Anda di halaman 1dari 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMKN 2 BAUBAU

Kelas/Semester : X/2

Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital

Topik : Publikasi Buku Digital

Waktu : 1 x pertemuan @ (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.12. Menerapkan publikasi buku digital.
4.12. Menyajikan hasil penerapan publikasi buku digital.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menerapkan sikap kreatif dalam penerapan publikasi buku digital.
2. Mengetahui jenis publikasi buku digital
3. Mampu menerapkan prosedur untuk publikasi buku digital.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Mengeksplorasi dan mendiskusikan jenis publikasi buku digital.
2. Melakukan publikasi buku digital melalui SEA Market Appstore.
3. Mengamati proses publikasi buku digital.
4. Membuat laporan tentang publikasi buku digital.

E. Materi Pembelajaran
1. Jenis publikasi buku digital.
2. Proses publikasi buku digital.

F. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran


 Pendekatan pembelajaran : Scientific
 Model pembelajaran : Cooperative Learning Type
 Metode pembelajaran : Ceramah, presentasi, praktikum.

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar para 15 menit
siswa.
2. Guru mengabsen siswa sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru memusatkan perhatian peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru membahas kembali sedikit materi pembelajaran
tentang buku digital.
6. Guru memotivasi peserta didik dengan menggali
potensi siswa, memahami tentang materi ajar agar
kompetisi yang diinginkan tercapai.

Inti 1. Guru menyajikan informasi tentang jenis publikasi 155 menit


buku digital.
2. Guru mempresentasikan proses publikasi buku digital
melalui SEA Market Appstore.
3. Guru memberikan tugas pada masing-masing siswa
untuk publikasi buku digital melalui SEA Market
Appstore.
4. Siswa melakukan praktikum publikasi buku digital
melalui SEA Market Appstore.
5. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam kegiatan publikasi buku digital.

Penutup 1. Siswa diminta menyelesaikan tugas praktikum 10 menit


publikasi buku digital dan membuat laporannya.
2. Guru mendata siswa yang telah menyelesaikan tugas
praktikum publikasi buku digital.
3. Guru mengakhiri pelajaran dan memberikan pesan
untuk selalu belajar dan memotivasi siswa.

H. Alat / Media / Sumber Pembelajaran


a. Presentasi bahan ajar powerpoint dilengkapi infocus
b. Modul Simulasi Digital (SEAMOLEC)
c. Lembar penilaian

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik penilaian : Pengamatan, praktikum, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Sikap Pengamatan dan Selama praktikum


praktikum
a. Aktif dalam praktikum
publikasi buku digital.
b. Kreatif dalam
praktikum publikasi
buku digital.
c. Disiplin dalam
mengumpulkan hasil
laporan tentang
publikais buku digital.
2. Pengetahuan Tes tertulis dan lisan Tugas individu

a. Menyebutkan jenis-
jenis publikasi buku
digital.
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

b. Menjelaskan prosedur
publikasi buku digital.

3. Keterampilan Pengamatan / praktek Penyelesaian tugas praktikum

a. Terampil membuat akun


di website SEA Market
Appstore untuk pubikasi
buku digital.

b. Terampil melakukan
publikasi buku digital.

J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


Tes format buku digital:
Soal:

Mengetahui : Baubau, Juli 2019


Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMKN 2 BAUBAU
Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 9 JP (9 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar pada KI 1
a. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
b. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai
sumber energi di alam
c. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi Dasar pada KI 2
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi
b. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip dan keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan di laboratorium lingkungan
3. Kompetensi Dasar pada KI 3
Menerapkan komunikasi daring (online)
4. Kompetensi Dasar pada KI 4

Menyajikan hasil penerapan komunikasi daring (online)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada ALLAH SWT melalui
pemahaman materi pelajaran tentang penerapan komunikasi dalam jaringan (daring-online)
serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.
2. Meningkatkan sifat solidaritas dan persaudaraan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari
melalui aplikasi materi pelajaran persiapan penerapan komunikasi dalam jaringan (daring-
online).
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang persiapan penerapan
komunikasi dalam jaringan (daring-online) serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menigkatkan keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat komunikasi dalam jaringan
(daring-online) di kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 4

1. Bentuk Komunikasi Daring Asinkron: e-mail


komunikasi asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan jaringan
Internet yang dilakukan secara tunda. Ex: Email

Alamat e-mail adalah bagian dari identitas di dunia maya. Karena sering sebagai syarat
untuk dapat mengakses layanan yang ada di internet.

E-mail(electronic-mail/ surat elektronik) adalah cara pengiriman data, file teks, foto digital,
file audio, dan video dari satu komputer ke komputer lainnya dalam jaringan Internet

Kelebihan e-mail dibandingkan surat biasa

 Lebih cepat terkirim ke alamat tujuan.


 dapat menampung lampiran (attachment) berupa file digital
 Sebagian besar e-mail tidak memerlukan biaya selain untuk koneksi Internet
E-mail Dari segi layanan

E-mail gratis adalah kegiatan surat menyurat melalui jaringan Internet tanpa
mengeluarkan biaya dalam penggunaannya. Ex: yahoo, Gmail

E-mail berbayar adalah kegiatan surat-menyurat melalui jaringan Internet yang


dikenai biaya tambahan. Ex: Yahoo Plus

Fasilitas yang dimiliki oleh Gmail


 Mempunyai kapasitas penampungan e-mail yang besar
 Mempunyai fasilitas pencarian (search)
 Mendapatkan akses aplikasi Google lainnya
 Mendapatkan layanan POP (Post Office Protocol) dan Forwarding

2. Membuat alamat e-mail


a. Bukalah browser Anda, lalu pada address bar ketikkan “gmail.com” dan tekan enter.
b. Kemudian setelah halaman gmail.com terbuka, klik tombol “buat akun”.
c. Isilah semua kolom isian dengan biodata diri Anda.
d. Setelah berhasil, klik tombol “Langkah berikutnya”.
e. Klik tombol “Pilih foto dari komputer pengguna” melalui window “browse”, pilih foto
f. Setelah klik tombol “Tetapkan sebagai foto profil”.
g. Klik tombol “Langkah berikutnya”
h. Klik tombol “Lanjutkan ke Gmail”
3. Menggunakan Email

4. Menggunakan Layanan Google Drive


a. Menu Create
b. Menu Unggah (Upload)
 Klik menu Upload.
 Jika tujuan pengguna mengunggah sebuah file, pilih submenu files.
 Jika tujuan pengguna mengunggah semua file dalam suatu folder, pilih submenu
folder.
 Setelah itu pilih file / folder.
 pilih tombol Open.
5. Tata krama (etiket) Komunikasi Asinkron
a. Gunakanlah bahasa yang baik dan sopan
b. Tidak menuliskan seluruh kalimat dengan huruf kapital.
c. Tidak menggunakan jenis huruf (font) yang beragam
d. Kejelasan penulisan subjek,
e. Perhatikan penerima CC, dan perhatikan juga penerima BCC e-mail Anda.
f. Segera menanggapi pesan yang diterima.
g. Tidak meneruskan pesan yang tidak penting.

Pertemuan 5
1. Bentuk Komunikasi Daring Sinkron
Komunikasi serempak atau sinkron adalah penggunaan komputer untuk berkomunikasi
dengan individu lainnya pada waktu yang sama melalui bantuan perangkat lunak. Salah satu
contoh dari komunikasi langsung adalah text chat, video chat, video conference, dll.

Layanan text chat memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi menggunakan text dengan
pengguna lainnya. Perbedaan mendasar antara text chat dengan e-mail adalah sifat text chat yang
merupakan komunikasi sinkron, memastikan pesan yang dikirim akan dibaca saat itu juga jika
pengguna lainnya sedang daring (online). Contoh layanan text chat antara lain gtalk, yahoo
messenger, facebook chat, dll. Terdapat juga layanan text chat yang berbasis perangkat genggam
seperti whatsapp, line, kakao talk, dll.

Berbeda dengan layanan text chat, layanan video chat, disebut juga video call atau video
phone, memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi antarpribadi 1 ke 1, dengan
menghadirkan mitra bicara dalam bentuk visual dengan suara ke hadapan pengguna. Pada
umumnya, video chat harus dilaksanakan secara sinkron, di mana pengguna dan mitra bicaranya
harus ada di depan komputer secara serempak (pada waktu yang bersamaan). Contoh layanan
video chat antara lain facebook video call, skype, google+ hangout, facetime, dll.

Video conference merupakan layanan video chat yang dilakukan secara antarpribadi antara 3
orang atau lebih (multipoint) dengan beberapa layanan tambahan seperti berbagi layar, papan
tulis, dll. Beberapa layanan video chat dapat juga digunakan untuk video conference, antara lain
skype, google+ hangout, bigbluebutton, Cisco webex, dll.

Terdapat berbagai layanan video call dan video conference yang telah tersedia. Beberapa
contohnya antara lain: Skype, Bigbluebutton, Cisco Webex, Google+ hangout, Umeetme. Setiap
layanan video call dan video conference tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.

Google+ Hangout merupakan layanan video chat dan video conference yang bersifat gratis
dan memiliki beragam fitur di dalamnya. Fitur-fitur tersebut antara lain: video conference hingga
10 orang, layanan white board, berbagi layar, remote desktop, berbagi video youtube, dll.

2. Mengaktifkan Akun Google+


Syarat pertama dalam penggunaan Google+ adalah memiliki alamat e-mail (diutamakan
alamat e-mail google). Bukalah perambah web (web browser) yang ada dan masuk ke dalam
google.co.id klik “+Anda” pada pojok kiri atas dari halaman perambah (browser)

Setelah Anda klik tombol “+Anda”, maka akan tampil halaman sebagaimana terlihat pada
gambar berikut. Lalu login untuk masuk ke akun Gmail Anda.

Tambahkan teman yang Anda kenal dengan mengetikkan e-mail teman Anda tersebut dalam
kolom isian “Telusuri orang di Google+”, setelah e-mail teman Anda ditemukan maka akan
tampil tombol “Tambahkan” dan kemudian pada pilihan centang “Teman”. lalu tekan tekan
tombol “Lanjutkan”.

Setelah Anda menekan tombol “Lanjutkan” akan tampil halaman seperti gambar di halaman
berikut ini. Pada bagian ini, pengguna dapat mengikuti halaman yang dianggap-nya menarik
dengan cara tekan tombol “ikuti”, dan setiap informasi yang diunggah di halaman tersebut akan
tampil pada beranda akun Google+ Anda.

Selanjutnya akan ditampilkan halaman seperti gambar di bawah ini. Kemudian, untuk
mengakhiri pembuatan akun Google+, isilah Biodata diri Anda dengan kolom isian yang tersedia.
Jika semua sudah lengkap tekan tombol “Selesai”.

3. Google+ Hangouts
Google+ hangouts adalah fitur layanan video chat gratis dari Google yang memungkinkan
obrolan satu lawan satu dan obrolan grup hingga sepuluh orang pada waktu bersamaan. Google+
hangouts lebih memfokuskan pada video chatting antarkelompok, bukan satu ke satu, dan
memiliki teknologi yang dapat mengubah fokus layar pada orang yang sedang berbicara.

Google+ hangouts dapat diakses melalui komputer, laptop, dan perangkat mobile Android,
(Android v2.3 ‘Gingerbread’ ke atas) serta akan dikembangkan untuk perangkat iOS. Selain
video chatting, pengguna Google+ hangouts dapat berbagi dokumen, scratchpads, gambar, dan
video YouTube dengan pengguna lain. Google+ hangouts juga menawarkan fitur ‘Siaran
Hangouts’ untuk penyiaran percakapan video langsung yang dapat diakses oleh siapa pun dengan
peramban web (web browser).

Berikut adalah langkah-langkah memulai penggunaan Chatting di Google+ Hangouts

1) Masuk ke profil pengguna Google+ Hangouts berada pada sebelah kanan atas halaman. Klik
kotak + pada “Hangout baru” di bawah daftar Hangouts. Daftar tersebut akan menampilkan
kontak Anda dan lingkaran (circles) pada Google+.
2) Anda dapat mencari orang dengan mengetikkan nama, alamat email, nomor telepon atau
lingkaran. Centang kotak di samping untuk setiap orang yang ingin Anda tambahkan ke
Hangout. Klik menu ikon pada untuk melihat pilihan menu. Jika orang lain tidak online,
mereka akan menerima pesan pada saat mereka membuka Hangouts.
3) Pilih format Hangout untuk memulai baik video atau teks Hangout. Anda dapat mengaktifkan
obrolan teks dalam video chat setiap saat.
4) Anda dapat memilih teks Hangouts untuk chatting.
5) Menyalakan chat dalam panggilan video. Caranya klik tombol kamera video ikon di bagian
atas kotak chatting. Orang yang Anda undang akan menerima pemberitahuan bahwa Anda
sedang berusaha untuk memulai chatting video. Anda dapat video chat pada komputer dan
perangkat mobile. Jika Anda belum pernah memasang plugin “Google voice and video setup”,
maka Anda harus memasang plugin itu terlebih dahulu.
Video chatting tidak mengharuskan kedua pengguna memiliki kamera.

Anda dapat melakukan video chat dengan kamera dan mikrofon di salah satu pengguna, dan
direspon menggunakan teks.

4. Tata krama Komunikasi sinkron


Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan komunikasi sinkron agar
tidak terjadi kesalahpahaman. Beberapa contoh tata krama dalam komunikasi sinkron antara lain
sebagai berikut.

a. Gunakanlah nama asli dan lokasi Anda. Dalam video conference, kita akan diminta untuk
memasukkan nama pengguna, dengan menggunakan nama asli dan lokasi Anda
(andre_padang). Hal ini akan memudahkan pengguna lain untuk mengetahui siapa yang
sedang berbicara.
b. Sebelum dimulai, cek perlengkapan audio Anda, pastikan semua peserta dapat mendengar
suara Anda.
c. Jika Anda sedang menggunakan mikrofon, carilah lingkungan yang tenang, jangan sampai ada
suara di sekitar Anda mengganggu jalannya konferensi. Jangan lupa menonaktifkan mikrofon
Anda jika sedang tidak digunakan.
d. Saat Anda dipersilakan berbicara, teruslah berbicara. Jangan berhenti untuk bertanya seperti
“kedengaran tidak?” atau semacamnya. Jika terdapat masalah teknis, peserta lain akan
menginformasikannya.
e. Fokus pada diskusi, jangan melakukan aktivitas lain ketika sedang melaksanakan video
conference.

Pertemuan 6

1. Kewargaan Digital
Dalam hal berkomunikasi, dunia maya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata. Komunikasi
antarindividu, maupun beberapa individu sekaligus dapat terjadi baik di dunia maya maupun
dunia nyata. Tidak heran, berbagai karakteristik, pribadi, ide, maupun tujuan yang berbeda dapat
tertuang di dunia maya. Namun, sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu
tersebut secara langsung dapat mendorong menipisnya, bahkan hilangnya norma-norma sopan
santun, tanggung jawab, dan etiket dalam berkomunikasi.

Apakah Anda menggunakan Internet untuk berbagi pakai (share) informasi tentang diri Anda
dan rekan lain, berkomunikasi dengan kawan-kawan, mengomentari yang Anda lihat secara
daring, bermain games, mengunduh bahan untuk mengerjakan tugas, atau membeli barang secara
daring? Jika Anda menjawab “ya” pada salah satu saja, dapat dikatakan bahwa Anda adalah
seorang “Warga Digital”.
Warga digital adalah orang yang sadar apa yang baik apa yang salah, menunjukkan
kecerdasan perilaku teknologi, dan membuat pilihan yang tepat ketika menggunakan teknologi.

Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan TI untuk membangun komunitas,


bekerja, dan berekreasi. Warga digital secara umum telah memiliki pengetahuan dan kemampuan
mengoperasikan TI untuk berkomunikasi maupun mengekspresikan sebuah ide. Contohnya
bermain facebook, menulis blog, mencari informasi di forum, dan lain-lain. Sama halnya dengan
warga dunia nyata, semua warga digital memiliki kewajiban untuk menjaga etiket dan norma,
serta memiliki rasa tanggung jawab di dunia maya.

Kewargaan digital dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung
jawab terkait dengan penggunaan teknologi.

Rentang usia warga digital mulai bergeser, seiring dengan semakin mudahnya akses
teknologi, tampilan dan fitur yang semakin memanjakan pengguna, membuat anak-anak di usia
belia telah dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk berkomunikasi, mencari dan bertukar
informasi di dunia maya. Usia yang masih belia semakin membuka kemungkinan adanya
pelanggaran norma-norma maupun penyebaran informasi penting yang dapat disalahgunakan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan
mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia
maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang tepat dalam
berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi
penting kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya.

2. Komponen Kewargaan Digital

Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen, yang dikategorikan menjadi 3


berdasarkan pemanfaatannya.

a. Lingkungan belajar dan akademis


Beberapa komponen Kewargaan digital untuk lingkungan belajar dan akademis adalah:

Komponen 1. Akses Digital

Belajar menghargai hak setiap orang untuk memiliki akses ke teknologi informaasi, serta
berjuang untuk mencapai kesetaraan hak dan ketersediaan fasilitas untuk mengakses teknologi
informasi merupakan dasar dari kewargaan digital.

Komponen 2. Komunikasi Digital

Setiap warga digital diharapkan dapat mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan
media digital. Warga digital juga diharapkan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
setiap jenis komunikasi tersebut, sehingga dapat memilih penggunaan komunikasi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan.

Komponen 3. Literasi Digital

Literasi digital merupakan proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan
teknologi. Pelajar dan pengajar diharapkan selalu up to date serta dapat belajar apa saja, kapan
saja, dan dari mana saja.

b. Lingkungan sekolah dan tingkah laku


Komponen 4. Hak digital

Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara dan memiliki beberapa
kewajiban ikut membantu pemanfaatan teknologi secara benar, mengikuti tata krama yang
berlaku, baik yang tersirat maupun tersurat.

komponen 5. Etiket digital

Etiket digital dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna
lainnya.

Kita juga harus mengajarkan setiap pengguna teknologi digital untuk bertanggungjawab
dalam pemanfaatan teknologi.

Komponen 6. Keamanan digital

Dalam dunia digital keamanan perlu diterapkan agar data atau informasi pribadi tidak
dicuri oleh orang lain, seperti meng-install antivirus, firewall, mem-backup data, dan
menjaga data sensitif seperti username dan password, nomor kartu kredit, dll. Sebagai warga
digital, kita harus berhati-hati dan menjaga informasi dari pihak yang tidak
bertanggungjawab.

c. Kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah


Komponen 7. Hukum digital

Warga digital perlu menyadari bahwa mencuri ataupun merusak pekerjaan, data diri, maupun
properti daring orang lain merupakan perbuatan yang melanggar hukum .

Hukum siber (cyber law) di Indonesia dikategorikan menjadi 5 aspek besar.

 Aspek hak cipta


 Aspek merek dagang
 Aspek fitnah dan pencemaran nama baik
 Aspek privasi
 Aspek yurisdiksi dalam ruang siber
Komponen 8. Transaksi digital

Dalam jual beli daring, penjual dan pembeli perlu menyadari resiko dan keuntungan yang
didapat dari jual beli daring.

Warga digital perlu mengetahui bagaimana menjadi pembeli maupun penjual daring yang
baik.

Komponen 9. Kesehatan digital

kesehatan fisik dan mental dapat juga terancam jika pengguna tidak mengatur penggunaan
teknologi digital.

Untuk mencegahnya, pengguna perlu menyadari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
teknologi digital.

3. T.H.I.N.K.

T.H.I.N.K. merupakan akronim dari:

 Is it True (Benarkah)? Benarkah posting Anda? Atau hanya isu yang tidak jelas sumbernya?
 Is it Hurtful (Menyakitkankah)? Apakah post anda akan menyakiti perasaan orang lain?
 Is it illegal (Ilegalkah)? Ilegalkah post Anda?
 Is it Necessary (Pentingkah)? Pentingkah post Anda? Post yang tidak penting akan
mengganggu orang lain
 Is it Kind (Santunkah)? Santunkah post Anda?, tidakmenggunakan kata-kata yang dapat
menyinggung orang lain?

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 4 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang akan
disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi peserta didik dalam
mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang komunikasi, selanjutnya mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan materi pelajaran Komunikasi Daring Asinkron.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Komunikasi Daring Asinkron.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian komunikasi dalam jaringan dan manfaat komunikasi
dalam jaringan Asinkron
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi dalam
jaringan Asinkron yang dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan
asinkron.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk aspek
sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran, terutama
kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap pemahaman dan
penguasaan peserta didik terhadap penjelasan yang telah
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

Pertemuan 5 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang akan
disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi peserta didik dalam
mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang komunikasi, selanjutnya mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan materi pelajaran Komunikasi Daring Sinkron.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Komunikasi Daring Sinkron.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian komunikasi dalam jaringan dan manfaat komunikasi
dalam jaringan Sinkron
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi dalam
jaringan Sinkron yang dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan Sinkron.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk aspek
sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran, terutama
kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap pemahaman dan
penguasaan peserta didik terhadap penjelasan yang telah
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup
Pertemuan 6 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang akan
disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi peserta didik dalam
mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang komunikasi, selanjutnya mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan materi pelajaran Kewargaan Digital.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Kewargaan Digital.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian Kewargaan Digital
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang Kewargaan Digital
yang dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang Kewargaan Digital.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk aspek
sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran, terutama
kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap pemahaman dan
penguasaan peserta didik terhadap penjelasan yang telah
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

F. Penilaian
Penilaian peserta didik dilakukan terhadap aspek-aspek berikut :
a. Aspek pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil ulangan harian, serta
hasil tugas kelompok maupun individu. Peserta didik dianggap telah menacapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Belajar) jika telah mencapai nilai 2,51 – 2,84 (B-), dengan menggunakan rentang nilai berikut :

Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Adapun rubrik penilaian aspek pengetahuan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Jawaban betul sempurna 4

2 Sebagian besar jawaban betul, namun 3


masih ada sebagian kecil jawaban
yang salah

3 Sebagian besar jawaban salah, namun 2


masih ada sebagian kecil jawaban
yang betul

4 Jawaban sama sekali salah, tetapi 1


peserta didik telah mencoba
mengerjakan dibuktikan dengan
menuliskan jawabannya

5 Peserta didik tidak menjawab sama 0


sekali

Ketentuan penilaiannya = jumlah skor di bagi jumlah soal, selanjutnya konversikan ke


dalam huruf sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.

b. Aspek sikap, dilakukan dengan melakukan pengamatan secara komprehensif terhadap seluruh peserta didik
selama pelajaran berlangsung, khususnya pada saat diskusi kelompok. Adapun rubrik penilaiannya adalah
sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik aktif bekerja sama dalam 4


kelompok, dibuktikan dengan sering
memberikan masukan, giat dalam
melakukan pekerjaan kelompok,
menghargai pendapat teman yang lain,
dan seterusnya.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya aktif 3


dalam kelompok, dibuktikan dengan
sesekali terlihat bekerja sama dan
membantu pekerjaan kelompok, serta
menghargai pendapat teman.

3 Peserta didik cenderung tidak aktif 2


dalam kerja sama kelompok,
dibuktikan dengan duduk bersama
kelompok dan memperhatikan
pekerjaan kelompoknya, serta masih
menghargai pendapat teman yang lain.

4 Peserta pasif dalam kelompok, tetap 1


duduk bersama kelompoknya, namun
acuh terhadap pekerjaan kelompok.
5 Peserta didik tidak terlibat sama sekali 0
dalam pekerjaan kelompok,
dibuktikan dengan tidak duduk
bersama kelompoknya.

c. Aspek keterampilan, dilakukan dengan mengamati keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat
ukur suatu besaran. Adapun rubrik penilaian keterampilan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik dapat menguasai 4


keterampilan sepenuhnya, serta
mampu menujukkan cara kerjanya
secara tepat kepada guru.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


terampil, masih terdapat sedikit
kesalahan dalam prosedurnya.

3 Peserta didik cenderung tidak 2


terampil, namun bisa melakukan
prosedurnya, walaupun masih terdapat
banyak kesalahan.

4 Peserta didik belum terampil sama 1


sekali.

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


a. Media/Alat : LCD Projector, laptop, screen (layar), sound system. Bahan tayangan/lembar
balik.
b. Modul / literatur
c. Bahan tayangan / lembar balik
d. LCD dan laptop untuk kegiatan diskusi dan presentasi
e. Perangkat penilaian

Mengetahui : Baubau, Juli 2019


Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 BAUBAU


Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 9 JP (9 x 45 menit)

H. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

I. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar pada KI 1
a. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
b. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai
sumber energi di alam
c. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi Dasar pada KI 2
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi
b. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip dan keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan di laboratorium lingkungan
3. Kompetensi Dasar pada KI 3

Memahami komunikasi dalam jaringan (daring-online)


4. Kompetensi Dasar pada KI 4
Menyajikan hasil pemahaman tentang komunikasi dalam jaringan
(daring-online)

J. Indikator Pencapaian Kompetensi


5. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada ALLAH SWT melalui
pemahaman materi pelajaran tentang komunikasi dalam jaringan (daring-online) serta
manfaatnya bagi kehidupan manusia.
6. Meningkatkan sifat solidaritas dan persaudaraan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari melalui aplikasi materi pelajaran komunikasi dalam jaringan (daring-
online).
7. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang komunikasi dalam
jaringan (daring-online) serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menigkatkan keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat komunikasi dalam
jaringan (daring-online) di kehidupan sehari-hari.

K. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1

6. Pengertian Komunikasi
Komunikasi telah digunakan sejak manusia pertama diturunkan ke muka bumi. Para
ahli memaknai komunikasi antara lain sebagai berikut.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,
dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah
sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang
diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi,


dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi. Menurut Robbins (2002 :
310) komunikasi adalah pentransferan makna di antara anggota kelompok. Lewat
pentrasferan makna, informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi bukan
hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dapat dipahami.

Rumusan ilmiah tersebut di atas barangkali tidak mudah dicerna. Definisi atau
batasan komunikasi yang lebih merakyat dan mudah dipahami adalah seperti yang
dikemukakan oleh Masrini (Pelajaran Bahasa Prancis untuk Pemula, 2003) dalam bahasa
Betawi sebagai berikut: “gua ngomong lu ngarti, lu ngomong gua ngarti.” Atau, dalam
ragam tulis akan berbunyi sebagai berikut.

“Komunikasi terjadi jika saya berbicara, Anda mengerti, dan sebaliknya jika Anda
yang berbicara, saya mengerti”

Jika Anda berbicara sedangkan mitra bicara Anda tidak mengerti, atau sebaliknya,
maka komunikasi belum terjadi.

Beberapa fungsi dari komunikasi antara lain sebagai berikut.

a. Sebagai informasi: komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang


diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan
data dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
b. Sebagai kendali: komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan.
c. Sebagai motivasi: komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan
kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan
apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
d. Sebagai pengungkapan emosional: bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan
interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara
anggota untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi
menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan sosial.
7. Jenis Komunikasi
Kita mengenal 2 (dua) jenis atau kategori komunikasi.

a. Komunikasi lisan atau verbal, yaitu komunikasi menggunakan kata-kata, baik hal itu
diucapkan, maupun ditulis.
b. Komunikasi nirkata atau nonverbal, yaitu komunikasi menggunakan bahasa tubuh,
bahasa gerak atau gerak isyarat (gesture), atau gambar.
Berbekal pengetahuan jenis atau kategori komunikasi tersebut, dapat dikatakan
bahwa komunikasi adalah perbuatan mentransfer pesan atau informasi dari satu tempat
ke tempat lain, baik secara verbal atau lisan (menggunakan suara), tertulis (menggunakan
barang cetak atau media digital seperti buku, majalah, laman, atau surel), maupun secara
nirkata atau nonverbal (menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat (gesture), serta tekanan
atau tinggi nada suara.

Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari seberapa akurat informasi atau


pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh komunikan
(penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir
kita berkomunikasi.

Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan


keseharian adalah penting, karena dapat membantu keseluruhan aspek perikehidupan
kita, baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kemampuan
mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan di
atas adalah kecakapan hidup yang sangat vital dan tak dapat diabaikan. Jika Anda merasa
belum memilikinya, jangan berkecil hati. Tak ada istilah terlambat untuk meningkatkan
kemampuan Anda berkomunikasi, karena hal tersebut akan meningkatkan kualitas hidup
Anda. Contoh sederhana adalah ketika Anda melamar pekerjaan. Saat itu Anda sudah
harus menunjukkan kemahiran Anda berkomunikasi. Mulai dari berbicara secara jelas,
akurat, tegas, tetapi tetap menjaga sopan santun, menatap mata pewawancara. Satu hal
lagi, latih dan biasakan menyimak (listen) dengan cermat, tidak sekadar mendengarkan
(hear), dan menjawab pertanyaan secara cekatan dan cerdas. Tidak tergesa-gesa atau
terburu-buru. Pikirkan terlebih dahulu sebelum Anda mengatakan. Hal-hal itulah yang
biasanya dituntut pemberi kerja dari seorang pencari kerja.

Pertemuan 2

1. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)


Setelah memahami makna komunikasi, sampailah kita pada Komunikasi Daring.
Istilah Komunikasi Daring mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui /
menggunakan jaringan komputer. (Warschauer, M. 2001 pp. 207-212).
Dengan kata lain, Komunikasi Daring adalah cara berkomunikasi di mana
penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet.
Komunikasi yang terjadi di dunia semu tersebut lazim disebut ko munikasi di dunia maya
atau cyberspace.

Perkembangan pertama komunikasi daring dimulai pada tahun 1960-an, ketika


peneliti Amerika mengembangkan protokol yang memungkinkan mengirim dan menerima
informasi atau pesan melalui komputer (Hafner & Lyon, 1996). Protokol tersebut
dinamakan ARPANET, yang diluncurkan pada tahun 1969, akhirnya berkembang menjadi
Internet. Internet berasal dari interconnected networks yang disingkat menjadi
Internetwork, atau Internet, yang digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia
pada pergantian millennium ke-3.

Komunikasi daring menjadi mungkin dalam dunia pendidikan pertama kali pada
tahun 1980-an, setelah pengembangan dan penyebaran komputer pribadi atau
PC(personal computer). Latar belakang komunikasi daring dalam pembelajaran dan
penelitian dapat dibagi menjadi dua periode yang berbeda, ditandai oleh pengenalan
komputer sebagai media pendidikan pada tahun 1980-an dan munculnya world wide web
pada pertengahan 1990-an.

Pada periode pertama, sejak pertengahan 1980-an para pendidik menemukan potensi
media pendidikan untuk pengajaran bahasa (Cummins, 1986). Integrasi komunikasi yang
dimediasi komputer di dalam kelas itu sendiri dibagi menjadi dua: yang pertama,
beberapa pendidik mulai menggunakan e-mail untuk mengatur pertukaran informasi
jarak jauh, dan yang kedua, pendidik mulai menggunakan program perangkat lunak
sinkron (Daedalus Interchange. Daedalus Inc, 1989) untuk memungkinkan percakapan
komputer antarkelas.

Komunikasi daring atau komunikasi virtual adalah cara berkomunikasi di mana


penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan dilakukan dengan menggunakan
Internet, atau melalui dunia maya (cyberspace). Komunikasi virtual pada abad ini dapat
dilakukan di mana saja serta kapan saja. Salah satu bentuk komunikasi virtual adalah
pada penggunaan Internet. Internet adalah media komunikasi yang cukup efektif dan
efisien dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti web, chatting (mIR chat,
Yahoo Masanger, Gtalk, dll), e-mail, friendster, facebook dan twitter.

Begitu banyak fasilitas yang ditawarkan dalam dunia maya untuk melakukan
komunikasi, dan keberadaannya semakin membuat manusia tergantung pada teknologi.
Ketergantungan tersebut dapat dilihat pada maraknya penjualan ponsel dengan harga
murah dan tawaran kelengkapan fasilitas untuk mengakses Internet. Kegemaran
berkomunikasi yang bermedia Internet ini menimbulkan suatu komunitas baru yang
disebut komunitas virtual.
2. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring
Komunikasi daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan
komunikasi konvensional, antara lain sebagai berikut.

a. Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring, setiap pengguna
dapat melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja, dengan syarat terkoneksi
dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang mencukupi.
b. Efisiensi biaya: berbeda dengan komunikasi konvensional, komunikasi daring tidak
memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk bertemu tatap muka, dengan
komunikasi daring Anda dapat menghemat biaya transportasi.
c. Efisiensi waktu: komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membuang
waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi dapat disampaikan pada saat
itu juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak yang berkomunikasi saling
berjauhan.
d. Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan komunikasi daring,
Anda dapat memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan
kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan yang dapat digunakan seperti
berbagi layar, presentasi, dan dokumen.
e. Meningkatkan intensitas berkomunikasi: komunikasi daring mendorong orang yang
biasanya diam di dunia nyata, menjadi aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
f. Meningkatkan partisipasi: dengan terbukanya jalur komunikasi, akan semakin
banyak orang yang dapat berpartisipasi dalam diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain
sebagai berikut.

a. Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh,
merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
b. Memerlukan perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring
memerlukan adanya hardware, software.
c. Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali
informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si
penerima.
d. Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu
yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan
orang lain maupun diri sendiri.

Pertemuan 3

3. Jenis komunikasi daring


Penggunaan jenis sarana komunikasi akan mempengaruhi keserempakan waktu
komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi daring.

a. Komunikasi daring sinkron (serempak)


Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi
menggunakan komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata
(real time). Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut:

1) Text chat
Text chat adalah sebuah fitur, aplikasi, atau program dalam jaringan Internet
untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung sesama pemakai Internet yang
sedang daring (yang sama - sama sedang menggunakan Internet). Komunikasi teks
dapat mengirim pesan dengan teks kepada orang lain yang sedang daring,
kemudian orang yang dituju membalas pesan dengan teks, demikian seterusnya.
Itulah proses terjadinya text chatting.

2) Video chat
Video chat merupakan teknologi untuk melakukan interaksi audio dan video
secara real time antara pengguna di lokasi yang berbeda. Video chatting biasanya
dilakukan melalui perangkat komputer maupun tablet atau smartphone (juga
disebut telepon video call). Video chatting dapat berupa interaksi point-to-point
(satu-satu), seperti FaceTime dan Skype, atau interaksi multipoint (satu-ke-banyak,
atau banyak-ke-banyak), seperti dalam Google+ Hangouts.

Video chatting sering disalahartikan dengan video conference. Video chatting


merujuk pada komunikasi video di antara dua orang individu (poin to point),
sedangkan video conference mengacu pada komunikasi video di antara 3 pihak
atau lebih (multipoint).

b. Komunikasi daring asinkron (tak serempak)


Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan
perangkat komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron
adalah e-mail, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen
daring melalui World Wide Web.

4. Komponen Pendukung Komunikasi Daring


Terdapat beberapa komponen yang harus tersedia sebelum komunikasi daring dapat
dilakukan. Komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai
berikut.

a. Komponen perangkat keras (hardware)


Perangkat yang bentuknya dapat dilihat ataupun diraba oleh manusia secara
langsung atau berbentuk nyata. Contoh dari perangkat keras yang diperlukan untuk
melaksanakan komunikasi daring adalah komputer, headset, microphone, serta
perangkat pendukung koneksi Internet.

b. Komponen perangkat lunak (software)


Program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan yang
dikehendaki. Program diperlukan sebagai penjembatan antara perangkat akal
(brainware) dengan perangkat keras (hardware). Program-program yang biasa
digunakan dalam pelaksanaan komunikasi daring antara lain: skype, google+ hangout,
webconference, dll.

c. Komponen perangkat nalar atau akal (brainware)


Termasuk dalam komponen ini adalah mereka (manusia) yang terlibat dalam
penggunaan serta pengaturan perangkat lunak dan perangkat keras untuk
melaksanakan komunikasi daring.

L. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Perkenalan dengan peserta didik baru.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi
peserta didik dalam mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang komunikasi, selanjutnya mengaitkan
pertanyaan tersebut dengan materi pelajaran Komunikasi.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Komunikasi, manfaat dan jenis komunikasi.
- Peserta didik melihat tayangan video tentang manfaat
komunikasi.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian komunikasi, manfaat dan jenis komunikasi
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi, manfaat dan jenis
komunikasi.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk
aspek sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran,
terutama kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap
pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap penjelasan
yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara
lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

Pertemuan 2 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Membahas hasil tugas kelompok peserta didik.
4. Melakukan penilaian terhadap hasil tugas kelompok peserta
didik.
5. Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan
diberikan selanjutnya, serta mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga motivasi siswa akan meningkat.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai Sejarah
Komunikasi Daring.
- Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai
Keunggulan serta kelemahan komunikasi Daring.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Sejarah Komunikasi dalam jaringan
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Keunggulan serta kelemahan komunikasi dalam jaringan
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi
dalam jaringan yang dilakukan setiap anggota kelompok.
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari tugas yang diberikan ke setiap kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya.
3. Guru melakukan penilaian individu peserta didik terhadap
latian soal yang telah diberikan.
4. Guru melakukan penilaian sikap peserta didik secara klasikal.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup
Pertemuan 3 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Membahas hasil tugas kelompok peserta didik.
4. Melakukan penilaian terhadap hasil tugas kelompok peserta
didik.
5. Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan
diberikan selanjutnya, serta mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga motivasi siswa akan meningkat.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai Jenis
Komunikasi Daring.
- Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai
Komponen pendukung komunikasi Daring.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Jenis Komunikasi dalam jaringan
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Komponen pendukung komunikasi dalam jaringan
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang jenis komunikasi
serta komponen pendukung komunikasi dalam jaringan yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang jenis dan komponen pendukung
komunikasi dalam jaringan.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari tugas yang diberikan ke setiap kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya.
3. Guru melakukan penilaian individu peserta didik terhadap
latian soal yang telah diberikan.
4. Guru melakukan penilaian sikap peserta didik secara klasikal.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

M. Penilaian
Penilaian peserta didik dilakukan terhadap aspek-aspek berikut :
d. Aspek pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil ulangan harian,
serta hasil tugas kelompok maupun individu. Peserta didik dianggap telah menacapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Belajar) jika telah mencapai nilai 2,51 – 2,84 (B-), dengan menggunakan rentang nilai
berikut :

Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan


Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Adapun rubrik penilaian aspek pengetahuan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Jawaban betul sempurna 4

2 Sebagian besar jawaban betul, 3


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang salah

3 Sebagian besar jawaban salah, 2


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang betul

4 Jawaban sama sekali salah, tetapi 1


peserta didik telah mencoba
mengerjakan dibuktikan dengan
menuliskan jawabannya

5 Peserta didik tidak menjawab sama 0


sekali

Ketentuan penilaiannya = jumlah skor di bagi jumlah soal, selanjutnya konversikan


ke dalam huruf sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.

e. Aspek sikap, dilakukan dengan melakukan pengamatan secara komprehensif terhadap seluruh peserta didik
selama pelajaran berlangsung, khususnya pada saat diskusi kelompok. Adapun rubrik penilaiannya adalah
sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik aktif bekerja sama 4


dalam kelompok, dibuktikan
dengan sering memberikan
masukan, giat dalam melakukan
pekerjaan kelompok, menghargai
pendapat teman yang lain, dan
seterusnya.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


aktif dalam kelompok, dibuktikan
dengan sesekali terlihat bekerja
sama dan membantu pekerjaan
kelompok, serta menghargai
pendapat teman.

3 Peserta didik cenderung tidak aktif 2


dalam kerja sama kelompok,
dibuktikan dengan duduk bersama
kelompok dan memperhatikan
pekerjaan kelompoknya, serta
masih menghargai pendapat teman
yang lain.

4 Peserta pasif dalam kelompok, tetap 1


duduk bersama kelompoknya,
namun acuh terhadap pekerjaan
kelompok.

5 Peserta didik tidak terlibat sama 0


sekali dalam pekerjaan kelompok,
dibuktikan dengan tidak duduk
bersama kelompoknya.

f. Aspek keterampilan, dilakukan dengan mengamati keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat
ukur suatu besaran. Adapun rubrik penilaian keterampilan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik dapat menguasai 4


keterampilan sepenuhnya, serta
mampu menujukkan cara kerjanya
secara tepat kepada guru.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


terampil, masih terdapat sedikit
kesalahan dalam prosedurnya.

3 Peserta didik cenderung tidak 2


terampil, namun bisa melakukan
prosedurnya, walaupun masih
terdapat banyak kesalahan.

4 Peserta didik belum terampil sama 1


sekali.

N. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


f. Media/Alat : LCD Projector, laptop, screen (layar), sound system. Bahan
tayangan/lembar balik.
g. Modul / literatur
h. Bahan tayangan / lembar balik
i. LCD dan laptop untuk kegiatan diskusi dan presentasi
j. Perangkat penilaian

Mengetahui : Baubau, Juli 2019


Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMK N 2 BAUBAU
Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 9 JP (9 x 45 menit)

O. Kompetensi Inti
9. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
10. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
11. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
12. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

P. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar pada KI 1
a. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
b. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai
sumber energi di alam
c. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi Dasar pada KI 2
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi
b. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip dan keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan di laboratorium lingkungan
3. Kompetensi Dasar pada KI 3

Memahami komunikasi dalam jaringan (daring-online)


4. Kompetensi Dasar pada KI 4
Menyajikan hasil pemahaman tentang komunikasi dalam jaringan
(daring-online)

Q. Indikator Pencapaian Kompetensi


9. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada ALLAH SWT melalui
pemahaman materi pelajaran tentang komunikasi dalam jaringan (daring-online) serta
manfaatnya bagi kehidupan manusia.
10. Meningkatkan sifat solidaritas dan persaudaraan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari melalui aplikasi materi pelajaran komunikasi dalam jaringan (daring-
online).
11. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang komunikasi dalam
jaringan (daring-online) serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
12. Menigkatkan keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat komunikasi dalam
jaringan (daring-online) di kehidupan sehari-hari.

R. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1

8. Pengertian Komunikasi
Komunikasi telah digunakan sejak manusia pertama diturunkan ke muka bumi. Para
ahli memaknai komunikasi antara lain sebagai berikut.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,
dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah
sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang
diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi,


dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi. Menurut Robbins (2002 :
310) komunikasi adalah pentransferan makna di antara anggota kelompok. Lewat
pentrasferan makna, informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi bukan
hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga harus dapat dipahami.

Rumusan ilmiah tersebut di atas barangkali tidak mudah dicerna. Definisi atau
batasan komunikasi yang lebih merakyat dan mudah dipahami adalah seperti yang
dikemukakan oleh Masrini (Pelajaran Bahasa Prancis untuk Pemula, 2003) dalam bahasa
Betawi sebagai berikut: “gua ngomong lu ngarti, lu ngomong gua ngarti.” Atau, dalam
ragam tulis akan berbunyi sebagai berikut.

“Komunikasi terjadi jika saya berbicara, Anda mengerti, dan sebaliknya jika Anda
yang berbicara, saya mengerti”

Jika Anda berbicara sedangkan mitra bicara Anda tidak mengerti, atau sebaliknya,
maka komunikasi belum terjadi.

Beberapa fungsi dari komunikasi antara lain sebagai berikut.

e. Sebagai informasi: komunikasi membantu proses penyampaian informasi yang


diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan
data dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
f. Sebagai kendali: komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan.
g. Sebagai motivasi: komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan
kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan
apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
h. Sebagai pengungkapan emosional: bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan
interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu merupakan cara
anggota untuk menunjukkan kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi
menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan sosial.
9. Jenis Komunikasi
Kita mengenal 2 (dua) jenis atau kategori komunikasi.

c. Komunikasi lisan atau verbal, yaitu komunikasi menggunakan kata-kata, baik hal itu
diucapkan, maupun ditulis.
d. Komunikasi nirkata atau nonverbal, yaitu komunikasi menggunakan bahasa tubuh,
bahasa gerak atau gerak isyarat (gesture), atau gambar.
Berbekal pengetahuan jenis atau kategori komunikasi tersebut, dapat dikatakan
bahwa komunikasi adalah perbuatan mentransfer pesan atau informasi dari satu tempat
ke tempat lain, baik secara verbal atau lisan (menggunakan suara), tertulis (menggunakan
barang cetak atau media digital seperti buku, majalah, laman, atau surel), maupun secara
nirkata atau nonverbal (menggunakan bahasa tubuh, gerak isyarat (gesture), serta tekanan
atau tinggi nada suara.
Kemampuan seseorang berkomunikasi diukur dari seberapa akurat informasi atau
pesan yang dikirim oleh komunikator (pengirim informasi) dapat diterima oleh komunikan
(penerima informasi) dan sebaliknya. Hal tersebut juga menjadi ukuran seberapa mahir
kita berkomunikasi.

Mengasah dan mengembangkan kemahiran berkomunikasi dalam kehidupan


keseharian adalah penting, karena dapat membantu keseluruhan aspek perikehidupan
kita, baik dalam kehidupan sosial maupun kehidupan profesional. Kemampuan
mengomunikasikan pesan atau informasi secara jelas, akurat, seperti yang dimaksudkan di
atas adalah kecakapan hidup yang sangat vital dan tak dapat diabaikan. Jika Anda merasa
belum memilikinya, jangan berkecil hati. Tak ada istilah terlambat untuk meningkatkan
kemampuan Anda berkomunikasi, karena hal tersebut akan meningkatkan kualitas hidup
Anda. Contoh sederhana adalah ketika Anda melamar pekerjaan. Saat itu Anda sudah
harus menunjukkan kemahiran Anda berkomunikasi. Mulai dari berbicara secara jelas,
akurat, tegas, tetapi tetap menjaga sopan santun, menatap mata pewawancara. Satu hal
lagi, latih dan biasakan menyimak (listen) dengan cermat, tidak sekadar mendengarkan
(hear), dan menjawab pertanyaan secara cekatan dan cerdas. Tidak tergesa-gesa atau
terburu-buru. Pikirkan terlebih dahulu sebelum Anda mengatakan. Hal-hal itulah yang
biasanya dituntut pemberi kerja dari seorang pencari kerja.

Pertemuan 2

5. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)


Setelah memahami makna komunikasi, sampailah kita pada Komunikasi Daring.
Istilah Komunikasi Daring mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui /
menggunakan jaringan komputer. (Warschauer, M. 2001 pp. 207-212).

Dengan kata lain, Komunikasi Daring adalah cara berkomunikasi di mana


penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet.
Komunikasi yang terjadi di dunia semu tersebut lazim disebut ko munikasi di dunia maya
atau cyberspace.

Perkembangan pertama komunikasi daring dimulai pada tahun 1960-an, ketika


peneliti Amerika mengembangkan protokol yang memungkinkan mengirim dan menerima
informasi atau pesan melalui komputer (Hafner & Lyon, 1996). Protokol tersebut
dinamakan ARPANET, yang diluncurkan pada tahun 1969, akhirnya berkembang menjadi
Internet. Internet berasal dari interconnected networks yang disingkat menjadi
Internetwork, atau Internet, yang digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia
pada pergantian millennium ke-3.

Komunikasi daring menjadi mungkin dalam dunia pendidikan pertama kali pada
tahun 1980-an, setelah pengembangan dan penyebaran komputer pribadi atau
PC(personal computer). Latar belakang komunikasi daring dalam pembelajaran dan
penelitian dapat dibagi menjadi dua periode yang berbeda, ditandai oleh pengenalan
komputer sebagai media pendidikan pada tahun 1980-an dan munculnya world wide web
pada pertengahan 1990-an.

Pada periode pertama, sejak pertengahan 1980-an para pendidik menemukan potensi
media pendidikan untuk pengajaran bahasa (Cummins, 1986). Integrasi komunikasi yang
dimediasi komputer di dalam kelas itu sendiri dibagi menjadi dua: yang pertama,
beberapa pendidik mulai menggunakan e-mail untuk mengatur pertukaran informasi
jarak jauh, dan yang kedua, pendidik mulai menggunakan program perangkat lunak
sinkron (Daedalus Interchange. Daedalus Inc, 1989) untuk memungkinkan percakapan
komputer antarkelas.

Komunikasi daring atau komunikasi virtual adalah cara berkomunikasi di mana


penyampaian dan penerimaan informasi atau pesan dilakukan dengan menggunakan
Internet, atau melalui dunia maya (cyberspace). Komunikasi virtual pada abad ini dapat
dilakukan di mana saja serta kapan saja. Salah satu bentuk komunikasi virtual adalah
pada penggunaan Internet. Internet adalah media komunikasi yang cukup efektif dan
efisien dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti web, chatting (mIR chat,
Yahoo Masanger, Gtalk, dll), e-mail, friendster, facebook dan twitter.

Begitu banyak fasilitas yang ditawarkan dalam dunia maya untuk melakukan
komunikasi, dan keberadaannya semakin membuat manusia tergantung pada teknologi.
Ketergantungan tersebut dapat dilihat pada maraknya penjualan ponsel dengan harga
murah dan tawaran kelengkapan fasilitas untuk mengakses Internet. Kegemaran
berkomunikasi yang bermedia Internet ini menimbulkan suatu komunitas baru yang
disebut komunitas virtual.

6. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring


Komunikasi daring memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan
komunikasi konvensional, antara lain sebagai berikut.

g. Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan komunikasi daring, setiap pengguna
dapat melakukan komunikasi di mana saja dan kapan saja, dengan syarat terkoneksi
dengan jaringan internet dan memiliki sarana yang mencukupi.
h. Efisiensi biaya: berbeda dengan komunikasi konvensional, komunikasi daring tidak
memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk bertemu tatap muka, dengan
komunikasi daring Anda dapat menghemat biaya transportasi.
i. Efisiensi waktu: komunikasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membuang
waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan komunikasi dapat disampaikan pada saat
itu juga dalam hitungan detik walaupun kedua pihak yang berkomunikasi saling
berjauhan.
j. Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil melakukan komunikasi daring,
Anda dapat memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan
kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan yang dapat digunakan seperti
berbagi layar, presentasi, dan dokumen.
k. Meningkatkan intensitas berkomunikasi: komunikasi daring mendorong orang yang
biasanya diam di dunia nyata, menjadi aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
l. Meningkatkan partisipasi: dengan terbukanya jalur komunikasi, akan semakin
banyak orang yang dapat berpartisipasi dalam diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain
sebagai berikut.

e. Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara, raut muka, gerakan tubuh,
merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami melalui komunikasi daring.
f. Memerlukan perangkat khusus: dalam pelaksanaannya, komunikasi daring
memerlukan adanya hardware, software.
g. Terlalu banyak informasi yang tidak penting: dalam komunikasi daring, seringkali
informasi yang didapat menjadi terlalu banyak, sehingga membuat bingung si
penerima.
h. Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring tidak pada tempat dan waktu
yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain, bahkan membahayakan
orang lain maupun diri sendiri.

Pertemuan 3

7. Jenis komunikasi daring


Penggunaan jenis sarana komunikasi akan mempengaruhi keserempakan waktu
komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi daring.

c. Komunikasi daring sinkron (serempak)


Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi
menggunakan komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata
(real time). Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut:

3) Text chat
Text chat adalah sebuah fitur, aplikasi, atau program dalam jaringan Internet
untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung sesama pemakai Internet yang
sedang daring (yang sama - sama sedang menggunakan Internet). Komunikasi teks
dapat mengirim pesan dengan teks kepada orang lain yang sedang daring,
kemudian orang yang dituju membalas pesan dengan teks, demikian seterusnya.
Itulah proses terjadinya text chatting.

4) Video chat
Video chat merupakan teknologi untuk melakukan interaksi audio dan video
secara real time antara pengguna di lokasi yang berbeda. Video chatting biasanya
dilakukan melalui perangkat komputer maupun tablet atau smartphone (juga
disebut telepon video call). Video chatting dapat berupa interaksi point-to-point
(satu-satu), seperti FaceTime dan Skype, atau interaksi multipoint (satu-ke-banyak,
atau banyak-ke-banyak), seperti dalam Google+ Hangouts.

Video chatting sering disalahartikan dengan video conference. Video chatting


merujuk pada komunikasi video di antara dua orang individu (poin to point),
sedangkan video conference mengacu pada komunikasi video di antara 3 pihak
atau lebih (multipoint).

d. Komunikasi daring asinkron (tak serempak)


Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan
perangkat komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron
adalah e-mail, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen
daring melalui World Wide Web.

8. Komponen Pendukung Komunikasi Daring


Terdapat beberapa komponen yang harus tersedia sebelum komunikasi daring dapat
dilakukan. Komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai
berikut.

d. Komponen perangkat keras (hardware)


Perangkat yang bentuknya dapat dilihat ataupun diraba oleh manusia secara
langsung atau berbentuk nyata. Contoh dari perangkat keras yang diperlukan untuk
melaksanakan komunikasi daring adalah komputer, headset, microphone, serta
perangkat pendukung koneksi Internet.

e. Komponen perangkat lunak (software)


Program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan yang
dikehendaki. Program diperlukan sebagai penjembatan antara perangkat akal
(brainware) dengan perangkat keras (hardware). Program-program yang biasa
digunakan dalam pelaksanaan komunikasi daring antara lain: skype, google+ hangout,
webconference, dll.

f. Komponen perangkat nalar atau akal (brainware)


Termasuk dalam komponen ini adalah mereka (manusia) yang terlibat dalam
penggunaan serta pengaturan perangkat lunak dan perangkat keras untuk
melaksanakan komunikasi daring.
S. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Perkenalan dengan peserta didik baru.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi
peserta didik dalam mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang komunikasi, selanjutnya mengaitkan
pertanyaan tersebut dengan materi pelajaran Komunikasi.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Komunikasi, manfaat dan jenis komunikasi.
- Peserta didik melihat tayangan video tentang manfaat
komunikasi.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian komunikasi, manfaat dan jenis komunikasi
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi, manfaat dan jenis
komunikasi.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk
aspek sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran,
terutama kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap
pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap penjelasan
yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara
lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

Pertemuan 2 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Membahas hasil tugas kelompok peserta didik.
4. Melakukan penilaian terhadap hasil tugas kelompok peserta
didik.
5. Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan
diberikan selanjutnya, serta mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga motivasi siswa akan meningkat.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai Sejarah
Komunikasi Daring.
- Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai
Keunggulan serta kelemahan komunikasi Daring.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Sejarah Komunikasi dalam jaringan
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Keunggulan serta kelemahan komunikasi dalam jaringan
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang komunikasi
dalam jaringan yang dilakukan setiap anggota kelompok.
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari tugas yang diberikan ke setiap kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya.
3. Guru melakukan penilaian individu peserta didik terhadap
latian soal yang telah diberikan.
4. Guru melakukan penilaian sikap peserta didik secara klasikal.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup
Pertemuan 3 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Membahas hasil tugas kelompok peserta didik.
4. Melakukan penilaian terhadap hasil tugas kelompok peserta
didik.
5. Melakukan apersepsi terhadap materi pelajaran yang akan
diberikan selanjutnya, serta mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga motivasi siswa akan meningkat.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai Jenis
Komunikasi Daring.
- Peserta didik mengamati penjelasan guru mengenai
Komponen pendukung komunikasi Daring.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Jenis Komunikasi dalam jaringan
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
Komponen pendukung komunikasi dalam jaringan
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang jenis komunikasi
serta komponen pendukung komunikasi dalam jaringan yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang jenis dan komponen pendukung
komunikasi dalam jaringan.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari tugas yang diberikan ke setiap kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan
sebelumnya.
3. Guru melakukan penilaian individu peserta didik terhadap
latian soal yang telah diberikan.
4. Guru melakukan penilaian sikap peserta didik secara klasikal.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

T. Penilaian
Penilaian peserta didik dilakukan terhadap aspek-aspek berikut :
g. Aspek pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil ulangan harian,
serta hasil tugas kelompok maupun individu. Peserta didik dianggap telah menacapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Belajar) jika telah mencapai nilai 2,51 – 2,84 (B-), dengan menggunakan rentang nilai
berikut :

Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+
1,00 – 1,17 D

Adapun rubrik penilaian aspek pengetahuan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Jawaban betul sempurna 4

2 Sebagian besar jawaban betul, 3


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang salah

3 Sebagian besar jawaban salah, 2


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang betul

4 Jawaban sama sekali salah, tetapi 1


peserta didik telah mencoba
mengerjakan dibuktikan dengan
menuliskan jawabannya

5 Peserta didik tidak menjawab sama 0


sekali

Ketentuan penilaiannya = jumlah skor di bagi jumlah soal, selanjutnya konversikan


ke dalam huruf sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.

h. Aspek sikap, dilakukan dengan melakukan pengamatan secara komprehensif terhadap seluruh peserta didik
selama pelajaran berlangsung, khususnya pada saat diskusi kelompok. Adapun rubrik penilaiannya adalah
sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik aktif bekerja sama 4


dalam kelompok, dibuktikan
dengan sering memberikan
masukan, giat dalam melakukan
pekerjaan kelompok, menghargai
pendapat teman yang lain, dan
seterusnya.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


aktif dalam kelompok, dibuktikan
dengan sesekali terlihat bekerja
sama dan membantu pekerjaan
kelompok, serta menghargai
pendapat teman.

3 Peserta didik cenderung tidak aktif 2


dalam kerja sama kelompok,
dibuktikan dengan duduk bersama
kelompok dan memperhatikan
pekerjaan kelompoknya, serta
masih menghargai pendapat teman
yang lain.

4 Peserta pasif dalam kelompok, tetap 1


duduk bersama kelompoknya,
namun acuh terhadap pekerjaan
kelompok.

5 Peserta didik tidak terlibat sama 0


sekali dalam pekerjaan kelompok,
dibuktikan dengan tidak duduk
bersama kelompoknya.

i. Aspek keterampilan, dilakukan dengan mengamati keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat
ukur suatu besaran. Adapun rubrik penilaian keterampilan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik dapat menguasai 4


keterampilan sepenuhnya, serta
mampu menujukkan cara kerjanya
secara tepat kepada guru.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


terampil, masih terdapat sedikit
kesalahan dalam prosedurnya.

3 Peserta didik cenderung tidak 2


terampil, namun bisa melakukan
prosedurnya, walaupun masih
terdapat banyak kesalahan.

4 Peserta didik belum terampil sama 1


sekali.

U. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


k. Media/Alat : LCD Projector, laptop, screen (layar), sound system. Bahan
tayangan/lembar balik.
l. Modul / literatur
m. Bahan tayangan / lembar balik
n. LCD dan laptop untuk kegiatan diskusi dan presentasi
o. Perangkat penilaian
Mengetahui : Baubau, Juli 2019
Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 Baubau


Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital
Kelas / Semester : X/1
Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 45 menit)

V. Kompetensi Inti
13. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
14. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
15. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
16. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

W. Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar pada KI 1
a. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
b. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai
sumber energi di alam
c. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari
2. Kompetensi Dasar pada KI 2
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi
b. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip dan keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan di laboratorium lingkungan
3. Kompetensi Dasar pada KI 3

Memahami kelas maya


4. Kompetensi Dasar pada KI 4
Menyajikan hasil pemahaman tentang kelas maya

X. Indikator Pencapaian Kompetensi


13. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada ALLAH SWT melalui
pemahaman materi pelajaran tentang kelas maya bagi kehidupan manusia.
14. Meningkatkan sifat solidaritas dan persaudaraan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari melalui aplikasi materi pelajaran kelas maya.
15. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang kelas maya dalam
kehidupan sehari-hari.
16. Menigkatkan keterampilan peserta didik dalam menggunakan kelas maya di kehidupan
sehari-hari.
Y. Materi Pembelajaran
Pertemuan 7

1. Pemanfaatan Kelas Maya


Ada enam potensi kunci dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam rangka revolusi pembelajaran.

a. Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam informasi ‘tersedia’ dalam skala global.
b. Fleksibilitas – belajar dapat dilaksanakan di mana saja dan kapan saja.
c. Interaksi – evaluasi belajar dapat dilaksanakan seketika dan mandiri.
d. Kolaborasi – penggunaan perangkat diskusi dapat mendukung pembelajaran
kolaborasi di luar ruang kelas.
e. Peluang pengembangan – konten digital dapat terus-menerus dikembangkan sehingga
dapat memperkaya pembelajaran dalam kelas konvensional
f. Motivasi – multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik.
E-learning

Derek Stockley (2003) mendefinisikan e-learning sebagai penyampaian program


pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan dengan menggunakan sarana elektronik

Model - model E-learning:

a. Model Adjunct.Digunakan untuk menunjang sistem pembelajaran tatap muka di


kelas.
b. Model Mixed/Blended. Model pembelajaran teori dilaksanakan secara daring,
sedangkan pembelajaran praktik dilaksanakan secara tatap muka.
c. Model Daring Penuh/Fully Online, Digunakan untuk seluruh proses pembelajaran
mulai dari penyampaian bahan belajar, interaksi pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
Fungsi e-learning/:

a. tambahan/pengayaan pembelajaran (supplement),


b. pengganti sebagian pembelajaran (complement), atau
c. pengganti seluruh pembelajaran (replacement)
d. Komponen pendukung E-learning
e. Perangkat keras (hardware): komputer, laptop, netbook, maupun tablet.
f. Perangkat lunak (software): LMS, LCMS, SLN./
g. Infrastruktur: Jaringan intranet maupun internet.
h. Konten pembelajaran.
i. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.
2. Jenis-Jenis Software Pendukung Kelas Maya
a. Learning Management System (LMS)
LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran,
mengirimkan konten (content delivery system), dan melacak aktivitas daring . (Courts dan
Tucker )

LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasikan secara


otomatis berbagai kegiatan pembelajaran. (Kerschenbaum ) ex: Moodle, Dokeos,
aTutor.

b. Learning Content Management System


LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengelola konten pembelajaran. (register,
store, assembly, manage, publish).ex: Claroline, e-doceo solutions

c. LMS vs LCMS
Berdasarkan fungsinya LMS dan LCMS memiliki berbagai fitur.

d. Social Learning Network/s (SLN/SLNs)


Jejaring Sosial untuk Pembelajaran bertujuan untuk mendorong penggunanya
memiliki pengalaman baru dalam belajar menggunakan jejaring sosial .

Fenomena SLN

 User SN) belajar secara formal.


 User SN belajar secara informal.
 User laman khusus dirancang untuk pembelajaran SLN.
 User SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh guru

Pertemuan 8

1. Edmodo sebagai Social Learning Network (SLN)


Edmodo adalah salah satu dari beberapa jenis Social Learning Networks (SLNs)
yang beredar di dunia world wide web. Contoh lain Einztein (www.einztein.com) untuk
Mahasiswa, Sophia (www.sophia.org) penyedia tutorial,

Edmodo gabungan dari LMS dan Social Network, yang lebih dikenal dengan Social
Learning Networks. Diciptakan pada tahun 2008 oleh Jeff O’Hara (administrator jaringan
bagi Community Unit School District 200 di Wheator, Illnois) dan Nic Borg( pengembang web
bagi Kaneland Community Unit School District 302 di Maple Park, Illinois, USA).

