Kelompok 3
2019/2020
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG............................................................................................................ 4
RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 4
TUJUAN PENULISAN ........................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
2.1. PENGERTIAN ZAKAT DAN PAJAK .............................................................................. 6
Pajak ............................................................................................................................ 7
2.2. DASAR HUKUM YANG MELANDASI ZAKAT DAN PAJAK ........................................... 8
Zakat............................................................................................................................ 8
Pajak .......................................................................................................................... 11
2.3 Syarat - syarat zakat ............................................................................................... 12
Syarat-syarat wajib zakat .......................................................................................... 12
Syarat Sah Pelaksanaan Zakat ................................................................................... 13
Kriteria Harta yang Wajib Dizakati ............................................................................ 14
2.4 MUSTAHIK DAN AMIL ZAKAT .................................................................................. 14
Mustahik Zakat.......................................................................................................... 14
Amil Zakat ................................................................................................................. 16
2.5. MACAM-MACAM ZAKAT ........................................................................................ 17
2.6. JENIS-JENIS PAJAK ............................................................................................. 17
Pajak Penghasilan (PPh) ............................................................................................ 17
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ................................................................................. 17
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ......................................................... 19
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor P3 .............................................................. 19
2.7 SYARAT SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK .................................................................. 20
2.8. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PAJAK.............................................................. 22
PERSAMAAN.............................................................................................................. 22
2.9. HIKMAH MENGELUARKAN PAJAK DAN ZAKAT ................................................. 23
2.10. PERBANDINGAN ANTARA PRAKTIK ZAKAT DENGAN BAZ SEBAGAI
PENYELENGGARA DAN PRAKTIK PAJAK DENGAN BANK SEBAGAI PENYELENGGARA ... 23
2.11 PENGARUH PRAKTIK BANK PADA MUAMALAH .................................................... 24
Bank : Sihir Penghancur Muamalah .......................................................................... 24
BAB III ................................................................................................................................ 35
PENUTUP ........................................................................................................................... 35
KESIMPULAN ................................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Islam sebagai agama rahmatin lil alamin (Rahmat bagi alam
semesta), mengatur hubungan manusia dengan tuhan yang maha agung Allah
SWT dengan cara ibadah, dan hubungan manusia dengan mahluk dengan cara
Muamalah dalam seluruh aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan negara. Semua peraturan itu semua diatur dalam Al-Qur’an dan
Hadits riwayat Nabi. Dalam Makalah ini, kami penulis akan membahas
bagaimana islam mengatur hubungan manusia dengan mahlik (muamalah)
dalam skala umum mengenai sistem zakat dan pajak yang diterapkan pada
islam.
Mengenai bagaimana penerapan zakat dan pajak diterapkan dalam
islam, mengingat bahwa manusia adalah mahluk sosial,dan sistem ekonomi
yang perlu diatur menurut islam agar terhindar dari perbuatan riba. Mengenal
hukum dan tata cara zakat yang sah dalam islam sangat penting dalam
melaksanakan salah satu rukun islam ke lima. Penerapan pajak sendiri diatur
dalam islam agar terlaksana secara adil dan transparan. BAZ (Badan Amil
Zakat) sebagai badan penampung dan penyalur zakat harus memberikan
transparansi kepada siapa zakat tersebut disalurkan yang berhak menerimanya.
Dalam pelaksanaan pembayaran pajak menggunakan pihak ketiga
sebagai penyalur dan penampung dana yaitu Bank. Analisis sistim bank dalam
penyedia layanan pajak perlu di telaah karena akan berdampak pada
kemaslahatan rakyat, dan operasional negara. Bukan hanya dalam lingkup
individu atau personal tetapi hingga sampai lingkup sebesar negara. Adapun
karena alasan tersebut hukum muamalah dalam pajak perlu diterapkan agar
terciptanya kesejahteraan masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan zakat dan pajak?
2. Apa dasar hukum dan dalil yang melandasi wajib zakat dan pajak?
3. Apa saja syarat-syarat pelaksanaan zakat?
4. Siapa saja mustahik Zakat dan Amil Zakat?
5. Apa saja jenis-jenis zakat?
6. Apa syarat pemungutan pajak?
7. Apa saja jenis-jenis pajak?
8. Apa persamaan dan perbedaaan antara zakat dan pajak?
9. Apa hikmah mengeluarkan zakat dan pajak
10. Bagaimana perbandingan sistem pajak dengan BAZ sebagai pengelola
dengan sistem pajak dengan Bank sebagai pengelola ?
11. Bagaimana dampak praktek bank terhadap muamalah
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu
1. Mengetahui definisi tentang zakat dan pajak
2. Mengetahui dasar hukum dan dalil yang melandasi wajib zakat dan
pajak
3. Mengetahui syarat zakat.
4. Mengetahui Mustahik Zakat dan Amil Zakat.
5. Mengetahui macam-macam zakat.
6. Mengetahui syarat pemungutan pajak.
7. Mengetahui macam-macam pajak.
8. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara zakat dan pajak.
9. Mengetahui hikmah mengeluarkan zakat dan pajak.
10. Menganalisis sistim bank dalam penerapan penampung wajib pakak.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata suci itu jika dihubungkan dengan harta, maka menurut ajaran
Islam, harta yang dizakati itu akan tumbuh berkembang, bertambah karena
suci dan berkah (membawa kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang
punya). Secara filosofis, fungsi zakat bagi manusia adalah membersihkan
dari kesalahan dan kecurangan dalam meraih keinginan selama ini.
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. at-Taubah[9]: 103)
Pajak
Zakat
Zakat adalah rukun ketiga dari lima rukun Islam dan zakat juga
termasuk salah satu panji-panji Islam yang penegakkannya tidak boleh
diabaikan oleh umat muslim. Perintah zakat telah ada semenjak Rasulullah
SAW di Makkah tetapi belum spesifik terkait waktunya, kemudian muncul
perintah sadaqathul fitrah (zakat fitrah) setelah berpuasa, dan perintah
mengeluarkan zakat harta dengan ketentuan lebih spesifik seperti yang kita
kenal saat ini. Dasar-dasar atau landasan kewajiban mengeluarkan zakat
disebutkan dalam.:
Qs. Al Baqarah : 43
ع ِلي ٌم
َ س ِمي ٌع َّ ن لَّ ُه ْۡۗم َوٞ س َك
َ ُٱّلل َ علَ ۡي ِه ْۡۖم إِ َّن
َ َصلَ ٰوتَك َ ط ِه ُر ُه ۡم َوتُزَ ِكي ِهم ِب َها َو
َ ص ِل َ ُخ ۡذ ِم ۡن أَمۡ ٰ َو ِل ِه ۡم
َ ُ صدَقَ ٗة ت
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Qs. Al An’am : 141
Qs. At Tawbah : 5
ُص ُرو ُه ۡم َو ۡٱقعُد ُ سلَ َخ ۡٱۡل َ ۡش ُه ُر ۡٱل ُح ُر ُم فَ ۡٱقتُلُواْ ۡٱل ُم ۡش ِركِينَ َح ۡي
ۡ ث َو َجدت ُّ ُمو ُه ۡم َو ُخذُو ُه ۡم َو
ُ ٱح َ فَإِذَا ٱن
ٞ ُغف
يمٞ ور َّر ِح َ ْٱلز َك ٰوة َ فَخَلُّوا
َّ سبِيلَ ُه ٖۡۚم إِ َّن
َ َٱّلل َّ ص ٖ ٖۚد فَإِن ت َابُواْ َوأَقَا ُمواْ ٱل
َّ ْصلَ ٰوة َ َو َءات َُوا َ واْ لَ ُه ۡم ُك َّل َم ۡر
“Islam itu ditegakkan atas lima pilar: syahadat yang menegaskan bahwa
tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan
sholat, membayar zakat, menunaikan haji dan berpuasa pada bulan
ramadhan” (HR Bukahari Muslim)
Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah
Pajak
“Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara
diatur dengan undang-undang.”
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.”
Maksud dari orang pribadi merupakan subjek pajak yang bertimpat tinggal
atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Kemudian dasar hukum
wajib pajak di Indonesia tertera pada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 544/KMK.04/2000 dalam Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu
(2006:112), menyatakan bahwa:
Dasar hukum pada Islam dalam mengatur perpajakan terdapat pada Qs. At
Taubah (9) ayat 29, Allah berfirman,
Kata pajak bukan dari Islam. Namun terjemahan yang hamper sama atau
banyak disamakan dengan maksud pajak pada keumuman adalah teradapat
dalam kata “jizyah” diterjemahkan dengan pajak. Dalil Quran yang lainnya
terdapat pada Qs. An-nisa ayat 29, Allah berfirman,
Dalam ayat diatas Allah Melarang hamba-nya saling memakan harta sesama
dengan jalan yang tidak dibenarkan. Pajak adalah salah satu jalan yang batil
untuk memakan harta sesamanya.
Menurut Ahamad Hadi di buku Panduan Zakat, yaitu harta yang dapat di
jadikan zakat adalah:
1. Binatang Ternak
2. Harta Perniagaan, harta yang diperuntukkan untuk jual-beli.
3. Harta Perusahaan, setiap perusahaan di bidang barang maupun jasa
dapat menjadi objek wajib zakat.
4. Hasil Pertanian
5. Barang Tambang dan Hasil Laut
6. Emas dan Perak, Termasuk dalam kategori emas dan perak yang
merupakan mata uang yang berlaku pada waktu itu adalah mata uang
yang berlaku saat ini di masing-masing negara.
7. Properti Produktif, harta properti yang diproduktifkan untuk meraih
keuntungan atau peningkatan nilai material dari properti tersebut.
Produktivitas properti diusahakan dengan cara menyewakannya
kepada orang lain atau dengan jalan menjual hasil dari
produktivitasnya.
Mustahik Zakat
Amil Zakat
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak..
Adapun jenis-jenis PPh adalah PPh Pasal 15, PPh Pasal 19, PPh Pasal
21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, PPh Pasal 26, PPh
Pasal 29 dan PPh Final Pasal 4 ayat 2.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia).
Orang Pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena
Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN.
Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
Secara teknis, mekanisme yang berlaku terhadap PPN di Indonesia adalah sebagai
berikut:
Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang Kena Pajak tertentu yang
tergolong mewah, juga dikenakan PPnBM. Yang dimaksud dengan Barang Kena
Pajak yang tergolong mewah adalah:
Sebenarnya terdapat 5 (lima) sektor pajak dalam lingkup PBB, yaitu: Sektor
Pedesaan, Perkotaan, Perkebunan, Pertambangan dan Perhutanan.
Namun, berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) mulai 1 Januari 2014, PBB Perdesaan dan Perkotaan
(sektor P2) telah menjadi Pajak Daerah. Sedangkan untuk PBB Perkebunan,
Perhutanan, Pertambangan (Sektor P3) masih tetap merupakan Pajak Pusat. Adapun
pembahasan mengenai Sektor P3, akan kami sampaikan di lain kesempatan.
PERSAMAAN
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah pengamatan dan studi dilakukan mengenai perbandingan sistim zakat dan
pajak, dapat disimpulkan bahwa system zakat yang merupakan bagian dari rukun islam
dengan tujuan meningkatkan taraf hidup ummat yang sistemnya sudah diatur dalam islam
dengan targetnya yang sudah jelas pembagian golongannya dibandingkan dengan system
pajak dengan bank sebagai penyelenggara yang system pelaksanaanya diatur oleh manusia
melalui pemerintahan, dapat diamati bahwa tentu system zakat lebih baik dari pajak,
mengingat target dari zakat sudah jelas dengan system syriah yang sudah pasti jauh dari
praktik riba, tentu akan menghasilkan suatu system hidup social islam yang jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
M. Abdul Ghofar, Fiqih Wanita, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, cet. Ke-4, 2010, hlm.
1309
Abdurrahman, Qadir. Zakat Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sayyid Sabiq, 1987, Fiqh Sunnah, Jilid 8, Diterjemahkan Muhammad Thalib, Fiqih
Sunnag, (Bandung : Alma’arif)
Devano, Sony, dan Siti Kurnia Rayayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori da
Isu. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
M. Syaikh. 2010. Syarat-syarat Wajib Zakat. Muhammad Iqbal (Penerjemah). Jakarta:
Islamhouse
Hadi Ahmad. 2012. Buku Panduan Zakat. Jakarta : Dompet Dhuafa Republika
Bunga Bank & Masalahnya : The Problem with Interest; Suatu Tujuan Syar’I dan
ekonomi Keuangan; Akbar Media Eka Sarana; hlm 225