Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian
pesat,sehingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang
Ilmu Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Berbagai
cabang ilmu tumbuhan tersebut yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi
Tumbuhan.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan serta
menentukan fungsi masing-masing bagian dalam kehidupan tumbuhan. Salah satu bentuk
dalam mempelajari morfologi tumbuhan adalah mempelajari bentuk dan susunan daun.
Daun adalah organ fotosintesis bagi tumbuhan. Daun (folium) juga merupakan suatu
bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada
bagian lain pada tubuh tumbuhan. Daun umumnya memiliki susunan tulang daun yang
salah satu fungsinya berguna untuk memberi kekuatan pada daun. Susunan tulang daun
tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung jenis daunnya. Misalnya pada
daun papaya(Carica papaya L.) memiliki susunan tulang daun yang menjari. Sedangkan
daun manga (Mangifera indica L.) memiliki susunan tulang daun yang menyirip.
Selain itu, daun juga memiliki bagian tepi, permukaan, daging, dan warna yang
beragam. Bentuk tepi tersebut dibedakan dalam dua macam, yaitu rata(integar) dan
bertoreh (divisus). Begitu juga dengan warna daun bahwa umumnya daun berwarna hijau.
Akan tetapi tak jarang pula terdapat daun yang berwarna selain hijau. Contohnya terdapat
pada daun bunga buntut bajing(Acalypha wilkesiana M.Arg. ) yang memiliki warna
merah.
Berdasarkan uraian diatas, makalah ini disusun untuk menguraikan mengenai
morfologi daun dilihat dari susunan tulang daun, tepi daun, permukaan daun, daging
daun, serta warna dari daun. Sehingga dapat diketahui bagaimana bentuk dan susunan
tersebut menurut kenyatannya berdasarkan macam-macam tumbuhan yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk dan susunan tulang daun?
2. Apa saja macam-macam tepi daun?
3. Apa saja macam-macam daging daun?
4. Apa saja macam-macam warna daun?
5. Apa saja macam-macam permukaan daun?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bentuk dan susunan tulang daun
2. Mengetahui macam-macam tepi daun
3. Mengetahui macam-macam daging daun
4. Mengetahui macam-macam warna daun
5. Mengetahui macam-macam permukaan daun
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Susunan Tulang-Tulang Daun (Nervatio atau Venatio)


2.1.1 Fungsi Tulang Daun
Berikut adalah fungsi dari tulang daun :
1. Memberi kekuatan pada daun, seperti halnya dengan tulang-tulang hewan dan
manusiaoleh sebab itu seluruh tulang-tulang pada daun dinamakan rangka
daun(skeleton).
2. Tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas pembuluh yang berfungsi
sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat, yaitu :
- Jalan pengangkutan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah, ialah air beserta
garam-garam yang terlarut di dalamnya.
- Jalan pengankutan hasil-hasil asimilasi dari tempat pembuatannya, yaitu dari daun
ke bagian-bagian lain yang memerlukan zat-zat itu.
2.1.2 Jenis-Jenis Tulang Daun
a. Berdasarkan besar kecilnya
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
1. Ibu tulang (costa), ialah tulang yang biasanya terbesar, merupakan terusan
tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan membelah daun. Oleh
tulang ini helaian daun umumnya dibagi menjadi dua bagian yang setangkup atau
simetris. Ada pula kalanya tumbuhan tidak mempunyai ibu tulang tepat di tengah
helaian, sehingga kedua bagian daun di kanan kiri ibu tulang menjadi tidak
setangkup atau asimetrik, misalnya daun Begonia.
Ada pula daun yang memperlihatkan beberapa tulang yang besar yang
semuanya berpangkalan pada ujung tangkai daun, misalnya daun yang
mempunyai bangun perisai atau daun yang bulat : daun teratai besar, jarak, ubi
kayu.
2. Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), yakni tulang-tulang yang lebih kecil
daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang
tulang-tulang ini. Tulang cabang yang langsung berasal dari ibu tulang disebut
tulang cabang tingkat 1, cabang tulang cabang tingkat 1 disebut tulang cabang
tingkat 2, begitupun seterusnya.
3. Urat-urat daun (vena), sesungguhnya adalah tulang-tulang cabang tulang, tetapi
yang kecil atau lembut dan satu sama lain beserta tulang-tulang yang lebih besar
membentuk susunan seperti jala, kisi atau lainnya.

Gambar : Jenis tulang daun berdasarkan besar kecilnya


b. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk tulang daun dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
1. Daun bertulang meenyirip (penninervis). Daun ini mempunyai satu ibu tulang
dari pangkal ke ujung, dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang cabang
sehingga susunsnnya seperti susunan sirip-sirip pada ikan. Daun dengan susunan
tulang daun menyirip didapati pada daun kuweni (Mangifera odorata), daun
durian (Durio zibethinus Murr), daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.),
daun jambu dersono (Syzygium malaccense), daun jambu biji (Psidium guajava
L.), daun jambu mete (Anacardium occidentaleL.), dantulang daun
mangga (Mangifera Indica L.).
2. Daun bertulang menjari (palminervis), yaitu dari ujung tangkai daun keluar
beberapa tulang yang memencar seperti susunan jari-jari tangan. Jumlah tulang ini
lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke
samping semakin pendek. Daun dengan susunan tulang daun menjari dapat
dijumpai pada daun papaya (Carica papaya),daun jarak (Rinicus commnis
L.), daun kapas (Gossypium sp.), dll.
3. Daun bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya terdapat pada
daun-daun bangun garis dan bangun pita, yang mempunyai satu tulang ditengah
yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan
nampaknya semua mempunyai arah sejajar dengan ibu tulangnya. Tulang daun ini
terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae) , misalnya pada daun
jagung (Zea mays), teki-tekian (Cyperaceae), dll.
4. Daun bertulang melengkung, (cervinervis). Daun ini mempunyai beberapa
tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang paling besar, sedang lainnya
mengikuti jalannya tepi daun. Jadi semula memencar kemudian kembali menuju
ke satu arah yaitu ke ujung daun sehingga tulang-tulangnya terlihat melengkung.
Daun yang bertulang melengkung umumnya terdapat pada tumbuhan biji tunggal
(Monocotyledoneae), misalnya genjer (Limnocharis flava Buch.), gadung
(Dioscorea hispida Dennst.), dll.

2.2 Tepi Daun (Margo Folii)


Secara garis besar, tepi daun dapat dibedakan menjadi dua macam :
1. yang rata (integer), misalnya daun nangka (Artocarpus integra Merr.).
2. yang bertoreh (divisus).
Tepi daun rata (integer)
Tepi daun bertoreh (divicus

Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya, biasanya toreh-
toreh ini dibedakan dalam dua golongan yaitu toreh-toreh yang tidak mempengaruhi
atau mengubah bangun asli daun (toreh yang merdeka) dan tepi daun dengan toreh-
toreh yang mempengaruhi bentuk daun.
a. Tepi daun dengan toreh yang merdeka
Toreh-toreh ini biasanya tak seberapa dalam dan letaknya toreh tidak bergantung pada
jalannya tulang-tulang daun. Yang sering dijumpai ialah tepi daun yang dinamakan :
- Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya. Toreh-toreh ini ada
yang bergerigi halus, kasar, dst. Contoh dari toreh macam ini adalah daun lantana (Lantana
camara L.)
- Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi
angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi
- Bergigi (dentatus), yaitu jika sinus tumpul dan angulusnya lancip, misalnya daun beluntas
(Pluchea indica Less.)
- Beringgit (crenatus), yaitu kebalikannya bergigi. Jadi sinusnya tajam dan angulusnya
yang tumpul, misalnya daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
- Berombak (repandus), yaitu jika sinus dan angulusnya sama-sama tumpul, misalnya daun
air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)

Gambar 4. Daun dengan tepi toreh yang merdeka


( Keterangan :a. bergerigi rata; b.bergerigi (kasar/halus); c. bergerigi ganda; d. bergerigi; e.
beringgit; f. berombak.)

b. Tepi daun dengan toreh yang mempengaruhi bentuk daun


Bentuk daun akan berpengaruh oleh toreh-toreh daun besar dan dalam, sehingga
bangun asli tidak tampak. Toreh-toreh yang besar dan dalam itu biasanya terdapat diantara
tulang-tulang yang besar atau diantara tulang-tulang cabang.
Pembagian tepi daun menurut dalamnya toreh yaitu :
- Berlekuk (lobatus), yaitu jika dalamnya toreh kurang dari setengah panjangnya tulang-
tulang yang terdapat di kanan kirinya.
- Bercangap (fissus), yaitu jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah
panjang tulang daun di kanan kirinya.
- Berbagi (partitus), yaitu jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang daun di
kanan kirinya
Letak toreh-toreh bergantung pada susunan tulang daun, dan merupakan kombinasi
antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun yang bersangkutan, sehingga tepi daun
dapat dibedakan menjadi :
- Berlekuk menyirip (pinnatilobus), yaitu jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun
yang menyirip, misalnya daun terong (Solanum melongena L.)
- Bercangap menyirip (pinnatifidus), yaitu jika tepi bercangap sedangkan daunnya
mempunyai susunan tulang yang menyirip, misalnya daun keluwih (Artocarpus
communis Forst.)
- Berbagi menyirip (pinnatipartitus), yaitu tepi berbagi dengan susunan tulang yang
menyirip, misalnya daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) daun sukun (Artocarpus
communis Forst.).
- Berlekuk menjari (palmatilobus), yaitu tepi berlekuk dan susunan tulang daun menjari,
misalnya daun jarak pagar (Jatropha curcas L.), kapas (Gossypium sp.).
- Bercangap menjari (palmatifidus), yaitu jika tepinya bercangap dan susunan tulangnya
menjari, misalnya daun jarak (Ricinus communis L.).
- Berbagi menjari (palmatipartitus), yaitu jika tepi berbagi dan daunnya mempunyai
susunan tulang yang menjari, misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissimaPohl.).

2.3 Daging Daun


Bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun dinamakan
dagin daun (intervenium). Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya bergantung
pada tebal tipisnya daging daun. Macam-macam daging daun dapat dibedakan menjadi enam
jenis, yaitu :
- Tipis seperti selaput (membranaceus), contohnya daun paku selaput (Hymenophyllum
austral Willd.).
- Seperti kertas (papyracus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang
( Musa paradisiaca L.).
- Tipis lunak (herbaceus), misalnya daun selada air (Nasturtium of-ficinale R. Br.).
- Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya dau kelapa (Cocus
nucifera L.)
- Seperti kulit/belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalnya daun
nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
- Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair, misalnya daun lidah buaya (Aloe sp.).

a b c

d e f
Gambar 5. Macam-macam daging daun. (a.Tipis seperti selaput; b. seperti kertas; c. tipis
lunak; d.seperti perkamen; e.seperti kulit/belulang; f. berdaging)

2.4 Warna Daun


Daun umumnya berwarna hijau, tetapi tak jarang pula dijumpai warna daun selain
hijau. Warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa. Sebagai
contoh disebut daun yang berwarna :
- Merah, misalnya daun bunga buntut bajing ( Acalypa wilkesiana M.Arg.).
- Hijau bercampur atau menutup warna merah, misalnya bermacam-macam daun puring
(Codiaeum variegatum BI,).
- Hijau tua, misalnya daun nyamplung ( Coophyllum inophyllum L.).
- Hijau kekuningan, misalnya daun tanaman guni (Corcorus capsularis L.)
Perlu dicatat, bahwa dalam menyebut warna daun sangat besar pengaruh perseorangan,
mengingat mengenai warna tidak ada ukuran yang objektif, lagipula warna daun suatu jenis
tumbuhan dapat berubah menurut keadaan tempat tumbuhnya dan erat sekali hubungannya
dengan persediaan air, makanan, serta penyinaran.

