Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny.Hayu
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu
Rumah Tangga
Suku : Sunda
Alamat : Jalan Bulak Ringin 3
Diagnosa Medis :

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. Kholil
Usia : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Sunda
Alamat : Jalan Bulak Ringin 3

Hubungan dengan : Suami


klien
2. Riwayat kesehatan sekarang
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama. Usia kehamilan 8 minggu. Ny.Hayu mendapat
informasi tentang kehamilan dari mertuanya. Ny.hayu merasa pusing, lemas dan pucat selama 3
hari. Kemudian Ny.hayu memeriksakan keadaan dan kehamilannnya di rumah sakit. Setelah
diperiksa keadaannnya, seperti tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar panggul, USG dan lain-lain.
Lalu, dokter memberi advis untuk cek darah yang dapat menunjang diagnosis ny.hayu. Dari hasil,
pemeriksaan tersebut didapatkan bahwa kadar Hemoglobin (Hb)nya 8 mg/dl dan dari hasil USG
tersebut didapatkan bahwa bayi ny.hayu adalah seorang perempuan dan sungsang. Dokter
menyimpulkan bahwa Ny.hayu menderita anemia. Kemudian Dokter mengkaji pola makan,
istirahat, pola aktivitas dan lain-lainnya.
3. Faktor teknologi
Klien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan di sana,
Klien mendapat informasi tentang kehamilan dari mertua, Klien mengeluh mengalami
pusing, lemas dan pucat selama 3 hari. Klien biasa berobat ke dokter, Klien masih percaya
pada sihir dan hal-hal gaib pada saat wanita itu hamil.

4. Faktor agama dan falsafah hidup


a. Agama yang dianut yaitu agama islam
b. Kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan menurut aturan yang
dibuat oleh pemuka agama dan para santri bahwa bagi para laki-laki yang istrinya hamil
dilarang membunuh binatang.
c. Klien dan keluarga percaya bahwa membunuh binatang pada saat hamil bisa membuat
nantinya anaknya cacat (lahir tidak sempurna) klien merencanakan akan berobat ke
dokter. Klien masih mempercayai adanya hal-hal mistik, seperti tidak boleh memakan
ikan laut, sedangkan suaminya pantang untuk membunuh binatang.

5. Faktor sosial dan keterikatan keluarga


Hubungan kekerabatan masih sangat kuat terutama dari keluarga perempuan. Ibu dari pihak
wanita, uwak (kakak orang tua wanita), bibi (adek dari orang tua) akan menginap dan
mendukung anak wanita nya yang baru saja melahirkan sampai dengan bayi berusia 1
minggu. Keputusan dalam keluarga dipegang oleh suami. Biasanya pasangan akan
menanyakan terlebih dahulu kepada orangtua masing-masing bagaimana yang terbaik, tetapi
keputusan Tetap diambil oleh suami. Selama proses setelah melahirkan sampai dengan 40
hari biasanya akan tinggal dipihak suami.
6. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup
a. Makanan pantangan yaitu ikan laut. Ny.Hayu makan habis dengan 1 porsi 3x sehari.
Ibu jarang makan buah. Ibu sesekali minum jamu agar anaknya tidak bau amis pada saat
melahirkan. Ny.Hayu pergi ke dukun bayi untuk membenahkan keadaan kehamilannya
yang letak sungsang. Suaminya tidak boleh membunuh binatang yang mengakibatkan
anaknya lahir cacat (tidak sempurna)
b. Persepsi sehat sakit berhubungan dengan aktifitas sehari-hari, yaitu:
1) Pasien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan disana.
Pasien jarang minum vitamin, pasien jarang berolahraga.
2) Pasien mengeluh mengalami pusing, lemas dan pucat selama 3 hari, pasien dianjurkan
untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan, sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan
untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah
darah (Zat Besi).

7. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku


a. Alasan mereka datang ke RS Karena pasien mengeluh pusing, lemas, dan pucat selama
3 hari.
b. Kebijakan yang didapat di RS Klien di periksa keadaannnya seperti tensi, berat badan,
tinggi badan, lingkar panggul, USG, cek darah dan disuruh untuk mengurangi aktivitas
yang berlebihan, sering berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam
hamil, istirahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah darah (Zat Besi).

