Anda di halaman 1dari 2

1.

TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Melatih kemampuan dalam membangun geodatabase secara benar dan efisien.
2. Melakukan georeferencing dengan benar.

2. PEMBAHASAN
Geodatabase adalah kumpulan dataset spasial (geografis) yang terdiri dari berbagai tipe
(Prahasta, 2009). Geodatabase merupakan suatu wadah bagi feature class yang dapat berupa
single feature dan dapat pula tersusun dalam suatu feature datasets yang menggunakan sistem
koordinat yang sama. Geodatabase dirancang oleh tim pengembang sebagai common data
storage sekaligus sebagai management framework bagi sistem SIG, dalam hal ini perangkat lunak
Arcgis (Ramdhan, dkk. 2018). Terdapat dua sistem geodatabase yaitu Server Geodatabase dan
Personal Geodatabase. Server Geodatabase merupakan Relational Database Management
System (Oracle, SQL – Server, DB2) dan Personal Geodatabase menggunakan sistem data MS –
Access. Praktikum ini menggunakan server berupa personal geodatabase (Ramdhan,dkk. 2018).
Georeferencing merupakan proses pengenalan atau registrasi dari koordinat pada peta
grafis menjadi sesuai dengan keadaan koordinat di kenyataan. Georeferencing ini dilakukan
untuk memasukkan koordinat pada peta raster. Sehingga proses pembuatan peta secara digital
dapat menggambarkan konidsi sebenarnya di dunia nyata dengan baik sesuai keadaaan di
lapangan.
Pembuatan geodatabase dan georeferencing menggunakan aplikasi ArcCatalog dan
ArcMAp yang merupakan bagian dari ArcGIS keluaran ESRI. Peta yang diolah adalah lima
buah peta Kecamatan Sedayu, Bantul yang terdiri dari Peta Administrasi, Peta Kerapatan
Vegetasi, Peta Penggunaan Lahan, Peta Tekstur Tanah, dan Peta Persebaran Tempat
Sampah yang semuanya masih berupa peta raster.
Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan peta tersebut adalah dengan
membuat geodatabase. Pembuatan geodatabase dilakukan dengan software ArcCatalog,
dimana memiliki tampilan yang hampir sama dengan explorer pada windows. Geodatabase
didalamnya terdapat feature dataset yang berfungsi untuk mengelompokkan feature class
yang ada. Pada Personal Geodatabase tersebut dibuat dua buah Feature Dataset yaitu
“Peta_Dasar” dan “Peta_Tematik”. Feature Dataset “Peta_Dasar” berfungsi sebagai wadah
untuk data-data yang akan digunakan untuk pembuatan peta dasar, sementara
“Peta_Tematik” untuk menyimpan data-data yang akan digunakan untuk pembuatan peta
tematik.
Penentuan georeferencing dilakukan dengan cara menentukan minimal empat titik yang
terletak di sudut yang berbeda. Georeferencing ini dilakukan pada keseluruhan peta yang
digunakan. Inti dari georeferencing sendiri adalah pembuatan koordinat X dan Y dalam peta
itu sendiri. Registrasi koordinat dilakukan dengan penentuan titik kontrol pemetaan yang
harus terletak di tengah-tengah tanda +, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pergeseran
dan kesalahan.
Saat melakukan georeferencing pada peta, akan didaptkan suatu data yang disebut RMS
Error. RMS Error adalah kesalahan atau ketidakcocokan antara data yang ditampilkan oleh
ArcMap dengan data asli peta sebelum dimasukkan ke ArcMap. Semakin kecil nilai pada
data RMS Error, maka akurasi ArcMap pada peta tersebut semakin baik. Untuk memperoleh

Laporan Praktikum GKP 0301 Sistem Informasi Geografis 2019 I-1


nilai RMS Error yang sekecil memerlukan ketepatan titik yang dipilih saat memasukkan data
koordinat X dan Y pada peta tersebut.

3. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Geodatabase adalah kumpulan dataset spasial (geografis) yang terdiri dari berbagai tipe.
Geodatabase merupakan suatu wadah bagi feature class yang dapat berupa single feature
dan dapat pula tersusun dalam suatu feature datasets yang menggunakan sistem koordinat
yang sama. Pembangunan Geodatabase dilakukan dengan software ArcCatalog dan perlu
dilakukan dengan ketrampilan agar didaptkan hasil yang efisien dan benar.
2. Georeferencing merupakan proses pengenalan atau registrasi dari koordinat pada peta
grafis menjadi sesuai dengan keadaan koordinat di kenyataan yang dilakukan dengan
menentukan empat titik pada sudut yang berbeda. Georeferencing perlu dilakukan dengan
ketelitian dan kejelian mata yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya RMS
Error.

4. DAFTAR PUSTAKA
Ramdhan, Mochamad Rafi, dkk. 2018. Membangun Geodatabase Komoditas Unggulan
Indonesia. Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak (1-10).
Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar. Informatika. Bandung.

Laporan Praktikum GKP 0301 Sistem Informasi Geografis 2019 I-2

Anda mungkin juga menyukai