ENGINE BLOCK
OLEH :
NIM : 1805531101
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
0
BAB I
PENDAHULUAN
Cylinder blocks atau yang juga dikenal dengan engine blocks adalah struktur
utama dari mesin yang menjadi tempat untuk silinder mesin, bagian untuk pendingin,
pembuangan, menyalurkan gas dalam mesin, dan sebagai host bagi crankcase dan
cam shafts. Engine block adalah ‘rumah’ utama bagi ratusan komponen dari mesin
modern. Bagian mesin ini juga adalah yang terbesar yaitu sekitar 20% sampai 25%
dari total berat mesin. Kombusi internal pertama yang berhasil dilakukan dan bisa
digunakan pada automobile dibuat oleh Siegfrid Marcus sekitar tahun 1864. Saat itu
menggunakan silinder tunggal, mesin two strokes berbahan bakar bensin.
Dewasa ini, mesin telah sampai pada era perkembangan yang maksimum dan
masih akan terus berkembang. Perkembangan ini telah mengakibatkan peningkatan
power, daya tahan, dan efisiensi mesin. Material yang kini digunakan untuk membuat
engine block memberikan kekuatan yang lebih tinggi dan massa lebih ringan yang
sangat penting untuk power dari mesin itu sendiri. Selama bertahun-tahun engine
block dibuat dengan cast iron alloy, hal ini didasarkan pada kekuatan, factor
ekonomis (murah), dan juga ketahanan pakainya. Tetapi, seiring dengan
perkembangan mesin yang semakin kompleks dan rumit, engineers menemukan
material baru yang bisa mengurangi berat mesin dan sekaligus meningkatkan
kekuatan dan ketahanan pakainya. Campuran logam yang banyak digunakan adalah
campuran logam aluminum (aluminum alloy).
1
Gambar 1 Finished Engine Block
Karena fungsinya sebagai rumah dari berbagai komponen mesin lain, engine
block harus memenuhi beberapa persyaratan agar mesin secara keseluruhan dapat
bekerja dengan baik. Persyaratan terebut meliputi ketahanan pemakaian (tahan aus),
peprawatan, dan tahan terhadap tekanan yang dialami ketika terjadinya pembakaran.
Engine block juga harus memiliki ketahanan terhadap temperature tinggi dan getaran
saat mesin bekerja. Hal inilah yang mempengaruhi jenis material yang dipilih untuk
membuat engine block.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Grey Cast Iron Alloys
Grey cast iron adalah material pertama dan paling banyak digunakan dalam
pembuatan engine blocks. Meskipun aluminum alloy juga memiliki banyak
persamaan dan lebih ringan daripada gray cast iron, material ini tetap digunakan
dalam pembuatan engine blocks pada mesin diesel karena ketahanan stress
internalnya lebih tinggi. Grey cast iron mengandung 2.5% – 4 % karbon, 1-3%
silicon, 0,2 – 1% mangan, 0,02 – 0,25% sulfur, dan 0,02-1% fosfor. Material ini
memiliki penyerapan getar yang sangat baik, bagitu pula dengan ketahanan pakai dan
ketahanan termalnya, serta mudah dalam pemrosesan dan harganya yang cukup
murah karena ketersediaan yang meimpah.
2) Aluminum Alloys
Aluminum alloy sangat popular digunakan karena massanya yang ringan, hal
ini membuat massa mesin juga berkurang secara signifikan. Tetapi, kelemahan
utamanya adalah harganya yang lebih mahal dibandingkan grey cast iron. Aluminum
alloys memiliki machinability yang lebih baik daripada gray cast iron. Terdapat dua
jenis aluminum alloys yang biasa digunakan dalam produksi engine blocks, yaitu 319
dan A356.
Aluminum alloy 319 mengandung 85,8 – 91,5 % aluminum, 5,5 – 6,5 %
silicon, 3 – 4 % copper, 0,35% nikel, 0.25% titanium, 0,5% mangan, 1% iron, 0,2%
magnesium, dan 1% zinc. Campuran logam ini baik untuk proses casting, tahan
korosi, dan memiliki konduktivitas termal yang baik. Di bawah proses heat treatment
T5, diperoleh kekuatan dan kekakuan yang tinggi untuk engine block.
Alumunium alloy A356 mengandung 91.1 - 93.3 % aluminum, 6.5 - 7.5 %
silicon, 0.25 - 0.45 % magnesium, 0.2% copper, 0.2% of titanium, 0.2% iron, and
0.1% zinc. Meskipun memiliki sifat mekanis yang sama dengan 319, jika A356
berada dalam heat treatment T6 akan diperoleh kekuatan yang lebih tinggi daripada
319. Tetapi modulus elastisitasnya (72.4 GPa) lebih rendah dibandingkan dengan 319
(74 GPa).
4
3) Compacted Graphite Cast Iron
Compacted graphite cast iron memiliki tensile strength dan modulus
elastisitas yang lebih tinggi daripada gray cast iron. Hal ini karena compact graphite
yang ditemukan dalam mikrostruktur dari CGI. Material ini memiliki tingkat
penyerapan getaran yang sebaik gray cast iron namun machinability-nya rendah.
5
Gambar 4 Core yang Telah Disatukan dan Siap Digunakan
Gambar 5 Engine Block Hasil Sand Casting Gambar 6 Engine Block Setelah Proses Finishing
6
2.3 Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan selama Proses Produksi
Ada berbagai faktor yang sangat mempengaruhi kualitas akhir dari engine
block. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1) Pasir yang digunakan harus memiliki kekuatan tinggi untuk mempertahankan
bentuk yang kaku.
2) Semakin tinggi tingkat permeabilitas pasir akan menurunkan porositas mold,
permeabilitas yang lebih lendah akan menghasilkan permukaan akhir yang
bagus.
3) Stabilitas suhu yang harus dipertahankan untuk menghindari kerusakan
selama proses solidifikasi seperti cracking.
4) Pasir harus memiliki kemampuan kompresi yang baik sehingga tidak terjadi
cracking pada proses solidifikasi.
5) Riser harus ditempatkan pada lokasi yang tepat agar tidak mengalami
solidifikasi sebelm bagian lain memadat.
6) Presisi ukuran dalam engine block harus sesuai standar agak mesin dapat
bekerja dengan baik saat digunakan.
7) Cooling rate harus sesuai standar agar output yang dihasilkan memiliki sifat-
sifat yang diinginkan
7
- Jika riser memadat sebelum bagian casting lainnya, kekuatan engine block
akan menjadi lebih rendah
- Jika molten alloy tidak memenuhi standar, mesin akan mengalami kegagalan
saat kondisi mesin sedang bekerja cepat
- Jika ukuran cylinder bores, crank, dan came bearings tidak sesuai standar,
gesekan mesin saat dijlankan dapat meningkat atau bahkan menurun (kinerja
mesin tidak sesuai yang diharapkan)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Engine Blocks adalah struktur utama dari mesin yang menjadi tempat untuk
silinder mesin, bagian untuk pendingin, pembuangan, menyalurkan gas dalam mesin,
dan sebagai host bagi crankcase dan cam shafts.
Untuk memenuhi persyaratan fungsional suatu engine block, material yang
digunakan harus memiliki berbagai sifat yaitu, material harus memiliki kekuatan
tinggi, modulus elastisitas tinggi, ketahanan pemakaian (tahan aus), ketahanan
terhadap getaran, dan ketahanan terhadap korosi. Material yang banyak digunakan
adalah Grey cast iron, Compacted Graphite Cast Iron dan aluminum alloy.Proses
pembuatan engine block sama seperti proses pembuatan barang-barang lain yang
dibuat melalui sand casting.
Ada berbagai faktor yang sangat mempengaruhi kualitas akhir dari engine
block agar terhindar dari kecacatan karena setiap cacat pada engine block akan
menurunkan kekuatannya. Seiring dengan kerjanya pada temperature tinggi, cacat
kecil dapat menjadi sumber kegagalan mesin.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Engineblock
http://newengineeringpractice.blogspot.com
https://id.scribd.com/document/351816496/Proses-Pengecoran-Blok-Silinder
10