Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar Bin Khatab r.a diatas kaum muslimin
menetapkan adanya tiga unsur penting dalam agama islam yakni, iman, islam, dam ihsan
sebagai kesatuan yang utuh.
Akidah merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar islam dan akhlak
merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
2. Menggali Sumber Teologis, Historis, dan Filosofis Konsep Insan Kamil
Istilah Insan Kamil (manusia sempurna) pertama kali diperkenalkan oleh syekh Ibn
Araby ( abad ke – 14 ). Ia menyebutkan ada dua jenis manusia, yakni insan kamil dan
monster setengah manusia. Jadi, kata Ibn Araby, jika tidak menjadi insan kamil, maka
manusia menjadi monster setengah manusia. Insan kamil adalah manusia yang telah
menanggalkan kemonsteranya. Konsekuensinya, diluar kedua jenis manusia ini da manusia
yang sedang berproses menanggalkan kemonsterannya dalam membentuk insan kamil.
a. Konsep Manusia dalam Al-Quran.
secara umum, pembicaraan tentang konsep manusia selalu berkisar dalam dua
dimensi, yakni dimensi jasmani dan rohani, atau dimensi lahir dan batin.
b. Unsur –unsur Manusia Pembentuk Insan Kamil
secara ringkas, Al – Ghazali ( dalam othman, 1987: 31-33) menyebut beberapa
instrumen untuk mencari pengetahuan yang benar serta kapasitas untuk mencapainya.
Pertama, panca indra. Panca indra memiliki keterbatasan dan tidak bisa mencapai
pengetahuan yanng benar, setelah dinilai oleh akal. Kedua, akal. Dengan metode ini, dengan
cara yang sama, seharusnya orangpun menuilai tingkat kebenaran akal. Orang seharusnya
menggunakan cara yang sama dengan cara yang digunakan oleh akal ketika menulai
kekeliruan panca indra.
Ketiga, nur ilahi. Ketika Al- Ghazali sembuh dari sakitnya ia menuturkan,
kesembuhannya dari sakit karena adanya nur ilahi yang menembus dirinya. Kemudian Al-
Ghazali mengungkapkan pandangannya tentang nur ilahi sebagai berikut. Kapan saja Allah
menghendaki untuk memimpin seseorang, maka jadilah demikian. Dialah yang melapangkan
dada orang itu untuk berislam. ( QS: Al- An am/ 6:125.
D. MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG KARAKTERISTIK INSAN KAMIL DAN
METODE PENCAPAIANNYA
1. Karakteristik insan kamil
Insan kamil bukanlah manusia pada umumnya. Menurut ibnu araby meyebutkan
adanya dua jenis manusia yaitu insan kamil dan monster bertubuh manusia. Maksudnya jika
tidak menjadi insan kamil, maka manusia akan menjadi monster bertubuh manusia. Untuk itu
kita perlu mengenali tempat unsur untuk mencapai derajat insan kamil, diantaranya :
1. Jasad
2. Hati nurani
3. Roh
4. Sirr (rasa)
Untuk mencapai derajat insan kamil kita harus dapat menundukkan nafsu dan syahwat
hingga mencapai tangga nafsu muthama’inah.
Hal ini dapat dilihat pada QS Al Fajr/89;27-30
Yang artinya hai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhoinya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hambaku, masuklah kedalam
surgaku.
Ayat di atas dengan jelas menegaskan bahwa nafsu muthma’inah merupakan titik
berangkat untuk kembali kepada tuhan. Akan tetapi, dengan modal nafsu muthama’inah pun
masih di perintah lagi oleh allah untuk menaiki tangga nafsu diatasnya. Menurut imam
ghazali ada 7 macam nafsu sebagai proses taraqqi (menaik) yaitu :
1. Nafsu ammarah
2. Nafsu lawwamah
3. Nafsu mulhimah
4. Nafsu muthma’inah
5. Nafsu radhiyah
6. Nafsu mardiyyah
7. Nafsu kamilah
2. Metode Mencapai Insan Kamil
cara konkret :
1. Memulai sholat jika tuhan yang akan disembah itu sudah dapat dihadirkan dalam hati,
sehingga ia menyembah tuhan yang benar-benar tuhan.
2. Berniat sholat karna allah.
3. Selalu menjalankan sholat dan keadaan hatinya hanya mengingat allah.
4. Shollat yang telah didirikannya itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar
E. MENDESKRIPSIKAN TENTANG ESENSI DAN URGENSI IMAN, ISLAM, DAN
IHSAN DALAM MEMBENTUK INSAN KAMIL
Insan kamil merupakan tipe manusia ideal yang dikehendaki oleh tuhan. Hal
ini disebabkan, jika tidak menjadi insan kamil maka manusia itu hanyalah monster bertubuh
manusia.
Siapa dan bagaimana insan kamil itu ?
Dalam perspektif islam manusia memiliki 4 unsur yaitu : jasad, hati, roh dan rasa.
Yang berfungsi untuk menjalankan kehendak ilahi. Untuk mengkokohkan keimanan akan
menjadi manusia yang insan kamil maka kaimanan kita harus mencapai tingkat yakin. Maka
kita harus mengidentifikasi yang mengacu pada rukun iman. Sedangkan untuk dapat
beribadah secara bersungguh-sungguh dan ikhlas, maka segala ibadah yang kita lakukan
mengacu pada rukun islam.
Kaum sufi memberikan tips untuk dapat menaiki tangga demi tangga, maka seseorang yang
berkehendak mencapai martabat insan kamil diharuskan melakukan riyadhah (berlatih terus-
menerus) untuk menapaki maqam demi maqam yang biasa ditempuh oleh bangsa sufi dalam
perjalanannya menuju tuhan. Maqam-maqam yang dimaksud merupakan karakter-karakter
inti yang memiliki 6 unsur :
1. Taubat.
2. Wara’.
3. Zuhud.
4. Faqir.
5. Sabar
6. Tawakkal.