PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa kita ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat
antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, seks bebas dan lain -
Salah satu masalah kesehatan yang menjadi pusat perhatian saat ini
adalah kejadian HIV/AIDS yang menimbulkan krisis kesehatan di dunia saat ini.
Dimana Prevelensi pada tahun 2014, 36.9 juta orang hidup dengan HIV/AIDS
(UNAIDS, 2015). Sedangkan pada tahun 2016, sebanyak 36,7 juta penduduk
dunia terkena HIV dan 1,1 juta terkena AIDS dan diperkirakan 1,8 juta orang
diseluruh dunia menjadi terinfeksi HIV baru pada tahun 2016 dan sekitar 5.000
Bali pada tahun 1987 (Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014). Sampai dengan saat
ini situasi masalah HIV/AIDS dari Triwulan I (Januari-Maret) tahun 2016 mulai
dari tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak( 859), tahun 2006
(7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun
1
2
2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511), tahun 2013 (29.037),
tahun 2014 (32.711) tahun 2015 (30.935), tahun 2016 (41.250) dan tahun 2017
(10.376). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret
2017 sebanyak 242.699 orang. Sedangkan kasus AIDS dari tahun 2005 jumlah
AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.231, tahun 2006 (3.680),tahun 2007 ( 4.828)
tahun 2008 (5.298), tahun 2009 (6.744), tahun 2010 (7.470), tahun 2011 (8.279)
tahun 2012 (10.862), tahun 2013 (11.741), tahun 2014 (7.963), tahun 2015
(7.165) , tahun 2016 (7.491) dan tahun 2017 (673). Jumlah kumulatif AIDS dari
tahun 1987 sampai dengan Maret 2017 sebanyak 87.453 orang (Kemetrian
Indonesia umumnya berada di usia dewasa dengan presentasi infeksi HIV pada
kelompok umur 25-49 tahun (69,7%), sedangkan kasus AIDS tertinggi pada
kelompok umur 20-24 tahun (16,6%) dan kelompok umur ≥50 tahun (7.2%).
Namun pada umur 15-19 tahun ditemukan juga kasus HIV sebanyak 697 kasus.
Jumlah kasus HIV ini meningkat menjadi 29.037 kasus, tetapi pada kasus AIDS
mengalami penurunan menjadi 6.266 kasus pada 2013, dengan kelompok umur
15-19 tahun mengalami peningkatan menjadi 1.058 kasus HIV. Akhir tahun 2014
kasus HIV/AIDS terdapat 64,5% adalah generasi mudah usia produktif yakni
usia 15-39 tahun dan terdeteksi lebih banyak pada remaja sebanyak 1.717 kasus
Sedangkan jumlah infeksi HIV yang dilaporkan per provinsi dari tahun
1987 sampai dengan September 2014, lebih banyak terjadi di DKI Jakarta
(32.782 kasus), dibandingakan dengan Jawa Timur (19.429 kasus), Jawa Barat
3
(13.507kasus), Bali (9.637 kasus), Sumatera Utara (9.219 kasus), Jawa tengah
(9.032 kasus), Kalimantan Barat (4.574 kasus), Kepulauan Riau (4.555 kasus).
Di Provinsi Papua (10.184 kasus), Papua Barat (1.734 kasus), Sulawesi Selatan
(1.703 kasus), Kalimantan Barat (1.699 kasus) dan Sumatera Utara (1.573 kasus),
pada kelompok remaja. Salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan
dari target 85%. Sehingga remaja perlu menjadi sasaran dalam program
merupakan provinsi dengan keterpaparan terhadap virus HIV yang sangat tinggi.
Kesimpulan ini benarlah adanya jika kita memperhatikan situasi epidemi HIV
dan AIDS di Sulawesi Selatan, jumlah penderita HIV pada tahun 2009 sampai
dengan Juni 2016 sebanyak 5.719, sedangkan pada penderita AIDS sebanyak
2.551. Jumlah AIDS yang hidup dan meninggal pada tahun 1987 sampai dengan
4
Juni 2016 sebanyak 2.161 orang yang masih hidup dan yang meninggal sebanyak
390 orang.
