Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah sosial yang sudah mendunia saat ini adalah masalah

seks bebas dan narkoba yang banyak terjadi pada kalangan remaja. Banyak

dari mereka yang masuk ke lembah hitam tanpa mereka sadari. Adanya

dorongan seksual yang mempunyai arti kecendrungan biologis untuk mencari

tanggapan seksual dan tanggapan yang berbau seksual dari orang lain,

biasanya dari lawan jenis muncul pada awal dan tetap bertahan kuat

sepanjang hidup, dan pada akhirnya tidak menutup kemungkinan juga untuk

bisa terserang oleh penyakit HIV/AIDS (Human Imunnodeficiency

Virus/Aquired Imunnodeficiency Syndrome). Narkoba merupakan singkatan

dari Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Terminologi narkoba

familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk

didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas

Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat

tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah

napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan

rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut

tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian

Narkotika adalah“zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

1
2

tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai

menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

AIDS (Aquired imunodifiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala atau

penyakit yang disebabkan oleh menurunya kekebalan tubuh akibat infeksi

oleh virus HIV (Human Imunnodifiency Virus) yang termasuk family

retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. (Nurarif dan

Kusuma, 2013).

Pada tahun 2013 World Health Organization (WHO) memperkirakan

0,8% masyarakat di seluruh dunia usia 15 - 49 tahun hidup dengan HIV.

(World Health Organization, 2014).

Jumlah kasus yang tercatat adalah kasus yang diperoleh dari penderita

yang ditolong atau datang mencari pertolongan di pelayanan kesehatan ketika

penderita telah merasakan berbagai gejala akibat penurunan sistem kekebalan

tubuh, ini berarti penderita memeriksakan diri dan terdiagnosis HIV-AIDS

ketika penderita telah berada dalam stadium AIDS. Kelompok umur dengan

kasus AIDS tertinggi adalah kelompok umur 20-29 tahun, ini berarti jika

sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia

saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun (Pusat Promosi Kesehatan RI, 2013).

Berdasarkan dari data dan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk

menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Asuhan Keperawatan pada Tn

“D” Dengan Gangguan Sistem Imunologi : HIV/AIDS (Human

Imunnodeficiency Virus/Aquired Imunnodeficiency Syndrome) Di Unit


3

Fransiskus RSU Sto. Antonius Pontianak”, dari tanggal 02 mei 2016 sampai

dengan tanggal 4 mei 2016.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang penulis harapkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini adalah :

1. Tujuan Umum

Dapat menerapkan Asuhan Keperawatan pada Tn. “D” dengan gangguan

sistem imunologi : HIV/AIDS (Human Immunodificiency Virus/

Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Unit Fransiskus RSU. Santo

Antonius Pontianak.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Tn. “D” dengan gangguan sistem

imunologi: HIV (Human Immunodificiency Virus ) dan AIDS

(Acquired Immunodeficiency Syndrome ) di Unit Fransiskus RSU.

Santo Antonius Pontianak.

b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan pada Tn. “D” dengan gangguan

sistem imunologi : HIV ( Human Immunodificiency Virus ) dan AIDS

( Acquired Immunodeficiency Syndrome ) di Unit Fransiskus RSU.

Santo Antonius Pontianak.

c. Menyusun Rencana Keperawatan pada Tn. “D” dengan gangguan

sistem imunologi : HIV (Human Immunodificiency Virus) dan AIDS


4

(Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Unit Fransiskus RSU.

Santo Antonius Pontianak.

d. Melakukan Pelaksanaan Keperawatan pada Tn. “D” dengan gangguan

sistem immunologi : HIV (Human Immunodificiency Virus) dan AIDS

(Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Unit Fransiskus RSU.

Santo Antonius Pontianak.

e. Melakukan Evaluasi Keperawatan pada Tn. “D” dengan gangguan

sistem immunologi : HIV (Human Immunodificiency Virus) dan AIDS

(Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Unit Fransiskus RSU.

Santo Antonius Pontianak.

f. Melakukan Dokumentasi Keperawatan pada Tn. “D” dengan

gangguan sistem immunologi : HIV (Human Immunodificiency Virus)

dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Unit Fransiskus

RSU. Santo Antonius Pontianak.


5

C. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang penulis gunakan dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

Penulis berusaha mencari literature atau referensi yang berhubungan

dengan HIV (Human Immunodificiency Virus) dan AIDS (Acquired

Immunodeficiency Syndrome)

2. Studi Kasus

Penulis melakukan tindakan keperawatan pada kasus Tn. “D” dengan

HIV (Human Immunodificiency Virus) dan AIDS (Acquired

Immunodeficiency Syndrome) meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan

evaluasi kepewatan.

3. Studi Dokumentasi

Penulis melihat dan mengambil data berupa dokumen yang mendukung

seperti status pasien.

D. Sistematika Penulisan

Sistimatika penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah

sebagai berikut :

Bab I : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan

penulisan, metode penulisan, dan sistimatika penulisan.


6

Bab II : Merupakan tinjauan pustaka yang dibagi dalam 2 konsep dasar,

yaitu konsep dasar penyakit yang terdiri dari definis, klaifikasi,

anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, tes

diagnostik, penatalaksanaan medis, komplikasi, dan prognosis.

Kemudian konsep dasar asuhan keperawatan yang terdiri dari

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan, perencanaan

pulang.

Bab III : Merupakan tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan,

evaluasi keperawatan.

Bab IV : Merupakan pembahasan kasus yang terdiri dari pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi

keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

Bab V : Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

kemudian daftar pustaka, lampiran, dan riwayat hidup.

Anda mungkin juga menyukai