Anda di halaman 1dari 43

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAMULIHAN
Jl. Raya Pakenjeng Kecamatan Pamulihan Kabupaten Garut Kode Pos 44168
E-mail : pkmpamulihangrt@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PAMULIHAN


NOMOR : 011/SK/PKM.PML/III/2019
TENTANG
TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS PAMULIHAN,

Menimbang : a. bahwa anggaran yang tersedia di Puskesmas baik untuk


pelayanan di dalam gedung Puskesmas, maupun untuk
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas
dan efisiensi dalam penggunaan anggaran;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dipandang pelu ditetapkan keputusan Kepala
UPT Puskesmas Pamulihan tentang tanggung jawab
pengelola keuangan.
Mengingat : 1. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 46
tahun 2015 tentang akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi;
3. Keputusan Bupati Garut nomor 990/Kep.973.Dinkes/2017
tentang Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu Pada Dinas Kesehatan Tahun
Anggaran 2018.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PAMULIHAN
TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN.
KESATU : Pengelola keuangan di UPT Puskesmas Pamulihan terdiri dari:
1. Bendahara Penerimaan Pembantu dan;
2. Bendahara Pengeluaran Pembantu
KEDUA : Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu sebagaimana dimaksud pada diktum
KESATU bertugas melaksanakan penatausahaan keuangan di
UPT Puskesmas Pamulihan;
KETIGA : Penatausahaan Keuangan sebagaimana dimaksud pada
diktum KEDUA terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KEEMPAT : Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam pengelolaan anggaran
Puskesmas mulai dari perencanaan anggaran, penggunaan
anggaran maupun monitoring penggunaan anggaran.
KELIMA : Penggunaan anggaran dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas
dan kegiatan pelayanan Puskesmas dilaksanakan sesuai
prosedur.
KEENAM : Ada kejelasan pembukuan anggaran dan ada hasil
audit/penilaian kinerja keuangan serta dilaksanakan tindak
lanjut audit keuangan.
KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 05 Maret 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS PAMULIHAN,

JAJANG KOSWARA
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS PAMULIHAN
NOMOR : 011/SK/PKM.PML/III/2019
TENTANG : TANGGUNG JAWAB PENGELOLA
KEUANGAN

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DI UPT PUSKESMAS PAMULIHAN


A. Pendahuluan
Bendahara pada BLUD pada dasarnya sama dengan Bendahara pada
satker pengelola APBD lainnya yang bertindak selaku pejabat
perbendaharaan yang bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara
Urnum Daerah (BUD). Oleh karena itu, Bendahara pada BLUD juga wajib
rnenatausahakan dan rnempertanggungjawabkan seluruh uang / surat
berharga yang berada dalam pengelolaannya. Di samping itu, Bendahara
pada BLUD, selaku pejabat yang diangkat oleh Kepala Daerah yang diberi
kuasa, juga wajib mernbukukan seluruh transaksi atas uang yang
ditatausahakannya yang ada di BLUD baik yang sudah menjadi hak BLUD
maupun yang tidak/belum menjadi hak BLUD.
Petunjuk pembukuan ini dibagi untuk Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran secara terpisah. Namun, rnengingat terdapat
mekanisme penyampaian dana oleh Bendahara Penerimaan kepada
Bendahara Pengeluaran maka dibuatlah mekanisme pembukuan yang bisa
merekonsiliasi penyampaian dana tersebut.
Pembagian petunjuk pembukuan mengacu pada pembagian uang / surat
berharga yang dikelola oleh masing-masing Bendahara. Bendahara
Penerimaan mengelola uang yang sudah menjadi hak BLUD (Pendapatan)
dan pengelolaan kas (Deposito dan Investasi Jangka Pendek).
Selanjutnya Bendahara Pengeluaran mengelola uang berupa: UP, Pajak,
dan uang yang belum menjadi hak BLUD, dan Hibah. Mengingat dari
dana keIolaan yang dipegang oleh Bendahara Pengeluaran juga ada yang
menjadi hak BLUD, maka terdapat proses transfer pendapatan dari
Bendahara Pengeluaran kepada Bendahara Penerimaan.
Selanjutnya, berbeda dengan laporan yang dihasilkan oleh Sistem
Akuntansi Keuangan BLUD, pembukuan Bendahara pada BLUD
menghasilkan laporan yang menyajikan keadaan kas dan realisasi atas
uang/ surat berharga yang dikelola oleh Bendahara pada BLUD. Laporan
ini merupakan salah satu alat yang sangat berguna untuk pelaksanaan
kegiatan operasional sehari-hari bagi pimpinan BLUD sekaligus sebagai
pembanding akun-akun yang menyangkut kas pada neraca BLUD.
BAB I
PENATAUSAHAAN KAS
A. Bendahara Penerimaan
Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan menggunakan Buku
Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan. Dalam melakukan
pembukuan tersebut, bendahara penerimaan menggunakan dokumen-
dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan antara lain:
1) Surat Tanda Bukti Pembayaran
2) Nota Kredit
3) Bukti Penerimaan Yang Sah, dan
4) Surat Tanda Setoran
Daftar STS yang dibuat oleh bendahara penerimaan didokumentasikan
dalam Register STS. Prosedur pembukuan dapat dikembangkan dalam 3
(tiga) prosedur, antara lain:
1. Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai.
a) Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara
penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian
penerimaan kolom tanggal dan kolom nomor bukti. Setelah itu
bendahara penerimaan mengisi kolom cara pembayaran dengan
pembayaran tunai.
b) Kemudian bendahara penerimaan mengidentifikasi jenis dan kode
rekening pendapatan sesuai dengan akun standar BLUD. Lalu
bendahara penerimaan mengisi kolom kode rekening.
c) Bendahara penerimaan mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah.
Langkah-langkah pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai
berikut:
a) Bendahara penerimaan membuat STS dan melakukan penyetoran
pendapatan yang diterimanya ke rekening BLUD.
b) Bendahara penerimaan mencatat STS yang sudah dibuat ke dalam
register STS dengan mencatat No. STS, tanggal penyetoran, kode
rekening, uraian, jumlah, serta Penyetor.
c) Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke rekening BLUD
pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan
pada bagian penyetoran kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah
Penyetoran.
2. Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui rekening bendahara
penerimaan.
Penerima jasa layanan puskesmas dapat melakukan pembayaran tarif
melalui rekening BLUD. Dalam kondisi tersebut, pencatatan dilakukan
saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank mengenai
adanya penerimaan pendapatan pada rekening BLUD. Pencatatan
dilakukan pada Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara
Penerimaan pada saat penerimaan dan pada saat penyetoran.
Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima di
rekening bank bendahara penerimaan adalah sebagai berikut:
a) Bendahara penerimaan menerima pemberitahuan dari bank
(rekening koran) mengenai adanya penerimaan di rekening
bendahara penerimaan.
b) Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari penerima jasa
pelayanan, bendahara penerimaan melakukan verifikasi dan
rekonsiliasi atas penerimaan tersebut.
c) Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal penerimaan,
bendahara penerimaan mencatat penerimaan di Buku Penerimaan
dan Penyetoranpada bagian penerimaan kolom nomor bukti, kolom
tanggal dan kolom cara pembayaran. Pada kolom cara pembayaran
diisi dengan pembayaran melalui rekening bendahara penerimaan.
d) Kemudian bendahara penerimaan mengidentifikasi jenis dan kode
rekening pendapatan sesuai dengan akun standar BLUD. Setelah
itu bendahara mengisi kolom penerimaan jumlah sesuai dengan
jumlah penerimaan yang didapat.
e) Bendahara penerimaan membuat STS atas pendapatan yang
diterimanya dengan cara transfer melalui rekening bank BLUD.
f) Bendahara penerimaan mencatat STS yang sudah dibuat ke dalam
register STS dengan mencatat nomor STS, tanggal penyetoran,
kode rekening, uraian, jumlah, serta penyetor.
g) Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke Rekening BLUD
pada buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan
pada bagian penyetoran pada kolom Tanggal, No. STS dan Jumlah
Penyetoran.
3. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
Bendahara penerimaan BLUD wajib mempertanggung-jawabkan
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara administratif
kepada Pemimpin BLUD paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya.
Laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara penerimaan memuat
informasi tentang rekapitulasi penerimaan, penyetoran dan saldo kas
yang ada di bendahara penerimaan. LPJ tersebut dilampiri dengan:
1) Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir
bulan berkenaan;
2) Register STS;
3) Bukti penerimaan yang sah dan lengkap;
4) Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
Langkah-langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban
bendahara penerimaan BLUD adalah sebagai berikut:
1) Bendahara penerimaan memverifikasi dan merekap seluruh
pendapatan BLUD dalam satu bulan berdasarkan buku penerimaan
dan penyetoran serta buku register STS.
2) Bendahara penerimaan memberikan Laporan Pertanggungjawaban
kepada Pemimpin BLUD.
3) Atas Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara
penerimaan, maka Pemimpin BLUD akan melakukan verifikasi
kebenaran terhadap Laporan Pertanggungjawaban tersebut.
4) Apabila disetujui, maka Pimpinan BLUD akan menandatangani
Laporan Pertanggungjawaban (administratif) sebagai bentuk
pengesahan untuk disampaikan kepada Dinas Kesehatan.
B. Bendahara Pengeluaran
Untuk menjalankan pengganggaran BLUD, mekanisme persediaan kas yang
digunakan dalam penarikan dana dari rekening BLUD, Bendahara
Pengeluaran menggunakan mekanisme:
1. Uang Persediaan (UP);
2. Ganti Uang (GU);
3. Langsung (Ls).
1) Uang Persediaan (UP)
Bendahara pengeluaran mengajukan Uang Persediaan (UP) setiap
awal tahun anggaran. Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam
setahun tanpa pembebanan pada kode rekening tertentu dan menjadi
uang yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD) oleh Bendahara
Pengeluaran. Penggunaan Uang persediaan ini menjadi tanggung
jawab bendajara pengeluaran dan menjadi kas kecil BLUD yang dapat
digunakan untuk pembayaran atas :

a. Belanja Pegawai non gaji/Tunjangan/Jasa Pelayanan


b. Belanja barang/jasa dengan nilai lebih atau sama dengan Rp.
10.500.000 untuk satu penyedia barang dan jasa.
c. Belanja selain pada ketentuan pada hurup a dan b atas
persetujuan pejabat keuangan.
Besaran nilai uang persediaan sebesar 1/12 dari total belanja pada
hurup a dan b yang tercantum dalam RBA dan setinggi-tingginya
diberikan sebesar Rp. 10.500.000.
Langkah-langkah pengajuan uang persediaan adalah sebagai berikut.
a. Bendahara Pengeluaran membuat Surat Permintaan Pembayaran
Uang Persediaan (SPP-UP).
b. SPP-UP tersebut kemudian diajukan kepada pejabat keuangan
untuk mendapatkan persetujuan. Jika pejabat keuangan
menyetujui atas pengajuan SPP-UP tersebut, Pejabat Keuangan
membuat Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)
yang diajukan kepada Pemimpin BLUD.
c. Atas SPM UP tersebut, pimpinan BLUD mengeluarkan Surat
Perintah Pencairan Dana Uang Persediaan (SP2D-UP) serta
menandatangani cek giro sebesar nilai uang persediaan yang
ditujukan kepada pejabat keuangan dan bendahara pengeluaran.
d. Disamping membuat SPP, Bendahara Pengeluaran juga membuat
register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah
diterima oleh bendahara.
e. Bendahara mencairkan cek giro yang sudah diterima kepada bank
dan mencatat penerimaan uang tersebut pada BKU sebagai
penerimaan Uang Persediaan.
2) Ganti Uang Persediaan (GU)
Pada saat uang persediaan telah terpakai minimal sebesar 75% dari
nilai uang persediaan, Bendahara Pengeluaran dapat mengajukan
SPP Ganti Uang Persediaan (GU) dengan besaran sejumlah SPJ
penggunaan uang persediaan yang telah disahkan pada periode
waktu tertentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu
kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan
yang ada. Misal, BLUD mendapatkan alokasi Uang Persediaan pada
tanggal 08 Januari sebesar Rp. 10.500.000. Pada tanggal 21 Januari
telah terlaksana pembelanjaan yang menghabiskan uang UP sebesar
Rp. 10.500.000, maka SPP-GU yang diajukan adalah sebesar
Rp.10.500.000 dengan pembebanan pada kode rekening belanja
terkait kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa saldo UP pada
bendahara pengeluaran selalu sama.
Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-GU, selain dari dokumen
SPP-GU itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain:
a. BKU;
b. LPJ Uang Persediaan Administratif;
c. LRA Belanja.
3) Belanja Langsung (LS)
Belanja Langsung (Ls); yang dipergunakan untuk pembayaran
langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan.
Pembelanjaan Ls dapat dikelompokkan menjadi:
a. Ls untuk pembayaran Gaji/Tunjangan/Jasa Pelayanan
b. Ls untuk pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai lebih dari Rp.
20.000.000
c. Ls Untuk belanja modal
Belanja langsung ini dilaksanakan atas permintaan dana dari pejabat
teknis yang akan melaksanakan suatu kegiatan. Bendahara
mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai
lampiran dalam pengajuan SPP LS, selain dari dokumen SPP LS itu
sendiri. Lampiran tersebut antara lain:
Untuk SPP-LS Gaji / Tunjangan/Jasa Pelayanan
a. LPJ Administratif Pendapatan;
b. LRA Belanja;
c. Nominatif penerima Gaji/Tunjangan/Jasa Pelayanan;
d. SSP PPh Pasal 21;
Untuk SPP-LS Barang dan Jasa atau Modal
a. Surat Perjanjian/Kontrak;
b. Berita acara serah terima barang;
c. Surat Pesanan;
d. Ringkasan pembayaran/penagihan
e. LRA belanja;
f. Lampiran lain yang diperlukan.
4) Pertanggungjawaban Administratif
Pertanggungjawaban administratif dibuat oleh bendahara
pengeluaran dan disampaikan kepada pejabat keuanganPejabat
Pengguna Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Pertanggungjawaban administratif tersebut berupa Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran,
realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per
kegiatan. SPJ ini merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara
Pengeluaran Pembantu.
Pertanggungjawaban administratif berupa SPJ dilampiri dengan:
a. Buku Kas Umum;
b. Laporan Penutupan Kas; dan
c. SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.
Pertanggungjawaban administratif pada bulan terakhir tahun
anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan
tersebut. Pertanggungjawaban tersebut harus dilampiri bukti setoran
sisa uang persediaan. Langkah-langkah dalam membuat dan
menyampaikan SPJ bendahara pengeluaran adalah sebagai berikut:
a. Bendahara pengeluaran menyiapkan laporan penutupan kas.
b. Bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi jumlah-jumlah
belanja dan item terkait lainnya berdasarkan BKU dan buku
pembantu BKU lainnya serta khususnya Buku Pembantu
Rincian Obyek untuk mendapatkan nilai belanja per rincian
obyek.
c. Bendahara pengeluaran menggabungkan hasil rekapitulasi
tersebut dengan hasil yang ada di SPJ Bendahara pengeluaran
pembantu.
d. Berdasarkan rekapitulasi dan penggabungan itu, bendahara
pengeluaran membuat SPJ atas pengelolaan uang yang menjadi
tanggungjawabnya.
e. Dokumen SPJ beserta BKU dan, laporan penutupan kas dan
SPJ bendahara pengeluaran pembantu kemudian diberikan ke
pejabat keuanganPPK SKPD untuk dilakukan verifikasi.
f. Setelah mendapatkan verifikasi, Pejabat keuangan Pengguna
Anggaran menandatangani sebagai bentuk pengesahan.
BAB II
PEMBUKUAN PEMBELANJAAN
Pembukuan pembelanjaan atas uang persediaan yang menjadi kas kecil
Bendahara Pengeluaran dicatat pada Buku Kas Umum (BKU). Untuk
keperluan pengendalian, bendahara pengeluaran dapat membuat buku
pembantu yang dioperasikan secara khusus untuk memantau jumlah uang
persediaan pada bendahara pembantu yang terdiri atas :
1. Buku Pembantu Kas Tunai;
2. Buku Pembantu Kas Bank;
3. Buku Pembantu Uang Persediaan;
4. Buku Pembantu Pajak;
5. Buku Pembantu Panjar;
6. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BP.

A. Pembukuan atas UP/GU


Pembukuan penerimaan SP2D UP/GU merupakan proses pencatatan
transaksi penerimaan SP2D UP/GU ke dalam BKU dan Buku pembantu
yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara pengeluaran
menerima SP2D UP/GU dari Pemimpin BLUD. Bendahara pengeluaran
dapat mencairkan UP/GU yang terdapat di bank ke kas tunai. Pencatatan
dilakukan sebesar jumlah yang dicairkan sebagai "pergeseran uang" di:
1. BKU pada kolom penerimaanpengeluaran;
2. Buku Pembantu simpanan/Bank pada kolom pengeluaran;
3. BKU pada kolom penerimaan;
4. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom penerimaan.
B. Pembelanjaan atas Uang Persediaan
Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat
kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengeluaran dalam melakukan
pembayaran. Pertama, bendahara pengeluaran melakukan pembayaran
tanpa melalui panjar. Kedua, bendahara pengeluaran melakukan
pembayaran melalui panjar terlebih dahulu kepada Pejabat Teknis.
1. Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar
Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara pengeluaran
membayarkan sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan.
Pembayaran dapat saja menggunakan uang yang ada di kas tunai
maupun uang yang ada di rekening bank BLUD.
Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK, bendahara
melakukan pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara
pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai
"belanja" di:
1) BKU pada kolom pengeluaran.
2) Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran.
3) Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU.
Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening bank,
bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar nilai belanja
bruto sebagai "belanja" di:
1) BKU pada kolom pengeluaran.
2) Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran.
3) Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU.
Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak atas
transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran melakukan
pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan
PPh/PPN" di:
1) BKU pada kolom penerimaan.
2) Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan.
Ketika bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan pajak,
bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak
yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" di:
1) BKU pada kolom pengeluaran.
2) Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran.
2. Pembukuan belanja melalui uang panjar
Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan pemberian
uang panjar ke Pejabat Teknis termasuk didalamnya pencatatan atas
pertanggungjawaban yang diberikan oleh Pejabat Teknis untuk uang
panjar yang diterimanya.
Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara Pengeluaran memberikan
uang panjar kepada Pejabat Teknis untuk melaksanakan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Permintaan Dana (NPD),
Surat Perintah Bayar (SPBy) dari Pemimpin BLUD, serta bukti
pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah, Bendahara Pengeluaran
mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan di:
1) BKU pada kolom pengeluaran;
2) Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran;
3) BKU pada kolom Penerimaan;
4) Buku Pembantu Panjar pada kolom Pengeluaran.
Apabila pemberian panjar dilakukan dengan transfer dari rekening bank,
Bendahara Pengeluaran mencatat pemberian uang panjar sebesar uang
yang diberikan di :
1) BKU pada kolom pengeluaran;
2) Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran;
3) BKU pada kolom Penerimaan;
4) Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran
Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar
adalah sebagai berikut:
1) Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran
uang/bukti lainnya yang sah dari Pejabat Teknis sebagai bentuk
pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban
tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian
panjar di:
a) BKU pada kolom Pengeluaran;
b) Buku pembantu panjar pada kolom pengeluaran
Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah
diberikan.
2) Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya
terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan Pejabat
Teknis. Belanja tersebut dicatat di:
a. BKU pada kolom pengeluaran;
b. BKU Pembantu Rincian Objek Belanja.
3) Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja yang
dilakukan, Pejabat Teknis mengembalikan kelebihan tersebut. Atas
pengembalian itu Bendahara Pengeluaran mencatat di:
Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Pembabantu Bank/simpanan
pada kolom penerimaan sebesar jumlah yang dikembalikan.
4) Apabila uang panjar yang diberikan lebih kecil daripada belanja yang
dilakukan, Bendahara Pengeluaran membayar kekurangannya
kepada Pejabat Teknis. Atas pembayaran itu Bendahara Pengeluaran
mencatat di:
Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran sebesar jumlah
yang dibayarkan.
C. Pembelanjaan Ls
Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang dan jasa
dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D LS barang dan Jasa
dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna Anggaran. Pembukuan
dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan)
sebagai "belanja pengadaan barang dan jasa" di:
a. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang
sama.
b. Buku Pembantu Rincian objek belanja yang terkait pada kolom belanja
Ls.
Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan
jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak
yang dipotong sebagai “potongan PPh/PPN” di :
a. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang
sama;
b. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran
pada tanggal yang sama.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
PAMULIHAN
NOMOR : 011/SK/PKM.PML/III/2019
TENTANG : TANGGUNG JAWAB PENGELOLA
KEUANGAN

FORMAT PEMBUKUAN KEUANGAN


KOP SURAT DINAS
Unit Kerja : UPT Puskesmas ...
Periode : Januari 20….
Penerimaan Penyetoran
No. Cara Kode
Tgl. No.Bukti Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah
Pembayaran Rekening
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12/2/2016 1 Tunai 511111 pend 1.000.000.

Jumlah Penerimaan : .................


Jumlah yang disetorkan : .................
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan :.................
Terdiri atas:
a. Tunai sebesar .................
b. Bank sebesar .................
c. Lainnya ..........................
Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............
Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.
KOP SURAT DINAS

REGISTER STS BLUD


UPTD PUSKESMAS ....
TAHUN ANGGARAN 2019

Bendahara Penerimaan : ............


No. No. STS Tanggal Kode Rekening Uraian Jumlah Penyetor
1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.
KOP SURAT DINAS

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF


BENDAHARA PENERIMAAN BLUD

Unit Kerja : UPT Puskesmas ...


PERIODE : Januari 2019

A. Penerimaan Rp. ..............


1.Tunai melalui bendahara penerimaan. Rp. .............
2.Tunai melalui bendahara penerimaan pembantu Rp. .............
3.Melalui ke rekening bendahara penerimaan Rp. .............
4.Melalui ke rekening kas umum daerah Rp. .............

B. Jumlah penerimaan yang harus disetorkan (A1+A2+A3) Rp. ..............


C. Jumlah penyetoran Rp. ..............
D. Saldo Kas di Bendahara Rp. ..............
1. Bendahara Penerimaan Rp. .............
2. Bendahara Penerimaan Pembantu ...... Rp. .............
3. Bendahara Penerimaan Pembantu ...... Rp. .............

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.
KOP SURAT DINAS

REGISTER SPP/SPM/SP2D
UPT PUSKESMAS ................

Jenis SPP SPM SP2D


No. Uraian Jumlah Keterangan
UP/GU/TU/LS Tgl. Nomor Tgl. Nomor Tgl. Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

........., tanggal ...............


Bendahara Pengeluaran
(Tanda Tangan)

(Nama Jelas)
NIP.
KOP SURAT DINAS

BUKU KAS UMUM


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : .....
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. ...............


( .................................... dengan huruf)
terdiri dari:
a. Tunai Rp. ........
b. Saldo Bank Rp. .......
c. Surat Berharga Rp. ........

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1) Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan
2) Kolom No. diisi dengan nomor urut transaksi BKU Bendahara Pengeluaran.
(dimulai dari nomor 1 dan seterusnya). Nomor urut yang digunakan adalah
nomor urut per transaksi bukan per pencatatan. Maksudnya apabila satu
transaksi menghasilkan dua atau lebih pencatatan, maka terhadap
pencatatan kedua dan seterusnya cukup menggunakan nomor urut
transaksi yang pertama kali dicatat
3) Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi
4) Kolom uraian diisi dengan uraian transaksi
5) Kolom kode rekening diisi dengan nomor kode rekening. Kolom ini diisi
hanya untuk transaksi belanja
6) Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan
7) Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran
8) Kolom saldo diisi dengan jumlah atau saldo akumulasi.
9) Kas di bendahara pengeluaran diisi nilai yang tercantum pada kolom saldo
pada saat penutupan akhir bulan. Kas di bendahara pengeluaran dapat
berupa kas tunai atau simpanan di Bank. *
10) Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pengguna Anggaran disertai nama jelas. *
* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan
penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
KOP SURAT DINAS

BUKU PEMBANTU KAS TUNAI


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : ..........
Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan.
2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai
bendahara pengeluaran
3. Kolom No. BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran
tunai pada BKU
4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran tunai
5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan tunai
6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran tunai
7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo kas tunai
8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pengguna Anggaran disertai nama jelas. *
*Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan
Laporan Pertanggung-jawaban Bendahara Pengeluaran
KOP SURAT DINAS

BUKU PEMBANTU SIMPANAN/BANK


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : ............
No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan.
2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran melalui
rekening bank bendahara pengeluaran.
3. Kolom No. BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran
melalui bank pada BKU.
4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran melalui
bank
5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah penerimaan melalui bank
6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran melalui bank
7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo bank
8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pengguna Anggaran disertai nama jelas. *
*Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.

KOP SURAT DINAS


BUKU PEMBANTU PANJAR
BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD : ............
Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan.
2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal penerimaan atau pertanggung-jawaban
panjar
3. Kolom No. BKU diisi dengan nomor urut penerimaan atau pertanggung-
jawaban panjar pada BKU.
4. Kolom uraian diisi dengan uraian penerimaan atau pertanggungjawaban
panjar
5. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah SPJ panjar
6. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah pemberian panjar
7. Kolom saldo diisi dengan jumlah/saldo sisa panjar yang masih berada pada
PPTK
8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pengguna Anggaran disertai nama jelas. *

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan


penyusunan Laporan Pertanggung-jawaban Bendahara Pengeluaran

KOP SURAT DINAS

BUKU PEMBANTU PAJAK


BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD : ............
Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan.
2. Kolom Tanggal diisi dengan tanggal pemotongan atau penyetoran pajak.
3. Kolom No. BKU diisi dengan nomor pemotongan atau penyetoran pajak
pada BKU.
4. Kolom Uraian diisi dengan uraian pemotongan atau penyetoran pajak.
5. Kolom Penerimaan diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak.
6. Kolom Pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah penyetoran pajak.
7. Kolom Saldo diisi dengan saldo/jumlah pemotongan atau penyetoran pajak.

8. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan


Pengguna Anggaran disertai nama jelas.*

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan


penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

KOP SURAT DINAS


BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA
BENDAHARA PENGELUARAN
SKPD :
Kode Rekening :
Nama Rekening :
Jumlah Anggaran (DPA) : Rp. .............
Jumlah Anggaran (DPPA) : Rp. .............
No.
Tgl Uraian Belanja LS Belanja TU Belanja UP/GU Saldo
BKU

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ...............


Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan

(Nama Jelas) (Nama Jelas)


NIP. NIP.

Cara Pengisian:
1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang
bersangkutan, kode rekening, nama rekening, jumlah anggaran dan tahun
anggaran
2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran
3. Kolom no. BKU diisi dengan nomor urut BKU Bendahara Pengeluaran
4. Kolom uraian diisi dengan uraian belanja
5. Kolom belanja LS diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP LS
6. Kolom belanja TU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP TU
7. Kolom belanja UP/GU diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan
SPP UP/GU
8. Kolom Jumlah diisi akumulasi dari setiap transaksi belanja UP/GU, TU dan
LS
9. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan
Pengguna Anggaran disertai nama jelas. *

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan


penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
KOP SURAT DINAS
LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN
Bulan .......... Tahun ......

Kepada Yth.
..............................
Di Tempat
Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ........... No......
Tahun .... mengenai Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah,
bersama ini kami sampaikan Laporan Penutupan Kas Bulanan yang terdapat
di bendahara pengeluaran SKPD .......................... adalah sejumlah Rp.
............ dengan perincian sebagai berikut:
A. Kas di Bendahara Pengeluaran
A.1. Saldo awal bulan tanggal ... Rp.
A.2. Jumlah Penerimaan Rp.
A.3. Jumlah Pengeluaran Rp. .
A.4. Saldo Akhir bulan tanggal. Rp.
Saldo akhir bulan tanggal terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp. ..........
dan saldo di bank sebesar Rp .....
B. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
B.1. Saldo awal bulan tanggal Rp.
B.2. Jumlah Penerimaan Rp.
B.3. Jumlah Pengeluaran Rp. .
B.4. Saldo Akhir bulan tanggal. Rp.
Saldo akhir bulan tanggal terdiri dari saldo di kas tunai sebesar Rp. ..........
dan saldo di bank sebesar Rp .....
C. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran
C.1. Saldo di Kas Tunai Rp.
C.2. Saldo di Bank Rp. .
C.3. Saldo total Rp.
................, ...................
Bendahara Pengeluaran

Tanda tangan

(nama kelas)
NIP
KOP SURAT DINAS

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN


(SPJ BELANJA ADMINISTRATIF)

SKPD :
Pengguna Anggaran :
Bendahara Pengeluaran :
Tahun Anggaran :
Bulan :
(dalam rupiah)
SPJ – LS Barang
SPJ – LS Gaji SPJ UP/GU/TU
– Jasa *) Jumlah
Jumla Sisa
Kode s.d. s.d. s.d. SPJ
Urai h s.d. s.d. Pagu
Reken Bul Bul Bul Bul Bul Bul s.d. (LS+UP/G
an Angga Bul Bul Angga
ing an an an an an an Bulan U/TU) s.d.
ran an an ran
Lal ini Lal ini Lal ini ini Bulan ini
ini ini
u u u
6=(4 9=(7 12=(10 14 =
1 2 3 4 5 7 8 10 11 13=(6+9+12)
+5) +8) +11) (3+13)

JUML
AH
Penerimaan
- SP2D
- Potongan
Pajak
a. PPN
b. PPh 21
c. PPh 22
d. PPh 23
- Lain-lain
Jumlah
Penerimaan
BAB III
CONTOH PEMBUKUAN
A. Bendahara Penerimaan
B. Bendahara Pengeluaran
1. Pencatatan SILPA
a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
1 02/01/2016 SILPA Tahun 11220 500.000.000 500.000.000
2015 di Bank
2 02/01/2016 SILPA Tahun 11120 10.000.000 510.000.000
2015 di Tunai

b. Buku Pembantu Kas Tunai


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 2 SILPA Tahun 2015 10.000.000 10.000.000
di Tunai

c. Buku pembantu Simpanan Bank


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 SILPA Tahun 2015 500.000.000 500.000.000
di Bank

2. Pencatatan Uang Persediaan


a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Terima SPD2-UP 11220 40.000.000 40.000.000 510.000.000
Nomor :
900/001/Pusk
Tanggal
09/02/2016

b. Buku Pembantu Kas Tunai


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 3 Terima SPD2-UP 40.000.000 50.000.000
Nomor :
900/001/Pusk
Tanggal
09/02/2016

c. Buku pembantu Simpanan Bank


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 Dikeluarkan Cek 40.000.000 460.000.000
Atas SPD2-UP
Nomor :
900/001/Pusk
Tanggal
09/02/2016

3. Pencatatan Ganti Uang Persediaan


a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Terima SPD2-GU 11220 30.000.000 30.000.000 510.000.000
Nomor :
900/002/Pusk
Tanggal
09/02/2016

b. Buku Pembantu Kas Tunai


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 3 Terima SPD2-GU 30.000.000 50.000.000
Nomor :
900/001/Pusk
Tanggal
09/02/2016

c. Buku pembantu Simpanan Bank


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 Dikeluarkan Cek 30.000.000 460.000.000
Atas SPD2-GU
Nomor :
900/001/Pusk
Tanggal
09/02/2016
4. Pencatatan SP2D-Ls
a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Terima SPD2-LS 11220 10.000.000 510.000.000
Nomor :
900/002/Pusk
Tanggal
09/02/2016
untuk
pengeluaran aset
tetap (komputer)

b. Buku pembantu Simpanan Bank


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 Terima SPD2-LS 10.000.000 460.000.000
Nomor :
900/002/Pusk
Tanggal
09/02/2016 untuk
pengeluaran aset
tetap (komputer)

5. Pencatatan Belanja Uang Persediaan tanpa panjar


a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Dibayar Biaya 51110 250.000 509.750.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30
Januari 2016
a.n. Maman

b. Buku pembantu Kas Tunai


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 Dibayar Biaya 250.000.000 49.750.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30 Januari
2016 a.n. Maman

6. Pencatatan Belanja Uang Persediaan dengan panjar


a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Dibayar Biaya 51110 250.000 250.000 509.750.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30
Januari 2016
a.n. Maman

b. Buku pembantu Kas Tunai


No.
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU
02/01/2016 1 Dibayar Biaya 250.000.000 49.750.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30 Januari
2016 a.n. Maman
c. Buku Panjar
Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
02/01/2016 1 Dibayar Biaya 250.000 250.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30 Januari
2016 a.n. Maman

7. Pencatatan Penerimaan pertanggungjawaban uang panjar


a. Buku Kas Umum
Kode
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Rekening
3 10/02/2016 Dibayar Biaya 51110 250.000 509.750.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30
Januari 2016 a.n.
Maman

b. Buku Panjar
Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
02/01/2016 1 Dibayar Biaya 250.000
perjalanan Dinas
dalam rangka
pelaporan
puskesmas pada
tanggal 30 Januari
2016 a.n. Maman
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
PAMULIHAN
NOMOR : 011/SK/PKM.PML/III/2019
TENTANG : TANGGUNG JAWAB PENGELOLA
KEUANGAN

TATA CARA PEMBUKUAN AKUNTANSI

A. PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS


Prosedur akuntansi penerimaan kas adalah serangkaian proses mulai
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan transaksi penerimaan kas dalam rangka pengelolaan
keuangan BLUD yang dapat dilakukan dengan cara manual dan/atau
menggunakan aplikasi komputer.
Prosedur akuntansi penerimaan kas UPTD BLUD Puskesmas Pamulihan
untuk mencatat Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Lain-lain PAD
yang Sah berupa pendapatan yang menjadi wewenang UPTD Puskesmas
Pamulihan, yaitu pendapatan jasa layanan, hibah, kerjasama, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah. Sementara pendapatan Puskesmas yang
berasal dari APBD menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran sesuai
peraturan perundang-undangan. Akuntansi penerimaan kas dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
1. Fungsi yang Terkait
Berikut ini adalah fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi
penerimaan kas:
a. Kasir;
b. Bendahara Penerimaan;
c. Pejabat Keuangan BLUD.
2. Dokumen yang Digunakan
Bukti-bukti transaksi yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat
transaksi penerimaan kas antara lain adalah:
a. Kwitansi Penerimaan sebagai Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP);
b. Surat Tanda Setor (STS);
c. Bukti transfer;
d. Nota Kredit Bank;
e. Dokumen persetujuan klaim BPJS/Asuransi Swasta;
Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara Penerimaan Pembantu
selanjutnya menatausahakan bukti-bukti transaksi penerimaan kas
tersebut ke dalam:
a. Buku Kas Umum;
b. Register STS;
c. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian;
d. LPJ Bendahara Penerimaan Pembantu;
e. Laporan Pertanggungjawaban Fungsional dan Administrasi
Bendahara Penerimaan.
3. Buku yang Digunakan
Berdasarkan bukti-bukti transaksi penerimaan kas dan catatan hasil
penatausahaan Bendahara Penerimaan dan/atau Bendahara
Penerimaan Pembantu di atas, Pejabat Keuangan selanjutnya melakukan
pembukuan/penjurnalan transaksi penerimaan kas pada:
a. Buku Jurnal Khusus Pendapatan
Buku Jurnal Khusus Pendapatan (BJKP) digunakan untuk mencatat
dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang
berhubungan dengan penerimaan kas oleh Bendahara Penerimaan.
Transaksi atau kejadian penerimaan kas oleh Bendahara Penerimaan
pada umumnya berupa :
a) penerimaan kas dari jasa layanan kesehatan;
b) penerimaan kas dari hibah dan kerja sama;
c) penerimaan kas dari lain-lain pendapatan BLUD yang sah, yang
terdiri dari pendapatan parkir, sewa fasilitas/gedung, diklat dan
sebagainya.
b. Buku Jurnal Khusus Penerimaan Rekening BLUD
Buku Jurnal Khusus Penerimaan Rekening BLUD (BJKPRB)
digunakan untuk mencatat dan menggolongkan semua transaksi
penyetoran kas oleh Bendahara Penerimaan ke rekening kas umum
BLUD PUSKESMAS.
c. Buku Besar
Buku Besar digunakan untuk mencatat peringkasan (posting) semua
transaksi atau kejadian dalam rekening tertentu yang telah dicatat
dalam Buku Jurnal Khusus. Berikut ini adalah beberapa Buku Besar
yang digunakan untuk meringkas transaksi penerimaan kas BLUD,
terdiri atas Buku Besar Akun:
- Kas di Bendahara Penerimaan
- Rekening Bank BLUD
- Rekening Bank JKN
- Pendapatan Pasien Umum
- Pendapatan BPJS-Kapitasi
- Pendapatan BPJS-Ambulance
BPJS
- Pendapatan BPJS-Klaim
lainnya
- Pendapatan Asuransi Lain
- Pendapatan Jamkesda

3. Uraian Prosedur Penerimaan Kas


a. Pejabat Keuangan UPTD Puskesmas Ciateul menerima LPJ
Penerimaan beserta lampirannya dari Bendahara Penerimaaan.
Berdasarkan dokumen LPJ Penerimaan dan lampirannya, mencatat
transaksi penerimaan kas pada Buku Jurnal Khusus Pendapatan
dengan mendebit akun Kas di Bendahara Penerimaan dan mengkredit
akun Pendapatan sesuai rincian obyek pendapatan.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan xxxx -
7.1.x.xx.xx Pendapatan Pasien Umum - xxxx

b. Pendapatan yang diterima Bendahara Penerimaan kemudian


disetorkan ke rekening kas umum BLUD. Berdasarkan dokumen LPJ
Penerimaan dan lampirannya, Pejabat Keuangan sekaligus menjurnal
transaksi penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening
Kas Umum BLUD pada Buku Jurnal Khusus Penerimaan Rekening
BLUD dengan mendebit Rekening BLUD dan mengkredit Kas di
Bendahara Penerimaan.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
1.1.1.01.02 Rekening Bank BLUD xxxx -
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan - xxxx

c. Selain pendapatan yang diterima secara tunai atas pelayanan pasien


umum, Puskesmas menerima pendapatan atas kerjasama dengan
pihak ketiga yang umumnya dilakukan secara non tunai. Pendapatan
tersebut antara lain pendapatan Kapitasi dan Non Kapitasi BPJS.
Berdasarkan rekening koran pada Rekening Bank JKN maka Pejabat
Keuangan menjurnal transaksi pendapatan tersebut pada Buku
Jurnal Khusus Penerimaan Rekening BLUD dengan mendebit
Rekening Bank JKN dan mengkredit Pendapatan.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
7.1.x.xx.xx Rekening Bank JKN xxxx -
1.1.1.02.01 Pendapatan BPJS-Kapitasi - xxxx

d. Dalam kondisi tertentu, dimungkinkan terjadinya pengembalian


kelebihan pendapatan yang harus dikembalikan kepada pihak ketiga,
maka Pejabat Keuangan mencatat dengan cara mendebit Pendapatan
dan mengkredit Kas di Bendahara Penerimaan.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
7.1.x.xx.xx Pendapatan Pasien Umum xxxx -
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan - xxxx

e. Pada setiap akhir bulan, jurnal-jurnal tersebut diposting /diringkas


ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu sesuai dengan kode
rekeningnya. Selanjutnya dilakukan pencetakan terhadap Buku
Besar/Buku Besar Pembantu dan Laporan Keuangan yang
diperlukan.

B. PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN KAS


Prosedur akuntansi pengeluaran kas adalah serangkaian proses mulai
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan transaksi pengeluaran kas dalam rangka pengelolaan
keuangan BLUD yang dapat dilakukan dengan cara manual dan/atau
menggunakan aplikasi komputer.
Akuntansi pengeluaran kas dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan
Keuangan pada Subbagian Akuntansi dan Verifikasi untuk mencatat
belanja BLUD yang meliputi:
a. prosedur akuntansi pengeluaran kas uang persediaan/ganti uang
persediaan/tambahan uang persediaan (UP/GU/TU) yang didanai
dari BLUD;
b. prosedur akuntansi pengeluaran kas langsung (LS) yang didanai dari
BLUD yang terdiri dari:
 Belanja Gaji/Jasa Pelayanan;
 Belanja LS Barang dan Jasa.
c. Prosedur Pengajuan pembiayaan
1. Fungsi yang Terkait
Berikut ini adalah fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi
pengeluaran kas:
a. Bendahara Pengeluaran;
b. Pejabat Keuangan BLUD (PPK BLUD);
c. Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA);
d. Pejabat Teknis kegiatan (PPTK );
2. Dokumen yang Digunakan
Bukti-bukti transaksi yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas antara lain adalah:
Nomor Jenis Transaksi Dokumen Sumber
1. Belanja UP/GU/TU & LS dana 1. Cek
BLUD 2. SPM Pengesahan
3. SPP
4. Nota Debet Bank
5. Bukti Pengesahan SPJ
6. Bukti pengeluaran lainnya
2. Penerimaan (pemotongan) pajak - Bukti pemotongan pajak
3. Penyetoran pajak - Surat Setor Pajak (SSP)

Bendahara Pengeluaran dan/atau Bendahara Pengeluaran Pembantu


selanjutnya menatausahakan bukti-bukti transaksi pengeluaran kas
tersebut kedalam:
a) Buku Kas Umum /BKU;
b) Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan, seperti:
 Buku Pembantu Kas Tunai;
 Buku Pembantu Simpanan/Bank;
 Buku Pembantu Panjar;
 Buku Pembantu Pajak;
Pengeluaran kas untuk belanja dari dana APBD dan BLUD dicatat dalam
buku yang terpisah. Dengan demikian, Bendahara Pengeluaran
menyelenggarakan 2 (dua) jenis BKU dan buku-buku pembantu BKU
untuk mencatat transaksi belanja yang didanai APBD dan BLUD. Dalam
pelaksanaannya, tidak semua dokumen buku pembantu di atas
digunakan secara bersamaan untuk membukukan satu transaksi
keuangan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran. Buku mana
yang akan digunakan untuk mencatat suatu transaksi keuangan,
tergantung dari jenis transaksi tersebut dan akan dijelaskan di Bab III.
3. Buku yang Digunakan
Berdasarkan bukti-bukti transaksi pengeluaran kas dan catatan hasil
penatausahaan Bendahara Pengeluaran dan/ atau Bendahara
Pengeluaran Pembantu di atas, Subbagian Akuntansi dan Verifikasi
selanjutnya melakukan pembukuan/penjurnalan transaksi pengeluaran
kas pada:
a. Buku Jurnal Umum
Buku Jurnal Umum (BJU) digunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan dana dari APBD melalui mekanisme UP/GU/TU dan LS
Gaji dan Tunjangan dalam rangka membiayai belanja Rumah Sakit
yang didanai APBD. Transaksi pergeseran uang dari bank Bendahara
Pengeluaran ke kas tunai Bendahara pengeluaran juga dicatat di
Jurnal Umum.
b. Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas (BJKKK) digunakan untuk
mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang
berhubungan dengan pengeluaran kas oleh Bendahara Pengeluaran.
Transaksi atau kejadian yang mengakibatkan pengeluaran kas pada
umumnya berupa pembayaran untuk biaya pelayanan, administrasi
& umum, investasi, dan nonoperasional berupa Belanja
UP/GU/TU/LS yang didanai baik dari APBD maupun BLUD dan
dikelompokkan berdasarkan jenis belanjanya (belanja pegawai,
barang dan jasa, dan modal). Karena Bendahara Pengeluaran
memisahkan pembukuan transaksi pengeluaran kas yang didanai
dari APBD dan BLUD, maka Subbagian Akuntansi dan Verifikasi juga
menyelenggarakan 2 (dua) jenis Buku Jurnal Khusus Pengeluaran
Kas, yaitu Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas APBD (BJKKK-A)
dan Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas BLUD (BJKKK-B).
c. Buku Besar
Buku Besar digunakan untuk mencatat peringkasan (posting) semua
transaksi atau kejadian dalam rekening tertentu yang telah dicatat
dalam Buku Jurnal Khusus. Berikut ini adalah beberapa Buku Besar
yang digunakan untuk meringkas transaksi pengeluaran kas, terdiri
atas Buku Besar Akun:
- Kas di Bendahara Pengeluaran - Biaya Pemeliharaan (Umum &
Adm.)
- Rekening Bank BLUD - Biaya Barang dan Jasa (Umum
& Adm.)
- Rekening Bank JKN - Biaya Barang dan Jasa (Umum
& Adm.)
- Utang Usaha - Biaya Promosi
- - Biaya Depresiasi (Umum
Biaya Pegawai (pelayanan)
&Adm.)
- Biaya Bahan - Biaya Umum & Administrasi
- Biaya Jasa Pelayanan Lainnya
Biaya Pemeliharaan - Biaya Administrasi Bank
-
(pelayanan)
- Biaya Barang dan Jasa Biaya Bunga Bank
(pelayanan)
- Biaya Depresiasi (pelayanan) - Biaya Pajak
- Biaya Pelayanan Lainnya - Utang Pajak
- Biaya Pegawai (Umum & Adm.) - Aset Tetap, dll.
- Biaya Administrasi Kantor

d. Buku Besar Pembantu


Buku Besar Pembantu untuk mencatat transaksi-transaksi dan
kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap akun yang
dianggap perlu. Akun-akun dalam Buku Besar yang umumnya
memerlukan Buku Pembantu adalah Piutang, Persediaan, Aset Tetap
dan Utang. Beberapa akun obyek pendapatan dan obyek biaya juga
memerlukan Buku Besar Pembantu. Buku Besar Pembantu yang
digunakan untuk merinci item Buku Besar dalam transaksi
pengeluaran kas antara lain Buku Besar Pembantu Utang Usaha,
Aset Tetap, dan lain-lain sesuai kebutuhan Rumah Sakit.
e. Buku Jurnal Khusus Pemotongan Pajak
Buku Jurnal Khusus Pemotongan Pajak (BJKPP) untuk mencatat
pemotongan pajak terhadap transaksi belanja yang dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pajak
Buku Jurnal Khusus Penyetoran Pajak (BJKSP) untuk mencatat
penyetoran pajak atas pemotongan pajak yang telah dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran ke Kas Negara sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Uraian Prosedur Pengeluaran Kas
a. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas UP/GU/TU
Akuntansi pengeluaran kas yang didanai dari BLUD juga
menggunakan mekanisme UP/GU/TU dan LS. Prosedur tersebut
dimulai dari transaksi penerimaan kas oleh Bendahara Pengeluaran
dari pencairan dana rekening Bank BLUD melalui SPP - SPM
Pengesahan - Cek/Tunai. Berikut ini adalah prosedur pengeluaran
kas yang didanai dari BLUD:
a) Pejabat Penatausahaan Keuangan BLUD (PPK BLUD)
mengeluarkan SPM UP/Pengesahan sebagai dasar untuk mengisi
uang persediaan/ganti uang/tambah uang (UP/GU/TU) di
Bendahara Pengeluaran. Kemudian Bendahara Pengeluaran
menyiapkan cek untuk ditandatangani oleh pemimpin BLUD
dalam rangka mengisi uang persediaan yang bersumber dari
Penerimaan BLUD atau yang disebut sebagai Kas di Bendahara
Penerimaan. Berdasarkan cek tersebut, Pejabat Keuangan
mencatat transaksi penerimaan uang persediaan/ganti
uang/tambah uang (UP/GU/TU) tersebut pada Buku Jurnal
Umum dengan mendebit akun Kas di Bendahara Pengeluaran dan
mengkredit akun Rekening baik Rekening Bank JKN ataupun
Rekening Bank BLUD. Prosedur tersebut analog dengan
pergeseran dana dari rekening BLUD ke kas di Bendahara
Pengeluaran.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
1.1.1.03.03 Kas di Bendahara xxxx -
Pengeluaran
1.1.1.01.02 Rekening Bank - xxxx
JKN/BLUD

b) Secara berkala, PPK-BLUD menerima SPJ dari Bendahara


Pengeluaran. SPJ tersebut dilampiri dengan bukti transaksi
pengeluaran kas. Berdasarkan SPJ dan bukti transaksi tersebut,
Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mencatat transaksi-transaksi
pengeluaran kas pada Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
BLUD (BJKKK-B) dengan mendebit akun Biaya sesuai jenis
biayanya dan mengkredit akun Kas Kecil atau akun Rekening
BLUD jika pembayarannya melalui transfer dari Rekening BLUD.
Jurnal di bawah ini merupakan pencatatan pengeluaran kas untuk
pembayaran belanja tanpa melalui mekanisme Panjar (uang muka
belanja) ke PPTK.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
A. Pembayaran melalui Kas Kecil;
8.x.x.xx.xx Biaya ............................. xxxx -
1.1.1.03.03 Kas Kecil - xxxx
B. Pembayaran melalui Transfer Rekening
8.x.x.xx.xx Biaya ............................. xxxx -
1.1.1.01.02 Rekening BLUD - xxxx

c) Prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran belanja


menggunakan uang persediaan dapat juga melalui mekanisme
pembayaran Panjar (uang muka belanja) oleh Bendahara
Pengeluaran ke PPTK. Pembukuan atas uang Panjar merupakan
proses pencatatan pemberian uang Panjar ke PPTK termasuk
didalamnya pencatatan atas pertanggungjawaban PPTK atas uang
Panjar yang diterimanya. Pencatatan pemberian Panjar ke PPTK
dicatat di Buku Jurnal Umum, sedangkan pertanggungjawaban
belanja PPTK atas uang Panjar yang diterimanya dicatat Pada
Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
A. Pemberian Panjar ke PPTK secara Tunai
1.1.6.xx.xx Uang Muka Belanja xxxx -
1.1.1.03.03 Kas Kecil - xxxx
B. Pemberian Panjar ke PPTK melalui Transfer
1.1.6.xx.xx Uang Muka Belanja xxxx -
1.1.1.01.02 Rekening BLUD - xxxx
C. Pertanggungjawaban PPTK
8.x.x.xx.xx Biaya ............................. xxxx -
1.2.2.xx.xx Aset Tetap - ............................ xxxx -
1.1.6.xx.xx Uang Muka Belanja - xxxx

d) Pada setiap akhir bulan, jurnal-jurnal tersebut diposting


/diringkas ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu sesuai dengan
kode rekeningnya. Selanjutnya dilakukan pencetakan terhadap
Buku Besar/Buku Besar Pembantu dan Laporan Keuangan yang
diperlukan.
Jurnal-jurnal yang mengilustrasikan pencatatan beberapa transaksi
yang terjadi di prosedur pengeluaran kas dapat dilihat di Bab III.
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Langsung (LS)
Akuntansi pengeluaran kas langsung (LS) untuk mencatat
pengeluaran kas dalam rangka Belanja Langsung (LS). Belanja LS
yang didanai BLUD hanya Belanja LS Barang & Jasa. Dalam konteks
belanja LS, pembayaran dengan dana BLUD dilakukan secara
langsung melalui rekening BLUD kepada pihak ketiga dan/ atau
nonpihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan.
a) Pejabat Penatausahaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD)
mengeluarkan SPM Pengesahan sebagai dasar Bendahara
Pengeluaran membuat cek untuk membayar Belanja LS yang
didanai BLUD. Berdasarkan SPM Pengesahan tersebut, Subbagian
Akuntansi dan Verifikasi mencatat biaya sesuai jenisnya pada
Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas BLUD dengan mendebit
akun Biaya sesuai jenis biayanya dan mengkredit akun Rekening
BLUD.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
Belanja LS Barang dan Jasa
8.x.x.xx.xx Biaya ............................. xxxx -
1.2.2.xx.xx Aset Tetap - ....................... xxxx -
1.1.1.01.02 Rekening BLUD - xxxx

b) Belanja LS Barang dan Jasa terdapat potongan pajak sehingga


dana yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah netto (setelah
dikurangi potongan pajak), namun PPK-BLUD tetap mencatat
belanja tersebut dalam jumlah bruto. PPK-BLUD kemudian
mencatat potongan tersebut sebagai Utang Pajak di Buku Jurnal
Khusus Pemotongan Pajak (BJKPP) dengan mendebit akun Kas di
Bendahara Pengeluaran dan mengkredit akun Utang Pajak.
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran xxxx -
2.1.2.xx.xx Utang Pajak .................... - xxxx

Ketika bukti Surat Setoran Pajak (SSP) telah diterima, dilakukan


penghapusan utang pajak tersebut dengan jurnal sebagai berikut :
Kode Debet Kredit
Uraian Rekening
Rekening (Rp) (Rp)
2.1.2.xx.xx Utang Pajak .............. xxxx -
1.1.1.03.01 Kas di Bendahara - xxxx
Pengeluaran
c) Pada setiap akhir bulan, jurnal-jurnal tersebut diposting
/diringkas ke Buku Besar/Buku Besar Pembantu sesuai dengan
kode rekeningnya. Selanjutnya dilakukan pencetakan terhadap
Buku Besar/Buku Besar Pembantu dan Laporan Keuangan yang
diperlukan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 05 Maret 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS PAMULIHAN,

Jajang Koswara, S.Kep.Ners.S.IP


NIP 196501091988041003

Anda mungkin juga menyukai