adanya kasus HIV sebanyak 63 kasus dan berada pada urutan ke empat terbesar
di Sulawesi Selatan. Total penderita HIV/AIDS yang terdapat pada tahun 2010
adalah sebanyak 3.105 orang. Jumlah ini menempatkan Kabupaten Gowa sebagai
berisiko tertular oleh HIV/AIDS dan dimana pengetahuan remaja saat ini akan
2016). Hal ini menjelaskan tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi setiap
orang, karena dalam islam sendiri , manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai
insan yang berilmu. Maka dari itu sudah seharusnya kita mencari ilmu
berilmu, karena akan jelas berbeda seseorang yang meliliki pengetahuan dengan
yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan. Jadi, ilmu pengetahuan yang telah
yang baik dan yang bathil. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
Terjemahnya:
pelajaran adalah Ulul Albab, yakni orang-orang yang cerah pikirannya dan
saat ini sebagai langkah untuk mengurangi resiko penularan penyakit HIV/AIDS
pada remaja usia sekolah adalah dengan melakukan review dan penajaman
kesehatan tentang HIV/AIDS pada remaja hal yang mutlak ada pada remaja saat
ini, dimana pendidikan kesehatan itu sendiri ialah komponen esensial dan
hidup dalam kondisi yang terbaik yaitu berusaha keras untuk mencapai tingkat
HIV/AIDS adalah pemberian informasi yang akurat tentang ciri- ciri penyakit,
menyusaikan pada karakteristik dari audiens supaya apa yang disampaikan dapat
(2016) tentang “ Perbedaan efektifitas DHE dengan media booklet dan media flip
chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa SDN
media booklet dan flip chart sangat efektif terhadap peningkatan pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eva Susanti, dkk (2015) tentang
kelas diantaranya 6 kelas untuk siswa kelas X dan 6 kelas untuk siswa kelas XI
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada remaja
di SMA Negeri 10 Gowa di Kelas X terdapat jumlah siswa sebanyak 204 orang
dari 6 kelas, dimana jumlah laki- laki sebanyak 86 dan jumlah perempuan
tentang apakah HIV/AIDS itu, bagaimana cara penulara, bagaiman gejala klinis
serta pencegahannya, namun masih banyak siswa yang belum tahu tentang
HIV/AIDS dan berdasarkan pengamatan banyak siswa yang merokok dan
berkeliaran diluar sekolah saat jam pelajaran dan hasil wawancara dengan Kepala
Sekolah dan Kepala Bagian Tata Usaha bahwa di SMA Negeri 10 Gowa belum
B. Rumusan Masalah
dijawab dalam penelitian ini secara jelas akan tercakup dalam rumusan masalah
berupa pertanyaan penelitian berikut ini, yaitu :
flip chart dengan media video terhadap pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS
C. Hipotesis
selama 35 menit
3 Dependen Pengetahuan adalah hasil yang Hasil ukur penelitian Kuesioner
Pengetahuan di dapatkan dari pengindraan ini adalah :
remaja seseorang yang diperoleh dari 1. Baik (>76% sama
HIV/AIDS berbagai sumber misalnya dari dengan benar >22
media massa, TV, radio, dan soal).
android. 2. Cukup (56-76%
Remaja adalah anak yang sudah sama dengsn benar
balig atau sudah mengalami 17-22 soal).
menstruasi bagi perempuan. 3. Kurang (<56%
Usia remaja yaitu 15-20 tahun. sama dengan <17
Adapun materi yang harus soal)
dimengerti oleh remaja adalah
sebagai berikut :
a. Pengertian HIV/AIDS
b. Gejala klinis
c. Penularan
d. Pencegahan
e. Pengobatan
E. Kajian Pustaka
Keraton 7
martapura
Perbedaan Untuk Metode DHE Perbedaan
efektivitas DHE mendapatkan penelitian ini menggunakan penelitian ini
dengan media perbedaan adalah quasi media booklet terletak pada
booklet dan media efektifikas eksperimen dan flip chart metode penelitian
flip chart terhadap DHE dengan dengan keduanya dimana pada
peningkatan Media rancangan sama efektif penelitian ini
pengetahuan booklet dan two group terhadap metode yang di
kesehatan gigi dan media flip pre-test post peningkatan gunakan adalah
mulut siswa SDN chart test design pengetahuan metode booklet
126 Manado terhadap kesehatan gigi dan flip chart
peningkatan dan mulut sedangkan yang
pengetahuan anak SDN akan di teliti oleh
kesehatan 126 Manado peneliti adalah
gigi dan metode flip chart
mulut siswa dan metode video
SDN 126
Manado
Perbandingan Untuk Metode Media video Perbedaan
penggunaan media mengetahui penelitian ini
dapat penelitian ini
video dan metode peran dari menggunakan
meningkatkan terletak pada
ceramah dampak media quasi pengrtahuan metode penelitian
perilaku seksual viedeo eksperimental
dan sikap dimana pada
pranikah terhadap terhadap dengan remaja penelitian ini
pengetahuan dan peningkatan perancangan
tentang metode yang di
sikap remaja di pengetahuan pretes – dampak gunakan adalah
kabupaten rejang dan sikap posttes perilaku metode video dan
lebong design with
seksual ceramah
control group
pranikah lebih sedangkan yang
baik dari pada akan di teliti oleh
menggunakan peneliti adalah
metode metode flip chart
ceramah dan metode video
Perbandingan Untuk Metode Ada Perbedaan
media power poin mengetahui penelitian ini perbedaan penelitian ini
dengan flip chart apakah ada menggunakan peningkatan terletak pada
dalam perbedaan quasi pengetahuan metode penelitian
meningkatkan peningkatan eksperimen kesehatan gigi dimana pada
pengetahuan pengetahuan dengan dan mulut penelitian ini
kesehatan gigi kesehatan Pretest- antara metode yang di
dam mulut gigi dan posttest menggunakan gunakan adalah
11
E. Tujuan Penelitan
1. Tujuan Umum
Gowa
2. Tujuan Khusus
pendidikan kesehatan melalui media flip chart dan media video di SMA
Negeri 10 Gowa
pendidikan kesehatan melalui media flip chart dan media video di SMA
Negeri 10 Gowa
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi pendidikan
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dan data dasar untuk
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi, pengetahuan dan
juga pendidikan untuk masyarakat yang memiliki anggota keluarga atau orang