8. Faktor ekonomi
a. Pekerjaan Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga
b. Sumber biaya pengobatan Klien dan keluarga telah menyiapkan tabungan untuk
persalinan klien
c. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan klien Klien menggunakan tabungannya untuk
biaya bersalin

9. Faktor pendidikan
a. Pendidikan Ny.Y adalah SMP dan suaminya adalah SMA. Pekerjaan Ny.Y adalah
sebagai ibu rumah tangga dan suaminya sebagai wiraswasta (penjaga toko).
b. Setelah di diagnosis anemia dan keadaan bayinya sungsang. Klien tidak menerima dan
merencanakan akan pergi ke dukun bayi. Kemampuan klien masih minim karena masih
percaya hal-hal gaib daripada medis
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.
2. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultur
3. Kurang penngetahuan berhubungan dengan kepercayaan dan sistem nilai yang dianut klien
tentang kehamilan
C. Perencanaan dan Pelaksanaan
Melakukan pendekatan dengan cara
Cultural Care Preserventation/ Maintenance :
Memelihara komunikasi yang sedang terjalin dengan baik (tanpa ada masalah karena budaya)
antara klien dengan perawat maupun klien dengan dokter atau klien dengan tenaga kesehatan lain.
Identifikasi perbedaan konsep antara perawat dan Ny. Y tersebut Perbedaan konsep perawat
dan Ny.Y terletak pada kepercayaan Ny.Y yang masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib.
Perawat harus tenang dan tidak terburu- buru berinteraksi dengan Ny.Y. Perawat bisa perlahan-
lahan untuk berkomunikasi dengan Ny.Y.
Lalu perawat bisa mendiskusikan perbedaan budaya yang dimilikinya dengan Ny.Y yang masih
percaya kepada dukun serta sihir dan hal-hal gaib.
Cultural Care Accomodation/ Negotiation :
Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat interaksi dengan klien, mencoba memahami
kebudayaan klien sepanjang tidak memperburuk proses intra natal klien.
Perawat bisa menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh Ny.Y
persepsi yang mendukung kesehatan klien.
seperti bahasa sehari-harinya.
Kemudian dalam perencanaan perawatan, perawat bisa melibatkan keluarga Ny.Y seperti
suami,ibunya atau mertua Ny.Y.
Jika konflik tidak terselesaikan, lakukanlah negosiasi dengan Ny.Y berdasarkan pengetahuan
biomedis perawat tersebut. Misalnya :
Ikan Laut yang kaya akan Zat besi yang berguna untuk pembentukan myoglobin, yang
membawa oksigen ke jaringan otot dan hemoglobin yang memberi oksigen ke darah dan menjaga
asupan yang cukup.
Pergi ke dukun bayi, hal ini tidak di benarkan karena memijat perut pada saat kehamilan dapat
mengakibatkan hal yang membahayakan bayi yang ada di dalam perutnya.
Minum jamu, hal ini tidak dibenarkan karena jamu mengandung campuran- campuran / ramuan-
ramuan yang berbahaya yang bisa mengakibatkan bayi menjadi kuning bahkan meninggal dalam
kandungan.
Cultural Care Repartening / Reconstruction:
o Memberikan informasi mengenai kondisi klien dengan membantu klien memilih serta
menyarankan hal-hal yang dapat meningkatkan derajat kesehatan klien. Sebagai contoh klien
mempunyai pantangan untuk
dapat meningkatkan kondisi kesehatannya.
mengkonsumsi makanan ikan laut dimana ikan laut itu sangat baik dikonsumsi karena mengandng
zat besi yang dibutuhkan oleh wanita hamil. Kita bisa menyarankan klien untuk lebih banyak
makan daging, buncis, sayuran hijau, kacang, kerang dan produk padi yang diperkaya zat besi.
Sedangkan jamu bisa kita ganti dengan vitamin dari buah-buahan maupun resep dokter.
o Melibatkan keluarga untuk turut serta memberikan pengertian kepada klien bahwa makanan yang
bergizi membantu meningkatkan kondisi kesehatannya.
o Selanjutnya perawat bisa memberikan kesempatan pada Ny.Y untuk memahami informasi yang
telah diberikan dan melakukannya.
o Lalu tentukan tingkat perbedaan Ny.Y melihat dirinya dari budaya kelompoknya sendiri.
o Kemudian gunakan pihak ketiga bila perlu,seperti tetangga atau kerabat dekat Ny.Y.
o Dan terjemahkan terminologi gejala Ny.Y tersebut ke dalam bahasa kesehatan yang mudah
dipahami Ny.Y dan orang tuanya.
o Terakhir berikan informasi pada Ny.Y tentang sistem pelayanan kesehatan.

D. Evaluasi
Evaluasidilakukanterhadappeningkatanpemahamankliententang:
1. Makan-makanproteinnabatisepertitempedantahudanmakanprotein
hewaniselainikandantelurmisalnyadagingayam.
2. PemberianASI(colostrum)kepadabayi,setelahdiberikanpenjelasanibu
tidaklagimembuangASIcolostrumnyatetapijustrumemberikannyakepada bayi.
3. Tidaklagimemberimakanpisangkepadabayimeskipunbayitersebut
menangis.MakananyangdiberikanhanyalahASIsampaidengan6bulan(ASI exclusive)

Anda mungkin juga menyukai