Anda di halaman 1dari 55

DISUSUN OLEH :

SASTRIANI
33117010
1A
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang “Sumber
Utama Hidrokarbon” ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang
bersangkutan yang telah memberikan tugas ini kepada saya dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini, akan membahas beberapa hal tentang senyawa hidrokarbon
Dengan membaca makalah ini semoga teman-teman dapat lebih memahami senyawa
hidrokarbon.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Akhir kata, semoga segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan di negara
kita.

Makassar, 26 Mei 2018

Penulis :

SASTRIANI
iii

RINGKASAN
iv

DAFTAR ISI
Halaman

SAMPUL ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
RINGKASAN .................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 5

BAB II ISI
2.1 ....................................................................................................................................... 5
2.2........................................................................................................................................ 8
2.3 ....................................................................................................................................... 11
2.4........................................................................................................................................
2.5

BAB III PENUTUP


3.1 Materi Penelitian ........................................................................................................... 11
3.2 Metode Penelitian ......................................................................................................... 12
3.3 Metode pengambilan sampel ........................................................................................ 12
3.4 Teknik pengumpulan data ............................................................................................. 13
3.6 Populasi dan sampel ...................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri


dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan
empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang
terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat
tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO).

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai


minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi diolah menjadi bahan bakar, minyak pelumas dan aspal. Sampai saat ini terdapat
jutaan senyawa hidrokarbon. Hal ini tidak dipungkiri, karena atom karbon yang memiliki
sifat - sifat khusus. Sifat senyawa -senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis
ikatan kovalen antar atom karbon. Oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa
hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan penggolongan hidrokarbon
berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan kovalen antar atom karbon dalam molekulnya.

Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua yang kita gunakan atau kenakan dalam
menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa hidrokarbon. Seperti pakaian, alat
masak, alat tulis tempat pensil, dan sebagainya. Begitu banyak manfaat yang diberikan oleh
produk - produk dari hidrokarbon, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui
produk – produk yang dihasilkan dari hidrokarbon.

Bagian dari ilmu kimia yang membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon
atau kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh
makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Senyawa organik yang paling
sederhana terbentuk dari dua elemen, yakni karbon dan hidrogen. Ada tiga kelompok utama
dari senyawa hidrokarbon yaitu hidrokarbon jenuh, hidrokarbon tak jenuh dan aromatik.
2

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian hidrokarbon ?


2. Bagaimana sifat-sifat hidrokarbon ?
3. Apa sumber-sumber hidrokarbon ?
4. Bagaimana proses ekstraksi hidrokarbon ?
5. Bagaimana pemanfaatan hidrokarbon ?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia
Organik, makalah ini juga bertujuan untuk :

1. Dapat memahami pengertian hidrokarbon


2. Dapat memahami sifat-sifat serta sumber-sumber hidrokarbon
3. Dapat mendeskripsikan proses ekstraksi hidrokarbon
4. Dapat menjelaskan pemanfaatan hidrokarbon

1.4 MANFAAT

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan


mengenai seluk beluk senyawa hirokarbon bagi kalangan pelajar maupun kalangan umum.
Sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai penggolongan senyawa hidrokarbon
dan pemanfaatannya dalam kehidupan.
3

BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN HIDROKARBON

Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen
(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik. Hidrokarbon merupakan sifat dari struktural turunan alkana ikatan karbon, hidrogen
dalam metana ikatan karbon. Karbon reaktivitasnya dalam metana dan homolog-homolog
alkana. Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan hidrogen dikenal dengan
nama hidrokarbon . Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan
karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan
dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.

Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan
karbondioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber
utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi
dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan
adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air
barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)

Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.

KEKHASAN ATOM KARBON

Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan
di samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen
melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat
berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4).
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen
dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti
pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).
4

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan
terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau
siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon. Jika satu atom hidrogen pada metana
(CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen
pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan
seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.

Karbon organik Karbon anorganik

Di dalam strukturnya terdapat rantai atom Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.

Struktur molekulnya dari yang sederhana


Struktur molekulnya sederhana
sampai yang besar dan kompleks

Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer

Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion

Titik didih/leleh rendah Titik didih/leleh tinggi

Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air

Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan

Reaksi umumnya berlangsung lambat Reaksi berlangsung lebih cepat


5

2.2 PENGGOLONGAN DAN SIFAT-SIFAT SENYAWA HIDROKARBON

Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya:
a. Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c. Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d. Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener

Berdasarkan kerangkanya:
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai
terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik
lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.

b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
- Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian. atau
dapat ditulis.

Hidrokarbon berdasarkan klasifikasi tatanama organik terbagi atas :

1. Alkana

Alkana adalah hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana.


Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus
umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan
komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun
bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda
dinamakan isomer struktur.
6

a. Sifat-sifat Umum Alkana

1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya
maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah atom C sama
maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

b. Sifat Fisis Alkana

Pada suhu biasa, metana, etana, propana, dan butana berwujud gas; pentena sampai
heptadekana (C17H36) berwujud cair; sedangan oktadekana (C18H38) dan seterusnya
berwujud padat. Alkana tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana yaitu benzena,
karbontetraklorida, dan alkana lainnya.

Semakin banyak atom C yang dikandungnya (semakin besar nilai Mr), maka:
1. titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi (alkana yang tidak bercabang titik didihnya
lebih tinggi; makin banyak cabang, titik didihnya semakin rendah).
2. kerapatannya makin besar
3. viskositas alkana makin naik.
4. volatilitas alkana makin berkurang

c. Sifat Kimia Alkana

Pada dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia
zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya, yaitu:

- Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H
tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi
masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut
dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
7

- Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non
polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat
bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit
bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
Reaksi alkana dengan oksigen diatas merupakan salah satu dari tiga reaksi alkana akan
dibahas di sini, yakni:

1. Pembakaran Alkana
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO 2 dan uap air, sedangkan
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga
(partikel karbon).

2. Perengkahan ( Reaksi Eliminasi ) Alkana


Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang
lebih pendek. Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan
tekanan tinggi tanpa oksigen .Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat
alkena dari alkana . Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen
dari alkana .

3. Reaksi Substitusi Alkana oleh Halogen


Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen
Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi .
Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu
penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin ( klorinasi ).
Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
8

Deret Homolog Alkana

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus


umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya
mempunyai beda CH2atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau
dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
No. Rumus Nama
1. CH4 Metana
2. C2H6 Etana
3. C3H8 Propana
4. C4H10 Butana
5. C5H12 Pentana
6. C6H14 Heksana
7. C7H16 Heptana
8. C8H18 Oktana
9. C9H20 Nonana
10. C10H22 Dekana

2. Alkena

Alkena merupakan salah satu hidrokarbon tak jenuh namun cukup reaktif. Gugus
fungsi alkena yang terpenting adalah adanya ikatan rangkap dua (C=C)

a. Sifat-sifat Umum Alkena

Ø Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua


Ø Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Ø Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
Ø Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Ø Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 – 34 %)
Ø Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
9

b. Sifat Fisika Alkena

Alkena mempunyai sifat tidak larut dalam air, massa jenis lebih kecil dari satu, dan
titik didih bertambah tinggi dengan meningkatnya jumlah atom C. Perhatikan tabel titik didih
dan massa jenis alkana berikut ini.

Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena
sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk
ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif
sebagian.

c. Sifat kimia Alkena

Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena yang disebut
gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi pada ikatan rangkap dapat pula terjadi
diluar ikatan rangkap. Reaksi – reaksi pada alkena :

A. Reaksi Adisi
Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh)
menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi
alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh
ikatan tunggal C-C.

B. Polimerisasi Alkena
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul
raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang bergabung
disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi. Prosesnya mula-mula ikatan
rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan dua elektron tak berpasangan
tersebut kemudian membentuk ikatan antargugus, sehingga membentuk rantai.
10

C. Reaksi Pembakaran
Seperti alkana, alkena juga sangat mudah terbakar. Alkena mempunyai kadar karbon
lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut lebih banyak
oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.

CH2=CH2 + 2 O2 → 2CO2 + 2H2O

Deret Homolog Alkena

Pemberian nama alkena sesuai dengan pemberian nama alkane hanya mengganti
akhiran –ana dengan –ena. Deret homolog senyawa alkena dapat dilihat di bawah ini.

No. Rumus Nama


1. C2H4 Etena
2. C3H6 Propena
3. C4H8 Butena
4. C5H10 Pentena
5. C6H12 Heksena
6. C7H14 Heptena
7. C8H16 Oktena
8. C9H18 Nonena
9. C10H20 Dekena

3. Alkuna

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga -C≡C-.
Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus CnH2n-2.

a. Ciri – ciri Alkuna

1. Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga


2. Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3. Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4. Sifat-sifat :
- Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
- Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
11

b. Sifat Fisika Alkuna

Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut dalam air
tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama
seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.

c. Sifat Kimia Alkuna

 Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi
adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
 Reaksi adisi pada alkuna. Alkuna memiliki ikatan rangka tiga sehingga reaksi
adisinya berlangsung dalam 2 tahap.

 Polimerisasi Alkuna
Polimerisasi alkuna terjadi berdasarkan reaksi adisi. Prosesnya mula-mula ikatan
rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan dua elektron tak berpasangan
tersebut kemudian membentuk ikatan antargugus, sehingga membentuk rantai.
12

 Substitusi alkuna (penggantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu


atom H yang terikat pada C≡C di ujung rantai dengan atom lain.

 Reaksi Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen. Pembakaran alkuna


melibatkan reaksi antara alkuna dengan oksigen. Reaksi ini bersifat eksotermik.
Sama halnya dengan alkena,Jika alkuna dibakar dengan oksigen berlebih maka
pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH≡CH + 5 O2 → 4CO2 + 2H2O

Deret Homolog Alkuna

Asetilena adalah induk deret homolog alkuna, maka deret ini juga disebut deret
asetilena.

Atom Rumus Nama


C Molekul
1 - -
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 Butuna
5 C5H8 Pentuna
6 C6H10 Heksuna
7 C7H12 Heptuna
8 C8H14 Oktuna
9 C9H16 Nonuna
10 C10H18 Dekuna
13

2.3 SUMBER – SUMBER HIDROKARBON

A. Gas Alam

Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Komposisi kimia

Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang


merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8)
dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga
merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.

Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang
berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon
dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya
berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari
rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100
juta ton per tahun secara berturut-turut).

Komponen %
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butana
<5
(C4H10)

Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga
terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.
Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
14

Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama


dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas alam yang
telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum
gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan
menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah
diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat
menyebabkan tercekiknya pernapasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di
udara pada level yang dapat membahayakan.

Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar
di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi
gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat
menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang
berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.

Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan


karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang di luar rentang 5 - 15% yang dapat
menimbulkan ledakan.

Penyimpanan dan Transportasi

Metode penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas Underground


Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut sebagai "salt dome"
yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi dari reservoir sumber-sumber gas alam yang
telah depleted. Hal ini sangat tepat untuk negeri 4 musim. Pada musim panas saat pemakaian
gas untuk pemanas jauh berkurang (low demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-
kompresor gas kedalam kubah di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, di mana terjadi
kebutuhan yang sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah tanah
dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi perusahaan
(operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk menjaga stabilitas operasional
pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.

Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi :

 Transportasi melalui pipa salur.


 Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG
untuk pengangkutan jarak jauh.
15

 Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan
road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan
menengah (antar pulau).

Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah menyusun Master
Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu". Dalam waktu yang tidak
lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan membentang sambung menyambung dari Aceh-
Sumatera Utara-Sumatera Tengah-Sumatera Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini
jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih terlokalisir
terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied natural
gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat membawa gasa alam cair
atau gas alam terkompresi (compressed natural gas, CNG) dalam jarak dekat. Mereka dapat
mentransportasi gas alam secara langsung ke pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti
jalur pipa untuk transportasi lebih lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk
fasilitas tambahan untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, dan penggasan atau
dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.

Pemanfaatan

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

 Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik
Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar
kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel,
restoran dan sebagainya.
 Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol,
bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density
polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl
chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet
makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
 Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG.

Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner
(AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa
bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.
16

B. Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi,
analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah
itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya
berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai
dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk
membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai
macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

Minyak Bumi merupakan bahan bakar yang dihasilkan oleh alam dari fosil-fosil yang
terpendam berjuta-juta tahun. Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan
zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Minyak mentah
(petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-
sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen, dan nitrogen dan
sangat sedikit komponen yang mengandung logam.

Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah adalah alkana (parafin),
sikloalkana (napten), dan aromatik. Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung
pada sumber minyak bumi.Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak
tetapi kadang-kadang mengandung sikloalkana sebagai komponen yang terbesar, sedangkan
aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit. Untuk memisahkan fraksi-fraksi
dalam minyak bumi dapat dilakukan dengan cara distilasi bertingkat. Setelah melalui distilasi
bertingkat minyak bumi akan terpisah menjadi gas, bensin, kerosin, solar dan lain-lain. Hasil
distilasi tersebut digunakan untuk menggerakan berbagai mesin, seperti: mobil, pesawat,
mesin diesel dan lain-lain, untuk keperluan industri, aspal dan sebagainya.

Komposisi

Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya. Pada
umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur
berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna
kekuningan, kemerahan, atau kehijauan.
17

Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, terkadang ada juga kandungan
gas di dalamnya Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah,
beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran.

Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri dari alkana,
sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian
kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis
logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah
beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain.

1. Komposisi Hidrokarbon pada Minyak Bumi

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini
tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Minyak dari
Indonesia mengandung banyak senyawa aromatik seperti benzena, sedangkan minyak bumi
dari Rusia mengandung banyak senyawa sikloalkana seperti sikloheksana. Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-
macam senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.

