Anda di halaman 1dari 2

Isabel

Wire Splinting/Temporary Splinting

1. Definisi
Splinting adalah salah satu terapi non bedah periodontal yang bertujuan untuk
mempertahankan kestabilan dari dua atau lebih gigi yang goyang akibat dari penyakit
periodontal atau trauma.

2. Indikasi
a) Gigi goyang grade I dan grade II klasifikasi Lindhe.
b) Gigi goyang akibat pasca perawatan orthodontik yang terlalu ekstrim.
c) Gigi goyang karena traumatik oklusi.
d) Gigi goyang yang menyebabkan gangguan fungsi mastikasi.
e) Gigi goyang akibat trauma. (ex: avulsi, subluksasi)
f) Gigi dengan sisa tulang alveolar 1/3 apikal dengan prognosis yang buruk.

3. Kontraindikasi
a) Gigi goyang grade III klasifikasi Lindhe.
b) Jumlah gigi penyangga yang tidak mencukupi.
c) Pasien yang tidak kooperatif.
d) Pasien yang tidak menjaga oral hygiene dirumah dengan baik.
e) Pasien dengan oklusi yang tidak stabil.
f) Compromised pasien, pasien dengan gigi goyang grade III (Lindhe) disertai dengan
penyakit sistemik.

4. Alat dan Bahan


a) Splinting Wire (kawat mayor 0,4 mm dan kawat minor 0,2 mm)
b) Arteri Clam
c) Amalgam/Semen stopper.
d) Gunting kawat.
e) Dental Tucker.
f) Komposit.
g) Plastis filling instrument.

5. Prosedur
I. Wire Ligature splinting di indikasikan untuk stabilisasi gigi anterior dengan teknik A
splint dan twisted.
II. Siapkan kawat mayor lalu lilit dari gigi C-C pada konturgigi terbesar dan tidak perlu
terlalu kencang.
III. Siapkan kawat minor dengan ukuran yang lebih pendek untuk di lilitkan didaerah
proksimal, dan dimulai dari arah yang berlawanan dari kawat mayor.
IV. Periksa kawat mayor dengan menggunakan sonde (apakah sudah cukup kencang, atau
masih kendur).
V. Ujung kawat minor ditutup atau dilapisi dengan komposit agar tidak melukai jaringan
lunak sekitar.
VI. Pada gigi diastema, kawat minor terus dipilin sampai ke gigi sebelah.

Daftar Pustaka

Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Newman and Carranzas clinical periodontology.
13th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2019.

Bathla S. Periodontics revisited. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2011.

Anda mungkin juga menyukai