Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang mengalami


proses pertumbuhan dan perkembangan secara sistematis. Proses
pertumbuhan manusia bersifat meningkat, menetap, kemudian
mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Berbeda
halnya dengan perkembangan yang relatif berkelanjutan sepanjang
individu yang bersangkutan tetap memeliharanya.Dengan demikian,
pertumbuhan cenderung mengarah pada kemajuan fisik atau
pertumbuhan tubuh sampai pada masa tertentu sedangkan
perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau
perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Proses
pematangan otak harus diiringi dengan peluang-peluang untuk
mengalami dunia yang makin luas. Dalam hal ini, pendidikan harus
memberikan lebih banyak kesempatan kepada peserta didik untuk
menguasai keterampilan-keterampilan yang memungkinkan otaknya
berkembang. Seiring dengan bertambahnya usia anak, proses
pembelajaran seharusnya lebih mendorong anak untuk mencari dan
meneliti apa yang dikehendakinya baik di rumah, maupun di sekolah,
di buku-buku, majalah, atau gambar dan alam sekitarnya sehingga
mereka memperoleh apa yang dikehendakinya. Sebaliknya proses
pembelajaran harus jauh dari upaya menjejakan pengetahuan ke
dalam otak anak.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan?
2. Apa contoh pertumbuhan?
3. Apa pengertian perkembangan?
4. Apa contoh perkembangan?
5. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang individu?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang
individu?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan
2. Untuk mengetahui contoh pertumbuhan
3. Untuk mengetahui pengertian perkembangan
4. Untuk mengetahui contoh perkembangan
5. Untuk mengetahui ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang
individu
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
tumbuh kembang individu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil


dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu.Menurut A.E.
Sinolung (1997) pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitas,
yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti tinggi dan berat badan.
Sedangkan menurut Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan
pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran
sebagai akibat dari perbanyakan sel-sel.

Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran-ukuran


kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya.
Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin
sempurna tentang sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan
struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmaniah dapat diteliti dengan mengukur berat,
panjang, dan ukuran lingkarannya.Umpamanya lingkaran kepala,
lingkaran dada, lingkaran pinggul, lingkaran lengan, dan lain-
lain.Dalam pertumbuhannya setiap bagian tubuh mempunyai
perbedaan tempo kecepatan seperti pertumbuhan alat-alat kelamin
berlangsung paling lambat pada masa kanak-kanak, tetapi mengalami
percepatan pada masa pubertas.Sebaliknya pertumbuhan susunan
saraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak
kemudian menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak, dan relatif
pada masa pubertas.

3
Contoh pertumbuhan antara lain :
a. Bertambahnya tinggi badan
b. Bertambahnya lebar bahu
c. Bertambahnya lebar panggul
d. Bertambahnya ketebalan dada
e. Dll.

B. Perkembangan

Istilah perkembangan (development) dalam psikologi


merupakan sebuah konsep yang cukup kompleks.Di dalamnya
terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami
konsep dasar perkembangan perlu dipahami beberapa konsep lain
yang terkandung di dalamnya, antara lain pertumbuhan, kematangan,
dan perubahan.

Menurut Nagel (dalam A. Razak Daruma, Sulaiman Samad,


Mustafa, 2007) perkembangan merupakan pengertian di mana
terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi
tertentu, karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam
organisasi, maupun dalam bentuk akan mengakibatkan perubahan
fungsi.

Sugiyanto ( 2006 ) perkembangan adalah proses perubahan


kapasitas ungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah
yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Makin terorganisasi
artinya organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai dengan
kemauan.Makin terspesialisasi artinya organ-organ tubuh semakin
bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing.

4
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa
perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang
khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju dan
berlangsung secara terus menerus.

Contoh perkembangan:

Bayi yang belum bisa berjalan kemudian meningkat menjadi


bisa berjalan tertatih-tatih dua atau tiga langkah pada saat mengawali
masa kecil, dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan gerakan
yang lancar sampai beberapa langkah.

Pada anak kecil mula-mula baru bisa memegang bola dan


belum bisa memantul-mantulkan ke lantai kemudian menjadi bisa
memantul-mantulkan sekali dua kali dan selanjutnya bisa
melakukannya dengan gerakan yang lancar menggunakan dua tangan
atau satu tangan berulang kali tanpa lepas.

C. Ciri-ciri dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Individu

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang


saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

1) Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.Setiap


pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya
perkembangan intelegensia pada seorang individu akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf.

2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan


perkembangan selanjutnya.

5
Setiap individu tidak akan bisa melewati satu tahap
perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai
contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa
berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki
dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak
terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa
kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang


berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai


kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik
maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada
masing-masing individu.

4) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun


demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi
dan lain-lain.Individu sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

5) Perkembangan mempunyai pola yang tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum


yang tetap, yaitu: a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
kepala, kemudian menuju ke arah anggota tubuh, b)
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) laluberkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

6
6) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

Tahap perkembangan seorang individu mengikuti pola yang


teratur dan berurutan.Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi
terbalik, misalnya individu terlebih dahulu mampu membuat
lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, individu mampu
berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi


dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada
individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha.Melalui belajar, individu memperoleh
kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi
yang dimiliki individu.

b. Pola perkembangan dapat diramalkan.

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua


individu.Dengan demikian erkembangan seorang individu dapat
diramalkan.Perkembangan berlangsung ari tahapan umum ke
tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
ttp://www.aqilaputri.rachdian.com, 2010)

7
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang
Individu
Pada umumnya individu memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang
individu.
2) Ras/etnik atau bangsa, Individu yang dilahirkan dari ras/bangsa
Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa
Indonesia atau sebaliknya.
3) Keluarga, Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
4) Umur, Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
5) Jenis kelamin, Fungsi reproduksi pada individu perempuan
berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati
masa pubertas, pertumbuhan individu laki-laki akan lebih cepat.
6) Genetik, yaitu bawaan individu, seperti potensi individu yang
akanmenjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang individu seperti kerdil.
7) Psikologi ibu, Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan
salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
8) Faktor Persalinan, Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma
kepala, asfiksia dapatmenyebabkan kerusakan jaringan otak.
9) Gizi, Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
10) Psikologis, Hubungan individu dengan orang sekitarnya. Seorang
individu yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau individu

8
yang selalu merasatertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan danperkembangannya.
11) Sosio-ekonomi, Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan, kesehatanlingkungan yang jelek dan ketidaktahuan,
akan menghambat pertumbuhan individu.
12) Lingkungan pengasuhan, Pada lingkungan pengasuhan, interaksi
ibu-individu sangat mempengaruhi tumbuh kembang individu.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil


dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu.Menurut A.E.
Sinolung (1997) pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitas,
yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti tinggi dan berat badan.
Sedangkan menurut Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan
pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran
sebagai akibat dari perbanyakan sel-sel. Perkembangan merupakan
sebuah konsep yang cukup kompleks.Di dalamnya terkandung banyak
dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep dasar
perkembangan perlu dipahami beberapa konsep lain yang terkandung
di dalamnya, antara lain pertumbuhan, kematangan, dan perubahan.

10
DAFTAR PUSTAKA

A. Razak Daruma dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. FIP UNM


Makssar.

Bolinger, D. 1968. Aspek of Language. Newyork: Harcourt Brace.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008.

Flevel, J. H. 1977. Cognitive Development. Englewood Cliffs New Jersey:


Prentice Hall.

Ishaq, M. (2000).Pengembangan Model Program Taruna Mandiri.Disertasi.


Tidak Diterbitkan. Bandung : PPS-UPI Bandung.

Kindervater, S. (1979). National Education as An Empowering Process.


Massachussetts: Center for International Education University of
Massachussetts.

McDevitt, T. M. dan J. E. Ormrod. 2002. Child Development and Education.


New Jersey: Merrill Prentice Hall.

Santrock, Johm. 1998. Child Development. Boston: Massachusetts, McGraw


Hill Companies.

Seifert, K.L dan R. J. Hoffnung. 1994. Chid Adolescent Development. Boston:


Houghton Mifflin Company.

Sinolungan, A. E. 1997. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:


Gunung Agung.

11

Anda mungkin juga menyukai