2. Edmodo vs Facebook
NO Fitur Edmodo Facebook

1 Siswa mebuat jaringan pembelajaran pribadi Keanggotaan Edmodo terbatas di ruang


kelas yang ditentukan oleh guru. Keanggotaan tidak terbatas pada ruang kelas atau sekolah

2 Guru mebuat jaringan pembelajaran pribadi Guru membuat kelas, dan membagikan password
kelas kepada siswa Terbuka bagi siapa saja untuk membuat group SLN

3 Akses dari sekolah Situs Edmodo dapat diakses dari sekolah. Kebanyakan FB diblokir
oleh sekolah.

4 Iklan Pendanaan dari sumber lain. Didanai oleh iklan

5 Kelompok terbuka dimoderasi Edmodo dimoderasi oleh guru. Peserta hanya yang
terdaftar Kelompok yang terbuka, tanpa dimoderasi

6 Pesan pribadi antarsiswa (chatting) Tidak memungkinkan pengiriman pesan antarsiswa Bisa
menerima atau tidak menerima pesan pribadi.

7 Orang tua Dapat diikutsertakan untuk melihat aktivitas kelas Orang tua hanya
melihat informasi umum

8 Pembuatan Kuis

Pembuatan Kuis Pembuatan Kuis melekat pada platform Edmodo, cukup dengan memilih
“CreateQuiz”. Tidak tersedia
9 Buku nilai dan tugas Edmodo memang LMS yang dapat menangkap dan merekam karya
siswa Tidak ada

3. Edmodo Framework
Fitur utama dari Edmodo adalah dukungan aktif terhadap model komunikasi dari
media sosial daring, yang ditambah dengan fitur bahan ajar daring (online learning
material), dan evaluasi daring (online evaluation).

Fitur utama Edmodo

a. Kelas maya dengan sistem closed group collaboration;

b. Komunikasi menggunakan model media sosial.

c. Manajemen konten pembelajaran.

d. Evaluasi pembelajaran.

Z. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 7 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi
peserta didik dalam mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang Kelas Maya, selanjutnya mengaitkan
pertanyaan tersebut dengan materi pelajaran Kelas Maya.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai pengertian
Kelas Maya.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
pengertian Kelas Maya dan jenis Kelas Maya.
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang Kelas Maya yang
dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang Kelas Maya.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk
aspek sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran,
terutama kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap
pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap penjelasan
yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara
lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup

Pertemuan 8 : 3 JP (3 x 45 menit)

a. Kegiatan awal : 35 menit


1. Mengucapkan salam pembuka dilanjutkan berdoa bersama.
2. Mengabsen peserta didik.
3. Mendengarkan uraian singkat tentang materi pelajaran yang
akan disampaikan serta mengaitkannya dengan aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menambah motivasi
peserta didik dalam mengikuti pelajaran selanjutnya.
4. Menyampaikan ketentuan penilaian yang akan diberlakukan.
5. Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan sebuah
pertanyaan tentang Edmodo, selanjutnya mengaitkan
pertanyaan tersebut dengan materi pelajaran Pengenalan
Edmodo.
6. Memberikan penjelasan mengenai manfaat materi pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan.
b. Kegiatan Inti : 85 menit
1. Mengamati :
- Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai sejarah
Edmodo.
2. Mengumpulkan informasi / mencoba :
- Peserta didik diberikan kesempatan untuk Mengeksplorasi
sejarah Edmodo
- Peserta didik mendokumentasikan hasil eksplorasi yang
dilakukan setiap anggota kelompok.
3. Menalar / Mengasosiasi :
- Peserta didik Membuat kesimpulan tentang Pengenalan
Edmodo yang dilakukan setiap anggota kelompok.

4. Mengkomunikasikan :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diarahkan untuk
Menyampaikan hasil tentang Pengenalan Edmodo.
- Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan
kelas.
5. Menanya :
- Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
bertanya pada kelompok penyaji.
- Kelompok penyaji menanggapi pertanyaan kelompok lain.
c. Kegiatan Akhir : 15 menit
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kesimpulan akhir dari hasil diskusi seluruh kelompok.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya seputar materi pelajaran yang telah diberikan.
3. Guru melakukan penilaian secara klasikal khususnya untuk
aspek sikap yang tercermin selama kegiatan pembelajaran,
terutama kegiatan diskusi kelompok.
4. Guru melakukan penilaian secara klasikal terhadap
pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap penjelasan
yang telah disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara
lisan.
5. Guru memberikan tugas kelompok kepada peserta didik.
6. Salam penutup
AA. Penilaian
Penilaian peserta didik dilakukan terhadap aspek-aspek berikut :
j. Aspek pengetahuan, dilakukan dengan tes tertulis, terutama hasil ulangan harian,
serta hasil tugas kelompok maupun individu. Peserta didik dianggap telah menacapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Belajar) jika telah mencapai nilai 2,51 – 2,84 (B-), dengan menggunakan rentang nilai
berikut :

Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan

Rentang Angka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

Adapun rubrik penilaian aspek pengetahuan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Jawaban betul sempurna 4

2 Sebagian besar jawaban betul, 3


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang salah

3 Sebagian besar jawaban salah, 2


namun masih ada sebagian kecil
jawaban yang betul

4 Jawaban sama sekali salah, tetapi 1


peserta didik telah mencoba
mengerjakan dibuktikan dengan
menuliskan jawabannya

5 Peserta didik tidak menjawab sama 0


sekali

Ketentuan penilaiannya = jumlah skor di bagi jumlah soal, selanjutnya konversikan


ke dalam huruf sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.
k. Aspek sikap, dilakukan dengan melakukan pengamatan secara komprehensif terhadap seluruh peserta didik
selama pelajaran berlangsung, khususnya pada saat diskusi kelompok. Adapun rubrik penilaiannya adalah
sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik aktif bekerja sama 4


dalam kelompok, dibuktikan
dengan sering memberikan
masukan, giat dalam melakukan
pekerjaan kelompok, menghargai
pendapat teman yang lain, dan
seterusnya.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


aktif dalam kelompok, dibuktikan
dengan sesekali terlihat bekerja
sama dan membantu pekerjaan
kelompok, serta menghargai
pendapat teman.

3 Peserta didik cenderung tidak aktif 2


dalam kerja sama kelompok,
dibuktikan dengan duduk bersama
kelompok dan memperhatikan
pekerjaan kelompoknya, serta
masih menghargai pendapat teman
yang lain.

4 Peserta pasif dalam kelompok, tetap 1


duduk bersama kelompoknya,
namun acuh terhadap pekerjaan
kelompok.

5 Peserta didik tidak terlibat sama 0


sekali dalam pekerjaan kelompok,
dibuktikan dengan tidak duduk
bersama kelompoknya.

l. Aspek keterampilan, dilakukan dengan mengamati keterampilan peserta didik dalam menggunakan alat
ukur suatu besaran. Adapun rubrik penilaian keterampilan sebagai berikut :

Nomor Uraian Skor

1 Peserta didik dapat menguasai 4


keterampilan sepenuhnya, serta
mampu menujukkan cara kerjanya
secara tepat kepada guru.

2 Peserta didik tidak sepenuhnya 3


terampil, masih terdapat sedikit
kesalahan dalam prosedurnya.

3 Peserta didik cenderung tidak 2


terampil, namun bisa melakukan
prosedurnya, walaupun masih
terdapat banyak kesalahan.

4 Peserta didik belum terampil sama 1


sekali.

BB. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


p. Media/Alat : LCD Projector, laptop, screen (layar), sound system. Bahan
tayangan/lembar balik.
q. Modul / literatur
r. Bahan tayangan / lembar balik
s. LCD dan laptop untuk kegiatan diskusi dan presentasi
t. Perangkat penilaian

Mengetahui : Baubau, Juli 2019


Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SMKN 2 Bauba

Mata Pelajaran : Simulasi Digital

Kelas/Semester : X/ 1(Satu)

Kelompok Mapel : Paket Keahlian

Pertemuan : x pertemuan

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

KompetensiInti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong,


kerjasama, toleran, damai), santun, responsivedan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dalam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan Bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangandari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugass pesifik dibawah pengawasan langsung.

1. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami komunikasi dalam jaringan
1.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang komunikasi dalam jaringan (Daring-Online)

2. Indikator :
2.1 Mengamati berbagai jenis komunikasi dalam jaringan

2.2 Mendiskusikan komunikasi dalam jaringan

2.3 Mengeksplorasi komunikasi dalam jaringan

2.4 Membuat kesimpulan tentang komunikasi dalam jaringan

2.5 Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan

3. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi Peserta didik dapat:

3.1 Menjelaskan pengertian komunikasi,

3.2 Mengidentifikasi jenis komunikasi,

3.3 Menjelaskan pengertian komunikasi daring,

3.4 Mengidentifikasi fungsi dan jenis komunikasi daring,

3.5 Mengidentifikasi komponen pendukung komunikasi dalam jaringan.

4. Materi Ajar (Materi Pokok) :


4.1 Komunikasi dalam jaringan (Daring-Online)

4.2Pengertian komunikasi dalam jaringan

4.3 Jenis komunikasi dalam jaringan

4.4 Tujuan komunikasi dalam jaringan

4.5 Fungsi komunikasi dalam jaringan

4.6 Komponen pendukung komunikasi dalam jaringan

5. Metode Pembelajaran
5.1 Strategi : PBL
5.2 Pendekatan: Saintifik

5.3 Metode :

 Pengamatan
 Dikusi kelompok
 Presentasi
 Penugasan/Analisis dan Penyusunan Laporan

6. Sarana/Media/Sumber
6.1 Sarana : LCD proyektor, Jaringan Internet dan computer.

6.2 Media : Slide materi tentang komunikasi jaringan

6.3 Sumberbelajar : Buku-bukutentang komunikasi jaringan, Internet dll

7. Kegiatan pembelajaran :

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

 Bertanya pada Peserta didik tentang Komunikasi dalam jaringan 20Menit


 Menjelaskan tentang Komunikasi dalam jaringan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Mengklasifikasikan mengenai Komunikasi dalam jaringan
135
Menit
KegiatanInti:

 Tayangan materi Komunikasi dalam jaringan

Mengamati

 Mengamati berbagai komunikasi dalam jaringan (daring/online)

Menanya

 Mendiskusikan pengertian komunikasi dalam jaringan


 Mendiskusikan jenis komunikasi dalam jaringan
 Mendiskusikan tujuan komunikasi dalam jaringan
 Mendiskusikan fungsikomunikasidalamjaringan
 Mendiskusikan komponen pendukung komunikasi dalam jaringan

Mengeksplorasi

 Mengeksplorasi pengertian komunikasi dalam jaringan


 Mengeksplorasi jenis komunikasi dalam jaringan
 Mengeksplorasi tujuan komunikasi dalamjaringan
 Mengeksplorasi fungsi komunikasi dalam jaringan
 Mengeksplorasi komponen pendukung komunikasi dalam jaringan

Mengasosiasi

 Membuat kesimpulan tentang komunikasi dalam jaringan.


Rincian Kegiatan Waktu

Mengkomunikasikan

 Menyampaikan hasil tentang komunikasi dalam jaringan.

Penutup

 Siswa membuat kesimpulan untuk menggugah kembali ingatan tentang 25


materi yang telah dipelajari (Konfirmasi) Menit
 Siswa diberi beberapa soal untuk mengukur keterserapan materi (post test)
 Siswa memperhatikan penjelasan tugas berikutnya (terlampir dalam bentuk
tugas individu (PR)/tugas terstruktur)

8. Penilaian

8.1 Tugas
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang komunikasi dalam jaringan
 Diskusi kelompok membahas hasil pengamatan dan penugasan
 Membuat laporan hasil pengamatan danpenugasan
 Mempresentasikan hasil penugasan dan pengamatan di depan kel
8.2 Observasi
 Menilai kegiatan pengamatan dan tanya-jawab dan penyusunan laporan dalam kelompok berkaitan
dengan komunikasi dalam jaringan

8.3 Portofolio,
 Penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang
komunikasi dalam jaringan (format portofolio terlampir)

8.4 Tes
 Digunakan untuk menilai hasil belajar secara individu tentang komunikasi dalam jaringan

8.5 Sumber/Referensi;
 Silabus Sistem Digital Kurikulum 2013
 Buku Sistem Digital kelas X
 Berbagai media lain (Internet, Majalah, Buku-buku Simulasi Digital dll)

Lampiran:

a) Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


DAN KINERJA PRESENTASI

SatuanPendidikan : SMKN 2 Baubau


Mata Pelajaran : Simulasi Komunikasi Digital
Kelas/Program : X/ Paket Keahlian
Kompetensi : Memahami komunikasi dalam jaringan (Daring Online)

Observasi KinerjaPresentasi
Jml
No NamaSiswa Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Bagus 4 4 3 4 3 3 21
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13. Dst…

Keteranganpengisianskor

4. Sangattinggi

3. Tinggi

2. Cukuptinggi

1. Kurang

b) Pretes/Postes

Pretes/Postes
A. BerilahtandaceklistpadakolomBenaratau Salah

N
Pernyataan Benar Salah
o

1. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh


seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-
lambang yang bermakna bagi kedua pihak.

2. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk


gagasan, informasi, dari seseorang ke orang lain

3. Komunikasi bukan hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga


harus dapat dipahami.

4. Komunikasi terjadi jika saya berbicara, Anda mengerti, dan


sebaliknya jika Anda yang berbicara, saya mengerti.

5. Jika Anda berbicara sedangkan mitra bicara Anda tidak mengerti,


atau sebaliknya, maka komunikasi sudah terjadi
B. Jawablah petanyaan berikut ini:

1. Apa fungsi dari komunikasi sebagai informasi…

Jawab:..................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
...............................................

2. Sebutkan 2 (Dua) jenis atau kategori komunikasi…

Jawab:..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
.............................................................................................

3. Apa pengertian komunikasi dalam jaringan (Daring) Online…

Jawab:..................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
...............................................

4. Sebutkan beberapa keunggulan komunikasi dalam jaringan (Daring) jika dibandingkan dengan
komunikasi konvensional…

Jawab:..................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
................................................

5. Sebutkan beberapa kekurangan komunikasi dalam jaringan (Daring) jika dibandingkan denga
nkomunikasi konvensional…

Jawab:..................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
...............................................

c) Lembar Kerja PenyusunanLaporan ( dibagikan sebelum kePerpustakaan )

1. Buatlah laporan pengamatan data dari berbagai sumber tentang komunikasi dalam jaringan (Darling)
2. Laporan tersebut diketik dalam kertas HVS ukuran A 4, dengan huruf Time New Roman 12, line
spacing 1,5, Batas kori 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm
3. Kirim laporan sebelum pertemuan berikutnya kealamat e-mail saya (sayutifaiz3@gmail.com)
4. Struktur laporan adalah sebagai berikut:
A. Judul“ Komunikasi dalam jaringan “
B. Tujuan Penulisan Laporan
C. Landasan teori
D. Analisis mengenai Komunikasi dalam jaringan
E. Kesimpulan
F. Referensi
FORMAT PENILAIAN LAPORAN HASIL PENUGASAN

(PORTOFOLIO)

Satuan Pendidikan : SMKN 2 Bauabau

Mata Pelajaran : Simulasi Digital

Kelas/Peminatan : X/RPL

MateriPokok : Memahami komunikasi dalam jaringan (daring – Online)

Skor
AspekPenilaian rata- Nilai
rata
Ketelitian

Penyajian Data
Visual

Kejujuran

JawabanPertanyaan
No NamaSiswa

1. 3 4 4 3 3 3,33 83

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. Dst...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMKN 2 Bauabau
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Komp. Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Kelas/Semester : X/II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit (10 JP PBM dan 2 JP Penilaian Harian)

A. Kompetensi Inti *)

1. Menerapkan teknik penelusuran Search Engine


2. Melakukan penelusuran informasi

B. Kompetensi Dasar *)

1. Menganalisis penggunaan search engine


2. Mengoperasikan search engine untuk memperoleh informasi

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan jenis-jenis penelusuran Search Engine
2. Mendemonstrasikan hasil penelusuran informasi
3. Menyajikan informasi hasil Search Engine

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik akan dapat :


a. mengunakan Search Engine denagn baik.
b. Mengetahui cara mencari informasi
c. Menampilkan informasi yang diperoleh dari Search Engine
d. Menyimpan informasi yang diperoleh

e. Menampilkan informasi yang diperoleh dari Search Engine.


f. Menyimpan informasi yang diperoleh

E. Materi Pembelajaran
Penggunakan Internet dengan Mesin Pencari (Search Engine)
- Google
- Yahoo
- Bing dll

F. Model dan Metode


 Pendekatan : pendekatan saintifik (scientific).
 Model Pembelajaran Penemuan (Discovery)
 Metode : Diskusi, Penugasan.

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pertemuan Pertama (2 JP)
Pendahuluan Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif10 menit
untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru memberikan motivasi tentang pentingnya
memahami cara kerja Search Engine dalam internet.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran
yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang
dinilai selama proses pembelajaran berlangsung.

Inti Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 150 menit


Siswa mengamati tayangan slide tentangSearch
Engine yang terdapat dalam dunia maya.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang
mereka hadapi dari setiap slide.
Data collection (pengumpulan data).
Guru Membagikan lembar kerja peserta didik yang
berisi beberapa contoh Search Engine
Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca buku siswa, mengamati objek, berdiskusi
dengan kelompoknya untuk menemukan pola yang
terjadi.
Data processing (pengolahan data)
Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk
menemukan :
Informasi Search Engine.
Data yang diperoleh dari Search Engine.
Verification (pembuktian)
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terbukti atau tidak, dengan mengerjakan lembar kerja
peserta didik. Peserta didik dalam kelompoknya
berdiskusi untuk menentukanSearch Engine yang baik
untuk digunakan dalam mencari informasi.

Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)


Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
penemuannya kemudian guru memberikan penguatan
tentang Search Engine
Penutup Siswa diminta menyimpulkan tentang Search Engine 20 menit
Guru memberikan tugas PR beberapa soal aplikasi
dan Search Engine.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
menginformasikan materi pertemuan selanjutnya, dan
pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan Kedua (2 JP)
Pendahuluan Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif10 menit
untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru memberikan motivasi tentang pentingnya
memahami konsep Search Engine yang dihubungkan
dengan kebutuhan informasi dalam kehidupan sehari-
hari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran
yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai
selama proses pembelajaran berlangsung..

Inti Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 150 menit

Siswa mengamati tayangan slide tentang goole, yahoo,


bing dll.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang
mereka hadapi dari setiap slide.
Data collection (pengumpulan data).
Guru Membagikan Lembar Kerja peserta didik yang
berisi beberapa contoh goole, yahoo, bing dll.
Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relefan, membaca
buku siswa, mengamati objek, berdiskusi dengan
kelompoknya untuk menemukan mesin pencari goole,
yahoo, bing dll.

Data processing (pengolahan data)


Siswa dalam kelompoknya berdiskusi untuk
menemukan :
Cara menggunakan mesin pencari goole, yahoo, bing
dll.
Verification (pembuktian)
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terbukti atau tidak, dengan mengerjakan lembar kerja
peserta didik. Setiap peserta didik dalam kelompoknya
berdiskusi untuk menentukan kegunaan goole, yahoo,
bing dll.
.
Penutup Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) 20 menit
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
penemuannya kemudian guru memberikan penguatan
tentang goole, yahoo, bing dll.
Siswa diminta menyimpulkan tentang goole, yahoo,
bing dll.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan meng
informasikan materi pertemuan selanjutnya, dan pesan
untuk tetap belajar

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar

1. Buku matematika siswa


2. Bahan tayang slide buatan guru
3. Lembar kerja peserta didik
4. Infokus, Leptop dan Jaringan Internet
5. Lembar penilaian

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


Pertemuan I, dan II
1. Pengetahuan :
Menemukan cara Latihan soal dan tes Penyelesaian tugas individu dan
mengoperasikan mesin pencari kelompok
dalam dunia maya/ internet

b. Menemukan cara mengelolah


data yang didapatkan dari
mesin pencari
2. Keterampilan (Pertemuan I)
Terampil menggunakan mesin Latihan soal dan tes Penyelesaian tugas (baik
pencaridalam internet. individu maupun kelompok)
Terampil mencari informasi dan saat diskusi
yang bermanfaat dengan
menggunakan mesin pencari /
Search Engine
Keterampilan (Pertemuan I)
Terampil Menggunakan
google, yahoo, bing dll.

Terampil menggunakn google,


yahoo, bing dll untuk mencari
dan memilih informasi yang
bermanfaat

Mengetahui : Baubau, Juli 2019


Kepala SMK Negeri 2 Baubau Guru Mata Pelajaran

La Safini, S.Pd H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP. 19600818 198103 1020 NIP. 19700123 200701 1 020
RPP
SIMKODIG
PUBLIKASI BUKU DIGITAL

DISUSUN OLEH:
H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.
NIP.19730629 200502 2 004
SMKN 2 BAUBAU

RPP
MENERAPKAN KOMUNIKASI DARING (ONLINE)

H. Zanuarto Ambar S., S.Pd., M.Pd.


NIP.19730629 200502 2 004

SMKN 2 BAUBAU

Anda mungkin juga menyukai