PEMBIMBING:
Tuti Alawiyah, drg, M Pd
DISUSUN OLEH :
INDIRA FATHIA. S (2016-11-081)
INTAN RATIH A. H (2016-11-082)
ISABELLA TRI. A (2016-11-083)
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan akan kesehatan terjalin hubungan antar
tenaga kesehatan khususnya dokter dengan pasien. Penyakit yang datang tanpa kompromi
membuat konsumen tidak dapat lagi menunda atau mengesampingkan jasa pelayanan
kesehatan, walaupun tidak memiliki biaya yang cukup. Jasa pelayanan kesehatan memiliki sifat
yang khusus sehingga jenis jasa pelayanan kesehatan ini menyandang misi fungsi sosial yang
mana misi fungsi sosial ini tetap harus diutamakan, mengingat pelayanan kesehatan sangat erat
kaitannya dengan rasa kemanusiaan yang secara jelas dijamin oleh Undang-undang, karena itu
setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan memadai.
Pasien pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang intensif.
Dokter dianggap sebagai pribadi yang akan dapat menolongnya karena kemampuannya secara
ilmiah sehingga peranan dokter dalam melakukan tindakan medis seolah-olah mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi dan peranan yang lebih tinggi daripada pasien. Dokter adalah
orang yang mempunyai keahlian profesional sebagai pemberi jasa, di pihak lain pasien orang
yang memerlukan bantuan jasa profesi dokter sebagai penerima jasa pelayanan.
Kedudukan hukum para pihak dalam tindakan medis adalah seimbang sesuai dengan
tanggung jawabnya masing-masing. Dokter bertanggungjawab selaku profesional di bidang
medis yang memiliki ciri tindakan medis berupa pemberian bantuan atau pertolongan yang
seharusnya selalu berupaya meningkatkan keahlian dan ketrampilannya melalui penelitian.
Pasien bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang ia berikan kepada dokter dan
membayar biaya administrasi pengobatan. Pasien di dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
sering kali pasien hanya mengikuti kata dokter sehingga pasien berada pada posisi yang lemah
Maka dari itu, seorang dokter memiliki tanggung jawab yang besar sehingga memiliki
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kewajiban dokter secara umum
2. Untuk mengetahui kewajiban dokter terhadap pasien
3. Untuk mengetahui kewajiban dokter terhadap teman sejawat
4. Untuk mengetahui kewajiban dokter terhadap dirinya sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk
melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan
menurut hukum dalam pelayanan kesehatan.
Hak dan kewajiban dokter dalam melaksanakan praktek mempunyai hak dan kewajiban
yang harus dijalankan sesuai dengan UU RI NO.29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTEK
KEDOKTERAN. Pada BAB VII tentang penyelenggaraan praktek indonesia pada paragraf ke
6 tentang Hak dan Kewajiban Dokter atau Dokter Gigi pada pasal 51 yang berisi sebagai
berikut:
A. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.
B. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
C. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.
D. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
E. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau
kedokteran gigi.
Di bidang kesehatan kewajiban pun menjadi hal yang sangat penting dan mutlak
untuk dilkasanakan. Mengingat kelalaian untuk memenuhi hak dan kewajiban akan
menimbulkan akibat yang tidak kecil, yakni berupa tuntutan ganti rugi ataupun dapat
diduga melakukan tindak pidana yang diancam dengan sanksi pidana seperti hukuman
mati, penjara maupun denda bahkan sanksi pencabutan hak-hak yang melekat pada
setiap individu tersebut. Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bahwa
kewajiban tidak lain merupakan beban atau tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk mengetahui lebih mendalam apa sajakah yang menjadi kewajiban dokter
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, baik yang bersumber dari hubungan
hukum maupun undang-undang.
Dokter sebagai pengemban profesi dalam pelayanan kesehatan, dibebani pula dengan
kewajiban-kewajiban sebagaimana dikemukakan oleh Alexandra Indriyanti Dewi
antara lain sebagai berikut :
1. Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
dokter.
2. Setiap dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi.
3. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh pertimbangan keuntungan pribadi.
4. Setiap dokter wajib melindungi mahkluk insani.
5. Dalam melakukan pekerjaan seorang dokter harus mengutamakan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang
menyeluruh
6. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan menggunakan segala ilmu dan
keterampilannya untuk kepentingan penderita.
7. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas kemanusiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
8. Setiap dokter tidak diperbolehkan mengambil alih penderita dari teman
sejawatnya tanpa persetujuan.
Menurut Leenen sebagaimana dikutip oleh Danny Wiradharma, mengatakan bahwa kewajiban
dokter dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu :
1. Kewajiban yang timbul dari sifat keperawatan medik dimana dokter harus bertindak
sesuai dengan standar profesi medik atau menjalankan praktik kedokteran secara “lege
artis”.
2. Kewajiban untuk menghormati hak-hak pasien yang bersumber dari hak-hak asasi
manusia dalam bidang kesehatan.
3. Kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan.
1. Dokter wajib merawat pasiennya dengan cara keilmuan yang dimiliki secara
adekuat.
2. Dokter wajib menjalankan tugasnya sendiri sesuai dengan yang telah
diperjanjikan, kecuali apabila pasien menyetujui perlu adanya seseorang yang
mewakilinya.
3. Dokter wajib memberikan informasi kepada pasiennya mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan penyakit penderitanya.
Sedangkan menurut KODEKI kewajiban dokter terbagi menjadi 3 bagian yaitu kewajiban
umum, kewajiban dokter terhadap pasien, kewajiban dokter terhadap teman sejawat, kewajiban
dokter terhadap dirinya sendiri.
A) Kewajiban Umum
Pasal 1 : Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpa dokter.
Pasal 2: Seorang dokter harus senantiaa berupaya melaksankan profesinya sesuai dengan
standard profsi yang tertinggi.
Pasal 3 : Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
leh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan.
Pasal 4 : Setiap dokter harus menghindari diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri
Pasal 5: Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psiki maupun fisik
hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien setelah memperoleh persetujuan
pasien.
Pasal 6: Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan
setiap penemuan tehnik atau penobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal hal yang
dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7 : Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
sendiri kebenarannya.
Pasal 7a : Seorang dokter harus, dalam setiap praktek medisnya memberikdan pelayanan medis
yang kompetn dengan keterbatasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasa 7b : Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi atau yang melakukan penipuan atau penggelapan
dalam menangani pasien.
Pasal 7c : Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien , hak hak sejawatnya dan hak
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 7d : Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup mahluk
insani.
Pasal 9 : Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat , harus saling menghormati.
PASAL 10 : Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
keterampilannyaa untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada
dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 13 : Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tuas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Pasal 16 : Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal 17 : Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran atau kesehatan
BAB III
PENUTUP
Dokter memiliki kewajiban yang cukup besar. Baik kewajibannya untuk secara umum.
Begitu banyak kutipan-kutipan maupun perundang-undangan yang bisa dijadikan sebagai
pedoman oleh dokter dalam menjalankan kewajibannya secara umum. Salah satunya yaitu kita
sebagai dokter merawat pasiennya dengan cara keilmuan yang dimiliki secara adekuat dan
dokter wajib menjalankan tugasnya sendiri sesuai dengan yang telah diperjanjikan, kecuali
apabila pasien menyetujui perlu adanya seseorang yang mewakilinya, dokter wajib
memberikan informasi kepada pasiennya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyakit penderitanya. Selain itu dokter juga memiliki kewajibannya terhadap pasien dan
teman sejawatnya. Segala kewajiban dokter telah di tentukan dan dicatat oleh perundang-
undangan yang ada di Indonesia. Dan diharapkan kita sebagai dokter gigi tidak melanggar
peraturan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA