Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Logam alkali adalah logam golongan utama yang unsur-unsurnya terdapat pada
golongan IA dalam tabel periodik unsur. Dalam bahasa Arab, alkali berarti abu.

Logam alkali terdiri atas enam buah unsur yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di
alam melainkan terdapat dalam bentuk senyawa. Hal ini karena unsur logam alkali yang
sangat reaktif disebut dengan logam alkali karena membentuk basa kuat.

Natrium dan kalium terdapat pada kerak bumi, mineral, dan juga garam. Natrium
merupakan unsur dengan kelimpahan paling besar diantara unsur logam alkali lainnya.
Rubidium dan Cesium amat jarang sedangkan fransium unsur terakhir dari golongan IA tidak
terdapat dialam karena merupakan unsur radioaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs,
dan Fr) tampak mengkilat, bewarna keperakan, merupakan konduktor listrik dan panas yang
baik, dan merupakan logam yang bersifat sangat lunak.

Kelarutan garam alkali dalam air sangatlah besar. Logam alkali sangatlah reaktif
sehingga mudah bereaksi dengan air, dengan gas oksigen, dengan halogen, dengan senyawa
lain. Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa halida, sulfat,
karbonat, dan silikat. Dari konfigurasi elektron unsur, masing-masing memiliki satu elektron
valensi .

Dengan demikian, unsur Alkali cenderung membentuk ion positif bermuatan satu
(M+).Pada makalah ini akan dibahas pula sifat unsur-unsur logam alkali, kelimpahan,
sumber, kelarutan garam alkali, cara isolasi unsur-unsur alkali, solvasi, kompleks alkali, serta
kegunaan unsur-unsur logam alkali.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja unsure-unsur alkali ?

2. Bagaimana sifat-sifat logam alkali?

3. Bagaimana proses atau ekstraksi pengolahan logam alkali?

4. Bagaimana reaksi logam alkali dengan senyawa lain?

5. Bagaimana ikatan logam alkali ?

6. Apa manfaat logam alkali?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian logam alkali

2. Mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh logam alkali

3. Mengetahui proses atau ekstraksi pengolahan logam alkali

4. Mengetahui reaksi apa saja yang terjadi bila logam alkali bereaksi dengan senyawa tertentu

5. Mengetahui jenis ikatan yang terjadi pada logam alkali

4. Mengetahui manfaat dari logam alkali

1.4 Manfaat

Dengan mempelajari sifat-sifat, proses atau ekstraksi, reaksi-reaksi dengan senyawa


lain dan manfaat dari logam alkali diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
meningkatkan kontrol terhadap penggunaan logam alkali sehingga dapat bermanfaat bagi
kehidupan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGENALAN LOGAM ALKALI

Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa. Kata alkali ini
menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa. Alkali
merupakan unsur logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang
terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr). Unsur pada golongan IA bersifat reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai
warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api. Semua unsur pada
kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk
tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam
medium minyak

2.2 SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA GOLONGAN 1A

2.2.1 HYDROGEN (H)

Hydrogen dalam bahasa latih hydrogenium adalah unsure kimia pada tabel periodic
yang memiliki simbol H dan nomor atom 1.Pada suhu dan tekanan standar, hydrogen
tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas
diatomic yang sangat mudah terbakar.Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan
unsure yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, CL, Br, I), dalam senyawa ini
hisrogen memiliki muatan parsial positif. Hydrogen mempunyai beberapa sifat kimia
dan fisika, yaitu :

Sifat Kimia

 Nama : Hydrogen
 Simbol :H
 Nomor atom :1
 Nomor massa : 1.00797
 Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
 Energi ionisasi : 1312 kJmol

3
 Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
 Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2
 Jumlah kulit :1
 Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
 Bilangan oksidasi : +1
 Volume polarisasi : 0,7 Å3
 Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
 Jari-jari atom : 25 pm
 Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
 Potensial ionisasi : 13,5984 Ev

Sifat Fisika

 Titik lebur : -259,140 oC


 Titik didih : -252,870 oC
 Warna : tidak berwarna
 Bau : tidak berbau
 Densitas/rapatan : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
 Kapasitas panas : 14,304 J/gK

2.2.2 LITIUM (LI)

Litium merupakan golongan logam alkali (IA) yang memiliki konfigurasi elektron 1s1
2s1. Berasal dari bahasa Yunani, lithos: batu). Ditemukan oleh Arfvedson pada tahun
1817, litium merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya air
(Petrucci, 1987: 103). Litum banyak terdistribusi di bumi akan tetapi karena
kereaktifannya maka akan sulit menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Litium
mempunyai beberapa sifat kimia dan fisika, yaitu :

Sifat Kimia

 Nama : Litium

4
 Simbol : Li
 Nomor atom :3
 Nomor Massa : 6.941 g/mol
 Keelektronegatifan : 0,98
 Jari-jari Van Der Walls : 0.145 nm
 Jari-jari ion : 0.06 Amstrong
 jari-jari atom : 1,34 Amstrong
 Isotop : Li6 dan Li7
 Energi ionisasi : 520.1 kJ/mol
 Potensial standar : -3.02 V
 Jumlah kulit :2
 bilangan oksidasi : +1

Sifat fisika
 Densitas/ rapatan : 0.534 g/cc
 Flammabilitas : padatan mudah terbakar
 Kekerasan : 0.6 Mohs
 Panas penguapan : 145.92 KJ/mol
 Volume molar : 13 cm3/mol
 Kalor jenis : 3.6 J/gK
 Tekanan uap : 1.6 epx-8 Pa
 Titik leleh : 181 oC
 Titik Didih : 1336 oC

2.2.3 NATRIUM / SODIUM (NA)

Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris. Asal simbol Na
berasal dari kata Latin “natrium”. Unsur ini merupakan logam terbanyak dalam golongan
alkali.Unsur ini merupakan terbanyak di permukaan bumi,dalam permukaan bumi
terdapat 2,7 % (Petrucci, 1987 : 103). Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11.Natrium adalah logam reaktif
yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite).Dia sangat reaktif, apinya berwarna
5
kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan
dalam minyak.Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen
dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara
spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di bawah 388 K.

Sifat Kimia

 Nama : Natrium
 Simbol : Na
 Nomor atom : 11
 Nomor massa : 22.989
 jumlah kulit :3
 Total isotop : 22
 Isotop radioaktif : 19
 Isotop stabil :1
 kelektronegatifan : 0.93
 Panas penguapann : 96 KJ/mol
 Volume molar : 23.7 cm3/mol
 Jari-jari ion : 0,95 Amstrong
 Jari-jari atom : 1.54 Amstrong
 bilangan oksidasi : +1

Sifat Fisika
 Densitas : 0.97 g/cm3
 Titik leleh : 98 oC
 Titik didih : 881 oC
 Potensial standar : -2.7 V
 Warna : putih keperakan
 Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K
 Konduktivitas termal : 1.41 W/cmK
 Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm
 Kalor jenis : 1.23 J/gK

6
 Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 °C

2.2.4 KALIUM (K)

Kalium adalah logam lunak putih keperakan dan merupakan anggota kelompok
alkali dari tabel sistem periodik.Ditemukan oleh Davy pada tahun 1807, Dalam bahasa
Inggris, unsur ini disebut potassium (Keenan,dkk, 1984:154) . Kalium berwarna
keperakan ketika pertama kali dipotong, tetapi dengan cepat akan teroksidasi sehingga
berwarna kusam. Untuk menghindari oksidasi, kalium biasanya disimpan dalam minyak
atau gemuk.Kalium cukup ringan sehingga mengapung dalam air. Saat terkena air, unsur
ini akan bereaksi dengan melepaskan hidrogen disertai api berwarna ungu.

Sifat Kimia
 Nama : Kalium
 Simbol :K
 Nomor atom : 19
 Nomor massa : 39,0983 g/mol
 jumlah kulit :4
 Kelektronegatifan : 0,82
 Isotop :5
 Energi ionisasi : 418,6 kJ/mol
 Jari – jari atom : 1,96 Amstrong
 Jari – jari ion : 1,33 Amstrong
 bilangan oksidasi : +1

Sifat fisika
 Densitas : 0.86 g/cm3 pada 0 °C
 Titik leleh : 64 °C
 Titik didih : 766 °C
 Fase : padat
 Sifat atom : Struktur Kristal
 warna : putih perak

7
2.2.5 RUBIDIUM (RB)

Ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam mineral lepidolite
dengan menggunakan spektroskop.Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada
suhu ruangan (Keenan dkk, 1984: 153).Ia merupakan logam akali yang lembut, keperak-
perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di
udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Rubidium
adalah unsur logam dari kelompok alkali yang bersifat lunak dan berwarna putih
keperakan.Rubidium merupakan salah satu unsur yang paling elektropositif dan
basa.Logam ini bisa cair pada suhu sekitar 40 °C.

Sifat Kimia
 Nama : Rubidium
 Simbol : Rb
 Nomor atom : 37
 Nomor massa : 85.47 g/mol
 jumlah kulit :5
 Elektronegativitas : 0,8
 Isotop : 11
 Energi ionisasi : 402,9 kJ/mol
 Jari-jari ion : 1,48 Amstrong
 Jari-Jari Atom : 2,16 Amstrong
 bilangan oksidasi : +1
 Potensial standar : – 2,99 V

Sifat Fisika
 Kepadatan : 1,53 g/cm3 pada 20 °C
 Titik leleh : 39 °C
 Titik didih : 694 °C
 Densitas cairan (gr/cm3) : 1,46
 Kerapatan (gr/cm3) : 1,532
 Kalor peleburan (Kj/mol) : 2,19
 Kalor penguapan (Kj/mol) : 75,77

8
2.2.6 CESIUM (CS)

Sesium ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan Kirchohoff pada tahun
1860 dalam air mineral dari Durkheim (Keenan dkk, 1984: 154). Unsur kimia ini
merupakan logam alkali yang lunak dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu
dari tiga unsur logam berwujud cair pada atau sekitar suhu ruangan.

Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum
dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya.Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada.

Sifat Kimia
 Nama : Cesium
 Simbol : Cs
 Nomor atom : 55
 Nomor massa : 132.905g/mol
 Jumlah kulit :6
 Jari Jari Atom : 2.35 Å
 Jari-Jari Ion : 1,69 Amstrong
 Elektronegativitas : 0.79
 Bilangan Oksidasi : +1

Sifat Fisika
 Volume Atom : 70 cm3/mol
 Titik Didih : 679 oC
 Radius Kovalensi : 2.35 Å
 Massa Jenis : 1.87 g/cm3
 Titik Leleh : 29 oC
 Kapasitas Panas : 0.24 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan : 67.74 kJ/mol

2.2.7 FRANSIUM (FR)

Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris.Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali,

9
muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium ( Petrucci, 1987:105). Fransium
merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif dan sifat-sifat kimianya sangat
mirip dengan cesium.Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat
elektropositif dan merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai
massa atom dalam rentang 204 sampai 224.

Sifat Kimia
 Nama : Fransium
 Simbol : Fr
 Nomor atom : 87
 Nomor massa : 223 g/mol
 jumlah kulit :7
 Elektronegativitas : 0.7
 Bilangan Oksidasi : +1
 Radius Atom : 2.7 Å

Sifat Fisika
 Titik Didih : 950 K
 Konduktivitas Listrik : 15 x 106 ohm-1cm-1
 Titik Lebur : 300 K
 Entalpi Penguapan : 2.1 kJ/mol

2.3 PROSES EKSTRAKSI UNSUR GOLONGAN 1A

2.3.1 HIDROGEN (H) – METODE ELEKTROLISIS

Hidrogen didapatkan dari hasil reaksi elektrolisis di katode.Yang mana Arus listrik
dilewatkan melalui larutan elektrolit encer Seperti H2SO4 encer. Ion H+ ditarik ke
electrode negative (katode), dan mendapatkan elektron untuk membentuk atom H, yang
bergabung memebentuk molekul H2 yang keluar dari larutan. Walaupun ion SO42- ditarik
ke elektroda positif (anode), ion-ion ini tidak terlibat dalam perindahan muatan pada
anode.melainkan terjadi reaksi penguraian molekul H2O, menggantikan ion H+ yang
hilang pada katode dan membebaskan O2(g). Reaksi bersihnya adalah pembentukan gas
H2 dan O2 dari molekul air:

10
2H20(l) 2H2 (g) + O2 (g)

2.2.2 LITHIUM [LI] - METODE ELEKTROLISIS

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi lithium adalah dengan menggunakan


metode elektrolisis. Sumber mineralnya dapat diperoleh dari spodumen [Li Al (SiO)3].
Spodumen dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan
dilarutkan dalam air untuk memperoleh larutan Li2SO4.Selanjutnya, Li2SO4 direaksikan
dengan Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.

Li2SO4 + Na2CO3 Li2CO3(s) + Na2SO4

Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.

Li2CO3 + 2 HCl 2LiCl + H2O + O2

Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium.
Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600°C maka ditambahkan KCl
dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan
untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis Li adalah sebagai berikut

2LiCl 2Li+ + 2Cl-

Katoda : 2 Li+ + 2 e → 2 Li

Anoda : 2Cl‾ → Cl2 + 2e

2LiCl → 2Li + Cl2

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak
menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi
menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk
dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya
sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian
direduksi menjadi gas Cl2 (Cotton, 1989 :251)

2.3.3 NATRIUM [NA] - METODE ELEKTROLISIS

Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan


CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih

11
leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder
meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses
elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan
menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang
terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:

2NaCl(l) → 2Na+(aq) + 2Cl‾(aq)

Katoda : 2Na+(aq)+ 2e → 2Na(s)

Anoda : 2Cl‾(aq) → Cl2(g) + 2e

2NaCl(l) → 2Na(s) + Cl2(g)

2.3.4 KALIUM – METODE REDUKSI

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi kalium adalah dengan menggunakan


metode reduksi. Sumber utama logam kalium adalah silvit atau biasa disebut KCl. Logam
kalium diperoleh dengan metode reduksi di mana lelehan KCl direaksikan dengan logam
Na pada suhu 850oC menurut reaksi:

Na + KCl K + NaCl

Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena kalium yang terbentuk mudah
menguap, maka kalium dapat dikeluarkan dari system dan kesetimbangan akan bergeser
ke kanan untuk memproduksi logam kalium.

2.3.5 RUBIDIUM [RB] - METODE REDUKSI

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan


menggunakan metode reduksi.logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa
RbCl menurut reaksi: Untuk memperleh Rb dapat dilakukan dengan cara mereduksi
garam kloridanya. Dalam temperature tinggi, sehingga Rb yang dihasilkan dalam keadaan
uap.

Ca (s) + 2RbCl (s) → CaCl2 (s) + 2 Rb (g)

12
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rb mudah menguap, maka Rb
dapatdikeluarkan dari sistem dan kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk terus
memproduksi K.

2.3.6 SESIUM [CS] - METODE REDUKSI

Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi sesium adalah dengan menggunakan


metode reduksi.logam sesium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl menurut
reaksi:

Na + CsCl Cs + NaCl

Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena sesium mudah menguap, maka
sesium dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses reduksi
kalium.

2.4 REAKSI UNSUR ALKALI DENGAN UNSUR LAIN

2.4.1 REAKSI DENGAN AIR

Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen dan
logam hidroksida.Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat.Makin
kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling
kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi umum antara logam alkali dan air adalah
sebaga berikut:

2 M(s) + 2 H2O(l) ―→ 2 MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)

contoh : 2Na(S) + 2H2O (l) → 2NaOH(Aq) + H2 (g)

Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis.Li bereaksi
dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat,
karena kelarutannya yang lebih rendah, kalsium Hidroksida tidak membentuk larutan
yang pekat tetapi basa kuat yang khas (Keenan dkk, 1984: 158). Sedangkan rubidium
dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan

Contoh : Na2CO3 + Ca(OH)2 CaCO3 + 2NaOH

2LiOH + CO2 Li2Co3 + H2o

13
2.4.2 REAKSI LOGAM ALKALI DENGAN
UDARA/OKSIGEN

Semua logam pada Golongan 1 ini sangat reaktif dan harus dihindarkan dari
bersentuhan dengan udara untuk mencegah terjadinya oksidasi.Semakin ke bawah
Golongan, kereaktifan semakin meningkat.Lithium, natrium dan kalium disimpan di
dalam minyak.(Lithium sebenarnya mengapung dalam minyak, tapi terdapat cukup
banyak lapisan minyak untuk melindunginya. Itulah sebabnya lithium kurang reaktif
dibanding unsur lain dalam Golongan 1).

Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, senyawa peroksida,
dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:

Senyawa oksida (O2-)


4M(s) + O2(g) 2M2O(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida

4Na(s) + O2(g) 2NaO(s)

Senyawa peroksida (O22-)


2M(s) + O2(g) M2O2(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida

2K(s) + O2(g) K2O2(s)

Senyawa superoksida (O2–)


M(s) + O2(g) MO2(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida

Rb(s) + O2(g) RbO2(s)

Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas; sedangkan
senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen berlebih.

2.4.3 REAKSI DENGAN HIDROGEN

Dengan pemanasan, logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk


senyawa hidrida.Senyawa hidrida yaitu persenyawaan logam alkali yang atom hidrogen
memiliki bilangan oksidasi -1.

14
contoh: 2K(l) + H2(g) → 2 KH(s)

2.4.4 REAKSI DENGAN HALOGEN

Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan


reduktor kuat.Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen
merupakan reaksi yang kuat.Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.

contoh : Na+(aq) + Cl-(aq) → NaCl (s)

2.5 JENIS IKATAN LOGAM ALKALI

2.5.1 IKATAN IONIK

Jenis ikatan yang terjadi pada senyawaan alkali adalah ikatan ionik karena alkali
merupakan unsur-unsur logam sehingga ketika berikatan dengan unsur nonlogam maka
ikatannya ionik.Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi antara atom yang memiliki energi
ionisasi kecil (atom-atom logam) dengan atom yang memiliki afinitas elektron besar
(atom-atom nonlogam). Misalnya ikatan ionik pada Natrium klorida

NaCl(aq) Na+(aq)+ Cl- (aq)

Natrium (2,8,1) memiliki satu elektron lebih banyak dibandingkan struktur gas mulia
(2,8). Jika natrium tersebut memberikan kelebihan elektron tersebut maka natrium akan
menjadi lebih stabil. Klor (2,8,7) memiliki satu elektron lebih sedikit dibandingkan
struktur gas mulia (2,8,8). Jika klor tersebut memperoleh satu elektron dari tempat yang
lain maka klor juga akan menjadi lebih stabil. Jika atom natrium memberikan satu
elektron ke atom klor, maka keduanya akan menjadi lebih stabil.

2.6 KEGUNAAN LOGAM ALKALI DAN

SENYAWANYA

2.6.1 KEGUNAAN LITHIUM (LI) DAN SENYAWANYA

Litium banyak dipakai untuk baterai, keramik, gelas, lubrican, peningkat kekerasan paduan
logam, farmasi, hidrogenasi, cairan pentransfer panas, propelant roket, sintesis vitamin A,
pendingin reaktor nuklir, produksi tritium, deoksidator untuk logam tembaga dan
paduannya. Penggunaan litium yang lain adalah:

15
 Litium dipakai dalam kimia organik untuk membuat reagen berbasis organolitium
 Litium neobate dipakai dalam alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat kristal
 Litium klorida dan litium bromida dipakai sebagai desikan
 Litium stearat dipakai sebagai lubrican pada alat bertemperatur tinggi
 Alloy litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan
dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
 Litium flourida dipakai diperalatan optik seperti IR, teleskop, UV dan UV Vacum
karena sifatnya yang transparan
 Logam litium dan hidridanya dipakai sebagai bahan untuk bahan bakar roket
 Litium peroksida, litium nitrat, litium klorat, litium perklorat dipakai sebagai
oksidator dalam propelan roket
 Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki
dengan neutron maka akan menghasilkan tritium.
 Litium hidroksida adalah senyawa penting yang diperoleh dari litium karbonat,
bersifat basa kuat, dan bila dipanaskan dengan minyak akan diperoleh sabun litium
yang bermanfaat untuk membersihkan lemak dan dipakai untuk melubrikasi gear
mesin
 Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada kembang api karena dapat
menghasilkan warna merah terang.
 Li2 CO3 sebagai bahan campuran dalam pengolahan aluminium.
2LiOH + CO2 → Li2 CO3 +H2O

