Anda di halaman 1dari 3

TITIK KRITIS SIKLUS BIOGEOKIMIA

Siti Anindya Putri


170210103095
Kelas C

1. Siklus Hidrologi
a. Titik Kritis : terletak pada serapan tanah.
b. Kasus : tanah gersang dan gundul sehingga apabila turun hujan, tanah tidak
dapat menyerap air karena terjadi perubaan struktur tanah. Perubahan struktur
tanah dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah tidak adaanya
pohon yang tertanam di area tersebut. Apabila tanah tidak mampu lagi dalam
menyerap air, cadangan air tanah akan semakin berkurang bahkan habis
karena perbandingan antara air tanah yang menguap melalui proses evaporasi
lebih besar daripada serapan tanah pada saat hujan turun (presipitasi)
c. Solusi : membuat daerah resapan air dan melakukan tanam pohon

2. Siklus oksigen
Titik kritis dalam daur/ siklus oksigen :
Titik kritis daur oksigen adalah tumbuhan yang melakukan fotosintesis karena
tumbuhan merupakan bagian penting yang mampu melakukan fotosintesis dengan
mengubah CO2 menjadi oksigen dan dapat digunakan untuk mahluk hidup yang lain.
Permasalahan dalam sikus oksigen:
Dalam siklus oksigen tanaman sangat penting ada sebagai produsen yang
dapat berguna sebagai penyerap karbondioksida dan dapat mengubahnya menjadi
oksigen . Namun saat ini keberadaan tumbuhan menurun jumlahnya. Sehingga perlu
adanya reboisasi atau penghijauan kembali untuk meningkatkan jumlah tumbuhan.
Sehingga ketersediaan oksigen dapat di produksi maksimal.

3. Siklus Nitrogen
a. Titik kritis terletak pada proses perubahan Nitorgen bebas menjadi senyawa
yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Apabila tidak ada mikroba yag
mengubah Nitrogen bebas di atmosfer menjadi senyawa yang dapat
dimanfaatkan oleh makhluk hidup, maka makhluk hidup akan kekurangan
nitrogen. Disisi lain, nitorgen merupakan molekul yang berkatan sangat kuat
serta tidak mudah didapatkan secara langsung oleh makhluk hidup.
b. Kasus: Mikroba banyak terkonsentrasi di dalam tanah. Akhir-akhir ini marak
beredar peristiwa kebakaran hutan, lahan gambut, dan lain-lainnya. Peristiwa
tersebut sangat berpengaruh pada keberadaan mikroba di dalam tanah.
Mikroba berperan dalam menguraikan senyawa organik menjadi anorganik,
selain itu, mikroba berperan dalam proses penyediaan makro dan mikronutrien
yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk tumbuh, salah satunya adalah
Nitrogen
c. Solusi : Mengadakan gerakan rehabilitasi dan revitalisasi tanah secara
berkelanjutan diikuti dengan monitoring, tidak melakukan pembalakan liar,
menanam pohon
4. Siklus Fosfor
a. Titik kritis terletak pada keberadaan sungai atau air sebagai pelarut dari fosfor.
Forfor banyak terakumulasi di bebatuan. Batuan yang melapuk karena air akan
membawa unsur fosfor yang selanjutnya bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan
atau makhluk hidup, dan sisnya mengendap lagi membentuk batuan. Fosfor
yang masih belumterlarut dalam air tidak bisa mengalami presipitasi sehingga
siklus fosfro akan terganggu
b. Kasus: Banyak sungai-sungai yang mengalami kekeringan
c. Solusi : Memperanyak pohon di tepi sungai dan mengurangi aktivtas yang
berdampak pada pendangkalan sungai.

5. Siklus Sulfur
a. Titik kritis terletak pada penghasil sulfur dalam siklus tersebut. Kegiatan-
kegiatan yang banyak melepaskan sulfur dalam betuk hidrogen sulfida di
udara apabila terlalu banyak maka akan mengahasilkan hujan asam dengan
intensitas yang tinggi.
b. Kasus: Hidrogen sulfida banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti
bidang industri, dan lain-lainnya. Hidrogen sulfida yang terakumulasi di udara
akan bertemu dengan uap air dan membentuk titik titik hujan. Apbila telah
jenuh akan turun sebagai hujan asam. Hujan asam tinggi dapat menyebabkan
gangguan seperti rusaknya lapisan kutikula pada daun, dan lainnya
c. Solusi : Mengurangi aktivitas-aktivitas yang menghasilkan Hidrogen Sulfida
6. Siklus Karbon

Titik kritis siklus karbon :

Proses timbal balik antara dan respirasi seluler menjadi titik kritis siklus karbon
karena kadar naik dan turunnya CO2 dan O2 disebabkan oleh aktifitas fotosintesis dan
diseimbangkan oleh proses respirasi.

Permasalahan dalam siklus karbon :

Ketika terjadinya pemanasan global diakibatkan sumber karbon melimpah akibat


adanya karbon dioksida yang meningkat. ketika keberadaaan tumbuhan di alam sedikit
akan menyebabkan CO2 yang ada di atmosfer semakin meningkat seiring dengan sumber
penghasil karbon yang lain juga akan menanmbah jumlah karbon. Salah satu sumber
karbon yang yaitu CO2 digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis,
sehingga apabila tumbuhan dalam keadaan yang memadai maka CO2 dapat dikelola
dengan baik. Oleh karena itu salah satu solusi yang dapat digunakan adalah dengan
melakukan penghijauan kembali agar siklus karbon terutama yang berkaitan dengan CO2
dapat seimbang dengan baik.

7. Siklus Kalsium Karbonat


Titik kritis dalam daur/ siklus CaCO3 :
Titik kritis daur kalsium karbonat adalah ketika organisme laut, seperti
coccolithophores , karang , pteropoda , dan moluska lainnya mengubah ion kalsium
dan bikarbonat menjadi kerang dan exoskeleton dari kalsit atau aragonit , keduanya
merupakan bentuk kalsium karbonat. Ini adalah bak dominan untuk kalsium terlarut di
lautan. Organisme mati tenggelam ke dasar lautan, menyimpan lapisan-lapisan
cangkang yang seiring waktu semen membentuk batu kapur . Ini adalah asal dari batu
kapur laut dan darat.

Permasalahan dalam sikus oksigen:

Dalam siklus kalsium karbonat terjadi adanya pengasaman laut serta input
karbon dioksida mendorong pembubaran kalsium karbonat dan membahayakan
organisme laut yang tergantung pada kalsit pelindung atau cangkang aragonitnya .
Pengendapan organisme / kerang yang mengapur di dasar laut Kelarutan kalsium
karbonat meningkat dengan tekanan dan karbon dioksida dan menurun dengan suhu.
Dengan demikian, kalsium carbonte lebih larut di perairan dalam daripada air
permukaan karena tekanan yang lebih tinggi dan suhu yang lebih rendah. Akibatnya,
pengendapan kalsium karbonat lebih umum terjadi di lautan dangkal. Sehingga perlu
adanya budidaya terumbu karang untuk memelihara ekosistem terumbu karang yang
rusak akibat pemutihan karang. Budidaya perlu digalakkan agar kondisi terumbu
karang terutama di Indonesia tetap terjaga kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai