Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL PENELITIAN

E-JURNAL MEDIKA,Bintang
VOL. 6Malam
NO. 10,Gemilang,
OKTOBER Cokorda Bagus
2017: 61-65 Jaya Lesmana, Luh Nyoman Alit Aryani (Karakteristik Pasien Kambuh...)
ISSN:
2303-1395

Karakteristik Pasien Kambuh PADA Pasien Skizofrenia Dan Faktor


pencetusnya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali

Bintang Malam Gemilang 1 . Cokorda Bagus Jaya Lesmana 2 . Luh Nyoman Alit Aryani 2

ABSTRAK

Belakang Latar: Skizofrenia Adalah penyakit psikotik Yang Membutuhkan Pengobatan Jangka Panjang. Penyakit Penyanyi memiliki periode remisi,

namun Pasien kerap Kembali DENGAN gejala positif, memerlukan LAYANAN Gawat Darurat Dan disebut kambuh.

Penelitian Penyanyi bertujuan mengetahui prevelansi kambuh Dan faktor pencetusnya di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

Metode: Sebanyak 41 mencicipi diambil Dari Rekam Medis di Ruang Rekam Medis RSJ Provinsi Bali. Karakteristik Pasien diambil Dari Laporan di

UGD. Data dicatat data formulir PADA ekstraksi. Penghasilan kena pajak ITU Data diolah Dan dianalisis Beroperasi deskriptif Dan korelatif.
Hasil: Didapatkan 41 sampel DENGAN PERBANDINGAN Angka Kejadian laki-laki 61% dan Perempuan 39%. Ditemukan Status ketaatan

Pengobatan sebagai faktor Risiko DENGAN hasil temuan uji chi-square X 2 ( 1, N = 38) = 7,057, P <0,05. Ditemukan rata-rata jarak pagar

kambuh terpendek 410,9 hari, Dan rata-rata jarak pagar kambuh terpanjang 1071,8 hari. Ditemukan Korelasi negatif ANTARA Jangka Waktu kambuh
Dan rata-rata jarak pagar kambuh DENGAN R (41) = 0.210, P = 0.226.

Simpulan: PADA Studi Suami digunakan bahwa 41 Pasien Yang diambil Beroperasi Acak. Ketaatan Pengobatan Menjadi shalat Satu faktor Risiko kambuh.

Ditemukan bahwa Semakin Sering Seorang Pasien mengalami kambuh, Maka Semakin Pendek pula jarak pagar kambuh

berikutnya

Kata Kunci: Skizofrenia, kambuh, faktor pencetus

ABSTRAK

Latar Belakang: Skizofrenia bertahan gangguan psikotik yang membutuhkan pengobatan jangka panjang. Ada periode remisi tetapi gejala positif

cenderung untuk muncul kembali dan ER diperlukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi prevalensi kambuh dan faktor yang memicu

dalam suaka Bali.

Metode: 41 sampel diambil dari catatan ruang medis di Asylum Bali. Karakteristik pasien diambil dari laporan ER. Data kemudian diekstraksi ke
dalam, terorganisir, dan dianalisis. Hasil: 41 sampel diperoleh dengan perbandingan jenis kelamin laki-laki 61% dan perempuan 39%. Hal ini

ditemukan bahwa kepatuhan terhadap pengobatan sebagai faktor risiko dengan hasil chi-square X 2 ( 1, N = 38) = 7,057, P <0,05. Rerata berbagai
terpendek antara kambuh adalah 410,9 hari, dan rentang terpanjang antara kambuh adalah 1071,8 hari. korelasi negatif ditemukan antara jumlah

waktu kambuh kejadian dan kisaran antara kejadian kambuh dengan R (41) = 0.210, P = 0.226.

Kesimpulan: Dalam studi ini, 41 pasien yang diambil secara acak. Kepatuhan terhadap obat menjadi salah satu factor.The yang paling penting

lebih kambuh berpengalaman, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk reoccurence.

Kata kunci: Skizofrenia, kambuh, pemicu

PENDAHULUAN Dan Kematian Yang TIDAK Wajar, DENGAN Satu tinjauan


mengestimasi bahwa Penderita skizofrenia memiliki Risiko Bunuh
Skizofrenia, Beserta DENGAN Spektrum Yang
Fakultas Kedokteran Diri Sampai 4,9 kali lipat. Alasan Seorang Penderita skizofrenia
menyertainya, Adalah penyakit Kronis Dan Gangguan disruptif
1

melakukan bunuh Diri PADA dasarnya sama seperti populasi


Universitas Udayana Yang diasosiasikan DENGAN abnormalitas Dan Penurunan
2 Bagian Psikiatri RSUP Sanglah
bunuh Diri PADA umumnya termasuk, mood Gangguan, rasa
progresif aspek- ASPEK kognitif seperti, psikososial, vokasional,
Kehilangan, didahului Oleh Percobaan Bunuh Diri, Dan penyalah
Denpasar Dan Fungsional Perilaku. Onset Kejadian dialami Oleh remaja
gunaan obat-obatan. Pada Suatu Studi tindak lanjut, individu
Dan muda dewasa, DENGAN perkiraan Dari global yang
Yang Telah Keluar dari Rumah sakit Penghasilan kena pajak
prevalensi Sepanjang Hidup mencapai Angka
episode Awal skizofrenia, which are TIDAK melakukan medikasi
antipsikotik Beroperasi Teratur, diasosiasikan DENGAN 12 kali
1,4-4,6 Dan 0,16-0,42 per seribu orangutan pertahun 1 .
Diterima: 4 September 2017 Risiko Relatif Kematian KARENA different sebab,
Disetujui: 25 September 2017 Di ANTARA Pasien Yang mengalami Kematian KARENA
Diterbitkan: 2 Oktober 2017 sebab TIDAK Langsung skizofrenia, hampir 40% Dari Kematian
disebabkan Oleh bunuh Diri

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 61
ARTIKEL PENELITIAN

Bintang Malam Gemilang, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Luh Nyoman Alit Aryani (Karakteristik Pasien Kambuh...)

Dan 37 kali peningkatan Risiko Kematian KARENA bunuh Diri 2 . Mencari BAHAN DAN METODE
Google Artikel tingginya tersebut Data-data, Sebuah Bentuk
Penelitian Suami Penelitian merupakan
Pengobatan Yang adekuat Menjadi Sangat krusial hearts Upaya
deskriptif cross-sectional Yang akan memanfaatkan Rekam Medis
remisi.
Pasien untuk review Yang Dimiliki data. Data Dilihat Beroperasi
Beberapa Studi kelompok, through 15-20 Tahun
retrospektif untuk review Melihat hal berapa kali Pasien Keluar Dan
mengikuti Pasien, didaaptkan bahwa 25% DAPAT dikatakan
MASUK rumah sakit KARENA skizofrenia. Selain ITU Perhatian
Sembuh. Sembuh Sendiri didefinisikan sebagai hilangnya
KHUSUS diberikan PADA ketaatan Konsumsi obat di mana akan
gejala Dan kemampuan Pasien untuk review Kembali terjun
dilakukan tabulasi silang Dan uji pearson chi square.
Ke tatanan 'masyarakat. Namun demikian, dikemukakan also,
Walau Pasien dikategorikan
Selain ITU akan dilakukan uji Korelasi Terhadap Hubungan ANTARA
berdasarkan Sembuh
Jangka Waktu kambuh Dan jarak pagar antar
Kriteria tersebut, Bukan Berarti Pasien terlepas Dari
kambuh. Penelitian Penyanyi dilakukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
kemungkinan untuk review Terjadi kekambuhan 13,14 .
Provinsi Bali, Bangli Yang dilakukan Dari Pembuatan Proposal
Kambuh / kekambuhan Yang berulang kali menuntut Pasien untuk
review melakukan Perawatan di rumah sakit. Mencakup biaya Yang Sampai DENGAN Penelitian Selesai Yaitu bulan 20 Oktober 2013 -