Alkana

Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana.
n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang, contoh n-oktana. Isoalkana
adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang, contoh
isooktana.

Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa hidrokarbon tersatuasi yang
mengandung rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya terdiri atas atom karbon (C)
dan hidrogen (H).

Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan
sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana
dan sikloheksana seperti etil sikloheksana. Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena.
Naptena adalah senyawa hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap pada karbonnya. Naptena memiliki rumus umum CnH2n dan mempunyai ciri-ciri
mirip alkana tetapi mempunyai titik didih yang lebih tinggi.
18

Hidrokarbon Aromatik

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan
dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan
menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena,
contoh etil benzena.

2. Kandungan Unsur Kimia dalam Minyak Bumi

Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87%
karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen, dan <
0,1% unsur-unsur logam.

Sulfur (Belerang)

Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi. Keberadaan belerang
dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat
menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya
asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.

Oksigen

Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi dengan
atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah antara 0,05 sampai
1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik
apabila produk itu terlalu lama berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat
berupa: alkohol, keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi.
Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.

Nitrogen

Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-2%. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada
fraksi titik didih tinggi.
19

Unsur-Unsur Logam

Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic
cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline,
menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi,
misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat
membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang
mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata
tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi

Golongan hidrokarbon-hidrokarbon yang utama adalah parafin, naptena, aspaltena,


dan aromatik. Komposisi molekul hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan beratnya adalah sebagai berikut:

No. Hidrokarbon Rata-Rata Rentang


1. Naptena 49% 30-60%
2. Parafin 30% 15-60%
3. Aromatik 15% 3-30%
4. Aspaltena 6% sisa-sisa

Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu parafin, naftalena, dan campuran parafin-naftalena.

Minyak Bumi Golongan Parafin

Sebagian besar komponen dalam minyak bumi jenis parafin adalah senyawa hidrokarbon
rantai terbuka. Minyak bumi jenis ini dimanfaatkan untuk bahan bakar karena merupakan
sumber penghasil gasolin.

Minyak Bumi Golongan Naftalena

Komponen terbesar dalam minyak bumi jenis naftalena berupa senyawa hidrokarbon rantai
siklis atau rantai tertutup. Minyak bumi jenis ini digunakan untuk pengeras jalan dan
pelumas.
20

Minyak Bumi Golongan Campuran Parafin-Naftalena

Minyak bumi golongan ini komponen penyusunnya berupa senyawa hidrokarbon rantai
terbuka dan rantai tertutup.

Proses Pembentukan

Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad


mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun
dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut,
bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi
senyawa-senyawa hidrokarbon.

Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak
bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi
dan pemakaiannya.

Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud
gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini
dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-
bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi.

Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga
mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai
mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi,
minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak
yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan
dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.

Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai
tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu
pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
21

Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau
batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu,
minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu
dan oleum yang artinya minyak.

Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi
disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar
atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas
alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa
jenis minyak bumi.

Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak
bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-
lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen
karakter dan struktur sumber.

Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi :

1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.

2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung
karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di
delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk
ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai
karbon yang tidak mungkin dimasak.

3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain
di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam
atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
22

Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat
Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga
diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada
menjadi gas.

4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak
yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun
berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang
terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi
dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang
memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak
tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini
akan tertangkap dan siap ditambang.

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh
dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker
atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.

Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap.
Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi
haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang
titik didih tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu
400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.

Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen
dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen
yang titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga
komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa
gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan,
gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas).
23

Proses pengolahan minyak bumi akan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia. Produk utama dari hasil pengolahan minyak bumi diantaranya
adalah gas LPG, bensin, Kerosin dan minyak solar. Produk residu merupakan produk sisa
hasil pengolahan minyak bumi. Meskipun produk sisa produk residu ini tetap memiliki
manfaat dalam kehidupan manusia. Yang termasuk produk residu diantaranya minyak
pelumas, aspal, parafin, gas hidrokarbon dan arang.

LPG singkatan dari Liquefied Petrolium Gas (gas minyak bumi yang dicairkan) yang
berasal dari campuran berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan
menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10) serta mengandung juga etana (C2H6) dan
pentana (C5H12) .

Manfaat Elpiji : Elpiji di Indonesia dipakai terutama sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas), bahan bakar kendaraan bermotor, dan dipergunakan sebagai bahan
pendingin. Sifat Elpiji : Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar ,tidak beracun, tidak
berwarna dan biasanya berbau menyengat ,dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di
dalam tangki atau silinder, dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat,lebih
berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. Resiko
penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila
terkena api dapat menyebabkan kebakaran.

Bensin mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom karbon antara 5


sampai 12 yang berasal dari fraksi nafta dan fraksi minyak gas berat (gasoline) hasil
penyulingan minyak bumi.Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam bensin dapat berupa
alkana rantai lurus, alkanaa rantai bercabang, sikloalkanaa, aromatik, dan alkena. Kualittas
bensin dinyatakan dengan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan
dengan berbagai cara, diantaranya dengan menambahkan Tetra Ethyl Lead (TEL) dan
mengubah struktur senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam bensin.

Cara-cara pengubahan yang dapat dilakukan adalah catalytic naphtha reforming,


fluidised catalytic cracking, isomerisation, dan alkylation. Contoh gambar bensin. Bensin
jenis gasoline, biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bensin jenis
Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. Beberapa naphta
digunakan sebagai : Pelarut karet, Bahan awal etilen, Dalam kemiliteran digunakan sebagai
bahan bakar jet dan dikenal sebagai jP-4, Pelarut dry cleaning (pencuci).

Kerosin merupakan cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar.
Kerosin diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari minyak mentah pada suhu 150oC dan
275oC (rantai karbon dari C12sampai C15). Nama kerosin berasal dari bahasa Yunani keros.
24

Manfaat kerosin : penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara
berkembang, membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa, di gunakan juga
sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga Selain itu kerosin juga digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. Kerosin jenis bensol
digunakan sebagai bahan bakar kapal terbang atau pesawat terbang. Serta bakar mesin jet.

Minyak solar atau minyak diesel adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara
250-340oC (rantai karbon C14 sampai rantai karbon C16). Minyak solar merupakan fraksi
minyak gas ringan. Umumnya, minyak solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup
tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setena. Saat ini, Pertamina telah
memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan nama dagang Pertamina
DEX©(Diesel Environment Extra). Manfaat minyak solar : digunakan sebagai bahan bakar
untuk mesin diesel. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bensin melalui proses cracking.

Minyak pelumas atau minyak oli berasal dari fraksi minyak gas berat. Titik didih
fraksi ini lebih dari 350oC. Memiliki rantai karbon mulai dari C17 keatas. Manfaat minyak
pelumas : Minyak solar digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin, mencegah karat, dan
mengurangi gesekan. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh,
alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom
selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang,
dan beberapa atom lainnya.

Secara kuantitatif biasanya 80% masa aspal adalah karbon, 10% hidrtogen, 6%
belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel,dan vanadium.
Aspal bermanfaat sebagai bahan material pengeras jalan raya. Parafin (CnH2n+2) merupakan
fraksi utama dari minyak mentah yang memiliki bilangan oktan yang rendah. Jumlah parafin
pada minyak bumi hanya sedikit. Untuk menaikkan bilangan oktannya dapat dilakukan
dengan proses lanjutan.

Parafin memiliki rantai cabang. Parafin juga baik digunakan untuk “internal
combustion engine”. Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n = 20 – 40. Manfaat
Parafin : Digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri
tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi. Industri yang menggunakan
minyak dan gas bumi sebagai bahan baku disebut industri petrokimia. Plastik yang biasa
dibuat dari gas ini adalah plastik jenis polietilena,PVC, polipropilena, dan stirena. Gas ini
banyak digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia yang penting.
Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar
plastik.
25

Arang merupakan produk sampingan dari pengolahan minyak bumi. Arang ini
biasanya digunakan dalam industri. Selain itu arang banyak digunakan sebagai bahan
pembakaran. Namun, sayangnya arang ini kurang ramah lingkungan. Demikianlah produk
olahan dari minyak bumi. semoga bermanfaat. Minyak mentah mengandung berbagai
senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang
berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak
mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan
blending.

1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Minyak mentah
mengandung campuran senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih bervariasi, mulai
metana (CH4) yang memiliki titik didih paling rendah hingga residu yang memiliki titik didih
paling tinggi sehingga tidak teruapkan pada pemanasan. Dengan distilasi ini, minyak mentah
dipanaskan pada suhu 370°C, kemudian uap yang dihasilkan dialirkan dan diembunkan
(dikondensasikan) pada suhu yang sesuai. Cara distilasi dengan menggunakan beberapa
tingkat suhu pendinginan atau pengembunan disebut distilasi bertingkat.

Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada
suhu 370°C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap
menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi paraffin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini
memiliki rantai karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom. Minyak mentah yang
menguap pada proses distilisasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi
pada suhu yang berbeda-beda. Fraksi minyak bumi yang tidak terkondensasi terus naik ke
bagian atas kolom sehingga keluar sebagai gas alam.

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses
distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
bagian bawah menara/tanur distilasi.
 Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
26

 Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. Fraksi
yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih
rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.

2. Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan)molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Contoh cracking ini adalah pengubahan
minyak solar atau minyak tanah (kerosin) menjadi bensin.
Terdapat dua cara proses cracking.
1. Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan suhu
tinggi serta tekanan rendah.
2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan
bubuk katalis platina atau molybdenum oksida.
Proses pemecahan ini menghasilkan bensin dalam jumlah besar dan berkualitas lebih baik.
Contohnya, pemecahan senyawa n-dekana menjadi etena dan n-oktana.

Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada
suhu 370°C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap
menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi paraffin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini
memiliki rantai karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom. Minyak mentah yang
menguap pada proses distilisasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi
pada suhu yang berbeda-beda. Fraksi minyak bumi yang tidak terkondensasi terus naik ke
bagian atas kolom sehingga keluar sebagai gas alam.

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses
distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke
bagian bawah menara/tanur distilasi.
 Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
27

 Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair.

3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis
bensin ini memiliki rumus molekul sama, tetapi bentuk strukturnya berbeda sehingga proses
ini disebut juga isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan
pemanasan.

4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Misalnya, penggabungan senyawa isobutene dengan senyawa isobutana yang menghasilkan
bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut.
 Copper sweetening dan doctor treating adalah proses penghilangan pengotor yang
menimbulkan bau tidak sedap.
 Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
 Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan unsure belerang.

6. Blending
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses
pengolahannya. Bahan- bahan pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead (TEL), MTBE,
etanol, dan methanol. Penambahan zat aditif ini dapat menimgkatkan bilangan oktan.

Hasil Olahan Minyak Bumi

Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi
minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil
produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah
gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas
pentana (C5H12) yang dicairkan.
28

2. Bahan bakar penerbangan


Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat
terbang.

3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai
saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

4. Minyak tanah ( kerosin )


Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik
didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.

5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak
untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan.

7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar
padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin.

8. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu
akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam
chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel.

9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspal yang digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.
29

10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih ringan dari kayu, dan
tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain harganya murah, juga dapat digunakan
sebagai isolator dan mudah diwarnai. Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat
dihancurkan (degredasi). Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex,
Loalin), poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil
asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari etilena (CH2 =
CH2) dan merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat dari resin sintetik dan digolongkan
dalam termoplastik (plastik tahan panas). Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan
bahan kimia, kekuatan mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran
elektrik rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan rendah
(digunakan sebagai pembungkus, alat rumah tangga dan isolator) dan yang berkerapatan
tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata limbahnya dapat
menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu sifat plastik yang tidak dapat
diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi masalah ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari
berbagai disiplin ilmu telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu
dengan cara mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif karena hanya
sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di tempat penampungan sampah.
Sebagian besar plastik yang digunakan masyarakat merupakan jenis plastik polietilena. Ada
dua jenis polietilena, yaitu high density polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene
(LDPE). HDPE banyak digunakan sebagai botol plastik minuman, sedangkan LDPE untuk
kantong plastik.
Pemanasan polietilena menggunakan metode pirolisis akan terbentuk suatu senyawa
hidrokarbon cair. Senyawa ini mempunyai bentuk mirip lilin (wax). Banyaknya plastik yang
terurai adalah sekitar 60%, suatu jumlah yang cukup banyak. Struktur kimia yang dimiliki
senyawa hidrokarbon cair mirip lilin ini memungkinkannya untuk diolah menjadi minyak
pelumas berkualitas tinggi. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa minyak
pelumas yang saat ini beredar di pasaran berasal dari pengolahan minyak bumi. Sifat kimia
senyawa hidrokarbon cair dari hasil pemanasan limbah plastik mirip dengan senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah sehingga dapat diolah menjadi minyak
pelumas. Pengubahan hidrokarbon cair hasil pirolisis limbah plastik menjadi minyak pelumas
menggunakan metode hidroisomerisasi. Minyak pelumas buatan ini diharapkan dapat
digunakan untuk kendaraan bermotor dengan kualitas yang sama dengan minyak bumi hasil
penyulingan minyak mentah, ramah lingkungan, sekaligus ekonomis.
30

Dampak Pembakaran Minyak Bumi

Pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan gas alam) dapat
menyebabkan masalah pencemaran lingkunagan, khususnya pencemaran udara. Seperti yang
terjadi di kota-kota besar dan padat penduduk. Agar lebih memahami manfaat pemakaian
bahan bakar fosil dan dampak yang mungkin terjadi, akan dibahas berbagai pencemaran
udara, efek rumah kaca dan hujan asam.

1. Pencemaran Udara
Penggunaan bahan bakar fosil jika pembakarannya tidak sempurna dapat
menimbulkan pencemaran udara yang berupa partikulat atau gas dapat membahayakan
kesehatan manusia atau kestabilan bumi. Berikut beberapa pencemaran yang mungkin terjadi:

a. Pengotor dalam bahan bakar


Batubara mengandung sedikit belerang dan saat dibakara akan menghasilkan SO2 dan
meninggalkan abu yang mengandung oksida-oksida logam.

b. Bahan Additif
Untuk menaikkan bilangan oktan dalam bensin ditambahkan zat-zat additive yang
pembakarannya menghasilkan PbBr2 sebagai pencemar udara karena dapat merusak ginjal,
otak dan hati.

c. Karbon dioksida (CO2)


CO2 yang dihasilkan kendaraan bermotor sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, namun
peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca) atau pemanasan global yang
berpengaruh pada iklim dan pencairan es di kutub.

d. Karbon Monoksida (CO)


Pembakaran yang berlangsung tidak sempurna selain menghasilkan CO2 juga menghasilkan
CO dan Jelaga. CO beracun dan dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan
dan paru-paru. Jika CO masuk dalam darah melalui pernafasan dapat bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah membentuk karbosihemoglobin sehingga menghalangi darah
membawa oksigen ke seluruh tubuh sehingga tubuh kekurangan oksigen yang dapat
menimbulkan kematian yang diawali rasa lemas.
31

e. Oksida belerang (SO2 dan SO3)


Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil khususnya batu bara adalah SO2 dan SO3. Jika SO2
terhisap dalam pernafasan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan sehingga
menimbulkan rasa sakit. Sedangkan jika yang terhisap SO3 akan membentuk asam sulfat
yang berbahaya. Jika oksida belerang larut dalam hujan akan menyebabkan hujan asam.

f. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)


Dalam silinder bunga api listrik menyebabkan sedikit nitrogen bereaksi dengan oksigen
membbentuk NO dan setelah keluar dari knalpot NO bereaksi dengan udara (oksigen)
membentuk NO2.
N2 + O2 2NO(g)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Sebenarnya NO dan NO2 tidak beracun secara langsung tetapi NO bereaksi dengan bahan
pencemar lain menimbulkan asap kabut atau Smog yang dapat menimbulkan iritasi pada mata
dan saluran pernafasan. Smog juga mengurangi daya pandang dan tanaman menjadi rumah
kayu.

2. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)

a. Pengertian
Cahaya matahari dapat menembus atap kaca dan menghangatkan tanaman atau apa saja yang
terdapat dalam rumah kaca. Tanaman atau material apa saja yang mengalami pemanasan
tersebut akan memancarkan radiasi infra merah (gelombang panas) yang akan diserap kaca
dan meradiasikannya ke dalam rumah kaca dan terjadi peningkatan suhu. Keadaan tersebut
merupakan gambaran pengaruh sinar matahari terhadap suhu permukaan bumi. Di atmosfer
yang bertindak sebagai kaca adalah gas rumah kaca (GRK) yang meliputi karbondioksida
(CO2), uap air (CO), metana (CH4) dan senyawa golongan CFC. Jadi gas-gas tersebut
berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata sekitar 15C dan jika
tanpa GRK, suhu permukaan bumi diperkirakan mencapai -25C.

b. Gas-Gas Rumah Kaca (GRK)


1) Karbon dioksida (CO2)
CO2 merupakan gas rumah kaca paling penting karena kelimpahan diatmosfer paling banyak.
Akhir-akhir ini kelimpahan CO2 meningkat dengan adanya kemajuan teknologi, pertambahan
penduduk dan semakin banyaknya pabrik, kendaraan dan pembakaran utan.
2) Uap air
Kelimpahan uap air di udara cukup besar, namun keberadaannya tidak terkait langsung
dengan aktivitas manusia, sehingga peningkatan atau berkurangnya tidak mengkhawatirkan.
32

3) Metana
Kelimpahan metana jauh lebih sedikit dibandingkan CO2(g) dan H2O namun mempunyai
efek rumah kaca yang lebih kuat daripada CO2 per molekulnya. Keberadaan CH4 merupakan
hasil penguraian sisa-sisa tumbuhan.
4) Keluarga CFC
CFC merupakan gas rumah kaca namun keberadaannya dapat merusak lapisan ozon. CFC
dihasilkan dari penggunaan lemari es, berbagai alat semprot (deodorant, minyak wangi,
hairspray, berbagai pembersih dll)

3. Hujan Asam
Air hujan pada umumnya bersifat asam dengan pH (derajat keasaman) sekitar 5,7.
Jika air hujan mempunyai pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.

a. Penyebab hujan asam


Air hujan mencapai pH 5,7 (normal) dikarenakan melarutkan gas CO2 di udara
CO2(g) + H2O (l) H2CO3(aq)
Air hujan yang pH nya kurang dari 5,7 dikarenakan diudara banyak mengandung pollutant :
SO2, SO3 dan NO2 dengan reaksi sebagai berikut :
SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq) (asam sulfit)
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq) (asam sulfat)
2NO2(g) + H2O(l) HNO2(aq) + HNO3(aq)

b. Dampak Hujan Asam


Hujan asam menimbulkan masalah lingkungan terutama tanaman, biota air dan bangunan
1) Kerusakan hutan
Hujan asam dapat melarutkan unsure hara yang penting seperti kallsium dan magnesium
sehingga tanah bersifat asam yang tidak baik bagi tumbuhan. Selain itu hujan asam
membebaskan ion aluminium yang merupakan racun bagi tanaman dan gas SO2 yang ada
bersama hujan asam dapat mematikan daun tumbuhan.
2) Kematian Biota Air
Hujan asam mengakibatkan air sungai dan danau bersifat asam yang akan mematikan ikan
dan tumbuhan air.
3) Kerusakan bangunan
4) Hujan asam dapat merusak bangunan. Bahan bangunan seperti batu kapur, marmer dan
beton sedikit banyak mengandung CaCO3 yang akan larut dalam asam
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
33

c. Penanggulangan Hujan Asam


Terjadinya hujan asam dapat ditanggulangi dengan cara :
1) Menetralkan asamnya
Danau yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan menambahkan CaCO3 yaitu basa yang
relative murah
2) Mengurangi emisi SO2 yang berasal dari pembangkit tenaga dengan batubara. SO2 dapat
dikurangi dengan menyerap SO2 sebelum memasuki cerobong asap. Zat yang dapat
menyerap SO2 adalah CaCO4 yang dapat digunakan untuk membuat plester tembok/ plamir.
SO2 + CaCO3 CaSO3 + CO2
CaSO3 + ½ O2 CaSO4
3) Mengurangi emisi Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen (NO) terutama berasal dari kendaraan bermotor. Hal tersebut dapat dikurangi
dengan jalan mengurangi laju kendaraan. Cara lain dilakukan dengan mengubah katalitik
pada knalpot kendaraan.

C. Batu Bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri
dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis unsur memberikan rumus
formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Batu Bara Secara Umum

Umur batu bara

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada
era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang
lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif di mana hampir seluruh
deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.

Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara
yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus
hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
34

Materi pembentuk batu bara

Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan
pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

 Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat
sedikit endapan batu bara dari periode ini.
 Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga.
Sedikit endapan batu bara dari periode ini.
 Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu
bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji,
berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
 Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah.
Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung
kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan
glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti
di Australia, India dan Afrika.
 Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah
yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding
gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

Kelas Dan Jenis Batu Bara

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan
waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit
dan gambut.

 Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang
dari 8%.
 Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
 Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
 Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air
35-75% dari beratnya.
 Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.
35

Pembentukan Batu Bara

Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan
istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:

 Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi
hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah
kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses
pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
 Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi
bituminus dan akhirnya antrasit.

Batu Bara Di Indonesia

Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier,
yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan),
pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara
berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau
sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.

Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa
yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa di antaranya tegolong kubah gambut yang
terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata
lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi di mana mineral-mineral anorganik yang
terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar
abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu
bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan
sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran
pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah
timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.[2]

Endapan Batu Bara Eosen

Endapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar Tersier
Bawah atau Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di Sumatera dan Kalimantan.
Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat
Sulawesi, Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga Sumatera. Dari batuan sedimen yang
pernah ditemukan dapat diketahui bahwa pengendapan berlangsung mulai terjadi pada Eosen
Tengah.
36

Pemekaran Tersier Bawah yang terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada
pada tatanan busur dalam, yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman Lempeng Indo-
Australia. Lingkungan pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non-marin, terutama
fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau yang dangkal.

Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah -
Atas namun di Sumatera umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di
Sumatera bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh
endapan danau (non-marin).[3] Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara di
mana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran
pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur
Eosen Atas.[4]

Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan
berikut: Pasir dan Asam-asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan),
Kutai Atas (Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat),
Tarakan (Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).

Endapan Batu Bara Miosen

Pada Miosen Awal, pemekaran regional Tersier Bawah - Tengah pada Paparan Sunda
telah berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Awal Miosen ini terjadi transgresi marin pada
kawasan yang luas di mana terendapkan sedimen marin klastik yang tebal dan perselingan
sekuen batugamping. Pengangkatan dan kompresi adalah ketampakan yang umum pada
tektonik Neogen di Kalimantan maupun Sumatera. Endapan batu bara Miosen yang ekonomis
terutama terdapat di Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito
(Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara
ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.

Batu bara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran pantai
yang mirip dengan daerah pembentukan gambut saat ini di Sumatera bagian timur. Ciri utama
lainnya adalah kadar abu dan belerang yang rendah. Namun kebanyakan sumberdaya batu
bara Miosen ini tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang ekonomis kecuali jika
sangat tebal (PT Adaro) atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun batu bara Miosen
di beberapa lokasi juga tergolong kelas yang tinggi seperti pada Cebakan Pinang dan Prima
(PT KPC), endapan batu bara di sekitar hilir Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan
beberapa lokasi di dekat Tanjungenim, Cekungan Sumatera bagian selatan.
37

Gasifikasi Batu Bara

Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas
batu bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas
ini karbon monoksida(CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4),
dan nitrogen (N2) – dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap
air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara
nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.

Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah
sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara,
bila mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh
kabut) dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut
sebagai "hujan asam" “acid rain”. Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang
umum tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang
tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran
combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa
partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.

Pembersihan Batu Bara

Ada beberapa cara untuk membersihkan batu bara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat
kimia kekuningan yang ada sedikit di batu bara, pada beberapa batu bara yang ditemukan di
Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai
10 % dari berat batu bara, beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan
negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%)
dari berat batu bara. Penting bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sebelum mencapai
cerobong asap.

Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu
bara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik
kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi
menjadi bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold” dapat dipisahkan dari batu
bara. Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki
besar yang terisi air , batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.
Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan batu bara
dari pengotor-pengotornya.
38

Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu
bara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini
disebut "organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah
dicoba untuk mencampur batu bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari
molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih
bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.

Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun
setelah 1978 — telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk
membuang sulfur dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong
asap. Alat ini sebenarnya adalah "flue gas desulfurization units," tetapi banyak orang
menyebutnya "scrubbers" — karena mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap
yang dikeluarkan oleh tungku pembakar batu bara.

Membuang NOx Dari Batu Bara

Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar daripada udara yang dihirup, pada
kenyataannya 80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom nitrogen
mengambang terikat satu sama lainnya seperti pasangan kimia, tetapi ketika udara dipanaskan
seperti pada nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan
oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx
juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak di dalam batu bara.

Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang
kadang kala terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang membentuk “acid rain”
(hujan asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut “ground level ozone”,
tipe lain daripada polusi yang dapat membuat kotornya udara.

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan
asalnya, beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batu bara di pemabakar di mana ada
lebih banyak bahan bakar daripada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah
kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan
nitrogen. Campuran pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua di
mana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar.
Konsep ini disebut "staged combustion" karena batu bara dibakar secara bertahap. Kadang
disebut juga sebagai "low-NOx burners" dan telah dikembangkan sehingga dapat mengurangi
kangdungan Nox yang terlepas di uadara lebih dari separuh.
39

Ada juga teknologi baru yang bekerja seperti "scubbers" yang membersihkan NOX
dari flue gases (asap) dari boiler batu bara. Beberapa dari alat ini menggunakan bahan kimia
khusus yang disebut katalis yang mengurai bagian NOx menjadi gas yang tidak berpolusi,
walaupun alat ini lebih mahal dari "low-NOx burners," namun dapat menekan lebih dari 90%
polusi Nox.

2.4 PROSES EKSTRAKSI HIDROKARBON

A. Distilasi Pecahan

Minyak mentah atau petroleum adalah minyak yang didapat dari pembusukan
tumbuhan dan hewan jutaan tahun yang lalu. Adalah campuran dari molekul hidrokarbon
yang berbeda yang tidak dapat digabungkan secara kimia. Karena perbedaannya dalam titik
didih/kondensasi, senyawa individu pada minyak mentah dapat dipisahkan oleh metoda fisika
yang disebut distilasi pecahan.

Minyak terdiri dari alkana dan alkana dari panjang rantai yang beragam (5 hingga 60
atom karbon). Hidrokarbon dengan rantai lebih rendah menguap lebih mudah darioada
senyawa rantai yang lebih panjang. Minyak tanah dipanaskan hinnga suhu sangat tinggi
sehingga senyawa dengan rantai karbon 20 atau di bawahnya dapat menguap. Uap diteruskan
ke dalam kolon fraksi yang terdiri dari banyak leel dan pipa.

