Anggota:
RISDA PAUJIAH
RIZQAH
SUCI LESTARI
SURYATI
PENDAHULUAN
Obat bius lokal/anastesi lokal atau yang sering disebut pemati rasa adalah
obat yang menghambat hantaran saraf bila digunakan secara lokal pada jaringan
saraf dengan kadar yang cukup. Anastetika lokal atau zat-zat penghalang rasa
setempat adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversible
penerusan impuls-impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas atau dingin.
Obat bius lokal mencegah pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat
kerjanya terutama di selaput lender. Di samping itu anastesi lokal mengganggu
fungsi semua organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa impuls.
Artinya anestesi lokal mempunyai efek yang penting terhadap SSP, ganglion
otonom, cabang-cabang neuromuskular dan semua jaringan otot.
LIDOKAIN
a. Nama Kimia
Lidokain memiliki:
Nama kimia: 2-(diethylamino)-2′,6′-acetoxylidide monohydrochloride
monohydrate.
Nama IUPAC: 2-(diethylamino)-N-(2,6-dimethylphenyl)acetamide
Nama lain: lignokain.
b. Struktur Kimia
c. Formula (Penyusun)
C14H22N2O
d. Khasiat
Lidokain ialah obat anestesi lokal yang banyak digunakan dalam bidang
kedokteran oleh karena mempunyai awitan kerja yang lebih cepat dan bekerja
lebih stabil dibandingkan dengan obat-obat anestesi lokal lainnya. Obat ini
mempunyai kemampuan untuk menghambat konduksi di sepanjang serabut
saraf secara reversibel, baik serabut saraf sensorik, motorik, maupun otonom.
Kerja obat tersebut dapat dipakai secara klinis untuk menyekat rasa sakit atau
impuls vasokonstriktor menuju daerah tubuh tertentu.
Lidokain mampu melewati sawar darah otak dan diserap secara cepat dari
tempat injeksi. Dalam hepar, lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih
larut dalam air dan disekresikan ke dalam urin. Absorbsi dari lidokain
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat injeksi, dosis obat, adanya
vasokonstriktor, ikatan obat, jaringan, dan karakter fisikokimianya.
BAB II
REAKSI KIMIA
DAFTAR PUSTAKA
Mardjono, Mahar. (1995). Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru
Mardjono, Mahar. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Gaya Baru
DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Menteri Kesehatan