Anda di halaman 1dari 1

2.1.

1 Mekanisme nyeri
Banyak saraf-saraf aferen dari saraf-saraf sensori dari wajah, mulut dan faring,
yaitu saraf kranial kelima, ketujuh, kesembilan dan sepuluh yang berakhir di caudal
nukleis trigeminal. Disana ada sinaps neuron pertama dengan kumpulan neuron kedua
yang menyeberangi ke arah berlawanan dan naik ke nukleus arcuate di thalamus
dimana sensasi-sensasi digabung, disaring, diatur, dan pada gaya bicara, mereka diberi
bunyi. Dari kumpulan neuron ketiga thalamus membangun rangsangan ke korteks
dimana dirasakan nyeri. Sepanjang jalur dari reseptor ke korteks sistem saraf pusat
adalah bagaimana mampu menerima, mensandikan, mengirimkan dan menerjemahkan
informasi tentang kualitan, intensitas, lokasi dan jangka waktu rangsangan yang mana
dirasakan sebagai nyeri.1
Ada tiga teori tentang mekanisme nyeri, yaitu:
1. Teori persarafan langsung
Dentin memiliki ujung serat saraf sensorik dan akan menerima rangsang yang
jatuh pada dentin tersebut.
stimulus → email→ dentin → pulpa→ sensasi → reaksinyeri
2. Teori persarafan odontoblas
stimulus→email→dentin→ditangkap oleh serat tomes→sel saraf pada
odontoblas→pulpa→SSP anterior→memerintahkan neuron motorik untuk
memunculkan gerak refleks atau reaksi nyeri
3. Teori hidrodinamik
Merupakan teori yang paling bisa diterima dalam proses penjalaran nyeri dari
email sampai ke pulpa. Teori ini diperkenalkan oleh branstormm (1960) yang
mengatakan apabila adanya rangsangan dapat menyebabkan cairan dalam tubulus
dentin bergerak naik turun sehingga cairan tersebut akan menekan pembuluh saraf
dalam tubulus dentin yang akan membawa stimulus ke pulpa. Hal ini dibuktikan
dengan membesarnya tubulus dentin pada gigi yang sensitif dibandingkan dengan
gigi yang nonsensitif.
Secara skematis mekanismenya:
stimulus→email→dentin (cairan tubulus dentin bergerak naik turun)→sel saraf
pada odontoblas→pulpa→SSP→memerintahkan neuron motorik untuk
memunculkan gerak refleks atau reaksi nyeri.2

referensi :

1. Finn S.B. Clinical Pedodontics.W.B. Saunders Co.Philadelphia-London-Toronto. 4th.


1973
2. Walton, Torabinejad. Prinsip dan Praktik dalam Ilmu Edodontik.Jakarta: EGC.2008

Anda mungkin juga menyukai