2.6.2 KEGUNAAN NATRIUM ( NA ) DAN SENYAWANYA

 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir


 Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
 Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu
TEL (tetraetillead)
 Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
 Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN
(natrium sianida)
 Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

16
a. Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl).
Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium
klorida antara lain :

 Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen
klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3.
 Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan
salju di jalan raya.
 Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.

b. Natrium Hidroksida (NaOH)


Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida
disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam
industri berikut :

 Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak
dengan NaOH.
 Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan
cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
 Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi
Al2O3 (alumina) murni.
 NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta
pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO.

c. Natrium Karbonat (Na2CO3)


Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari
NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak
digunakan untuk :

 Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak
air dan pengikat serat selulosa (pulp)
 Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada
air).

17
d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang
pada pembuatan kue.

e. Natrium Sulfida (Na2S)


Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar
pembuat kertas).

2.6.3 KEGUNAAN KALIUM (K) DAN SENYAWANYA

 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-


garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.
 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
bereaksi dengan air membentuk oksigen.
 senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan
gas.
 KOH digunakan pada industri sabun
 KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
 KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.
 KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon.
KClO3 dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan
dengan larutan HCl pada laboratorium.
 K2CO3 digunakan pada industri kaca.

2.6.4 KEGUNAAN RUBIDIUM (RB)

Rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan bakar
mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, Cesium sedikit lebih efisien untuk hal ini.
Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin uap dan
untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic, yaitu ion-
ion Rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan

18
magnet. Ion-ion ini kemudian akan mengantarkan listrik dan bekerja seperti amature sebuah
generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai
komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat
penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal
ion. Pada suhu 200C, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini
memungkinkan Rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi
lainnya.

2.6.5 KEGUNAAN CESIUM (CS)

 K2CsSb digunakan dalam tenaga listrik dan elektronik. .


 Larutan berair dari cesium format (HCOO-Cs +) digunakan untuk minyak
eksplorasi.
 Cesium klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan trifluoroacetate (Cs (O2CCF3))
digunakan dalam cairan sentrifugasi.
 Cesium-137 sangat umum digunakan sebagai radioisotop emitor gamma dalam
aplikasi industry.

2.6.6 KEGUNAAN FRANSIUM (FR)

Tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah digunakan untuk tujun
penelitian dalam bidang biologi dan struktur atom. Penggunaannya sebagai potensi bantuan
diagostik untuk brebagai jenis kanker juga telah dieksplorasi.

19
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam sistim
periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan
”Golongan IA”, terdiri dari: hydrogen (H), lithium (Li), sodium (Na), potassium (K),
rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah
bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.
Unsur alkali memiliki ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam satu
periode.Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil.Energi ionisasi merupakan energi
yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada kulit terluar.Makin besar nomor atom,
energi ionisasinya makin berkurang.Hal ini karena semakin besar nomor atom berarti
semakin jauh jarak elektron terluar dengan inti atom sehingga makin mudah lepas.Unsur-
unsur alkali mempunyai keelektronegatifan kecil.Oleh karena itu unsur alkali membentuk
senyawa ion.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aisah Utami. 2012. Golongan Alkali.http://aisahutami.blogspot.co.id/2012/10/golongan-


alkali.html (diakses pada 7 oktober 2015)

Cotton, F.A dan Wilkinson, G. 1989.Kimia Anorgank 1. Universitas Indonesia. Jakarta

Keenan Kleinfelter,W. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Erlangga. Jakarta

Muhammad Rizky. 2012. Logam Alkali dan Alkali


Tanah.https://muhammadrizky17.wordpress.com/2012/01/01/logam-alkali-dan-alkali-tanah/
(diakses pada 7 oktober 2015)

Petrucci, Ralph H.1987. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga. Bogor

21

Anda mungkin juga menyukai