Level makin rendah dijaga dengan suhu tinggi dan density The vapour is passed into a
fractionating column that contains many levels and pipes. Level lebih rendahT dirawat
dengan suhu tinggi dan suh menurun pada level yang lebih tinggi. Molekul dengan titik didih
rendah ( senyawa yang lebih stabil) menguap terlebih dahulu pada level yang lebih tinggi.
Tergantung pada titik didih, senyawa yang berbeda mengembun pada level yang berbeda.

Molekul dengan titik didih tinggi (senyawa kurang stabil) menguap terakhir dan
mereka mengembun di bawah kolom. Selama distilasi pecahan, ikatan C-C atau C-H tidak
pecah. Hanya daya tarik intermolekul yang lebih lemah diatasi dengan memperbolehkan
penguapan terjadi. Molekul dengan rantai yang lebih panjang mempunyai daya tarik
intermolekul yang lebih besar dan karenanya mempunyai Titik Didih yang lebih tinggi.

Gas mengembun di atas, cairan di tengah dan benda padat di bawah. Urutan yang
muncul pada senyawa berbeda, atau fraksi, sebagai berikut: kilang gas, gasoline atau petrol,
naptha, kerosene, minyak diesel, bahan bakar minyak dan residu yang terdiri dari bitumen.
40

Hidrokarbon dengan rantai yang lebih pendek lebih stabil, mudah mengalir (kurang
kental) dan and mudah menyala. Satu fraksi tertentu yang penting adalah petrol yang terbuat
dari 8 molekul karbon – oktan yang menguap lebih mudah daripada minyak mesin.

B. Catalytic cracking

Itu adalah proses penyulingan minyak yang hidrokarbon berguna kurangg kompleks
dipecah menjadi hidrokarbon berguna yang lebih sederhana dalam bentuk katalis. Fraksi yang
kurang digunakan dipanaskan dan melebihi panas katalis. Pada cracking, banyak reaksi
terjadi dan produk berguna seperti kerosene, gasoline, LPG, minyak panas dll. terbentuk.

C. Reforming

Beberapa fraksi didapat dalam penyulingan petroleum adalah minyak&nbsp yang


tidak berguna; Mereka dipanaskan hingga suhu yang tinggi pada waktu yang sangat singkat
dalam bentuk katalis. Tekanan dijaga sehingga molekul tidak pecah (Cracking berarti
memisahkannya menjadi hidrokarbon yang lebih kecil). Proses ini dikatakan untuk mengubah
dan produk yang didapat adalah hidrokarbon dengan bentuk molekul komplek dan ranking
oktan yang tinggi.

D. Hydraulic fracturing

Minyak dan gas alami terjebak di bawah batu sedimen kedap berpori. Hydraulic
fracturing adalah proses yang mana campuran air, pasir dan kimia dipompa di bawah tanah
untuk memecah batu. Sekarang minyak dan gas alami dapat ditemukan dengan mudah.

2.5 PEMANFAATAN HIDROKARBON

1. Sandang

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified
terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin
(minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu
para-xylene. Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1
dan C3 dari molekul benzen tersebut. Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan
udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk
seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester.
Serat poli ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang.
41

Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester.
Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat
dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat
dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat
poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat
mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen PTA di Indonesia adalah
di Pertamina Unit Pengolahan III dengan jenis produk dan peruntukannya disini.
Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih
halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat
dari polietilen.

2. Papan

Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan
dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin /
alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam-macam mulai
dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja,
kursi, piring, dll. Salah satu produsen bahan baku barang plastik di Indonesia adalah
di Pertamina Unit Pengolahan III Palembang tempat saya kerja dengan jenis produk yang
bermacam-macam.

3. Seni

Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat
minyak dan pelarutnya. Salah satunya ialah thinner yang biasa digunakan untuk
mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar
dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low
Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang
PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa
hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin,
dan hidrokarbon aromatik.

4. Estetika

Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan
penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika
kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau
bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu.
42

Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.


Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui
proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang
berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.

5. Pangan

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola
berwarna hitam, okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk molekul
tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber
tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber),
seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh


menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2
dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan
disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak.
Reaksi pembakaran gula dalam tubuh C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —
>Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni). Contuh-contoh
pada penjelasan diatas yaitu :

Tipe karbohidrat

1) Monosakarida
Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan madu.
Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui pencernaan
makanan kita.
43

2) Disakarida
Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan mudah,
maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk). Laktosa (glukosa +
galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu ibu.Sukrosa (glukosa + fruktosa),
ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang
disebut karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.

3) Polisakarida
Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida. Kegunaan
hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan seperti beras, pati, jagung, dll.

6. Industri Petrokimia

Kegunaan hidrokarbon pada bidang sandang, papan, seni, dan estetika dapat kita
peroleh dari hasil industri petrokimia. Industri petrokimia adalah industri yang bahan
industrinya berasal dari bahan bakar, minyak da gas bumi (gas alam). Dewasa ini, puluhan
ribu jenis bahan petrokimia telah dihasilkan. Bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan
kedalam plastik, serat sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat da
vitamin.

Bahan dasar petrokimia

Pada umumnya, proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu:


1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
2. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan
3. mengubah produk antara menjadi produk akhir.

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu: olefin, aromatika,
dan gas-sintesis (syn-gas).

a. Olefin (alkana-alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di seluruh
dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang terpenting (paling banyak
diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena (butena), dan butadiene.
Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta, atau minyak gas (gas-oil) melalui
proses perengkahan (cracking). Etana dan propane dapat berasal dari gas bumi atau dari
fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10;
sedangkan gas-oil berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul dari C-10 hingga C-30
atau C-30.
44

b. Aromatika
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui
proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang terpenting adalah benzene (C6H6,
toluene (C6H5CH3), dan xilena (C6H¬4(CH3)2). Ketiga jenis senyawa ini disebut BTX.

c. Gas sintetis
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut steam
reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung sebagai berikut:

Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan pada suhu dan
tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat reaksi).

CH4(g) CO (g) + 3H2¬ (g)

oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen pada suhu dan tekanan
tinggi.

2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)

1. Petrokimia Dari Olefin

a. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena sebagai berikut:

- Polietilena
polietilena adalah plastic yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena antara lain
digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus / sampul. Pembentukan
polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi.
nCH2 = CH¬2 (-CH2-CH2-)n
Plastic polietilena (maupun plastic lainnya) yang kita kenal , selain mengandung poliertilena
juga mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan pengisi, plasticer dan pewarna.

- PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupkan plastic, yang antara lain digunakan untuk membuat
pipa (pralon) dan pelapis lantai.
PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahapan reaksi sebagai berikut.
CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl – CH2Cl (adisi)
CH2Cl – CH2Cl CH2 = CHCL + HCl (pirolisis, pemanasan)
CH = CHCl (- CH2 – CHCl -)n (polimerisasi)
45

- Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alcohol. Etanol digunakan
untuk bahan baker atau bahan antara untuk berbagai produk lain, misalnya asam asetat.
Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi sebagai berikut.

