Anda di halaman 1dari 1

Ideologi ini telah berhasil mempengaruhi sepertiga wilayah dunia dan memantik

revolusi melawan kekuasaan di berbagai belahan dunia. Vladimir Iliyach lenin, pemimpin
partai komunis rusia, merupakan orang yang paling berperan dalam merealisasikan teori –
teori komunisme Marx ke dalam tindakan nyata. Menariknya, meski pada akhirnya prediksi –
prediksi Marx mengenai sejarah manusia di masa depan banyak yang tidak terbukti, bahkan
di negara – negara komunis, namun ide – ide Marx hingga kini mampu mempengaruhi arah
kajian dari para pendukung dan penentangnya3.

Berbagai perspektif pun lahir dalam menyikapi sistim komunisme yang terus
membawa garis revolusi dalam kekuasaan dunia, seperti ideologi anarkisme yang merupakan
ideologi sosial yang tidak menerima pemerintahan otoriter. Anarkisme berpendapat individu
– individu akan mengorganisasikan diri sendiri untuk memenuhi kebetuhan dan cita –
citanya. Bagi anarkisme tidak ada perbedaan bentuk kenegaraan apakah itu positif atau
negatif. Semua bentuk negara, baik itu monarki, republic, maupun sosialisme seperti yang
diciptakan negara – negara komunis karena pada hakekatnya semua negara mempunyai
kekuasaan pemaksa seperti adanya undang – undang, polisi, mahkamah pengadilan, penjara,
angkatan bersenjatan, dan sebagainya. Menurut aliran ini semua bentuk negara buruk dan
harus ditolak. Yang diharapkan anarkisme hanyalah penataan perekonomian dengan adil
tanpa perlu adanya lembaga – lembaga. Dalam perkembanganya, anarkisme yang pada
awalnya merupakan teori dan gerakan politis itu melahirkan pandangan dan pendirian etis.
Menurut anarkisme etis, nilai, norma dan criteria etis lainya yang ditekankan oleh penguasa
tidak diperlukan . Semua panduan etis tersebut harus dibuang karena hanyalah hasil rekaan
penguasa untuk mengatur, menjinakan, dan memanfaatkan masyarakat demi kepentingan
sendiri4.

Pandangan lain yang memberikan kita sebuah informasi yang absolut yang terjadi
pada rezim pemerintahan Joseph Stalin yang secara mutlak menutup semua kebebasan
berbudaya dan berkespresi pada masa pemerintahanya. Dari hal ini terlihat upaya untuk
melakukan liberalisasi di dalam negeri Uni Soviet telah menujukan tendensi kearah yang
menolak demokrasi. Berkaitan dengan hal itu terdapat pro dan kontra antara Uni Soviet dan
negara – negara di blok barat. Pasalnya di negara – negara blok barat khususny di wilayah
eropa menunjukan signifikansi dalam perkembangan ekonomi berkat bantuan dari Amerika
Serikat serta penanaman prinsp liberalismenya, hal ini membuat adanya distingsi kontras
dimana negara – neara blok timur terkesan tertinggal dan tertekan dibawah sistim komunisme
sedangkan negara – negara blok barat terlihat lebih menagalami perkembangan dan lebih
bebas. Hal tersebut terlihat dalam konflik Berlin, dimana Berlin Barat yang dikuasai oleh
Amerika Serikat mengalami perkembangan ekonomi yang signifikan sedangkan Berlin Timur
yang dikuasai oleh Uni Soviet merasakan ketertinggalan, hal ini mendorong perpindahan
masif penduduk Berlin Timur ke Berlin Barat. Berhak reputasi dari keberhasilan liberalisme
yang meningkatkan perekonomian negara blok barat, perhatian akan demokrasi mulai
tumbuh baik di negara – negara blok timur yang beberapa kali melakukan upaya
pemberontakan maupun di dalam kalangan masyarakat Uni Soviet5

Anda mungkin juga menyukai