NINGSIMAS BOGANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan berkah Tuhan Yang Maha Esa, telah dapat kami susun
Laporan Kerja Program Inovasi Upaya Kesehatan Masyarakat desa Puspo sebagai bentuk
kewajiban kami dalam laporan dan evaluasi pelaksanaan Program. Harapan kami
Program Inovasi “ NINGSIMAS BOGANG ” dapat memberikan manfaat sebagaimana
yang diharapkan.
Pelaksana Program menyadari sepenuhnya bahwa program inovasi ini masih jauh
dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pengalaman, pengetahuan dan
waktu. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan program inovasi ini.
Atas terlaksananya program inovasi ini ucapan terimakasih yang mendalam dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada:
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pohon pisang selama ini masih menjadi limbah organic produktif, keadaan ini
dikarenakan Bonggol Pisang kuranng tersentuh oleh masyarakat secara umum,
Keberadaan pohon pisang di kecamatan puspo melimpah, namun kondisi ini
menjadi masalah ketika pohon pisang yang sudah tidak produktif ditebang dan
bonggolnya dapat menjadi tempat prindukan nyamuk. Masayarakat tidak
mengetahui manfaatkan bonggol pisang yang memiliki gizi tinggi yang dapat
menjadi sebuah produk olahan yang mempunyai nilai ekonomis serta dapat
bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang ada, daerah puspo yang berpotensi masih
banyaknya pohon gedang yang setelah tua ditebang menjadi sarang perindukan
nyamuk padahal pohon gedang tersebut kaya akan gizi yang dapat dijadikan
bahan alternatif sebagai peningkatan gizi masyarakat dari bahan lokal. Daerah
yang menjadi fokus untuk pengolahan bahan tersebut adalah daerah Desa
Puspo Dusun Kebontengah, inovasi tersebut diolah oleh kader posyandu dan
bekerjasama dengan karang taruna.
III. TUJUAN DAN MANFAAT PROGRAM INOVASI
1. Tujuan Program Inovasi
Tujuan kegiatan program inovasi
a. Terwujudnya masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Terlaksananya masyarakat yang peduli lingkungan
c. Terwujudnya masyarakat yang mandiri yang produktif (UMKM Pengolahan
Bonggol Gedang)
d. Peningkatan gizi masyarakat dengan bahan lokal
e. Pemberdayaan masyarakat
2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari program inovasi adalah:
1. Internal
a. Bagi pelaksana program
1) Sebagai salah satu inovasi di dalam mengembagkan potensi dan
kemampuan diri didalam menjalankantugas di UPTD Kesehatan
Puskesmas Puspo Kabupaten Pasuruan
2) Dapat meningkatkan kerjasama Tim dalam mewujudkan masyarakat
Puspo yang mandiri dan sehat.
b. Bagi UPTD Kesehatan Puskesmas Puspo
1) Sebagai bentuk peningkatan pelayanan terbaik untuk masyarakat Puspo
2) Sebagai bentuk inovasi melalui pemberdayaan masyarakat
3) Tercapainya Misi Puskesmas Puspo sebagai mewujudkan budaya Hidup
sehat menuju masyarakat yang mandiri
2. Eksternal
a. Bagi masyarakat
1) Mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai proses pengolahan
limbah produktif
2) Mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dari tenaga
kesehatan yang berkompeten
3) Terciptanya masyarakat Puspo yang sehat dan mandiri
b. Bagi Pemerintahan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur:
1) Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam
menciptakan Kabupaten yang sehat lahir batin.
IV. RUANG LINGKUP PROGRAM INOVASI
Adapun yang menjadi ruang lingkup program inovasi yaitu:
1. Melakuakan koordinasi Lintas sektor terkait perubahan yang dilakukan
2. Melakukan koordinasi dengan tim pelaksana Program Inovasi di UPTD dan
Desa
3. Membuat Kerangka Acuan Kerja Pengolahan Bonggol Gedang dan Temu
Lintas Sektor dalam pelaksanaan program inovasi
4. Melakukan persiapan pendukung kegiatan Program Inovasi
5. Sosialisasi pengolahan Bonggol Gedang Kepada Masyarakat Desa
6. Penggalangan komitmen bersama dan penandatanganan pakta integritas
7. Pembentukan kelompok pengolahan bonggol gedang
8. Pelaksana Program inovasi
9. Pelaksana Monitoring dan evaluasi angka konsumen yang berkaitan dengan
peningkatan gizi masyarakat
V. KRITERIA KEBERHASILAN
1. Keadaan lingkungan tanpa bonggol yang menjadi sarang perindukan
nyamuk
2. Keadaan warga yang sehat mandiri\
3. Keadaan warga yang konsumeris terhadap bonggol gedang
4. Kedaan sekarang kelompok bonggol gedang anggotanya meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN DESKRIPSI PROGRAM INOVASI
Output yang akan dihasilkan dalam program inovasi ini baik output kunci antara
jangka pendek dan jangka menengah serta jangka menegah sebagai berikut:
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM
diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan
Menengah. Berikut kutipan dari isi UU 20/2008.
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b. Bagian tengah dari bungkil (yang berwarna putih) diiris tipis lalu direndam
dengan air garam selama 1 hari (untuk menghilangkan rasa sepet dan getir).
e. Irisan bonggol pisang yang sudah kering kemudian digoreng dalam minyak
panas dengan api sedang, lalu ditiriskan.
b. Bagian tengah dari bungkil (yang berwarna putih) dipotong kecil" lalu direndam
dengan air garam selama 1 hari (untuk menghilangkan rasa sepet dan getir).
h. Tepung tapioka dimasukkan lalu diuleni sampai adonan berwarna agak putih
dan terasa liat.
l. Bila sudah setengah kering, adonan dilepaskan dari daun pisang dan dijemur
lagi hingga kering.
m. Kerupuk mentah digoreng dalam minyak panas dengan api sedang, lalu
ditiriskan.
Sertifikasi terhadap produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) keripik
dan kerupuk bonggol pisang sangat diperlukan. Peran serta aktif unsur pemerintahan
terkait dalam mendukung peningkatan dan pengembangan produk keripik dan kerupuk
bonggol pisang sangat dibutuhkan. Unsur pemerintahan mulai dari tingkat terkecil
(Desa, sebagai pendamping dan Pembina kegiatan masyarakat) hingga unsur
pemerintahan tingkat atas harus berkesinambungan.
Beberapa bentuk sertifikat yang dibutuhkan guna peningkatan dan
pengembangan nilai ekonomis dari produk keripik dan kerupuk bonggol pisang, antara
lain sebagai berikut:
A. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Bahwa Bonggol Pisang apabila dimanfaatkan secara optimal dapat
membantu sebagai makanan penunjang bagi penderita gizi buruk, dikarenakan
nilai gizi yang terkandung dalam Bonggol Pisang mencukupi jika digunakan
sebagai sarana peningkatan asupan gizi. Disamping itu pengelolaan Bonggol
Pisang cukup mudah, ketersediaan bahan baku Bonggol Pisang sangat
melimpah. Pembuatan keripik dan Kerupuk Bonggol Pisang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dari sisi UMKM apabila dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
2. SARAN
A. Mohon kiranya Bapak Ibu dari Dinas Kesehatan Provinsi JAWA TIMUR
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dan Puskesmas Puspo dapat
menunjang proses pemanfaatan limbah organik produktif Bonggol Pisang
dengan mengeluarkan sertifikat kandungan nilai gizi kepada produk keripik
dan Kerupuk Bonggol Pisang kader posyandu Desa Puspo.
B. Mohon kiranya Bapak Ibu dari Dinas Kesehatan Provinsi JAWA TIMUR
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dan Puskesmas Puspo dapat
menunjang proses pemanfaatan limbah organik produktif Bonggol Pisang
dengan mengeluarkan sertifikat penyuluhan aman pangan dan membantu
proses sertifikasi BPOM.
C. Besar harapan kami kepada pemerintahan Desa Puspo dan Kecamatan
Puspo untuk dapat mendorong dan menunjang produktifitas kader posyandu
Desa Puspo melalui pemanfaatan limbah organik produktif Bonggol Pisang
agar lebih maksimal dan optimal.