Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmatia S.

Kaluku
NIM : 821417013
Kelas : A S1 Farmasi 2017

Analisis kasus ASMA.

1. Pengobatan asma yang pertama diberikan oleh dokter sudah benar yaitu
Beklometason MDI 400 mcg 2x1 dan Salbutamol MDI 200 mcg apabila
diperlukan. Kemudian pasien mengeluh mengalami kesulitan bernafas (nafas
pendek) beberapa minggu terakhir artinya pasien tersebut masih ditahap ringan
dan sedang. Doketr kemudian meresepkan Zafirlukast dan Amoksisilin 250 mg
3x1 selama 1 minggu.
Pada terapi kedua yang diberikan oleh dokter tersebut belum tepat, karena
pada kasus tersebut pasien masih pada tahap asma ringan-sedang dimana pasien
harusnya diterapi dengan menggunakan obat golongan SABA, Prednisolone,
ataupun Controller oxygen (jika ada). Sehingga pemberian Zafirlukast kepada
pasien kurang tepat. Juga akibat pemberian zafirlukast tersebut 2 bulan
kemudian pasien masuk RS dengan keluhan sindrom seperti flu, abdominal
pain, dan kehilangan nafsu makan. Pasien juga terlihat seperti jaundice. Dengan
hasil pemeriksaan Lab yang menunjukkan bahwa Bilirubin, AST, dan ALT
dalam kondisi high yang artinya kemungkinan pasien mengalami gangguan
pada hepar atau hepatotoksisitas.
Kemudian pemberian amoksisilin 250 mg juga kurang tepat. Karena pada
kasus tersebut tidak dikatakan bahwa pasien mengalami infeksi bakteri yang
menyebabkan dia mengalami asma. Maka dari itu terapi yang tepat diberikan
kepada pasien tersebut apabila dia kembali mengalami asma yaitu diberikan
terlebih dahulu diberikan obat golongan SABA seperti pengobatan pertama
yang diresepkan oleh dokter dengan mencoba menaikkan dosisnya jika perlu
diamati respon selama 1 jam. Apabila pasien memburuk bisa dibawa ke ICU,
sambil menunggu bisa diberikan inhalasi SABA dan ipratropium bromide, O2,
atau kortikosteroid sistemik.
2. Edukasi untuk pasien
Setelah kekambuhan pasien disarankan untuk menggunakan obat
pengontrol. Digunakan secara rutin untuk terapi pemeliharaan atau pencegahan
kekambuhan. Golongan obat ini dapat mengurangi inflamasi saluran nafas,
mengontrol gejala dan mengontrol gejala dan mengurangi risiko kekambuhan
dan penurunan fungsi paru. Juga penggunaan obat pelega bila perlu untuk
meredakan gejala pada saat kekambuhan asma, termasuk pada saat terjadi
perburukkan gejala asma.
3. Kontrol pasien
Pasien disarankan untuk mengatasi resiko terjadinya kekambuhan yaitu
salah satunya mengurangi konsumsi alcohol atau bahkan dihilangkan kebiasaan
konsumsi alcohol tersebut. Juga sebisa mungkin untuk tidak terlalu sering
bermain dengan hewan peliharaannya yang kemungkinan nanti akan
menyebabkan alergi dan menjadi salah satu factor penyebab dari kekambuhan.
Disarankan untuk menjalankan terapi dan strategi non farmakologi seperti
aktivitas fisik.

Anda mungkin juga menyukai