027/SPO/KEP/X/2017 00 Ditetapkan Direktur RS PERMATA IBU STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit OPERASIONAL (SPO) 16 Oktober 2017
drg. Hayati Purwaningrum, MARS
Penilaian derajat nyeri pada dewasa adalah penilaian untuk mengetahui
PENGERTIAN tingkat nyeri yang dirasakan pada pasien dengan penurunan kesadaran 1. Melakukan penilaian derajat nyeri dengan tepat pada pasien dengan penurunan kesadaran yang tidak dapat dinilai dengan skala nyeri biasa. TUJUAN 2. Sebagai panduan dalam memberikan tatalaksana nyeri yang efektif pada pasien dengan penurunan kesadaran. 1. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32 2. Keputusan direktur nomor 006/SK-DIR/RSPI/XII/2016 tentang KEBIJAKAN Kebijakan Perlindungan Hak Pasien dan Keluarga, bahwa Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyeri. 1. Lakukan penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan keasadaran dengan menggunakan skala sikap dan perilaku pasien / Behavioral Pain Scale (BPS), yaitu dengan melihat ekspresi wajah, pergerakan atau posisi ekstremitas atas, dan toleransi terhadap ventilasi mekanik. Behavioral Pain Scale (BPS) Ekspresi Wajah Tenang 1 Sebagian Muka menegang (Dahi mengerenyit) 2 Seluruh muka menegang (kelopak mata menutup) 3 Wajah menyeringai 4 Pergerakan atau posisi ekstremitas atas Tenang 1 PROSEDUR Menekuk sebagian didaerah siku 2 Menekuk total dengan disertai jari-jari mengepal 3 Menekuk total secara terus menerus 4 Toleransi terhadap ventilasi mekanik Dapat mengikuti pola ventilasi 1 Batuk tetapi masih dapat mengikuti pola ventilasi 2 Melawan pola ventilasi 3 Pola ventilasi tidak toleransi 4 Nilai <5 berarti pasien bebas nyeri Nilai >5 berarti pasien mengalami nyeri yang perlu diterapi. 2. Dapat juga dilakukan penilaian terhadap nyeri pada pasien dengan penurunan kesadaran dengan melihat tanda-tanda vital pasien (frekuensi nadi dan tekanan darah) dan selanjutnya dengan penilaian ASESMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN KONDISI PENURUNAN KESADARAN
No. Dokumen No. Revisi 2/2
027/SPO/KEP/X/2017 00 Ditetapkan Direktur RS PERMATA IBU STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit OPERASIONAL (SPO) 16 Oktober 2017
drg. Hayati Purwaningrum, MARS
sikap dan perilaku pasien.
3. Apabila didapatkan tekanan darah pasien meningkat dan juga disertai peningkatan frekuensi nadi dapat menunjukkan pasien mengalami nyeri, perhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan keadaan tersebut., seperti trauma, prosedur medis (pemasangan WSD,CVP, dll), pengambilan darah, prosedur rutin (suction, perubahan posisi, pencabutan drainage atau kateter, perawatan luka), atau pasien dengan ventilasi mekanis. 4. Pada pasien dengan nyeri ringan, asesmen ulang dilakukan setiap 8 jam oleh perawat. 5. Pada pasien dengan nyeri sedang dan berat asesmen ulang dilakukan oleh perawat pada 1 jam setelah tatalaksana nyeri, setiap empat jam (pada pasien yang sadar/ bangun), pasien yang menjalani prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit. 6. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat intravena 7. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam setelah pemberian obat nyeri 8. Asesmen ulang dilakukan oleh perawat dan melaporkan hasilnya kepada DPJP Instalasi Gawat Darurat, Ruang Perawatan Umum, Ruang Perawatan UNIT TERKAIT Khusus ( ICU, Perinatologi, Kamar Operasi, & Kebidanan VK ) ASESMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN KONDISI PENURUNAN KESADARAN
No. Dokumen No. Revisi 3/2
027/SPO/KEP/X/2017 00 Ditetapkan Direktur RS PERMATA IBU STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit OPERASIONAL (SPO) 16 Oktober 2017