Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKSERGI

DISUSUN OLEH :

ULFA MEILA ANGGRIANI

03012682125002

(BKU : Teknologi Lingkungan)

MAGISTER TERNIK KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

KATAPENGANTAR
Alhamdulliah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Makalah Eksergi”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Termodinamika Lanjut. Tugas ini akan membahas seputar materi tentang
Eksergi.
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga
tugas ini bermanfaat, dan dapat memberikan ilmu yang baik bagi para pembaca.

Palembang, 9 Desember 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketersediaan energi termasuk listrik merupakan elemen yang sangat
penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sekaligus sebagai kebutuhan
mutlak untuk menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Hal ini tentu
menjadi tantangan besar bagi Indonesia ketika dihadapkan pada kondisi dimana
sebagian besar penyediaannya masih bergantung pada energi fosil dan
pengembangan sumber–sumber energi terbarukan masih sangat terbatas. Dimana
permintaan energi semakin hari terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk dan pembangunan yang terus berkembang.
Perhatian masyarakat untuk mencari alternatif terbaik dalam mengatasi
keterbatasan sumber daya alam dan energi terus meningkat. Isu umum dalam
pemanfatan sumber daya alam dan energi adalah keterbatasan cadangan,
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan penggunaan sumber daya
yang terbarukan. Berbagai konsep dikembangkan untuk membuat perencanaan
yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya alam dan energi. Analisis energi
yang banyak digunakan saat ini masih banyak mempunyai kelemahan. Oleh
karena itu dikembangkan konsep exergi yang dapat lebih baik dalam merumuskan
interaksi antara sumber daya alam dan energi.
Analisis exergi sudah banyak diterapkan di proses industri maupun
pembangkit listrik. Analisis energi dilakukan berdasarkan pada hukum pertama
thermodinamika, yaitu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
Dalam analisis ini penurunan kualitas energi tidak diperhitungkan. Sebagai contoh
penurunan kualitas energi thermal yang dipindahkan dari temperatur tinggi
menjadi temperatur rendah tidak nampak bila dinyatakan dalam analisis energi.
Sedangkan analisis exergi dilakukan berdasarkan hukum thermodinamika kedua,
yaitu proses thermodinamika selalu tidak ideal sehingga terjadi penurunan kualitas
energi.
Exergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum dalam bentuk materi
atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi kerja ini diperoleh
melalui proses reversibel. Exergi dapat ditransfer di antara sistem dan dapat
dihancurkan oleh irreversibilitas di dalam sistem.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1.Membantu mahasiswa agar lebih paham tentang Exergy
2. Memahami lebih lanjut tentang Analisa exergy.
3. Memahami lebih lanjut tentang efisiensi exergy.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud denagn exergy?
2. Apa yang dimaksud dengan Analisa exergy?
3. Apa yang dimaksud dengan efisiensi exergy?

1.4 Manfaat dari makalah ini yaitu :

1. Memberi pemahaman baru kepada mahasiswa tentang pemanfaatan exergy


2. Memahami lebih banyak tentang kaitan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi eksergi

Dasar dari analisis eksergi pertama kali dikenalkan oleh Carnot pada
tahun 1824 dan Clausius pada tahun 1865. Penelitian menggunakan analisis
eksergi itu sendiri telah dilakukan pada akhir abad ke-18. Pada tahun 1889
Gouy meneliti tentang konsep eksergi dari useable energi (energi yang
berguna) untuk sistem tertutup. Dalam konsep ini juga dinyatakan bahwa
energi yang hilang selama proses sama dengan perubahan entropi proses itu.
Kemudian konsep ini terus dikembangkan melalui penelitian-penelitian
selanjutnya. Baru pada tahun 1939 Bosjankovic mulai mengembangkannya
dengan mempublikasikan dua paper yang mengembangkan konsep Hukum
Kedua Termodinamika. Paper ini menjadi begitu penting bagi perkembangan
konsep eksergi. Penggunaan kata exergy itu sendiri dikenalkan pertama kali
oleh Bosjankovic pada tahun 1960, Trepp pada tahun 1961, dan Baehr tahun
1962, dan sejak itu exergy mulai dikenalkan sebagai work capacity atau
available work (Basri, 2011).
Eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum dalam bentuk materi
atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi kerja ini diperoleh
melalui proses reversibel. Eksergi dapat ditransfer di antara sistem dan dapat
dihancurkan oleh ireversibilitas di dalam system.
Metode analisis eksergi (analisis kemanfaatan) sangat tepat digunakan
untuk mendorong tercapainya penggunaan sumber daya energi dengan lebih
efektif, karena eksergi memungkinkan untuk menentukan lokasi, penyebab,
dan besar sebenarnya dari kerugian dan pemborosan suatu sistem termal.
Dengan demikian eksergi dapat digunakan dalam sistem baru yang lebih
efeisien dan dapat meningkatkan efisiensi dari sistem yang sudah ada.
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa selain memiliki
kuantitas, energi juga memiliki kualitas, dan suatu proses yang riil akan
berlangsung pada arah kualitas energi yang semakin menurun. Jadi walaupun
tidak ada kuantitas energi yang hilang, kualitas energi selalu berkurang
selama proses. Besaran dari kualitas energi ini disebut eksergi.

2.2 Aspek Eksergi


Beberapa aspek penting dari konsep eksergi adalah sebagai berikut
(Moran, 2006):
a. Eksergi adalah ukuran tingkat menjauhnya keadaan sistem dari keadaan
lingkungan. Oleh karena itu eksergi merupakan atribut dari sistem dan
lingkungan bersama. Namun, setelah lingkungan ditentukan, suatu nilai
dapat
ditentukan untuk eksergi dalam hal nilai properti untuk sistem saja, jadi
eksergi dapat dianggap sebagai properti dari sistem.
b. Nilai eksergi tidak bisa bernilai negatif. Karena jika sistem berada pada
keadaan lain selain keadaan mati, sistem akan dapat mengubah kondisi
secara
spontan menuju ke keadaan mati. Kecenderungan ini terjadi jika keadaan
mati tercapai dan tidak diperlukan kerja untuk melakukan perubahan
spontan.
Oleh karena itu, setiap perubahan keadaan sistem ke keadaan mati dapat
dicapai dengan sedikitnya zero work, dan dengan demikian kerja maksimal

(eksergi) tidak dapat bernilai negatif.


c. Eksergi tidak dapat dikekalkan tetapi dihancurkan oleh irreversibilitas.
Sebuah
batas adalah jika seluruh eksergi dimusnahkan, seperti yang akan
terjadi jika sistem yang diizinkan untuk mengalami perubahan spontan ke
keadaan mati dengan tidak ada kemampuan untuk memperoleh kerja.
Potensi
untuk mengembangkan kerja yang ada awalnya akan benar-benar terbuang
dalam proses spontan tersebut.
d. Eksergi dilihat sebagai kerja teoritis maksimum yang diperoleh dari suatu
sistem kombinasi ditambah lingkungan sebagai suatu sistem yang bergerak
dari keadaan menuju ke keadaan mati (kesetimbangan). Atau, eksergi dapat

dianggap sebagai kerja teoritis minimum yang diperlukan untuk membawa


sistem dari keadaan mati (kesetimbangan) menuju ke keadaan lain.

2.3 Analisis Eksergi

Analisis Exergy berguna untuk menambah efisiensi penggunaan


sumber daya energy mengkuantifikasi lokasi,jenis dan besarnya limbah dan
kerugian. Secara umum, lebih banya efisiensi yang berarti dievaluasi dengan
analisis exergi daripada dengan analisis energi, karena efisiensi eksergi selalu
menjadi ukuran pendekatan ke ideal. Selanjutnya, analisis eksergi
mengidentifikasi secara akurat muatan yang tersedia untuk merancang energi
yang lebih efisien sistem dengan mengurangi inefisiensi. Banyak insinyur dan
ilmuan menyarankan termoinamika itu kinerja yang paling baik dievaluasi
meggunakan analisis eksergi karena memberikan lebih banyak wawasan dan
lebih berguna dalam upaya peningkatan efisiensi daripada analisis energi.

Dari sudut pandang efisiensi energi dan exergi, penting untuk dicatat
bahwa jika sumber energi berbasis bahan bakar fosil digunakan untuk aplikasi
termal suhu rendah.

a. Komponen eksergi
Eksergi total suatu sistem dapat dibagi menjadi empat komponen yaitu
(Bejan, 1996) :
PT
E = EPH + EKN + E + ECH (2.1)

Dimana:

EPH : Eksergi fisik

EKN : Eksergi kinetik


EPT : Eksergi potensial

ECH : Eksergi kimia

Walaupun eksergi merupakan sebuah sifat yang ektensif, kerap kali eksergi
bekerja berdasarkan unit massa. Dan eksergi spesifik total berdasarkan unit
massa dapat ditulis sebagai (Bejan, 1996):

e = ePH + eKN + ePT +eCH


dengan:
eKN = V2

ePT = gz
dimana V dan z menunjukan kecepatan dan elevasi relatif terhadap
koordinat di dalam lingkungan. Dengan menelaah dalam sistem yang diam
relatif terhadap lingkungan (eKN= ePT = 0), eksergi fisik adalah kerja berguna
teoritis maksimum yang dapat diperoleh sewaktu sistem berlalu dari status
mulanya dimana temperatur T dan takanan P ke status mati diamana
temperatur To dan tekanan Po.

2.3 Efisiensi Eksergi

Efisiensi sering dievaluasi sebagai rasio jumlah energi dan sering


digunakan untuk menilai dan membandingkan berbagai sistem. Pembangkit
listrik, pemanas, dan lemari es, serta penyimpanan termal misalnya sering
dibandingkan berdasarkan efisiensi energi atau tindakan berbasis energi
pantas. Namun, Efisiensi energi sering menyesatkan karena tidak selalu
demikian memberikan ukuran seberapa hampir kinerja suatu sistem
mendekati idelitas. Efisiensi eksergi menghitung efisiensi dari suatu proses
pengambilan hukum kedua termodinamika diperhitungkan. Dari hukum
termodinamika kedua, dapat ditunjukkan bahwa tidak ada sistem nyata yang
dapat mencapai efisiensi 100%. Ketika menghitung efisiensi energi suatu
sistem tidak ada indikasi yang diberikan tentang bagaimana sistem
membandingkan dengan yang termodinamika sempurna yang beroperasi
dibawa kondisi yang sama. Efisiensi eksergi adalah ukuran yang lebih baik
dan menunjukkan bagaimana suatu sistem bekerja dibandingkan untuk yang
sempurna. Efisiensi eksergi biasanya didefinisikan sebagai output produk
exergy dibagi dengan input exergy. Efisiensi eksergi sering memberikan
wawasan yang lebih menerangi kinerja proses daripada efisiensi energi
karena (1) mereka menimbang aliran energi sesuai dengan exergi mereka isi,
dan (2) mereka memisahkan inefisiensi menjadi yang terkait dengan kerugian
limbah dan itu karena irreversibilities. Secara umum efisiensi eksergi
memberikan ukuran potensi perbaikan.

2.4 Kerusakan Exergy


Ireversibilitas juga dapat disebut kerusakan exergy atau exergy loss.
Jadi, ketika suatu sistem terjadi proses irreversible, maka pada sistem
tersebut ada kerusakan exergy atau exergy loss. Kerusakan exergy dihitung
dengan cara mengambil perbedaan antara exergy yang masuk dan exergy
yang keluar sistem, dapat dituliskan dalam persamaan (2.15).

Dengan I adalah nilai irreversibilitas. Subscript i adalah komponen ke-i dan


j adalah komponen ke-j. Cara lain menghitung ireversibilistas dapat
dilakukan dengan peramaan Gouy-Stodola, yang melalui perubahan entropi
dikalikan temperatur lingkungan, hal tersebut dituliskan dalam persamaan
(2.16).

Dengan I adalah nilai irreversibilitas, To adalah nilai temperatur lingkungan,


Sj , Si S berturut-turut adalah nilai entropi ke-j, nilai entropi ke-i,
dan perubahan nilai entropi.

2.5 Analisis Energi dan Analisis Exergy


Menganalisis suatu sistem termal dapat dilakukan dengan cara
menganalisis energi dan exergy pada sistem. Energi dan exergy merupakan
suatu hal yang berbeda. Analisis energi menerapkan konsep hukum pertama
termodinamika, semua bentuk energi itu sama nilainya. Hilangnya kualitas
suatu energi tidak termasuk dalam perhitungan. Analisis exergy memiliki
hal lebih dari analisis energi, yaitu analisis exergi menerapkan konsep
hukum pertama termodinamika dan hukum kedua termodinamika. Dalam
kondisi aktual sebuah sistem, exergy akan rusak/hancur sebagian ataupun
seluruhnya, karena selalu ada irreversibilitas pada sebuah sistem. Analisis
exergy menunjukan ketidak idealan dari sebuah proses (irreversibility),
termasuk semua kehilangan kualitas dari materi (massa) dan energi. Energi
tidak dapat hilang atau musnah, sesuai permyataan Hukum Pertama
Termodinamika tentang konsevasi energi. Energi itu kekal, yang ada adalah
perpindahan energi ke lingkungan. Namun, energi yang berpindah ke
lingkungan adalah energi yang sia-sia
BAB III
PENTUP

3.1 Kesimpulan
1. Eksergi didefinisikan sebagai potensi kerja maksimum dalam bentuk
materi atau energi dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi
kerja ini diperoleh melalui proses reversibel. Eksergi dapat ditransfer di
antara sistem dan dapat dihancurkan oleh ireversibilitas di dalam system.
2. Beberapa aspek penting dari konsep eksergi adalah sebagai berikut
(Moran, 2006):
o Eksergi adalah ukuran tingkat menjauhnya keadaan sistem dari
keadaan lingkungan.
o Nilai eksergi tidak bisa bernilai negatif.
o Eksergi tidak dapat dikekalkan tetapi dihancurkan oleh
irreversibilitas
o Eksergi dilihat sebagai kerja teoritis maksimum yang diperoleh
dari suatu sistem kombinasi ditambah lingkungan sebagai suatu
sistem yang bergerak dari keadaan menuju ke keadaan mati
(kesetimbangan).
3. Efisiensi eksergi menghitung efisiensi dari suatu proses pengambilan
hukum kedua termodinamika diperhitungkan. Secara umum efisiensi
eksergi memberikan ukuran potensi perbaikan.
4. Ketika suatu sistem terjadi proses irreversible, maka pada sistem
tersebut ada kerusakan exergy atau exergy loss
5. Analisis exergy menunjukan ketidak idealan dari sebuah proses
(irreversibility), termasuk semua kehilangan kualitas dari materi
(massa) dan energi.

3.2 Saran
Saran saya selaku penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat
berpikir lebih maju setelah membaca isi makalah ini sehingga tujuan dari
penulisan makalah ini tersampaikan.

Anda mungkin juga menyukai