Pedoman Pelayanan Darah
Pedoman Pelayanan Darah
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT
NOMOR 096/PER/DIR/RSSAK/II/2015
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN DARAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu indikator kesehatan suatu negara adalah besarnya Angka Kematian Ibu
(AKI). Bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, AKI Indonesia
tergolong tinggi (307 kematian per 100.000 kelahiran hidup). Tingginya AKI di
Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kualitas pelayanan darah, karena
berbagai penelitian AKI membuktikan penyebab utama kematian ibu melahirkan
adalah pendarahan (40-60%). Kebutuhan darah juga meningkat bersamaan
dengan meningkatnya jumlah penderita penderita penyakit kelainan darah
(haemophilia, thalasemia, dan lain-lain) juga memerlukan transfusi darah untuk
tujuan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien.
Pelayanan Darah merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistem pelayanan
1
kesehatan khususnya di Rumah Sakit. Kemungkinan timbulnya akibat transfusi
yang membahayakan jiwa pasien baik dalam bentuk reaksi transfusi yang ringan
sampai berat serta penularan penyakit lewat darah menunjukkan pentingnya
pemahaman penggunaan darah dalam praktik klinis.
B. TUJUAN
1. Memberikan pelayanan darah untuk keperluan pengobatan dan pemulihan
kesehatan pasien yang mencakup masalah-masalah pengadaan, pengelolaan
dan penyampaian darah kepada pasien
2. Memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat kepada pasien
3. Mengutamakan keselamatan pasien
Kewajiban :
1. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan Rumah Sakit untuk mencapai
budaya pemberian darah secara rasional
2. Mengkoordinir pembuatan Panduan pemberian darah dan lain-lain sesuai
dengan Standar Pelayanan Medis.
3. Melaksanakan pengkajian pelaksanaan transfusi dan evaluasi terhadap
rekasi yang timbul akibat penggunaan darah dan memberikan umpan balik
terhadap pengkajian tersebut
2
Jadwal Kegiatan :
No Kegiatan Rincian Kegiatan Frekuensi
E. CAKUPAN KEGIATAN
Pelayanan Darah RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT Tangerang
memberikan pelayanan sebagai berikut :
1. Pengambilan Contoh Darah
2. Pemeriksaan Blood Typing
3. Permintaan Darah
3
4. Screening
5. Pendistribusian darah.
F. RINCIAN KEGIATAN
1. Pengambilan Contoh Darah
Merupakan kegiatan untuk mengambil sejumlah darah pasien sebagai
sample untuk mencocokan golongan darah pasien dengan pendonor
Contoh darah diambil oleh petugas pelayan darah / petugas laboratorium
dan kemudian dilakukan pemeriksaan screening blood di RUMAH SAKIT
BUAH HATI CIPUTAT Tangerang
2. Pemeriksaan Blood Typing
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui golongan darah pasien untuk
menghindari kesalahan pemesanan daran atau pemberian transfusi
Dilakukan untuk setiap pasien yang direncanakan untuk ditranfusi
3. Permintaan Darah
Merupakan permintaan jenis darah tertentu, dalam jumlah dan golongan
tertentu yang berasal dari DPJP untuk kepentingan pasien sesuai dengan
indikasi
Permintaan dituliskan pada form yang ditentukan
Permintaan darah ditujukan kepada PMI melalui laboratorium
4. Pendistribusian Darah
Darah yang telah diterima di laboratorium akan diserahkan kepada
perawat penanggung jawab pasien
Distribusi dilakukan sesaat sebelum darah akan digunakan oleh pasien
Dalam proses distribusi selalu memperhatikan cara dan ketentuan yang
berlaku untuk menjamin kualitas darah
Proses distribusi akan dicatat pada buku tertentu
4
G. WAKTU PELAYANAN
Unit Pelayanan Darah memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam
5
H. ALUR PELAYANAN
Permintaan Darah
dari Ruang Perawatan
menggunakan formulir permintaan darah
(terlampir) berserta contoh darah
Kurir
menyerahkan Formulir Permintaan
beserta contoh darah,
menerima darah yang sudah diproses
oleh PMI
6
I. LANDASAN HUKUM
DASAR HUKUM
1. Undang – Undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia No.29 tahun 2004 Praktik Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah 18/980tentang Pelayanan Darah di Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.858/MENKES/PER/XI/1989 tentang
Persetujuan Tindakan Medik
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesua
No.983/MENKES/SK/XI/1992 tanggal 12 November 1992 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umu
KEBIJAKAN
1. Cakupan Pelayanan
a. Pengadaan darah rutin dan darurat dikelola oleh pelayanan darah.
b. RSIA Sari Asih Karawaci memberikan pelayanan darah yang meliputi :
1. Pelayanan permintaan darah
2. Pelayanan penyimpanan darah
3. Pelayanan pemeriksaan serologi golongan darah
4. Kegiatan administrasi
5. Pelayanan uji saring
2. Standar Pelayanan
a. Rumah Sakit menyelenggarkan pelayanan darah selama 24 jam terus
menerus
b. Penyerahan Darah dilakukan dari Petugas Pelayanan Darah kepada
Perawat Penanggung Jawab Pasien.
c. Cross matching dan tes kecocokan dilakukan di PMI.
d. Semua kantong darah yang tidak terpakai dan belum dibuka harus
dikembalikan ke petugas pelayanan darah
7
e. Semua kantong darah yang tidak terpakai namun sudah dibuka dikelola
sebagai limbah medis ruangan perawatan.
f. Screening darah ulang terhadap beberapa penyakit tertentu dialkukan atas
permintaan pasien.
