Anda di halaman 1dari 7

RESUME

UNIT PENGANGKUTAN BAWAH TANAH

TUGAS 02

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah


Trasnportasi Bawah Tanah pada Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

Oleh :

Tengku Deli Hamonangan Hasibuan


NPM. 100.701.16.100

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H/ 2019 M
RESUME
UNIT PENGANGKUTAN BAWAH TANAH

A. Pengertian Umum
Tambang bawah tanah merupakan suatu metode penambangan yang
dimana seluruh aktivitas penambangannya tidak berhubungan langsung dengan
udara luar. Sedangkan, pengangkutan di tambang bawah tanah dapat diartikan
sebagai suatu usaha atau cara yang dilakukan untuk memindahkan atau
mengeluarkan material hasil penambangan di bawah tanah diangkut menuju ke
permukaan. Rancangan pengangkutan di bawah tanah umumnya akan
disesuaikan dengan kondisi lubang bukaan. Pengangkutan tambang bawah tanah
memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi penambangan.
seperti yang diketahui, umumnya biaya pengangkutan bawah tanah rata-rata
17,22% dari total biaya dengan rentang variasi mulai dari 12,77% sampai 26,30%.

Sumber : Rahmat, 2016


Foto 1
Pengangkutan menggunakan Lori di Tambang Bawah Tanah
Secara umum, siklus pengangkutan di tambang bawah tanah adalah
sebagai berikut.
1. Mula-mula, material hasil ledakan (broken muck) yang berada di loading
point/front kerja akan diangkut ke tempat penampungan sementara.
2. Kemudian, material tersebut akan diangkut kembali dari tempat
penampungan sementara menuju mulut shaft / hoisting dengan
menggunakan lori.
3. Selanjutnya, material akan diangkut menuju hopper atau belt conveyor
atau bisa juga dengan Truck melalui incline shaft.
B. Jenis-Jenis Sistem Pengangkutan di Tambang Bawah Tanah
Jenis-jenis sistem pengangkutan tambang bawah tanah terbagi menjadi
beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Gathering Haulage System
Adalah sistem pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan jika berdekatan/berhadapan dengan permukaan kerja.
2. Auxiliary/Secondary Haulage System
Adalah sistem pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan cara mengangkut material dari lokasi penambangan
menuju tempat penampungan sementara.
3. Main Haulage System
Adalah sistem pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan cara mengangkut material dari penampungan
sementara ke mulut shaft kemudian menuju ke hopper dan langsung ke
permukaan tanah.

C. Macam-Macam Cara Pengangkutan di Tambang Bawah Tanah


Macam-Macam Cara pengangkutan tambang bawah tanah terbagi menjadi
beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Manual Haulage
Adalah cara pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan bantuan tenaga manusia atau dengan bantuan alat
sederhana.
2. Mechanical Haulage
Adalah cara pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan bantuan alat mekanis.
3. Transport Raise
Adalah cara pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan dengan memanfaatkan gravitasi (ore pass atau chute
atau menggunakan raise).
4. Hoisting
Adalah cara pengangkutan material di tambang bawah tanah yang
digunakan dengan bantuan kerekan.

D. Parameter yang Dipertimbangkan dalam Menentukan Peralatan


dan Pengangkutan di Tambang Bawah Tanah
Beberapa parameter yang dipertimbangkan dalam menentukan peralatan
dan pengangkutan di tambang bawah tanah adalah sebagai berikut.
1. Geometri endapan, seperti bentuk endapan, ketebalan endapan,
kemiringan endapan dan struktur yang terdapat.
2. Karakteristik endapan, seperti jenis endapan, kadar, kekuatan, kondisi
struktur, kondisi pelapukan.
3. Karakteristik dari batuan samping (country rock).
4. Kondisi letak atau posisi dari ore body.
5. Kondisi air tanah (hidrogeologi) yang terdapat di lokasi.
6. Jumlah produksi dan umur tambang yang direncanakan.
7. Letak atau posisi ore body
8. Sifat fisika, kimia dan sifat mekanis dari batuan yang berada di dalam
tambang.
9. Nilai swell factor dari material.
10. Biaya penambangan yang direncanakan.

E. Contoh Alat Angkut yang Digunakan dalam Transportasi


Tambang Bawah Tanah
Beberapa alat angkut yang biasanya digunakan pada tambang bawah
tanah antara lain sebagai berikut.
1. Truck
Truck pada tambang bawah tanah memiliki tinggi yang lebih kecil dari yang
digunakan pada tambang terbuka. Truck merupakan jenis alat angkut yang
paling banyak digunakan pada kegiatan penggangkutan mengingat
produksinya yang besar, kecepatan tinggi dan tidak bergantung pada jalur
jalan.
2. Conveyor
Conveyor dapat diartikan sebagai jenis unit mesin yang dipergunakan
sebagai alat angkut material/batubara didalam tambang bawah tanah.
Jenis conveyor dapat dibagi dalam dua bagian besar yaitu : belt conveyor
dan chain conveyor.
3. Lori atau Lokomotif
Jenis alat angkut ini digunakan pada daerah yang relative mendatar
dengan kemiringan maksimum 5% dengan jarak angkut sedang. Alat ini
terdiri dari lokomotif yang berfungsi sebagai penggerak untuk menarik
rangkaian lori yang berisi material yang bergerak di atas rel. Umumnya alat
ini digunakan pada tambang dengan tonase besar dan umur tambang yang
lama.
4. Rope Haulage
Rope Haulage merupakan sistem pengangkutan rel dengan menggunakan
wire rope dan suatu drum hoist yang diperlengkapi motor penggerak untuk
menarik rangkaian lori dan muatannya.
5. Slusher (Garu)
Slusher (Garu) merupakan alat muat dan alat angkut yang digerakan
dengan udara (air powered motor) dimana efek penggaruan diperoleh
melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat (wire ropes) dan
pulley. Kapasitas penggaruan tergantung pada tipe garu, kekuatan motor,
karakteristik material (halus/ menggumpal, kering/ lengket, berat/ ringan),
kecepatan kawat, dan keterbatasan ruang yang diakibatkan kondisi
tambang.
6. Mechanical Loader
Mechanical loader, merupakan alat angkut yang memiliki mangkok di
depannya yang digunakan untuk menggali muatan pada tumpukan bijih
lepas, selanjutnya mangkok melakukan gerakan menumpah ke belakang
melewati bagian atas mesin itu sendiri dan menumpahkan muatannya
pada suatu alat angkut. Dioperasikan oleh seorang pekerja yang berdiri
pada platform di sisi mesin. Apabila kegiatan pemuatan harus dilakukan
pada tempat yang sempit/ ada resiko jatuhan atap maka untuk
mengoperasikannya digunakan remote control.
7. LHD (load haul dump)
Merupakan alat muat-angkut tambang bawah tanah yang tersusun atas
kombinasi front end loader dengan dump Truck. Alat ini mampu memuat
mengangkut dan menumpahkan material pada alat angkut berikutnya.
Tenaga penggerak alat ini adalah tenaga diesel dan termasuk ke dalam
alat angkut jarak dekat.
DAFTAR PUSTAKA

1. B.S Dhillon, 2008. “Mining Equipment Reliability, Maintanability, and


Safety”. Canada : University of Ottawa, Springer

2. Elson Sirait, 2014. “Dasar-Dasar Metode Tambang Bawah Tanah”.


academia.edu. Diakses pada tanggal 26 September 2019 pukul
20.23 WIB (Referensi Internet).

3. Hartman & Mutmansky, 2002. “Introductory Mining Engineering”.


New Delhi : Wiley India

Anda mungkin juga menyukai