A. Pengertian
tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu terjadi
2009). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum
37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12
B. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini masih belum dapat diketahui dan tidak
faktor yang berhubungan erat dengan ketuban pecah dini, namun faktor-
faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Adapun yang menjadi
pecah dini. Ketegangan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara
yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini
kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak
berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester
kedua atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan
kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih). Pada kehamilan
karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput
ketuban) relatif kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan
1. Pekerjaan
waktunya dapat disebabkan oleh kelelahan dalam bekerja. Hal ini dapat
persalinanya.
berpengaruh terhadap kebutuhan energi. Kerja fisik pada saat hamil yang
terlalu berat dan dengan lama kerja melebihi tiga jam perhari dapat
2. Paritas
lebih tinggi, risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik
lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi/ dicegah
ketuban pecah dini lebih besar dengan adanya tekanan intrauterin pada
dianggap aman ditinjau dari sudut insidensi kejadian ketuban pecah dini.
Paritas satu dan paritas tinggi (lebih dari tiga) mempunyai resiko
terjadinya ketuban pecah dini lebih tinggi. Pada paritas yang rendah
merupakan keadaan yang relatif lebih aman untuk hamil dan melahirkan
dengan baik (Varney, 2010). Ibu yang telah melahirkan beberapa kali
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Santoso, 2013).
tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun. Usia reproduksi yang aman untuk
Pada usia ini alat kandungan telah matang dan siap untuk dibuahi,
kehamilan yang terjadi pada usia < 20 tahun atau terlalu muda sering
menyebabkan komplikasi/ penyulit bagi ibu dan janin, hal ini disebabkan
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, dimana rahim belum bisa
ketuban pecah dini. Sedangkan pada usia yang terlalu tua atau > 35 tahun
Keadaan ini terjadi karena otot-otot dasar panggul tidak elastis lagi
persalinan seperti kelahiran dengan ketuban pecah dini. Hal ini sesuai
umur ibu <20 tahun organ reproduksi belum berfungsi secara optimal
abnormal. Ibu yang hamil pada umur >35 tahun juga merupakan faktor
predisposisi terjadinya ketuban pecah dini karena pada usia ini sudah
terjadinya KPD aterm dan KPD preterm terutama pada pasien risiko
mengalaminya kembali antara 3-4 kali dari pada wanita yang tidak
mengalami KPD sebelumnya, karena komposisi membran yang menjadi
mengganggu kesehatan ibu dan janin dalam kandungan juga juga dapat
5. Usia Kehamilan
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia
aterm 90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan
ukur kesehatan janin yang paling bermanfaat dan waktu kelahiran sering
pecah. Jika ketuban pecah trimester III hanya diperlukan beberapa hari
saja hingga kelahiran terjadi dibanding dengan trimester II. Makin muda
6. Cephalopelvic Disproportion(CPD)
janin dengan panggul ibu.Partus lama yang sering kali disertai pecahnya
D. Patogenesis KPD
(b) Inspekulo: lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari
(c) Gunakan kertas lakmus (litmus):bila menjadi biru (basa) berarti air
(urine),
ketuban),
F. Pengaruh KPD
1. Terhadap janin
intrapartum,apa lagi terlalu sering diperiksa dalam, selain itu juga dapat
labor. Ibu akan merasa lelah karena terbaring ditempat tidur, partus akan
menjadi lama maka suhu tubuh naik,nadi cepat dan nampaklah gejala-
angka morbiditas pada ibu. Dampak yang ditimbulkan pada ibu yaitu
Tanda dan gejala ketuban pecah dini yang terjadi adalah keluarnya
cairan ketuban merembes melalui vagina, aroma ketuban berbau amis dan
menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah, cairan ini tidak akan
berhenti atau kering kerana tersu diproduksi sampai kelahiran tetapi bila
anda duduk atau berdiri kepala janin yang sudah terletak dibawah biasanya
H. Prognosis
I. Komplikasi
2011).
aterm 90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan
Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada ketuban pecah dini.
terinfeksi. Pada ketuban pecah dini premature, infeksi lebih sering dari pada
gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin
semakin gawat. Ketuban pecah dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan
J. Diagnosis
berikut :bila air ketuban banyak dan mengandung mekonium verniks maka
diagnosis dengan inspeksi mudah ditegakkan, tapi bila cairan keuar sedikit
3. Periksa dalam : ada cairan dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak
ada lagi
4. Pemeriksaan laboratorium : Kertas lakmus : reaksi basa (lakmus merah
berubah menjadi biru ), Mikroskopik : tampak lanugo, verniks kaseosa
(tidak selalu dikerjakan )
5. Pemeriksaan penunjang
janin, letak dan gradasi plasenta serta jumlah air ketuban), dan monitor
bunyi jantung janin dengan fetoskop Laennec atau Doppler atau dengan
minggu).
K. Diagnosa Banding
Diagnosa banding yang dikemukan oleh Abadi (2008) ada dua cara
yaitu cairan dalam vagina (bisa urine/flour albus) dan hand water dan fore
water rupture of membrane (pada kedua keadaan ini tidak ada perbedaan
penatalaksanaan)
L. Penyulit
Ada beberapa penyulit ketuban pecah dini antara lain infeksi intra uterin
sudah pecah 48 jam sebelum anak lahir), tali pusat menumbung, persalinan
A. Penatalaksanaan
Observasi suhu rektal tidak meningkat, ditunggu 24 jam, bila belum ada
tanda-tanda inpartu dilakukan terminasi. Bila saat datang sudah lebih dari
a. EFW (Estimate Fetal Weight) < 1500 gram yaitu pemberian Ampicilin
1 gram/ hari tiap 6 jam, IM/ IV selama 2 hari dan gentamycine 60-80
2x24 jam cairan tidak keluar, USG: bagaimana jumlah air ketuban :
ruangan sampai dengan 5 hari, Bila jumlah air ketuban minimal segera
terminasi. Bila 2x24 jam cairan ketuban masih tetap keluar segera
Geri Morgan .2009. Obsteri Dan Ginekologi Panduan Praktik, Jakarta EGC.