatan.
A. Berdasarkan Survei masyarakat, masalah yang harus diperhatikan di
wilayah kerja puskesmas ngagel rejo adalah sebagai berikut :
1.Masalah kesehatan Hipertensi
2.Masalah kurangnya pengetahuan masyarakat dengan waktu control pada
Ibu setelah melahirkan
3. Masalah Penggunaan KB yang masih kurang
4.Masalah kurangnya pengetahuan tentang waktu melakukan KB setelah
melahirkan
5.Belum semua responden memahami apa itu TBC dengan baik dan benar
6.Belum semua responden mengetahui cara mengeluarkan dahak yang benar
7.Kurangnya informasi dan sosialisasi adanya pelayanan konsultasi
kesehatan jiwa di Puskesmas Ngagel Rejo

B. Berdasarkan Survei pengkajian PHBS tersebut yang perlu mendapat


perhatian dari 10 indikator PHBS :
1. indikator ASI eksklusif
2.Jamban sehat dan Namun dari indikator yang mendapat perhatian tersebut
sudah dilakukan intervensi berupa: Gebyar PSN serentak setiap akhir bulan
dan setiap minggunya, penyuluhan kelompok di RW 1-12 Kelurahan Ngagel
Rejo dan RW 1-5 Kelurahan Ngagel. Lalu dilakukan pemicuan BABS melalui
kerjasama dengan APSANI (Asosiasi Pengusaha Sanitasi Mandiri) untuk
program cicilan jamban bagi yang belum mempunyai jamban sehat tidak
berseptictank
3.Perilaku anggota keluarga yang tidak merokok di dalam rumah.

49
C. Berdasarkan hasil SMD 2018 di Kelurahan Ngagel Rejo dan Ngagel
masalah yang masih ditemukan:
Dari hasil SMD telah diketahui masalah yang ada di wilayah kelurahan
ngageladalah sebagai berikut :
1. Dari 60 KK yang di survey ada 1 warga yang menyatakan masih ada
kematian ibu di wilayah kelurahan ngagel.
2. Masih ada bayi yang mengalami gizi kurang (25%) di kelurahan ngagel
3. Masih ada ibu pasca melahirkan yang belum ber Kb (23.3%) untuk kelurahan
ngagel.

Dari hasil SMD telah diketahui masalah yang ada di wilayah kelurahan ngagel
rejo adalah sebagai berikut :
1. Dari 60 KK yang di survey ada 1 warga yang menyatakan masih ada
kematian ibu di wilayah kelurahan ngagel rejo.
2. Masih ada bayi yang mengalami gizi kurang (21,66%) kelurahan ngagel rejo .
3. Masih ada ibu pasca melahirkan yang belum ber Kb (40%) untuk kelurahan
ngagel rejo dan (23.3%).
4. Masih ada warga belum mempunyai jamban sehat ( 5%)

D. Dari hasil Survei Keluarga Sehat 2018 di Kelurahan Ngagel Rejo dan
Ngagel:
 Kelurahan Ngagel Rejo
1. 13,6% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2. 33,3% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan hipertensi
secara teratur.
3. 42,9% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
52,4% capaian penggunaan KB
5. 64,1% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
6. 75,6% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
7. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 85,9%

50
8. 90,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
9. 96,80% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya
10. 98,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
11. 99,2% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat

 Kelurahan Ngagel
1. Baru 19,2% capaian penderita TBC mendapat pengobatan
2.baru 48,4% capaian masyarakat yang melakukan pengobatan
hipertensi secara teratur.
3. 50% (3 orang) ODGJ yang ada di Kelurahan Ngagel Rejo
4. 54,7% capaian masyarakat yang sudah tidak merokok
5. 63,1% capaian masyarakat yang sudah memiliki jaminan
kesehatan/KIS
6. Penggunaan KB yang masih harus terus ditingkatkan karena masih
64,5% capaian penggunaan KB
7. 83,3% capaian masyarakat yang melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
8. Masih adanya bayi yang tidak ASI Ekslusif dengan capaian 94,3%
9. 96,4% capaian bayi yang mendapat imunisasi lengkap
10. 98,1% capaian balita yang sudah dipantau tumbuh kembangnya.
11. 99,1% capaian masyarakat sudah mempunyai akses air bersih
12. 99,2% capaian masyarakat yang sudah mempunyai akses jamban
sehat.

E. Umpan Balik

Umpan balik yang didapatkan untuk program UKM Pengembangan dan UKM
Essensial sudah terlampir di Bab 3 ( Rekapitulasi Umpan Balik UKM )

51
5.2 SARAN
A. Survey Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat dilakukan
secara berkelanjutan setahun sekali sesuai jadwal Puskesmas
B. Sasaran survei tahun selanjutnya lebih banyak dari sekarang supaya
lebih mendapatkan masukan.
C. Hasil Laporan Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
digunakan sebagai salah satu sumber dataRencana Usulan Kegiatan
Puskesmas untuk tahun selanjutnya ke Dinas Kesehatan selain dari
data Kebijakan dan Kinerja Puskesmas bermanfaat untuk Perbaikan
kinerja dan mutu Pelayanan Puskesmas.

52
LAMPIRAN

1. Bukti Pelaksanaan sosialisasi

2. Instrumen Survei SIKM

53
3. Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Survei

4. Hasil Rekap kuesioner

54

Anda mungkin juga menyukai