3. Organisasi
a. Pelayanan Darah berada dibawah Instalasi Laboratorium
b. Pelayanan Darah dipimpin oleh seorang Kepala Peayanan dengan
kualifikasi Dokter Umum purna waktu yang bisa merangkap sebagai
Kepala Instalasi Laboratorium.
c. Pelayanan Darah dilaksanakan oleh petugas pelayanan darah dengan
pendidikan SMAK atau DIII Analis Kesehatan yang merangkap sebagai
pelaksana di Instalasi Laboratorium.
4. Fasilitas dan Sarana
a. Pelayanan Darah dilaksanakan dalam ruangan yang bergabung dengan
ruangan Instalasi Laboratorium
b. Untuk menjamin kualitas dan keamanan daran maka Komponen Darah
disimpan dalam lemari pendingin sesuai dengan syarat yang ditetapkan.
5. Monitoring Kegiatan :
a. Setiap terjadi reaksi yang timbul akibat transfusi darah dilakukan
pencatatan dan pelaporan
b. Kegiatan pelayanan dilakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi secara
rutin.
6. Pengelolaan limbah medis pelayanan darah dilakukan berkerja sama dengan
pihak ketiga
8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
MANAJER
PENUNJANG MEDIS
KEPALA KEPALA
PELAYANAN LAB PELAYANAN DARAH
PELAKSANA PELAKSANA
9
10
A. Distribusi Ketenagaan
INSTALASI FARMASI
Rawat Jalan LABORATORIUM
Keterangan :
1. HUBUNGAN KERJA INTERNAL (dengan unit lain didalam RS) :
1. Rawat Inap : Pemeriksaan pasien rawat inap
2. Rawat Jalan : Pemeriksaan pasien rawat
jalan
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD) : Pemeriksaan pasien IGD
4. Instalasi Farmasi :
Permintaan perbekalan farmasi termasuk Barang Habis Pakai
Pakai (BHP)
Pengawasan stock dengan kegiatan Stock Opname
5. Rekam Medis : Penyimpanan hasil pemeriksaan
laboratorium pasien rawat inap.
11
B. PENGATURAN JAGA
JAM KERJA
1. Jam kerja staf sesuai dengan jam operasional unit pelayanan darah
Shift pagi : jam 07.00 – jam 14.00
Shift sore : jam 14.00 - jam 21.00
Shift malam : jam 21.00 – jam 07.00
2. Jadwal kerja staf dibuat oleh Kepala Unit Pelayanan Darah (format terlampir)
12
C. PANITIA TRANSFUSI DARAH
I. Struktur Organisasi :
SEKRETARIS
Kepala Unit Pelayanan
Darah
Manajer Manajer
Penunjang Dokter Spesialis Keperawatan
Medis
13
BAB III
FASILITAS DAN PERALATAN
NO NAMA PERALATAN
1 Batang Pengaduk
2 Cool Box
3 Lemari Pendingin
4 Mikroskop
5 Object Glass
6 Pipet Pasteur
8 Tabung Reaksi
9 Termometer
C. STANDAR REAGEN
NO REAGEN
1 Anti – A
14
2 Anti – AB
3 Anti – B
4 Anti – D
D. PENGELOLAAN PERALATAN
1. Pemeliharaan peralatan dan prasarana lainnya di Instalasi Laboratorium
berpedoman pada Program K-3 Rumah Sakit (terlampir)
2. Pemeliharaan terdiri dari :
Pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh petugas pelayanan darah
Pemeliharaan yang dilakukan oleh petugas IPSRS dan atau pihak ketiga.
Kalibrasi peralatan
3. Jadwal pemeliharaan peralatan dan prasarana lainnya di pelayanan darah
disusun oleh petugas pelayanan darah berkoordinasi dengan Tim K3 RS.
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan prasarana
dilakukan setiap 3 bulan.
NO PERALATAN
1 Gelas Plastik
2 Labu Semprot
3 Object Glass
4 Pipet Pasteur
6 Sarung Tangan
15
7 Tabung Reaksi
8 Tissue Besar
9 Tissue Kecil
10 Waskom Kecil
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. SISTEM PENCATATAN :
Sistim pencatatan dalam pelayanan darah terdiri dari :
1. Pencatatan Pelayanan Darah meliputi :
a. Permintaan Rutin dan darurat meliputi golongan darah, jenis darah
(komponen), jumlah (kantong/unit/cc)
b. Jumlah pemakaian darah meliputi : golongan darah, jenis darah
(komponen), jumlah (kantong/unit/cc)
c. Jumlah pemeriksaan golongan darah , Uji saring (screening)
d. Respon time (penyerahan permintaan)
2. Kejadian reaksi transfusi darah meliputi : jumlah, no kantong/unit
darah, tanggal.
3. Jumlah darah rusak/expired
Pencatatan dilakukan setiap hari oleh petugas pelayanan darah
B. SISTEM PELAPORAN :
Sistim pelaporan dalam pelayanan darah meliputi :
1. Rekap Data Permintaan Darah Rutin dan Darurat
2. Rekap Pemakaian Darah
3. Rekap pemeriksaan golongan darah
4. Rekap respon time
5. Rekap kejadian transfusi darah
18
BAB V
LOGISTIK
D. Penyimpanan
Bahan pelayanan darah yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan:
1. Perputaran pemekaian dengan menggunakan kaidah
2. Tempat penyimpanan
3. Suhu / kelembaban
4. Sirkulasi udara
5. Incompatibility / bahan kimia yang tidak boleh bercampur
Hal hal khusus yang harus diperhatikan pada reagen yang sudah jadi adalah
1. Tutuplah botol waktu penyimpanan
2. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
3. Beberapa reagen ada yang sudah disimpan dalam botol berwarna gelap
4. Beberapa reagen tidak boleh diletakkan dibawah / lantai dengan label tanda
bahaya
5. Buat kartu stok yang tamggal penerimaan,tanggal kadaluarsa,tanggal wadah
reagen dibuku,jumlah reagen yang diambil dan jumlah reagen sisa serta
paraf tenaga pemeriksa yang menggunakan
A. Pengertian
Keselamatan pasien pasien adalah yang utama.dalam hal ini dapat diartikan
bahwa pelayanan darah hendaknya menjamain bahwa keselamatn dan
kepentingan pasien selalu menjadi pertimbangan utama dan diletakkan lebih
tinggi.disamping itu pelayanan darah hendaknya memperlakukan semua
pasien secara adil dan tanpa diskriminasi.
Prinsipnya dalam melakukan segala sesuatu hendaknya dilakukan dengan
tingkah laku yang baik dan benar
B. Tujuan
1. Agar dalam melakukan kegiatan pelayanan darah ,senantiasa
mengedepankan tatanan etika pelayanan darah medik (klinik),sehingga
menghasilkan personal yang profesional yang terikat dengan kode etik
sesuai profesi
2. Agar petugas pelayanan darah mempunyai tanggung jawab untuk tidak
mengikat diri dalam praktek yang dilarang oleh hukum dan hendaknya
megakkaan reputasi profesinya
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan didalam etika pelayanan darah
antara lain :
1. Melakukan asesmen dan identifikasi resiko yang ada di
pelayanan darah
2. Pengumpulan Informasi :
A. Pengambilan Sampel
a. Semua prosedur yang dilakuykan pada pasien memerlukan persetujuan
pasien
b. Dalam situasi darutat,persetujuan dapat menjadi tidak mungkin dan dalam
keadaan tersebut dapat dilakukan prosedur yang diperlukan,asalkan
merupakan yang terbaik bagi pasien
c. Privasi yang layak selama pengambilan sampel hendaknya tersedia dan
sesuai
d. dengan jenis sampel primer yang sedang dikumpulkan serta informasi
yang diminta
e. Jika sampel diterima bank darah /instalasi laboratorium dalam kondisi
yang tidak sesuai dengan pemeriksaan yang diminta,hendaknya dibuang
23
dan dokter perujuk diberitahu
4. Kinerja pemeriksaan
a. semua pemeriksaan hendaknya dilakukan menurut standar yang tepat
dan dengan tingkat keahlian dan kompetensi profesi yang diharapkan
b. segala bentuk pemalsuan hasil sama sekali tidak dapat diterima
5. Pelaporan hasil
a. Hasil pemeriksaan yang diberikan kepasien adalah bersifat rahasia
kecuali jika pengungkapan hal tersebut disetuji pasien atau
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
b. Keputusan yang berkenana dengan pernyataan persetujuan mengenai
pelaporan hasil kepihak lain
6. Penyimpanan dan retensi rekaman medik
a. Pelayanan darah hendaknya menjamin bahwa informasi disimpan
sedemikian hingga terdapat perlindungan yang layak terhadap
kehilangan,akses oleh yang tidak berwenang,dan penyalahangunaan
lainnya
b. Resensi rekaman medik dapat diatur dengan berbagai persyaratan
wajib
24
Hasil evaluasi tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan program kerja tahun
berikutnya
E. Standar Pelayanan
1. Kebijakan
2. SPO
3. Juknis
25
26
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A. TUJUAN :
1. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan darah melalui indikator mutu
pelayanan
2. Tercapainya mutu pelayanan darah yang dapat menunjang mutu pelayanan
medis sesuai dengan tuntutan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
28
BAB VIII
PENUTUP
Buku panduan pelayanan darah laboratorium ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan karena memuat tentang ketentuan-ketentuan dalam melakukan pelayanan di
laboratorium.
Direktur,
29
30