Anda di halaman 1dari 8

Heat exchanger merupakan alat penukar kalor yang sangat penting

dalam proses industri. Prinsip kerja heat exchanger adalah perpindahan


panas dari fluida panas menuju fluida dingin. Heat exchanger dapat
digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan fluida. Sebelum fluida
masuk ke reaktor, biasanya fluida dimasukan terlebih dahulu ke dalam alat
penukar kalor agar suhu fluida sesuai dengan spesifikasi jenis reaktor yang
digunakan. Di dunia industri, heat exchanger merupakan unit alat yang
berperan dalam berbagai unit operasi, misalnya dalam industri obat-obatan
farmasi, industri perminyakan, industri makanan-minuman dan lain-lain.
Heat exchanger berfungsi sebagai pemindah
panasantara fluida yang temperaturnya lebih
tinggi dengan fluida yang temperaturnya lebih
rendah. Proses perpindahan panas dapat terjadi
secara langsung atau tidak langsung.
Maksudnya: Perpindahan panas secara langsung
ialah di mana fluidayang panas akan bercampur
dengan fluida dingin tanpa ada pemisah dalam
suatu bejana. Sedangkan perpindahan panas
secara tidak langsung ialah di mana fluida panas
dan dingin tidak berhubungan langsung atau
proses perpindahan panasnya melalui sebuah
perantara seperti pipa, tube, atau peralatan
lainnya.
Prinsip kerja HE yaitu: dua fluida berbeda temperature, yang satu dialirkan dalam tube dan yang
lainnya dalam shell hingga bersentuhan secara tidak langsung, sehingga panas dari fluida yang
temperaturenya lebih tinggi berpindah ke fluida yang temperaturenya lebih rendah. Hasil dari proses
ini adalah fluida panas yang masuk akan menjadi lebih dingin dan fluida dingin yang masuk akan
menjadi lebih panas. Dalam membahas sistem kontrol di HE, ada dua hal yang menjadi issue
penting, yaitu penentuan controlled variable (variable yang akan dikontrol) dan manipulated
variable (variable yang akan diubah-ubah dalam rangka menjaga controlled variable pada setpoint-
nya).
S-1
TY

Condensing
steam
steam

TC

Air dingin Air panas

To [K] T [K]
3
F [m /jam] TT F [m3/jam]
F [m3/jam] F [m3/jam]

Trap

Pada proses ini diinginkan agar air panas yang keluar memiliki
suhu yang tetap meskipun terjadi perubahan laju alir air dingin.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur laju alir steam
sedemikian rupa sehingga diperoleh suhu air panas yang tetap.
Dari uraian di tersebut, dapat ditentukan beberapa nama
variabel pada sistem pemanasan air tersebut. Variabel-
variabel tersebut adalah :

 Variabel terkontrol : suhu air panas (T)


 Variabel termanipulasi : laju alir steam(katup kendali)
 Variabel gangguan : laju alir air dingin(F)

Sistem pengendalian ini bekerja dengan cara suhu air keluar


dideteksi oleh sensor dan dikirim oleh bagian transmitter-
nya (temperature transmitter,TT) ke unit pengendali suhu
(temperature controller, TC). Di dalam unit pengendali, suhu
airkeluar dibandingkan dengan nilai acuan yang ditetapkan.
Bila suhu air keluar lebih tinggi daripada suhu yang
diinginkan, maka unit pengendali akan mengirim signal
kendali ke unit kendali akhir untuk mengurangi aliran steam.
Sebaliknya, jika suhu air keluar lebih rendah, katup kendali
dibuka lebih besar agar aliran steam membesar.

Anda mungkin juga menyukai