Nantinya dikeluarkanpun TIDAK DAPAT terbilang Sedikit, APA Lagi 20 November 2014 Populasi hearts Penelitian Penyanyi Adalah
skizofrenia Adalah Kondisi psikiatris DENGAN Pengobatan pagar Pasien rawat inap di RSJ Provinsi Bali DENGAN diagnosis
mahal. Pada Suatu Studi Yang dilakukan di AS, PADA Tingkat skizofrenia berdasarkan PPDGJ- AKU AKU AKU. Data diambil Dari
nasional mencakup biaya Yang dikeluarkan hearts kurun Waktu
Rekam Medis Pasien terdata Dari Saat Keluar Pasien periode
Setahun DAPAT mencapai 2 miliar US $ hanya untuk readmisi Pasien
September-November 2014.
skizofrenia 3 . Menilai faktor-faktor di differences, Disertai keinginan
Penulis untuk review melakukan Penelitian Mengenai
Data dikumpulkan hearts Sebuah Formulir ekstraksi
data yang Yang Telah dirancang sebelumnya. Hasil Yang
efektifitas Pengobatan
TIMAH DENGAN using Rekam Medis akan diolah menggunaan
skizofrenia ITU Sendiri, DENGAN Melihat hal Data-data yang Penelitian
software SPSS versi 15. Distribusi Frekuensi kemudian dianalisa
sebelumnya, Maka Penulis melakukan studi menjabarkan prevalensi
Beroperasi deskriptif untuk review menjelaskan prevalensi
Kejadian relaps skizofrenia di RSJ Provinsi Bali.
berdasarkan uji statistik Yang Sesuai. Data kemudian akan
disajikan tabel hearts Bentuk Dan bar chart.

Tabel 1 Karakteristik Dasar Pasien skizofrenia berdasarkan Status pernikahan, HASIL


Orang Tua Yang Masih Hidup, Dan DENGAN siapa Pasien Tinggal.
Selama periode Penelitian, didapatkan 41 sampel di
Karakter Frekuensi Fg (%) mana 25 di antaranya Adalah laki- laki dan 16 sisanya
Status Pernikahan Perempuan, DENGAN 36,6% Dari mereka TIDAK BEKERJA.
Pendidikan terakhir di Yang ditempuh Pasien Adalah SD ATAU
Tak dapat diterapkan 1 2,4
sederajat sebesar 36,6% ataupun SMA ATAU sederajat 36,6%.
lajang 15 36,6
Persebaran penyakit skizofrenia dinilai berdasarkan Alamat
Menikah 16 39,0 Yang TIMAH PADA Rekam Medis Pasien. Hanya Saja agar
cerai Hidup 5 12,2 TIDAK Terlalu meluas, ASPEK Yang dikelompokkan Adalah
kabupaten Tempat Pasien berdomisili. Berdasarkan data yang
Pasangan Sudah Meninggal 4 9,8
Yang TIMAH, Pasien skizofrenia pagar Banyak Berasal Dari
Orang Tua Yang Masih Hidup Buleleng Yaitu 9 Pasien (22%), diikuti Oleh Tabanan sebanyak
Tak dapat diterapkan 16 39,0 8 Pasien (19,5%), Dan Gianyar sebanyak 7 Pasien (17,1%).

Ayah dan Ibu 13 31,7


Ayah Saja 5 12,2
Ibu Saja 1 2,4 Through Data Yang TIMAH, ditemukan Dominasi doa
Yatim Piatu 6 14,6 tipe skizofrenia Yang DAPAT ditemukan di RSJ Bali, Bali.
Kedua penyakit ITU Adalah skizofrenia tipe hebefrenik
Mencari Google Artikel Siapa Pasien Tinggal
sebanyak 27 Pasien ATAU 65,9%, dan Yang Satunya Lagi
Tak dapat diterapkan 4 9,8 Adalah tipe paranoid sebanyak 14 Pasien ATAU 34,1%.

Sendiri 4 9,8
Keluarga Ekstensi 8 19,5
Keluarga Kecil 25 61,0

62 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN

Bintang Malam Gemilang, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Luh Nyoman Alit Aryani (Karakteristik Pasien Kambuh...)

Meja 2 Tipe skizofrenia Utama Yang ditemukan Jarak antar kambuh terpanjang Yang dialami Pasien minimal 100
hari DENGAN maksimalnya 3,517 hari, DENGAN rerata 1,072 hari
(pembulatan Ke differences). Terdapat 1 Data Yang Harus
Karakter Frekuensi fg
(%) dikeluarkan KARENA Penulis menganggap Data ITU memiliki Nilai
Yang DAPAT dianggap outlier. Selain ITU, hitungan TIDAK DAPAT
diagnosis Utama
dilakukan PADA Seluruh 41 Pasien KARENA Terdapat beberapa
Skizofrenia hebefrenik 27 65,9 Pasien Yang Data Berlangganan TIDAK DAPAT TIMAH.

Skizofrenia Paranoid 14 34.1

Perhatian KHUSUS diberikan ditunjukan kepada tabel 4 Kejadian kambuh PADA Pasien Skizofrenia
ketaatan Terhadap pengobatan.Melalui anamnesis Yang tertera di RSJ Bali
PADA Rekam Medis, diselidiki LEBIH hearts Mengenai ketaatan
Pasien Terhadap Pengobatan Yang diberikan ketika Pasien Karakter Frekuensi Fg (%)
dipulangkan dari Rumah sakit sebelumnya. Pasien Yang taat
Jangka Waktu Relapse
Pengobatan Hanyalah 8 Dari 41 Pasien (19,5%), SEMENTARA
26 Pasien tercatat TIDAK taat Terhadap Pengobatan (63,4%). 7 0-5 kali 27 65,9
Pasien (17,1%) TIDAK DAPAT ditemukan Status ketaatan
Terhadap pengobatannya. 6-10 kali 10 24,4

11-15 kali 1 2,4

tabel 3 Ketaatan Pasien Terhadap Pengobatan TIDAK DAPAT


3 7,3
TIMAH

Karakter Frekuensi fg
(%) Selain Hubungan ANTARA ketaatan meminum obat Dan
Kejadian kambuh, analisis Korelasi PADA Jangka Waktu dilakukan kambuh
Pasien taat Pengobatan?
Dan rata-rata jarak pagar antar Kejadian kambuh DENGAN korelasi
Ya 8 19,5 pearson.
Ditemukan bahwa ANTARA Jangka Waktu kambuh DENGAN rata-rata jarak
TIDAK 26 63,4
pagar kambuh ditemukan negatif Korelasi,
Tak dapat diterapkan 7 17,1 r ( 41) = 0.210, P = 0.226

mengetahui Untuk Berlangganan Hubungan DISKUSI


ketaatan Terhadap Pengobatan Terhadap Kejadian
Skizofrenia Adalah pernyakit Yang
kambuh, dilakukan Analisa DENGAN using
Menyerang Sekitar 1% Dari populasi Dunia. Sampai sebelumnya Saat ini
crosstabs ( tabulasi silang). Ditemukan Pasien Yang taat air minum
baru Sedikit dilaporkan Berlangganan Pasien yang Benar-Benar DAPAT
Obat dan mengalami kambuh sebanyak 9 Pasien (23,7%),
Sembuh Dari skizofrenia. Hal Penyanyi also Berlangganan DENGAN
SEMENTARA Pasien Yang taat Pengobatan Dan TIDAK
TIDAK adanya Jelasnya Dan kritria Yang paten Dan Lengkap Yang
mengalami kambuh sebanyak 3 Pasien (7,9%). Sisanya Adalah
memberikan Garis Batas ANTARA Jelasnya pemulihan Dan pengampunan.
Pasien Yang TIDAK taat Terhadap Pengobatan Dan mengalami kambuh
Namun demikian, Angka kambuh Masih terbilang Tinggi Dan tak
terhindarkan. Kambuh Sendiri DAPAT Menjadi BEBAN Bagi Pasien
sebanyak 26 Pasien (68,4%). Tidak ditemukan Pasien Yang TIDAK
seperti gejala Yang memburuk, menurunnya fungsi fungsi kognitif, fungsi
taat Pengobatan Dan TIDAK mengalami kambuh. through uji chi-square
fungsi kerja, Dan turunnya KUALITAS Hidup 4 .
ditemukan Hubungan ANTARA ketaatan hearts meminum obat
Dan Kejadian kambuh, X 2 ( 1, N = 38) = 7,057, P <0,05. Terkait
berapa kali Pasien kambuh, dibuatlah Suatu Rentang Jangka
Berdasarkan ulasan Yang dilakukan Oleh Olivares dkk,
Waktu kambuh Dari 41 data yang Pasien Yang ADA. 27 Pasien
Dokter Jarang memberikan Jelasnya Lengkap Mengenai kambuh.
(65,9%) mengalami 0-5 kali
PADA tinjauan tersebut Olivares also menyayangkan ketidak
tersediaan
kambuh, 10 Pasien (24,4%) PERNAH mengalami 6-10 kali kambuh, SEMENTARA
garis pedoman Baik Dari Segi maupun nasional
Hanya ada satu Pasien Pasien (2,4%) Yang PERNAH mengalami
internasional Berlangganan Yang mendefinisikan kambuh 4 .
11-15 kali kambuh.
Terdapat beberapa Definisi kambuh berdasarkan Studi Yang
Data Dari 3 Pasien TIDAK DAPAT TIMAH. Jarak antar
BERBEDA. Studi Yang dilakukan Kazadi dkk mendefinisikan kambuh
kambuh terpendek Yang dialami Pasien minimalnya Adalah 7 hari
sebagai KASUS di mana Pasien mengalami gejala psikotik Dan
Dan Maksimal 1350 hari, DENGAN rata-rata 411 hari (pembulatan
Membutuhkan Konsultasi psikiatrik Dan dilanjutkan DENGAN
Ke differences). SEMENTARA

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 63
ARTIKEL PENELITIAN

Bintang Malam Gemilang, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Luh Nyoman Alit Aryani (Karakteristik Pasien Kambuh...)

Indikasi MASUK rumah sakit 5 . Mura dkk, hearts Studi Yang membandingkan Efek plasebo DENGAN obat-obatan
review-literatur nya mengatakan bahwa studi menjabarkan antipsikotik menunjukkan bahwa Pasien DENGAN antipsikotik
kebanyaka Sekarang berlawanan DENGAN Tulisan PADA buku cenderung TIDAK kambuh.
psikiatrik Yang menyatakan bahwa Angka Kejadian kambuh sama Namun demikian hasil temuan Penyanyi also Bergantung pada Cara
Baik PADA laki-laki maupun Perempuan. Mereka menemukan menilai ketidak taatan.
bahwa Angka Kejadian Berdasarkan Jenis kelamin LEBIH Tinggi Pengukuran DAPAT dilakukan berdasarkan
PADA laki-laki dibandingkan Perempuan. Hal Penyanyi sejalan Obat acara Monitoring System ( MEMS) ataupun DENGAN
DENGAN Temuan Yang didapat Oleh Penulis di mana laki-laki mengukur Jangka Waktu pil Yang Tersisa. Untuk Penulis Sendiri,
mengalami kambuh LEBIH Banyak daripada Perempuan 6 . Hal Data KARENA TIMAH through Rekam Medis, Maka ketaatan
Yang sama also ditemukan Oleh Chabungbam dkk, Dan bahkan Hanya didasarkan PADA Laporan Yang diberikan Baik Oleh
PERBANDINGAN Kejadian mereka hampir sama DENGAN Yang Pasien Sendiri maupun Oleh pengantar, Dan Hanya digolongkan
ditemukan Oleh Penulis Yaitu L: P Adalah 7: 3. 7 berdasarkan 'ya' dan 'TIDAK'. Kelemahan Dari PENGGUNAAN
Cara Penyanyi Adalah keaslian ketaatan, KARENA ADA
kemungkinan di mana Pasien ataupun pengantar TIDAK mau
mengakui statusnya ketaataannya Saat dilakukan anamnesis,
Terkait Pendidikan Pasien. BERBEDA DENGAN KARENA Takut mengecewakan Pemeriksa Saat ITU 5,10 .
pembagian Yang biasa dilakukan di Indonesia seperti SD, SMP,
SMA, TIDAK sekolah, Dan sarjana, pembagian Tingkat
Pendidikan di Luar dibagi Menjadi sekolah dasar ( SD), sekolah Satu Hal Yang TIDAK DAPAT dinilai Oleh Penulis PADA
Menengah kesempatan Penyanyi Adalah PERBANDINGAN PENGGUNAAN
(Untuk Anak Usia 11-16 Tahun ATAU Setara SMP Sampai SMA), perguruan
dosis Tinggi Dan dosis Rendah. PADA literatur-literatur Yang
tinggi ( Setara sarjana), Dan tidak ada pendidikan formal ( TIDAK Penulis temukan, doa di antaranya menyebutkan terkat
sekolah). JIKA didasarkan PADA pembagian Suami, Maka DAPAT PERBANDINGAN efektifitas kedua dosis di differences 7,11 . Hal
terlihat bahwa fg Pasien DENGAN Kejadian kambuh LEBIH Tinggi Penyanyi dikarenakan dosis Yang digunakan Kurang LEBIH sama
PADA Pasien DENGAN Pendidikan terakhir di DENGAN Saat admisi Ke UGD. Selain ITU Penulis TIDAK DAPAT
menemukan PERBANDINGAN ANTARA Batas di mana obat
pendidikan Utama. Hal Penyanyi sejalan DENGAN Penelitian Saria dkk disebut using dosis randah Dan Tinggi.
Dan Chabungam G dkk. 7,8

Temuan Yang menarik DAPAT Dilihat Dari persebaran BERBEDA DENGAN Penelitian sebelumnya Yang LEBIH
Pasien skizofrenia per kabupaten di Bali. Data menemukan Sering mencantumkan jarak pagar kambuh
Sampai Penulis Penyanyi, Penulis Belum DAPAT menemukan DENGAN hitungan bulan ATAU Tahunan Seperti Yang dilakukan
Angka persebaran lain. Hal Yang Perlu dicatat Adalah Angka 0 Oleh Kazadi dkk Dan ulasan Oleh Emsley dkk, Penulis melakukan
Yang ADA PADA Denpasar. Belum can ditemukan Penjelasan hitungan hari PADA jarak pagar
Mengenai Yang Dimiliki Angka Penyanyi, namun DAPAT Hal kambuh 5,12 . Selain ITU Penulis also membagi jarak pagar
Penyanyi berlawanan DENGAN teoritas urbanitas ATAU Daerah kambuh Menjadi jarak pagar terpanjang Dan terpendek Yang PERNAH
Yang cenderung LEBIH padat Perkotaan Seperti Yang dialami per Pasien.
diungkapakan PADA Studi Yang dilakukan Oleh Lederbogendkk PADA kedua Penelitian di differences, jarak pagar kambuh

Dan Mura dkk. PADA Studi tersebut mereka mengungkapkan Yang terpanjang Yang mereka termukan Adalah Sekitar 3 tahun.
bahwa Angka Namun hearts KASUS Temuan Penulis, DAPAT ditemukan kambuh Yang
JIKA dikonversi hearts hitungan Tahun, mencapai jarak pagar Lebih
kambuh Dan Kejadian skizofrenia LEBIH Tinggi PADA mereka Yang Dari 3 tahun. PENGGUNAAN hari PADA Penelitian Penyanyi also
lahir Dan Tumbuh di Daerah perkotaan dibandingkan pedesaan dimaksudkan untuk review Mencari Hubungan ANTARA Jangka
ATAU Pedesaan. Diungkapkan bahwa Daerah memiliki perkotaan Waktu kambuh Dan jarak pagar antar kambuh.
Bentuk-Bentuk stressnya tersendiri seperti Kependudukan Yang
Terlalu padat. Dibandingkan DENGAN Daerah lain di Bali, Denpasar Sampai Penulis melakukan studi menjabarkan Suami, Penulis Belum
Adalah Daerah Yang LEBIH modern yang sehingga JIKA mengikuti DAPAT menemukan data yang Yang melakukan PENILAIAN Hubungan
Teori di differences, Seharusnya Angka kambuh LEBIH Tinggi di Suami. PADA Penulis Temuan, Hubungan ditemukan negatif ANTARA
Daerah Denpasar 6,9 . Jangka Waktu kambuh Dan jarak pagar antar kambuh. Jadi DAPAT kitd
Katakan bahwa Semakin Sering Seorang Pasien mengalami kambuh, Semakin
Salah Satu faktor kambuh Yang berulang kali dibahas Pendek jarak pagar antar kambuh akan dialaminya.
hearts different Studi Adalah ketaatan Pasien hearts
mengkonsumsi obat Yang Sudah diresepkan. Namun ketidak
taatan Pasien hearts Konsumsi obat bukanlah Hal baru, Hanya SIMPULAN
Saja Hal Penyanyi Menjadi LEBIH Berat Dan serius 10 . Ulasan Yang
Skizofrenia, Beserta DENGAN Spektrum Yang
dilakukan Oleh Haddad dkk menunjukkan bahwa
menyertainya, Adalah penyakit Kronis Dan Gangguan
disruptif Yang diasosiasikan DENGAN

64 http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ARTIKEL PENELITIAN

Bintang Malam Gemilang, Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Luh Nyoman Alit Aryani (Karakteristik Pasien Kambuh...)

abnormalitas Dan Penurunan progresif aspek- ASPEK kognitif 6. Mura G, Petretto DR, Bhar KR, Carta MG.
seperti, psikososial, vokasional, Dan Fungsional Perilaku. Ada Skizofrenia: dari Epidemiologyto
kalanya Terjadi kambuh ATAU kekambuhan gejala positif Yang Rehabilitasi. Klinis Praktek &
PADA Penelitian kali Penyanyi didefinisikan sebagai kekambuhan Epidemiologi di Kesehatan Mental, 2012; 8: 52-66.
tak tertangani Yang menyebabkan Keluarga ATAU Warga Sekitar 7. Chabungbam G, Ayasthi A, Sharan P.
Membutuhkan LAYANAN Gawat Darurat sosiodemografi dan klinis faktor
Terkait dengan Relapse di Skizofrenia.
Faktor Yang menyertainya memuat berbagai bermacam- Psikiatri dan ilmu saraf klinis, 2007; 61: 587-593.
macam, namun Yang Sering Menjadi SOROTAN Adalah ketidak
8. Saria AE, Outwater AJ, Malima KIY. risiko dan
taatan Terhadap Pengobatan Yang diberikan. Jarak antar kambuh pun
Beragam antar Pasien. Ada Yang berjarak Hanya 7 hari, Dan Faktor-faktor pelindung untuk Relapse antara Individu dengan
bahkan ADA Yang berjarak pagar Panjang Yaitu 3517 hari ATAU Skizofrenia: Studi Qualitatice di Dar es Salaam, Tanzania. BMC
hampir berjarak 10 Tahun. Analisa Hubungan Yang dilakukan Psychiatry 2014; 14: 240-248.
Oleh Penulis also menemukan bahwa Semakin Sering Seorang
Pasien mengalami 9. Lederbogen F, Haddad L, Meyer-Lindenberg
A. Perkotaan Sosial Faktor Stres-Risiko Gangguan
kambuh, Maka Semakin Pendek pula jarak pagar di mana Pasien akan Mental. Kasus Skizofrenia.
mengalami kambuh berikutnya. Pencemaran lingkungan, 2013; 1: 1-5.
10. Haddad PM, Brain C, Scott J. ketidakpatuhan
DAFTAR PUSTAKA dengan Obat antipsikotik di Skizofrenia: tantangan
dan strategi manajemen. Pasien Terkait Hasil Ukur,
1. Chien WT dan Yip ALK. pendekatan saat ini untuk pengobatan
2014; 5: 43-62.
untuk gangguan spektrum skizofrenia, bagian I: gambaran
11. Uchida H, Suzuki T, Takeuchi H, Arenovich
dan perawatan medis. Penyakit neuropsikiatri dan
T, Mamo DC. Dosis Rendah vs Standar Dosis
Pengobatan, 2013; 9: 1311-1332
Antipsikotik Pencegahan kambuh di Skizofrenia:
Meta-analisis. Skizofrenia Bulletin, 2011; 37 (4):
2. Hor K dan Taylor M. Bunuh Diri dan skizofrenia: review
788-789.
sistematis tarif dan faktor risiko. Journal of
12. Emsley R, Chiliza B, Asmal L, Harvey BH. Sifat
Psychopharmacology, 2010; 24 (11), Tambahan 4:
kambuh di Skizofrenia. BMC Psychiatry, 2013; 13: 50.
81-90
3. Ascher-Svanum HS, Zhu B, Faries DE, Salkever
13. Shean GD. Pemulihan dari Skizofrenia: etiologi
D, Slade EP, Peng X, Conley RR. Biaya kambuh dan
Model dan Pengobatan Bukti Berbasis. Kairo: Hindawi
prediktor kambuh dalam pengobatan skizofrenia.
Publishing Corporation; 2010. Hal: 57-58.
BMC Psychiatry, 2010; 10: 2

14. Harrow M dan Jobe TH. faktor Terlibat


4. Olivares JM, Sermon J, hemels M, Schreiner
di Hasil dan Pemulihan di Skizofrenia Pasien Not On
A. Definisi dan Driver dari Relapse di Pasien dengan
antipsikotik Obat: Sebuah 15-tahun Multifollow-Up
Skizofrenia: tinjauan literatur sistematis.
Study. Journal of Nervous dan Penyakit Mental, 2007;
Annals of General Psikiatri, 2013; 12: 32-38.
195: 406-
5. Kazadi NJB, Moosa MYH, Jeenah TA. faktor
414.
Terkait dengan Relapse di Skizofrenia. Divisi Psikiatri,
2008; 14 (2): 52-60.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 65

Anda mungkin juga menyukai