Anda di halaman 1dari 1

ANALISA PERCOBAAN

Ekstraksi adalah salah satu metode pemisahan zat dengan menggunakan suatu pelarut
atau solven dari suatu campuran. Bahan yang digunakan sebagai pelarut adalah etil asetat yang
akan memisahkan asam asetat dari campuran air-asam asetat. Metode yang digunakan yaitu
metode ekstraksi kontinyu yang memiliki kolom dan packing didalamnya agar bidang kontak lebih
besar dan perpindahan massa yang terjadi semakin baik.
Prinsip kerja dari alat ekstraksi ini adalah dosing pump 1 memompa larutan asam
asetat+air dari tangka 1 menuju bawah kolom, sementara dosing pump 2 memompa larutan etil
asetat+air dari tangka 2 menuju atas kolom. Arah aliran yang terjadi adalah counter current, yang
akan membuat solven mengekstrak asam asetat dari air. Hasil ekstraksi terdiri dari 2 fase, yaitu
fase ekstrak dan fase rafinat. Ekstrak dialirkan menuju tangki 3 dan rafinat dialirkan menuju
tangka 4.
Saat pengoperasian alat dimulai, larutan asam asetat+air mengalir menuju bawah kolom
dan larutan etil asetat+air mengalir menuju atas kolom. Waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan ekstrak dan rafinat adalah sama, yaitu 6 menit. Setelah itu setiap 5 menit diambil
sampel ekstrak dan rafinat hingga didapatkan 5 data atau 25 menit pengambilan sampel. Ekstrak
dan rafinat tersebut kemudian ditritasi dengan NaOH untuk mendapatkan konsentrasi asam
asetat yang terkandung dalam ekstrak dan rafinat.
Perhitungan terhadap konsentrasi ekstrak dan rafinat setiap 5 menit menunjukkan
bahwa konsentrasi asam asetat dalam ekstrak semakin tinggi, sementara konsentrasi asam
asetat dalam rafinat semakin rendah. Hal ini terjadi karena asam asetat dalam ekstrak tidak saling
larut dalam etil asetat.
Koefisien distribusi adalah rasio konsentrasi solute dalam fase ekstrak dengan konsentrasi
solute dalam fase rafinat. Sebaiknya dipilih harga koefisien distribusi yang besar, sehingga jumlah
sovken yang dibutuhkan lebih sedikit. Dalam hal ini, koefisien distribusi terbesar terjadi pada 25
menit, yaitu 9,2944/

Anda mungkin juga menyukai