Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TUGAS

CONTOH MANAGAMENT DATA

RIKY AKBARIL OKTA

S2 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SURABAYA
2019
1. Contoh kegiatan manajemen data dalam pelayanan kesehatan

Contoh kegiatan manajemen data dalam pelayanan kesehatan yaitu

Penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk

mendukung evaluasi program KIA puskesmas menggunakan pendekatan

paralel yaitu pendekatan yang dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang

baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu

tertentu.

Kedua sisitem ini dioperasikan bersama-sama untuk meyakinkan bahwa

sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan suskses sebelum sistem

lama dihentikan. Penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan

bayi utuk mendukung evaluasi program KIA puskesmas dilakukan sesuai

dengan rancangan multiuser. Adapun prosedurna sebagai berikut:

a. Pasien didaftar kebagian pendaftaran, kemudian bagian pendaftaran

meneruskan pencatatan status pasien kepada bagian pengelola data KIA.

b. Kemudian pasien menuju bagian pengelola data KIA, dan dilakukan

pengisian data pasien sesuai kebutuhan melalui input data master ibu,

kecamatan, petuas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan data ibu hamil,

data persalinan, data bayi, dat kunjungan ibu dan data kunjungan bayi.

c. Setelah beberapa waktu yang ditentukan penanggungjawab program KIA

dapatmelakukan pengisian data sesuai dengan pelayanan yang diberikan

baik kepada ibu maupun bayi.

d. Dari data yang telah terisis tersebut diperoeh isian laporan bulanan

kegiatan KIA dipuskesmas dalam waktu kurun tertentu.


Rencana sistem informasi layanan kesehatan ibu dan bayi untuk

mendukung evaluasi program KIA puskesmas:

a. Basis yang dikembangkan adalah berupa master data yang bersifat statis

yaitu kecamatan, puskesmas, desa, proyeksi penduduk, petugas, vitamin,

imunisasi, tempat pelayanan, dan data ibu/calon ibu. Dan dikembangkan

basis data dinamis berupa file-file pada kegiatan transaksi.

b. Input pengelola data KIA berupa master data kecamatan, puskesmas, desa,

proyeksi penduduk, petugas, vitamin, imunisasi, tempat pelayanan, dan

data ibu/calon ibu.

c. Output yang dihasilkan berupa laporan meliputi: laporan bulanan KIA,

laporan bulanan PWS KIA anak PWS KIA ibu, laporan bulanan SPM,

laporan bulanan kelahiran dan kematian, lapran bulanan penemuan kasus

BBLR, laporan penemuan tetanis neonatorum, laporan bulanan kematian

ibu, laporan bulanan register kematian perinatal (0-7) hari, laporan bulanan

rekapitulasi lacakan kematian neonatal.

d. Antar muka memberikan bentuk tambil awal bagu user untuk memulai

bekerja dengan komputer.

e. Sistem Informasi Pelayanan KIA di Puskesmas

f. Hasil sistem informasi kesehatan ibu dan bayi untuk mendukung evaluasi

program KIA puskesmas.

2. Manfaat yang didapatkan dalam manajemen data kesehatan


Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan pada program KIA

yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil

kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi

(kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :

a. Mendukung manajemen kesehatan

b. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan

c. Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas

d. Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan

bukti (evidence-based decision)

e. Mengalokasikan sumber daya secara optimal

f. Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi

g. Membantu penilaian transparansi

Selain itu, Manfaat yang didapatkan adalah : Pihak puskesmas mampu

mengetahui masalah KIA untuk mengetahui program berjalan dengan lancar

atau tidak dengan melakukan pemetaan wilayah.

A. Manfaat dan Fungsi Manajemen Data

Manajemen data memiliki peran besar dalam keberlangsungan dan pencapaian

sebuah kesuksesan di suatu perusahaan atau organisasi. Bagaimana tidak, saat ini

segala aktifitas online dan offline yang terjadi dalam sebuah perusahaan besar

tentunya tidak terlepas dari input dan output berbagai jenis data. Dan manajemen

data merupakan salah satu dari banyaknya tindakan yang harus dilakukan untuk

membuat sistem yang terstruktur dan terkoordinir dengan baik.


Selain hal tersebut, masih ada manfaat lain dari manajemen data, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan restorasi data dan backup. Tentunya data-data yang aman

tersimpan dalam suatu database serta terorganisir dengan baik dapat diandalkan

sebagai sebuah tempat penyimpanan pusat yang dapat difungsikan sebagai

backup. Backup atau duplikasi data sendiri sangat penting untuk mengamankan

data-data dari kerusakan dan keghilangan data. Jika backup data ada dan aman,

maka data akan lebih mudah untuk direstorasi atau dikembalikan sesuai data

yang ada.

2. Dapat membantu proses disaster recovery planning

Kerusakan dan kehilangan data adalah hal yang paling dihindari oleh sebagian

besar orang, perusahaan, institusi, dan organisasi. Maka dari itu, backup data

dapat membantu mengurangi kemungkinan resiko ini. Dengan demikian,

backup data merupakan bagian penting dari sebuah disaster recovery planning

yang paling tepat.

3. Membuat planning dan konfigurasi untuk penyimpanan tahap lanjut

Manajemen data memungkinkan untuk menyusun sebuah konfigurasi atau

pengaturan yang nantinya akan memudahkan dalam tahapan penyimpanan

data, baik itu secara offline atau online. Namun bentuk penyimpanan data lebih

dianjurkan secara online, yaitu agar lebih mudah dalam akses serta konfigurasi

sistem, software, dan aplikasi.


4. Redudansi data

Duplikasi data memang sedikit beresiko terhadap kesamaan data sehingga data

menjadi menumpuk-numpuk dalam database. Maka dari itu, untuk

menghindari penyimpanan secara berulang kali, perlu dibuat sebuah sistem

manajemen data yang dapat memisahkan data-data secara jelas dalam sebuah

database. Namun pada dasarnya redudansi data diperlukan karena jika

sewaktu-waktu data mengalami masalah, error, atau hilang, data cadangan

dapat dengan cepat menggantikan data tersebut.

5. Mengurangi resiko inkonsistensi data

Resiko ini merupakan kesamaan data akibat dari adanya kesalahan atau error

dalam sistem input data. Tentunya kemungkinan inkonsistensi data akan selalu

ada, apalagi jika data yang diolah sangat banyak. Namun dengan manajemen

data yang baik, hal ini dapat dihindari atau setidaknya dikurangi kemungkinan

terjadinya.

6. Mengatasi kesulitan dalam akses dan pengambilan data

Manajemen data dapat mempermudah serta mempersingkat waktu ketika ingin

mengakses data-data yang diperlukan. Karena semua sudah tergolong dan

terkoordinasi dengan baik sesuai dengan masing-masing database yang telah

diklasifikasikan.

Anda mungkin juga menyukai