Oleh:
NOVIA SUSANTI
1110018006
sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu.
Kedua sistem ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem
yang baru telah benar-benar beroperasi dengan suskses sebelum sistem lama
umum.
b. Kemudian pasien menuju bagian pengelola data poli umum, dan dilakukan
pengisian data pasien sesuai kebutuhan melalui input data pasien, kecamatan,
a. Basis yang dikembangkan adalah berupa master data yang bersifat statis yaitu
pasien.
c. Output yang dihasilkan berupa laporan bulanan poli umum
d. Antar muka memberikan bentuk tambil awal bagu user untuk memulai
atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
a. Mendukung manajemen kesehatan
b. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
c. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
d. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan
tidak, saat ini segala aktifitas online dan offline yang terjadi dalam sebuah
perusahaan besar tentunya tidak terlepas dari input dan output berbagai jenis data.
Dan manajemen data merupakan salah satu dari banyaknya tindakan yang harus
dilakukan untuk membuat sistem yang terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
Selain hal tersebut, masih ada manfaat lain dari manajemen data,
1. Untuk memudahkan restorasi data dan backup. Tentunya data-data yang aman
tersimpan dalam suatu database serta terorganisir dengan baik dapat diandalkan
backup. Backup atau duplikasi data sendiri sangat penting untuk mengamankan
data-data dari kerusakan dan keghilangan data. Jika backup data ada dan aman,
maka data akan lebih mudah untuk direstorasi atau dikembalikan sesuai data
yang ada.
2. Dapat membantu proses disaster recovery planning Kerusakan dan kehilangan
data adalah hal yang paling dihindari oleh sebagian besar orang, perusahaan,
institusi, dan organisasi. Maka dari itu, backup data dapat membantu
merupakan bagian penting dari sebuah disaster recovery planning yang paling
tepat.
3. Membuat planning dan konfigurasi untuk penyimpanan tahap lanjut
data, baik itu secara offline atau online. Namun bentuk penyimpanan data lebih
dianjurkan secara online, yaitu agar lebih mudah dalam akses serta konfigurasi
Maka dari itu, untuk menghindari penyimpanan secara berulang kali, perlu
dibuat sebuah sistem manajemen data yang dapat memisahkan data-data secara
jelas dalam sebuah database. Namun pada dasarnya redudansi data diperlukan
karena jika sewaktu-waktu data mengalami masalah, error, atau hilang, data
akibat dari adanya kesalahan atau error dalam sistem input data. Tentunya
kemungkinan inkonsistensi data akan selalu ada, apalagi jika data yang diolah
sangat banyak. Namun dengan manajemen data yang baik, hal ini dapat
diklasifikasikan.