Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN AMBULANCE

Standar
No. Dokumen Revisi Halaman
Prosedur
23.04.10 00 1 dari 8
Operasional

Pengertian Standar dan atau peraturan yang harus diperhatikan serta dijalankan
pada saat menggunakan ambulance RSUD Budi Asih
Sebagai pedoman bagi supir ambulans dan atau perawat pendamping
Tujuan
pasien pada saat menggunakan ambulance RSUD Budi Asih.
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kebijakan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Instalasi Gawat Darurat
4. Keputusan Direktur RSUD Budhi Asih No. 1563/-073.23 tentang
Pedoman Pelayanan IGD

1. Persiapan Ambulans Gawat Darurat


Sebuah ambulans modern yang dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan canggih sekalipun tidak akan bernilai apa-apa
kecuali jika selalu dalam keadaan siap untuk memberikan
pelayanan kapanpun dan di manapun terjadi kasus emergensi.
Suatu program preventif yang terencana pasti mencakup
Prosedur perbaikan ambulans secara periodik.
a. Pemeriksaan Ambulans (mesin mati)
Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan yang dapat
dilakukan ketika ambulans berada di pangkalan
i. Periksa seluruh badan ambulans. Cari kerusakan yang
dapat mempengaruhi jalannya pengoperasian yang aman.
ii. Periksa roda dan ban. Periksa adanya kerusakan atau
robeknya pelek roda dan bagian luar ban. Gunakan alat
pengecek/meteran tekanan untuk memastikan semua ban
mengembang dengan tekanan tepat.
iii. Periksa spion dan jendela. Cari kaca yang pecah dan
longgar dan periksa apakah ada bagian yang hilang.
PENGGUNAAN AMBULANCE

Standar
No. Dokumen Revisi Halaman
Prosedur
23.04.10 00 3 dari 8
Operasional
yang terjadi pada tekanan oli, suhu mesin, atau sistem
elektrik ambulan lainnya.
i. Periksa meteran yang terletak di dashboard untuk
pengoperasian ambulans yang optimal.
ii. Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi pedal rem
sudah tepat atau berlebihan. Periksa tekanan udara rem kaki
jika dibutuhkan.
iii. Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling ke
posisi mengemudi. Pindahkan kembali perseneling ke posisi
parkir segera setelah memastikan bahwa rem parkir berfungsi
dengan baik.
iv. Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.
v. Periksa fungsi alat penyapu kaca (wiper) depan dan alat
pencucinya (washer). Kaca harus bisa disapu bersih setiap
kali alat penyapu digerakkan.
vi. Tes fungsi lampu peringatan (warning lights) ambulans.
Periksa fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan lampu
putar (revolving light).
Prosedur
vii. Tes fungsi lampu ambulans lainnya. Periksa lampu depan
(sinar jauh dan dekat), nyalakan lampu sinyal/weser (signal
light), lampu kilat perempatan (four way flasher), lampu rem
(brake light), lampu samping (side light) dan lampu belakang
(rearlight) untuk penerangan tempat kejadian.
viii. Periksa fungsi perlengkapan pemanas dan pendingin baik di
kompartemen pengemudi maupun kompateman pasien.
Lakukan juga pemeriksaan alat isap (suction) on-board pada
kesempatan ini jika mesin sedang menyala.
ix. Periksa cairan perseneling.
x. Operasikan perlengkapan komunikasi. Lakukan uji radio
portabel dan demikian pula dengan radio terfikrsir serta alat
komunikasi radio telepon lain.
2. Mengoperasikan Ambulans Gawat Darurat
Pengemudi sebuah ambulans diperlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan khusus dalam mengemudi ambulans sehingga
meskipun respon harus dilakukan secara cepat namun perlu
dihindari kecerobohan yang mungkin akan membahayakan pasien,
orang lain maupun kru ambulance itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai