MIKROBIOLOGI TERAPAN
FERMENTASI ETHANOL
Oleh:
Mohamad Irfan
NIM A1C018037
A. Latar Belakang
tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik
bahasan Sejarah dan Perioda, Disiplin, Bentuk dan Susunan, Ukuran, Struktur Sel,
hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan
karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam
tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat
mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
semakin luas dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
tinggi. Di Negara Brasil dan Jepang biomasa telah berhasil dikonversi secara
efisien menjadi bioethanol, yang sangat potensial sebagai campuran bahan bakar
bensin. Bioethanol adalah cairan biokimia hasil fermentasi gula dari sumber
diproduksi dari bahan baku yang terdapat di Indonesia seperti tebu, kelapa, air
nira, aren, ubi kayu, ubi jalar dan sebagainya yang memiliki kadar karbohidrat
tinggi.
udara yang besar bila bocor. Ada tiga kelompok bahan baku bioethanol. Bahan
baku tersebut diantaranya mengandung pati, tanaman yang mengandung gula, dan
Etanol adalah senyawa yang terdari dari karbon, hydrogen, dan oksigen
Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar
B. Tujuan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
tinggi. Di Negara Brasil dan Jepang biomasa telah berhasil dikonversi secara
efisien menjadi bioethanol, yang sangat potensial sebagai campuran bahan bakar
bensin. Bioethanol adalah cairan biokimia hasil fermentasi gula dari sumber
diproduksi dari bahan baku yang terdapat di Indonesia seperti tebu, kelapa, air
nira, aren, ubi kayu, ubi jalar dan sebagainya yang memiliki kadar karbohidrat
tinggi.
udara yang besar bila bocor. Ada tiga kelompok bahan baku bioethanol. Bahan
baku tersebut diantaranya mengandung pati, tanaman yang mengandung gula, dan
Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar
Pembentukan etanol
C6H12O6 →CH3CH2OH
Glukosa Etanol
Bioethanol dengan kadar 95-99% dapat dipakai sebagai bahan subtitusi premium,
kadar 80% digunakan sebagai sterilisasi alat alat kesehatan, kadar 40% dapat
dijadikan substitusi minyak tanah, dan kadar 20% digunakan sebagai bahan
pencampuran parfum.
anaerobic (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi aerobik, akan tetapi terdapat definisi lebih jelas tentang fermentasi
eksternal.
pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Hasil-
hasil fermentasi tergantung terutama pada jenis bahan pangan (sustrat), jenis
didih atau titik caor dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.
Dalam proses destilasi terdapat dua tahap yaitu tahap penguapan dan tahap
pengembalian kembali dari uap menjadi air. Atas dasar ini maka perangkat
mengandung unsur C, H dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut sebagai etil
alkohol dengan rumus kimia C2H5OH. Rumus umum dari alkohol adalah R -OH.
Secara struktur alkohol sama dengan air, namun salah satu hidrogennya
digantikan oleh gugus alkil. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil,
OH. Pemberian nama alkohol biasanya dengan menyebut nama alkil yang terikat
spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Secara garis besar penggunaan etanol adalah sebagai pelarut untuk
zat organik maupun anorganik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spiritus, dan
asetaldehid. Selain itu etanol juga digunakan untuk campuran minuman serta
Pembuatan etanol dalam industri ada 2 macam yaitu: 1) cara non fermentasi
terjadi perubahan kimia dalam substrat karena aktivitas enzim yang dihasilkan
70 atm
mikroba.
Zymase
C6H12O6 2CO2 + 2C2H5OH (Raymond, 1974).
Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku yang berbeda
dan dikelompokkan menjadi tiga meliputi: bahan bersukrosa (gula tebu, gula bit
dan shorgum), bahan berpati (jagung, kentang, gandum), bahan berselulosa (kayu,
rumput,kulit nanas) (Prados dan Fito, 2010). Bahan berselulosa lain yang dapat
baku berasal dari gula tebu. Etanol juga dapat diproduksi dari gandum, kentang,
gula bit dan lain sebagainya (Moris dan Armada, 2006). Saat ini di Indonesia
bioetanol di produksi dari tetes tebu, ubi kayu maupun jagung sehingga bersaing
dengan kebutuhan untuk pangan, pakan dan bahan baku industri lain. Satu
biomassa hasil pertanian (jerami padi, jagung dan lainnya), limbah kehutanan
(sisa biomassa setelah diambil kayunya), limbah industri hasil kehutanan dengan
pertanian (sisa biomassa kertas, pabrik gula dan lainnya), maupun sampah rumah
tangga (hijauan, kertas dan lainnya). Potensi biomassa sebagai bahan baku
(padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan lainnya), tanaman hortikultura
(kentang, tomat, cabai dan lainnya), tanaman perkebunan (karet, minyak palem,
kelapa sawit, kakao, kopi, teh, tebu, dan tembakau) dan tanaman kehutanan
(Riyanti, 2009).
III. METODOLOGI
2. Labu Erlenmeyer
3. Neraca digital
4. Kapas
5. Plastik
6. Air
7. Ragi
B. Prosedur Kerja
4. Lalu masukan ragi yang telah dihaluskan lalu aduk/ kocok hingga rata
5. Tutup mulut tabung dengan kapas lalu plastikin dan rekatkan dengan karet.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1.