a. b
c
Gambar 6. Macam-macam warna daun. (a. warna merah; b. warna bercampur atau menutup
merah; c; wana hijau tua)

2.5 Permukaan Daun


Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda. Biasanya sisi atas
Nampak lebih hijau, licin, atau mengkilat, jika disbanding dengan sisi bawah daun.
Perbedaan warna tersebut disebabkan karena warna hijau lebih banyak terdapat di lapisan
atas daripada di lapisan bawah. Kadang-kadang pada permukkan daun terdapat alat-alat
tumbuhan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dll. Melihat keadaan permukaan daun
sehingga dapat dibedakan dalam beberapa macam, diantaranya :
a. Licin (laevis), dalam hal ini permukaan daun dapat kelihatan :
- Mengkilat (nitidus), contohnya sisi atas daun kopi (Coffea robusta Lindl.), beringin (Ficus
benjamina L.)
- Suram (opacus), misalnya daun kelapa rambat (Ipomoea batatas Poir).
- Berselaput lilin (pruinosus), misalnya sisi bawah daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun
tasbih (Canna hybrda Hort.)
b. Gundul (glober), misalnya daun jambu air (Eugenia aquea Burm.).
c. Kasap (scaber), misalnya daun jati (Tectona grandis .)
d. Berkerut (rugosus), misalnya daun jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.), jambu
biji (Psidium guajava L.).
e. Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut tetapi kerutannya lebih besar, misalnya
daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).
f. Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misalnya daun tembakau (Nicotiana
tabacum G.Don.).
g. Berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu sedemikian rupa,sehingga jika diraba terasa
seperti laken atau beludru.
h. Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misalnya daun
gadung (Dioscorea hispida Dennst.).
i. Bersisik (Lepidus), seperti misalnya sisi bawah daun durian (Durio zibethinus Murr.).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dalam pembahasan, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Susunan tulang daun menurut besar kecilnya terbagi atas tiga macam, yaitu ibu tulang,
tulang-tulang cabang, dan urat-urat daun. Sedangkan menurut bentuknya tulang daun terbagi
menjadi empat macam, yaitu dun bertulang menyirip (penninervis), menjari (palminervis),
melengkung (cervinervis), dan sejajar (rectinervis).
2. Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu tepi daun yang
rata (integer), dan yang bertoreh (divisus). Tepi daun yang bertoreh juga terbagi menjadi dua,
yakni toreh yang merdeka dan toreh yang mempengaruhi bentuk daun.
3. Daging daun (intervenium) dibedakan berdasarkan tebal dan tipisnya. Sifat ini dibedakan
daun yang tipis seperti selaput(membranaceus), seperti kertas (papyraceus), tipis
lunak(herbaceous), seperti perkamen (parkamenteus), seperti kulit/belulang (coriaceus), dan
berdaging (carnosus).
4. Warna daun tidak selalu hijau, melainkan terdapat warna lain, yakni merah, hijau
bercampur atau tertutup warna merah, hijau tua, dan hijau kekuningan.
5. Terdapat perbedaan permukaan daun pada sisi atas dan bawah. Sisi atas tampak lebih hijau,
licin (laevis), dan mengkilat (nitidus)dibanding sisi bawah. Selain itu, ada beberapa
macam perbedaan permukaan daun, diantarannya :
gundul (glaber), kasap (scaber),berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu
(pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), bersisi(Lepidus).

3.2 Saran
Pada kelompok selanjutnya diharapkan untuk mencamtumkan gambar-gambar, baik
dari morfologi daun, batang, maupun akar dalam setiap materi yang akan dibahas. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah mengamati perbedaan struktur dari setiap tumbuhan yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai