Selanjutnya beberapa alat angkut yang umum digunakan pada tambang bawah tanah
diantaranya:
1 Truck
Jenis truck pada tambang bawah tanah tentu berbeda dengan yang digunakan pada
tambang terbuka. Umumnya truck pada tambang bawah tanah memiliki tinggi yang lebih
kecil dari yang digunakan pada tambang terbuka. Truck merupakan jenis alat angkut
yang paling banyak digunakan pada kegiatan penggangkutan mengingat produksinya
yang besar, kecepatan tinggi dan tidak bergantung pada jalur jalan. Truck yang digunakan
pada tambang bawah tanah hampir sama pada tambang terbuka berdasarkan roda
penggeraknya (wheel drive), yaitu :
a Roda penggeraknya roda depan (front wheel drive)
b Roda penggeraknya roda belakang (real wheel drive)
c Roda penggeraknya roda depan dan roda belakang (four wheel drive)
d Roda penggeraknya semua roda belakang (double rear wheel drive)
2 Belt Conveyor
Conveyor adalah jenis unit mesin yang dipergunakan sebagai alat angklut material/batubara
didalam tambang, dimana jenis coveyor dapat dibagi dalam dua bagian besar yaitu :
1. Chain Conveyor.
Chain conveyor adalah jenis alat angkut yang mempergunakan sistem rantai,
dimana jenis ini biasanya dipergunakan pada lokasi penambangan. Jenis chain conveyor
yang ada di Tambang dalam pada saat sekarang ini antara lain adalah :
Pada dasarnya cara kerja dari keempat jenis chain conveyor ini adalah sama,
sedangkan perbedaannya hanya pada kapasitas, bentuk dan penggunaannya.
Secara umum dari masing-masing jenis chain conveyor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
b. Stage Loader
Stage Loader adalah jenis chain conveyor yang dipergunakan untuk
memindahkan muatan batubara dari AFC ke Belt Conveyor dimana untuk satu Unit
mesin ini biasanya dipasangkan paling panjang 30 meter.
Alat kelengkapan dari Stage Loader ini seperti Pans dan unit Drive sama
dengan ASFC hanya saja yang berbeda adalah dalam hal besartnya KW motor
penggerak yang dipasangkan, kerapatan dari pasangan Flight bar dan jenis Tail End
yang dipasangkan.
Sprocket
Spee Kopli Motor
wheel
d
ng listrik
Double
chain
2. Belt Conveyor
Single center
chain
Double center
chain
Di antara berbagai jenis alat pengangkutan kontinu, belt conveyor adalah yang paling
mewakilinya. Ia digunakan bukan saja di tambang batu bara dan tambang lain, tetapi
digunakan di berbagai pabrik. Lingkup penggunaan belt conveyor biasanya datar atau
sampai kemiringan 18~20o, tetapi akhir-akhir ini dengan digunakannya belt conveyor yang
berpenahan (melintang), belt conveyor dapat digunakan untuk sudut kemiringan yang
lumayan curam. Ciri dari conveyor ini adalah kemampuan pengangkutannya ditentukan
oleh lebar dan kecepatannya, dan tidak ada hubungan dengan jarak pengangkutan. Oleh
karena itu, sekali alat ini dipasang, apabila suatu saat jarak angkutan bertambah atau
bercabang, tinggal memperpanjang belt atau melakukan penyambungan tahapan (stage)
untuk membentuk kumpulan belt, yang memungkinkan melakukan pengangkutan kontinu
sebagai satu kesatuan belt conveyor, dari permuka kerja, kemudian melalui butt level,
sumuran miring bawah tanah, level, menanjak sumuran miring utama hingga mencapai
fasilitas di permukaan. Dengan demikian dapat menghemat biaya tenaga kerja dan biaya
energi penggerak. Selain itu, luas penampang lorong yang dipasangi belt conveyor dapat
relatif lebih kecil dibanding lorong yang menggunakan lori tambang. Kemudian, dengan
munculnya belt yang mempunyai kekuatan tarik tinggi seperti nylon belt, cable belt dan
steel cord belt sebagai rubber belt untuk conveyor, jarak angkut setiap unit peralatan
meningkat drastis. Contoh instalasi belt conveyor ditunjukkan pada gambar 5.
Belt Conveyor sering dipergunakan di tambang dalam dan dapat digunakan material baik
berupa unit load atau bulk material secara mendatar maupun miring. Yang dimaksud
dengan Unit Load adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya satu persatu,
misalnya kotak-kotak, kantong balok dan lain-lain. Sedang bult material adalah material
berupa butur-butir atau serbuk misalnya: pasir, batubara, semen dan lain-lain.
Belt : adalah untuk membawa material yang diangkut dalam tambang dalam. Belt
dibuat dari beberapa lapis tenunan benang kapas yang tebal membentuk suatu carcass.
Kekuatan belt dinyatakan oleh jumlah lapisan (misalnya : 4,6,7,8 poly dsyt) dan berat
dari beberapa lapisan tersebut
(misalnya : 28,32, 36, 42 oz dst )
1. Idler adalah untuk menahan atau menyangga belt. Idler menurut letak dan fungsinya
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a Idler atas atau idler pembawa ( carryng idler ) untuk menahan belt bermuatan. Ada
dua macam yaitu :
(I) Anoughing idlers dan
(II) Flat Idlers
a. Idlers bawah atau idler balik ( return idler), untuk menahan belt kosong.
3 Centering device adalah untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollers
digunakan belt training idler.
3. Conveyor adalah alat angkut material secara berkesinambungan baik pada keadaan
miring, tegak maupun mendatar. Modifikasinya tergantung dari penggunaannya dan dapat
terbuat dari karet atau logam.
5 Drive Units pada belt conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan
antara belt dengan pulley penggerak karena belt melekat sekeliling pulley yang diputar
oleh motor.
5. Take-ups adalah untuk mengatur belt, dan untuk mencegah selip antara belt dengan
pulley penggerak ( drive pulley ) karena bertambah panjangnya belt.
Jenis take-up adalah : a. Screw take-up dan. b.counterweight
take-up, yang ada dua macam yaitu :
1) Horizontal ( carriage) gravity take -up.
2). Vertical gravity take-up
7
Bending the belt adalah alat yang berguna untuk melengkungkan belt
adalah : a. pulley terahir atau pertengahan; b. susunan roller-roller; c.adanya lenturan
belt.
Feeder adalah untuk pemuatan material ke belt dengan kecepatan yang teratur. Dari
feeder dapat langsung ke belt atau melalui corongan untuk mengurangi benturan pada
waktu material jatuh ke belt.
8. Trippers adalah alat untuk menumpahkan muatan pada suatu tempat, karena
kadang-kadang muatan harus dicurahkan pada beberapa tempat yang tidak berbeda
ujung belt.
9. Belt-cleaner yaitu dipasang agar material tidak melekat pada return belt, karena
belt, pulley, dan idler yang bersih akan memperpanjang umur belt.
10. Skirts adalah untuk mencegah ceceran pada londing point yang terbuat dari logam
atau kayu dan dapat dipasang tegak atau miring.
11. Holdback adalah untuk mencegah agar belt-conveyor yang membawa muatan ke
atas tidak berputar kembali ke bawah jika tanaga putar dihentikan.
12. Kerangka ( frame) yaitu harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt
diatasnya baik, ini sangat tergantung pada medan operasinya ( mendatar, miring atau
kombinasi keduanya ).
14 Motor penggerak yaitu untuk menggerakkan drive pully. Tenaga dari motor harus
disesuaikan untuk keperluan :
a
a.
b.
c.
d.
Lebar belt;
Kecepatan belt;
Sudut roller/idler terhadap bidang datar;
angle of surcharge material,
kerapatan material ( density)
kemiringan belt.
sebagai penggerak untuk menarik rangkaian lori yang berisi material yang bergerak di
atas rel. Umumnya alat ini digunakan pada tambang dengan tonase besar dan umur
tambang yang lama.
Rope Haulage
Rope Haulage merupakan sistem pengangkutan rel dengan menggunakan wire rope
dan suatu drum hoist yang diperlengkapi motor penggerak untuk menarik rangkaian lori dan
muatannya.
Rope Haulage dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1
2
3
4
1. Endless-Rope Haulage
Konstruksi
Konstruksi endless-rope haulage terdiri dari :
-
HP besar
sebuah track
sebuah rope
sebuah rope untuk menggulung rope
sebuah motor penggerak
rangkaian kereta (tub)
Rangkaian lori
drum hoist
Untuk menggerek turun lori kosong diperlukan gaya turun yang lebih besar dari dari pada
gabungan antara lahanan gesek lori tambang dan berat serta tahanan gesek rope. Olehn
karena itu, batas minimum kemiringan inclined shaft pada direct haulage adalah sekitar 4.
Sementara kalau lebih dari 25, ada kemungkinan bahaya muatan tumpah dari lori
tambang. Batas maksimumnya adalah 30, dan lebih dari itu sebaiknya menggunakan
metoda skip hoisting. Kemiringan inclined Shaft yang paling sesuai adalah 10-15.
4. Balance Main-Rope Haulage
Konstruksi
Konstruksi balance main-rope haulage tersusun dari :
-
dua track
dua drum
Kemudian beberapa peralatan untuk muat angkut yang digunakan pada tambang
bawah tanah, diantaranya:
1 Slusher (Garu)
Peralatan yang digerakan dengan udara (air powered motor) dimana efek penggaruan
diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat (wire ropes) dan pulley.
Kapasitas penggaruan tergantung pada tipe garu, kekuatan motor, karakteristik material
(halus/ menggumpal, kering/ lengket, berat/ ringan), kecepatan kawat, dan keterbatasan
ruang yang diakibatkan kondisi tambang.
Mechanical Loader
Mempunyai mangkok di depannya yang digunakan untuk menggali muatan pada
tumpukan bijih lepas, selanjutnya mangkok melakukan gerakan menumpah ke belakang
melewati bagian atas mesin itu sendiri dan menumpahkan muatannya pada suatu alat
angkut. Dioperasikan oleh seorang pekerja yang berdiri pada platform di sisi mesin.
Apabila kegiatan pemuatan harus dilakukan pada tempat yang sempit/ ada resiko jatuhan
atap maka untuk mengoperasikannya digunakan remote control.
4
5
Scooptrams
Teletrams
Teletrams ini terbagi tiga, yaitu:
a Telescoping Teletrams
b End Dump Teletrams
c Pusher-Plate Dump Teletrams