B. Pembahasan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
tinggi. Di Negara Brasil dan Jepang biomasa telah berhasil dikonversi secara
efisien menjadi bioethanol, yang sangat potensial sebagai campuran bahan bakar
bensin. Bioethanol adalah cairan biokimia hasil fermentasi gula dari sumber
diproduksi dari bahan baku yang terdapat di Indonesia seperti tebu, kelapa, air
nira, aren, ubi kayu, ubi jalar dan sebagainya yang memiliki kadar karbohidrat
tinggi.
udara yang besar bila bocor. Ada tiga kelompok bahan baku bioethanol. Bahan
baku tersebut diantaranya mengandung pati, tanaman yang mengandung gula, dan
Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar
Pembentukan etanol
C6H12O6 →CH3CH2OH
Glukosa Etanol
Bioethanol dengan kadar 95-99% dapat dipakai sebagai bahan subtitusi premium,
kadar 80% digunakan sebagai sterilisasi alat alat kesehatan, kadar 40% dapat
dijadikan substitusi minyak tanah, dan kadar 20% digunakan sebagai bahan
pencampuran parfum.
anaerobic (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi aerobik, akan tetapi terdapat definisi lebih jelas tentang fermentasi
eksternal.
pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan bahan pangan tersebut. Hasil-
hasil fermentasi tergantung terutama pada jenis bahan pangan (sustrat), jenis
didih atau titik caor dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.
Dalam proses destilasi terdapat dua tahap yaitu tahap penguapan dan tahap
pengembalian kembali dari uap menjadi air. Atas dasar ini maka perangkat
mengandung unsur C, H dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut sebagai etil
alkohol dengan rumus kimia C2H5OH. Rumus umum dari alkohol adalah R -OH.
Secara struktur alkohol sama dengan air, namun salah satu hidrogennya
digantikan oleh gugus alkil. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil,
OH. Pemberian nama alkohol biasanya dengan menyebut nama alkil yang terikat
spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Secara garis besar penggunaan etanol adalah sebagai pelarut untuk
zat organik maupun anorganik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spiritus, dan
asetaldehid. Selain itu etanol juga digunakan untuk campuran minuman serta
Pembuatan etanol dalam industri ada 2 macam yaitu: 1) cara non fermentasi
terjadi perubahan kimia dalam substrat karena aktivitas enzim yang dihasilkan
70 atm
mikroba.
Zymase
C6H12O6 2CO2 + 2C2H5OH (Raymond, 1974).
Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku yang berbeda
dan dikelompokkan menjadi tiga meliputi: bahan bersukrosa (gula tebu, gula bit
dan shorgum), bahan berpati (jagung, kentang, gandum), bahan berselulosa (kayu,
rumput,kulit nanas) (Prados dan Fito, 2010). Bahan berselulosa lain yang dapat
baku berasal dari gula tebu. Etanol juga dapat diproduksi dari gandum, kentang,
gula bit dan lain sebagainya (Moris dan Armada, 2006). Saat ini di Indonesia
bioetanol di produksi dari tetes tebu, ubi kayu maupun jagung sehingga bersaing
dengan kebutuhan untuk pangan, pakan dan bahan baku industri lain. Satu
biomassa hasil pertanian (jerami padi, jagung dan lainnya), limbah kehutanan
(sisa biomassa setelah diambil kayunya), limbah industri hasil kehutanan dengan
pertanian (sisa biomassa kertas, pabrik gula dan lainnya), maupun sampah rumah
tangga (hijauan, kertas dan lainnya). Potensi biomassa sebagai bahan baku
(padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan lainnya), tanaman hortikultura
(kentang, tomat, cabai dan lainnya), tanaman perkebunan (karet, minyak palem,
kelapa sawit, kakao, kopi, teh, tebu, dan tembakau) dan tanaman kehutanan
(Riyanti, 2009).
Pati adalah suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-
nomer 1 dengan karbon nomer 4). Bentuk pati yang paling sederhana adalah
rantai panjang pada selulosa dapat dipecah melalui reaksi hidrolisis dengan air,
polisakarida linier berantai pendek yang tersusun dari beberapa unit gula meliputi:
Fermentasi berasal dari kata latin “fervere” yang berarti mendidih yang
menunjukkan adanya aktivitas dari mikroba ragi pada ekstrak buah-buahan atau
secara anaerobik dari gula yang ada dalam ekstrak. Istilah fermentasi diartikan
berbeda oleh ahli mikrobiologi dan biokimia. Ahli mikrobiologi menjelaskan
bahwa fermentasi merupakan suatu proses untuk mengubah bahan baku menjadi
suatu produk oleh mikroba. Ahli biokimia mengartikan fermentasi sebagai suatu
proses untuk menghasilkan energi yang diperoleh dari proses anaerobik tanpa
elektron di sitoplsama disebut sebagai fosforilasi tingkat substrat. Oleh karena itu
sering digunakan dalam proses fermentasi adalah S. cerevisiae. Khamir ini dapat
tumbuh di media yang mengandung gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan
mengubah gula menjadi etanol, kerja enzim tersebut hanya spesifik pada gula
(tidak semua karbohidrat dapat dikonversi). Pada fermentasi alkohol, disakarida
(C6H12O6) oleh enzim maltase ataupun invertase yang terdapat pada sel khamir.
Selanjutnya heksosa diubah menjadi etanol dan karbondioksida oleh enzim zimase
Proses fermentasi terdiri atas glikolisis dan reaksi yang menghasilkan NAD+
alkohol, piruvat diubah menjadi etanol (etil alkohol) dalam 2 langkah. Langkah
bakteri dan fungi (khamir dan kapang) yaitu: Rhizopus, Aspergilus, Mucor,
Ada tiga jenis ragi yang umum dikenal yaitu ragi roti, ragi tape dan ragi tempe.
Ragi roti dan ragi tape mengandung jenis mikroba yang sama yaitu S.cerevisiae
hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu
Chan, 2005).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap air nira kelapa dan
gula merah yang ditambahkan ragi (perlakuan ragi) dengan hasil yang berbeda.
B. Saran
praktikum dilakukan atau dipadatka diawal agar tidak berbenturan dengan yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.