CH2 = CH2 + H2O CH3 - CH2OH (adisi)

- Etilena glikol atau glikol


Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.
Reaksi pembentukan glikol berlangsung sebagai berikut.

CH2 = CH2 + O2 CH2 - CH2 (adisi)


Etilena oksigen etilena oksida

CH2 – CH2 + H2O CH2OH – CH2OH

Etilena oksida etilena glikol

- Serat atau bahan tekstil

b. beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar propilena sebagai berikut:

- Polipropilena
Plastic prolpilena lebih kuat dibandingkan dengan plastic polietilena. Polipropilena antara
lain digunakan untuk karung plastic dan tali plastic. Reaksi pembentukannya berlangsung
sebagai berikut.

nCH3 – CH = CH2 ( - CH – CH2 - )n (polimerisasi)


CH3
- propilena polipropilena

- Gliserol

Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan, dan
bahan peledak (nitrogliserin).

CH2OH CH2ONO2
CHOH CHONO2
CH2OH CH2ONO2
Gliserol nitrogliserol
46

- Isopropyl alcohol
Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk petrokimia lainnya misalnya
aseton (bahan pelarut, digunakan untuk melarutkan pelapis kuku /kutek)

c. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar butillena sebagai berikut:

- karet sintetis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber)

- nilon, yaitu nilon 6,6.

d. Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain adalah MTBE (metal
tertiary butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikka nilai oktan bensin. MTBE dibuat dari
reaksi iso butilena dengan methanol.

CH3 CH3
CH3 – C = CH2 = CH3OH CH3 – C- O – CH3
CH3
isobutilena metanol MTBE

2. Petrokimia Dari Aromatika

Bahan aromatika yang terpenting adalah benzene, toluene, dan xilena (BTX). Pada
industri petrokimia berbahan dasar benzene. Umumnya benzene diubah menjadi stirena,
kumena, dan sikloheksana.

- Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.

- Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka untuk membuat
perekat dan resin.

- Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan nilon 6.

Selain itu sebagian benzene digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen, missal
LAS dan ABS.

Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar toluene dan xilenaantara lain:
o bahan peledak yaitu trinitrotoluene (TNT).
o Asam tereftalat yang merupakan bahan untuk membuat serat seperti metiltereftalat.

3. Petrokimia Dari Gas-Sintetis (Syn-Gas)


Gas sintetis (syn-gas) merupaka campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2).
Berbagai contoh petrokimia syn-gas sebagai berikut:
47

- ammonia (NH3)
ammonia dibuat dari nitrogen dan hydrogen menurut reaksi berikut ini:
N2 (g) + 3H2(g) 2H3(g)
Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen dari
syn-gas. Sebagian besar produksi ammonia digunakan untuk membuat pupuk seperti urea
[CO(NH2¬)2], ZA [(NH4)2SO4], dan ammonium nitrat (NH¬4NO3). Sebagian lainnya
digunakan untuk membuat berbagai senyawa nitrogen lainnya, seperti asam nitrat (HNO3) da
sebagai bahan untuk membuat resin dan plastic.

- urea [CO(NH2¬)2]
urea dibuat dari ammonia da gas karbon dioksida melalui 2 tahap reaksi berikut:
CO2(g) + 2NH3(g) NH2CO2NH4(s)
NH2CO2NH4(s) CO(NH2)2 (s) + H2O (g)
Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk makanan
ternak, industri perekat, plastic ,dan resin.

- methanol (CH3OH)
Methanol dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan
bantuan katalis.
CO(g) + 2H2(g) CH3OH
Sebagian methanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian lain digunakan untuk membuat
serat, dan campuran bahwa bakar.

- formaldehida (HCHO)
formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan katalis.

CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)

Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan untuk
mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan utama dari
formadehida adalah untuk membuat resin urea- formaldehida dan lem. Lem formaldehida
banyak digunakan dalam industri kayu lapis.
48

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen
(H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut. Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan
karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan
dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.

Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan
karbondioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber
utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.

Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4. Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas.

Minyak Bumi merupakan bahan bakar yang dihasilkan oleh alam dari fosil-fosil yang
terpendam berjuta-juta tahun. Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan
zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Minyak mentah
(petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama terdiri dari hidrokarbon bersama-
sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung sulfur, oksigen, dan nitrogen dan
sangat sedikit komponen yang mengandung logam.

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri
dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Hidrokarbon adalah salah satu sumber energi paling penting di bumi. Penggunaan
yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat, hidrokarbon adalah
salah satu komposisi pembentuk aspal
49

3.2 SARAN

Diharapkan dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun


dapat mengolah dan memanfaatkan sumber-sumber hidrokarbon lebih baik dan secara hemat
terutama untuk minyak bumi karena proses pembentukannya yang lama, serta mengurangi
kegiatan yang menghasilkan senyawa hidrokarbon yang dapat berdampak buruk bagi
lingkungan dan kesehatan.
50

DAFTAR PUSTAKA
P.Gultom, Tigor Roi.2013.Contoh Makalah Hidrokarbon Dan Minyak Bumi.
http://tigorroygultom.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-hidrokarbon-dan-minyak.html.
Diakses 10 Oktober 2013.

Hasanah, Iswanada.2014.Makalah Hidrokarbon. http://iswanadahsnh.blogspot.com/2014/10/


makalah-hidrokarbon.html. Diakses 20 Oktober 2014.

Wikipedia bahasa Indonesia.“Gas Alam”.https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam.26


November 2017.

Wikipedia bahasa Indonesia.“Minyak Bumi”.https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi.


19 Februari 2018.

Studio Belajar.com.Minyak Bumi. https://www.studiobelajar.com/minyak-bumi/.

Seprima, Sri.Minyak Bumi.https://sririmablog.wordpress.co/minyak-bumi/

Wikipedia bahasa Indonesia.”Batu Bara”.https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara.22 Januari


2018

Sasrawan, Hedi.2013.Minyak Bumi.http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/06/minyak-bumi-


artikel-lengkap.html.Juni 2013

Chemistry and My Life.2016.Ekstraksi Hidrokarbon.https://iodidariana.wordpress.com/


2016/12/31/ekstraksi-hidrokarbon/feed/. 31 Desember 2016

Taketora.2011. Manfaat Senyawa Hidrokarbon Dalam Kehidupan Sehari-Hari. https://


siswasekolah .wordpress.com/2011/03/23/manfaat-senyawa-hidrokarbon-dalam-kehidupan-
sehari-hari/feed/.23 Maret 2011

Barudin, Aji.2013.Pemanfaatan Reaksi Senyawa Hidrokarbon Dalam Kehidupan Sehari-


hari.http://ajibarudin.blogspot.com/2013/12/pemanfaatan-reaksi-senyawa-hidrokarbon.html.
15 Desember 2013

Akmadini, Helmalia.2016.Makalah Kimia Minyak Bumi dan Gas


Alam.http://helmaliaakmadini.blogspot.com/2016/11/makalah-kimia-minyak-bumi-dan-gas-
alam.html?m=1.21 November 2016.
51

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai