Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Jumlah penduduk dan aktivitas pembangunan yang semakin meningkat menuntut ketersediaan
lahan terutama lahan permukiman dan fasilitasnya juga meningkat pesat, sedangkan ketersediaan lahan
terbatas. Ketidakseimbangan akan hal tersebut memungkinkan terjadinya pemusatan permukiman di
daerah/ wilayah tertentu yang kemudian akan membentuk pola persebaran permukiman tertentu dan
berbeda-beda, terjadinya kenaekaragaman pola persebaran permukiman sebagai wujud persebaran
penduduk yang tidak merata.
Pola pemukiman adalah kekhasan distribusi fenomena permukiman di dalam ruang atau
wilayah, dalamhal ini di dalamnya dibahas tentang bentuk-bentuk permukiman secara individual dan
persebaran dari individu-individu permukiman dalam kelompok (Yunus, 1981 dalam Herliatin dan La
Harudu, 2016). Sedangkan persebaran permukiman membicarakan tentang hal-hal dimana terdapat
permukiman dan dimana tidak terdapat permukiman disuatu daerah permukiman, sehingga pola
persebaran permukiman penduduk dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan tanah, tata air, topografi
dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di wilayah tersebut (Bintarto dan Surastopo
Hadisumarno, 1979). Dapat dikatakan bahwa persebaran permukiman berbicara mengenai lokasi
permukiman, sedangkan pola permukiman berbicara mengenai susunan persebaran permukiman, dan
dua hal tersebut saling berkaitan erat.
Penentuan pola permukiman di suatu wilayah dapat diketahui dengan cara kualitatif dan
kuantitatif. Cara kualitatif dapat dilakukan dengan deskripsi dan dengan cara kuantitatif dilakukan
dengan analisis tetangga terdekat atau Nearest-Neighbour Analysis. Analisis tetangga terdekat adalah
sebuah analisa untuk menentukan suatu pola permukiman penduduk (Saraswati, dkk., 2016). Analisis
tetangga terdekat uga didefinisikan sebagai suatu analisis yang digunakan sebagai salah satu cara untuk
menjelaskan pola persebaran dari titik-titik lokasi tempat dengan menggunakan perhitungan yang
mempertimbangkan, jumlah titik lokasi dan luas wilayah serta jarak (Yusrina, dkk., 2018). Analisis
tetangga terdekat membagi pola permukiman menjadi tiga, yaitu clustered atau mengelompok, random
atau acak, dan uniform atau seragam. Pola permukiman mengelompok jika jarak antara lokasi satu
dengan lokasi lainnya berdekatan dan cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu, dengan
nilai indeks 0 (nol). Pola persebaran acak (random), jika jarak antara lokasi satu dengan lokasi yang
lainnya tidak teratur, dengan nilai indeks 1 (satu). Pola persebaran seragam (uniform), jika jarak antara
satu lokasi dengan lokasi lainnya relatif sama, dengan nilai indeks mendekati angka 2,15 (dua koma
lima belas).
Analisis pola permukiman dilakukan pada sebagian permukimann di Kabupaten Bantul
tepatnya pada zona III. Pertimbangan pada analisis tetangga terdekat yaitu perhitungan jumlah titik
lokasi luas wilayah serta jarak. Selain itu, dalam analisis pola permukiman ini perlu mengetahui
besarnya rata-rata jarak hasil observasi tetangga terdekat (Dobs) dan juga parameter tetangga terdekat
(Rn). Berdasarkan Peta Titik Permukiman Kabupaten Bantul pada zona III, dapat diketahui titik
permukiman sebanyak 24 titik dengan jarak lurus dari setiap titik ke tetangga terdekatnya sebesar 34,39
kilometer, sehingga didapatkan rata-rata jarak hasil observasi tetangga sebesar 1,43. Luas wilayah pada
zona tiga yaitu sebesar 121,95 kilometer². Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata jarak hasil observasi
tetangga, luas wilayah, dan jumlah titik permukiman didapatkan indeks tetangga terdekat sebear 1,27.
Hasil indeks tetangga terdekat (Rn) tersebut dilakukan plotting pada coninum nearest neighbour
analysis didapatkan pola permukiman random atau acak karena nilai indeks lebih mendekati angka satu
yang menunjukkan pola permukiman acak atau random.
Daftar Pustaka

Herliatin Dan La Harudu. 2016. Pola Persebaran Permukiman Di Desa Tumbu-Tumbu Jaya Kecamatan
Kolono Timur Kabupaten. Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1.
Bintarto & Surastopo Hadisumarno. 1979. Metode Analisis Geografi. Jakarta : Lp3es.
Saraswati ,Dian Ayu; Sawitri Subiyanto; Dan Arwan Putra Wijaya. 2016. Analisis Perubahan Luas Dan
Pola Persebaran Permukiman (Studi Kasus : Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik,
Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen Kota Semarang Jawa Tengah). Jurnal Geodesi
Undip Volume 5, Nomor 1.
Yusrina, dkk. 2018. Analisis Pola Permukiman Menggunakan Pendekatan Nearest Neighbour Untuk
Kajian Manfaat Objek Wisata Di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Jurnal Geografi,
Edukasi dan Lingkungan (JGEL), Vol. 2, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai